Anda di halaman 1dari 17

Resusitasi Jantung Paru pada

Pasien Dewasa

Oleh :
Mujahidatul Musfiroh
Pengertian
Resusitasi Jantung Paru (RJP)  suatu
tindakan untuk mengembalikan fungsi
pernapasan dan jantung guna
kelangsungan hidup pasien
Tujuan
Mengembaikan fungsi pernapasan dan
fungsi jantung yang tergagnggu melalui
teknik kombinasi antara pemberian
napas buatan dan kompresi jantung luar
Indikasi
Indikasi dilakukan Resusitasi Jantung
Paru (RJP) pada pasien dewasa, yaitu :
1. Penyumbatan jalan napas
2. Tidak ditemukan pernapasan (henti
napas)
3. Tidak ditemukan denyut nadi (henti
jantung)
Kontra Indikasi
Kontra indikasi dilakukan Resusitasi
Jantung Paru (RJP) pada pasien
dewasa, yaitu :
1. Penyakit terminal
2. Mati secara klinis lebih dari 5 menit
Alat dan Bahan
1. Resusitasi kit
2. Jam atau arloji
3. Sungkup
4. Handscoon
Tahapan
Tahapan pelaksanaan RJP, yaitu :
1. Penguasaan jalan napas
2. Bantuan pernapasan
3. Bantuan sirkulasi darah
Penguasaan Jalan Napas
Penguasaan jalan napas dengan
membebaskan jalan napas dengan
teknik jaw thrus maneuver

Teknik Jaw Thrus Maneuver


Bantuan Pernapsan

Alat Bantu Pemberian Pernapasan


Bantuan Sirkulasi Darah
Bantuan sirkulasi darah dengan
melakukan pijatan jantung luar atau
kompresi dada
1. Pasien berbaring telentang pada
bidang yang keras
2. Penolong berada disamping pasien
3. Temukan pertemuan legkung tulang
iga kanan dan kiri (ulu hati)
Bantuan Sirkulasi Darah
4. Tentukan titik kompresi, kira-kira 2
ruas jari ke diatas ulu hati
5. Posisikan salah satu tumit tangan di
titik kompresi, dan tumit tangan yang
lain diletakkan diatasnya untuk
mendorong
6. Posisikan bahu penolong tegak lurus
dengan tumit tangan
7. Lakukan pijatan jantung luar
Bantuan Sirkulasi Darah

Kompresi Jantung
Prosedur
1. Cek kesadaran pasien dengan cara :
• Memanggil nama, menyapa atau
menepuk bahu
• Memberi rangsangan nyeri di
bagian sternum, alis mata atau
mencubit
2. Jika pasien tidak bereaksi, dan tidak
ada pernapasan (henti napas),
beritahu orang sekitar tentang kondisi
darurat
Prosedur
3. Minta bantuan orang lain untuk
menghubungi peugas medis atau
ambulan
4. Periksa denyut nadi karotis (< 10
detik), tidak ada denyut nadi (henti
jantung), lakukan RIP sebanyak 5
siklus selama 2 menit (1 siklus 30x
kompresi dan 2x ventilasi dengan
kecepatan RJP 100-120x per menit,
kedalam kompresi 5-6 cm)
Prosedur
5. Setelah 2 menit atau 5 siklus, cek
nadi dan pernapasan
• Jika nadi dan napas tidak ada,
lanjutkan RJP 5 siklus lagi
• Jika nadi ada dan napas tidak ada,
berikan ventilasi setiap 6 detik
selama 1 menit
• Jika nadi ada dan napas ada,
posisikan pasien dalam posisi
recovery
Prosedur
6. Prosedur RJP dihentikan jika :
- Terjadi kematian lebih dari 0,5 jam
- Keadaan terminal
- Kematian otak  Pupil terfiksir
maksimal, reflek batuk dan muntah
tidak ada, reflek otonom tidak ada)
- Tidak ada napas spontan

Anda mungkin juga menyukai