JANTUNG PARU
Goto Y, Maeda T, Funada A, Nakatsu-Goto Y. Duration of resuscitation efforts and survival after out-of-
hospital cardiac arrest: an observational study. Euro Heart J 2015;36 (Abstract Supplement), 192.
FASE HENTI JANTUNG
1.FASE ELEKTRIKAL
1) Lama waktu dari awal henti jantung
kurang lebih 5 menit diikuti kondisi tidak
sadar
2) Paling efektif lakukan defibrilasi
2. FASE SIRKULASI
1) Gold Periode: 5-15 menit setelah henti jantung CPR
2) CPR High quality mengembalikan beberapa derajat
aliran darah ke organ penting
3. FASE METABOLIK
3) Perpanjangan waktu 10-15 menit setelah henti
jantung
4) Kerusakan sel otak dan sel jantung
5) Pada kondisi tersebut CPR dan Defibrilator kurang
efektif
RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
AHA 2015
BANTUAN HIDUP DASAR
CHAIN OF SURVIVAL: Protokol penyedia layanan darurat medis dan orang awam bersertifikat
menyediakan
pelayanan penting korban henti jantung
inhospital cardiac arrests (IHCAs) from out-of-hospital
cardiac arrests (OHCAs).
AHA 2020
RESUSITASI JANTUNG PARU-DEWASA
1 PENOLONG
CEK KEAMANAN (3A)
AMAN Penolong
AMAN Lingkungan
Aman Pasien/Korban
Tindakan
Segera
Cari bantuan terdekat saat menemukan pasien
tidak sadar
Lanjutkan mengkaji napas dan nadi (<10 detik)
simultan
Aktifkan EMS (Lihat logaritma BLS)
1. Frekuensi 100-120x/mnt
2. Kedalaman kompresi 5 cm
3. Kecepatan kompresi 100-120x /mnt
4. Recoil sempurna
5. Minimal interupsi (< 10 detik)
BUKA JALAN NAFAS Triple Manuever
(head tilt - chin lift - jaw thrust)
MEMERIKSA PERNAPASAN
(Breathing)
2 napas buatan = 1 napas 1
detik sampai dada terangkat
1. Usia muda
2. Asistol menetap karena
toksin/gangguan elektrolit
3. Hipotermia
4. Overdosis obat
5. Usaha bunuh diri
6. Permintaan keluarga
7. Korban tenggelam di air dingin
Komplikasi RJP
/CPR
Pada Pasien :
Aspirasi regurgitasi
Fraktur costae-sternum (Patah Tulang
Rusuk)
Pneumotoraks, hemotoraks, kontusio paru
Laserasi hati/ limpa
Pada Penolong :
Penularan penyakit
RESUSITASI JANTUNG PARU-DEWASA
2 PENOLONG
RJP DENGAN 2
PENOLONG
1 Penolong Kompresi
1 Penolong untuk memberikan Ventilasi Nafas
( Breathing)
Teknik pemberian ventilasi
menggunakan BVM (Bag Valve
Mask) = Ambu Bag"
" E-C Clamp"
O2 bisa 10-12 L/menit (70-
100%)
C
E
Alat Bantu Napas
(Ambu Bag)
RJP dengan 2
penolong
1. Tiap penolong harus mengerti tugas masing-masing
2. Penolong yang melakukan kompresi dada memberikan
pedoman dengan cara menghitung dengan suara keras
3. Sebaiknya perputaran penolong dilakukan setiap 5 siklus.
4. Sebelum melakukan perpindahan tempat, penolong yang
melakukan kompresi memberikan aba-aba bahwa akan
dilakukan perpindahan tempat setelah kompresi ke 30
dan dilanjutkan pemberian napas bantuan.
5. Penolong memberikan napas bantuan segera mengambil
tempat di samping penderita untuk melakukan kompresi.
Hal tersebut terus berlanjut sampai bantuan dinyatakan
boleh dihentikan
Automated External Defibrillator
(AED)
Perangkat portabel yang ringan yang
dapat mengidentifikasi irama jantung
yang mematikan dan mampu
memberikan kejutan untuk
menghentikan irama abnormal dan
memungkinkan mengembalikan ke irama
jantung normal
Mudah dioperasikan, memungkinkan
31
• Mesin menganalisa
sendiri irama jantung
korbanPastikan bahwa
tidak ada seorangpun
yang menyentuh pasien!
• Mesin akan memberi
saran apakah perlu
dilakukan shock atau
tidak:
• Jika ya, siapapun harus
clear, tekan tombol
untuk melakukan shock
• Jika tidak, Lakukan
32
RJP 5 siklus
Variasi model AED
RESUSITASI JANTUNG
PARU ANAK
SEBAB HENTI JANTUNG
ANAK
1. GAWAT NAPAS
2. PENYAKIT/TRAUMA
3. GANGGUAN IRAMA JANTUNG