Anda di halaman 1dari 34

Pertolongan pertama pada

kecelakaan
(P3K)
Pernahkah mengalami/terjadi di
depan kita?
DI SEKOLAH?
 Apa yang anda lakukan ?

VIDEO
 SUDAH BENARKAH TINDAKAN YANG KITA
LAKUKAN?

VIDEO
P3K DASAR MELIPUTI :
1. BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)/
PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT
(PPGD).
2. PERDARAHAN
3. PENANGANAN SHOCK
4. FRAKTUR
5. LUKA BAKAR
6. KERACUNAN, DLL
• Usaha yang dilakukakan untuk
mempertahankan kehidupan
pada saat pasien atau korban
mengalami keadaan yang
mengancam jiwa dikenal
dengan Bantuan Hidup
Dasar/Basic Life Support (BLS)
• Bantuan Hidup Lanjutan /Advance
Cardiac Life Support (ACLS) jika
Dilakukan di RS
KENAPA?
• Serangan jantung = penyebab kematian no. 1
di dunia dan di Indonesia (sejak 2001)

• Sekitar 75% - 80% serangan jantung terjadi di


rumah/ di luar rumah sakit

TUJUAN
• Mempertahankan kehidupan
• Mengupayakan pemulihan
• Mencegah kondisi bertambah buruk
• Melindungi korban yang tidak sadar
ORGAN VITAL

Salah satu organ vital berhenti Kematian


SISTEM PERNAFASAN DAN SIRKULASI
Kedua sistem utama ini meruapakan komponen utama
dalam mempertahankan hidup.Terganggunya salah satu
fungsi ini dapat mengakibatkan ancaman kehilangan nyawa
Sistem pernafasan mensuplai oksigen Jantung dapat berhenti bekerja
kedalam tubuh sesuai dengan karena banyak
kebutuhan dan juga mengeluarkan sebab,diantaranya:
karbondioksida (CO²). • Penyakit jantung
Tubuh dapat menyimpan makanan
untuk beberapa minggu dan • Gangguan pernafasan
menyimpan air untuk beberapa hari, • Syok
tetapi hanya dapat menyimpan • Komplikasi penyakit lain:
oksigen (O²) untuk beberapa menit Stroke
saja
• Penurunan kesadaran
MATI DLM ISTILAH KEDOKTERAN
Apabila Bantuan Hidup Dasar dilakukan cukup cepat,
kematian mungkin dapat dihindari seperti tampak pada Mati Klinis
tabel di bawah ini: Tidak ditemukan adanya pernafasan
dan denyut nadi.Mati klinis
Keterlambatan Kemungkinan berhasil (%)
1 menit 98 dari 100 dapat reversible.Pasien /korban
4 menit 50 dari 100 mempunyai kesempatan waktu
10 menit 1 dari 100 selama 6-8 menit untuk dilakukan
resusitasi,sehingga memberikan
kesempatan kedua sistem tersebut
Mati Klinis: tidak ada nafas dan nadi berfungsi kembali.
Kerusakan Otak : setelah 5 menit
Mati Biologis (MATI Batang Otak)
Mati Batang Otak (MBO) : setlh 10 mnt Terjadi kematian sel, dimana
kematian sel dimulai terutama sel
otak dan bersifat irreversible, biasa
terjadi dalam waktu 8 – 10 menit
dari henti napas & jantung.
KAPAN TINDAKAN BHD DILAKUKAN
JIKA MENEMUKAN GANGGUAN PD
SALAH SATU DARI TIGA
KOMPONEN INI:
• Tersumbatnya jalan nafas
• Tidak menemukan adanya nafas
• Tida ada nadi

PENILAIAN DINI
INDIKASI BHD
Henti Nafas
• Berhentinya pernafasan yang ditandai dengan tidak adanya gerakan dada dan aliran
udara pernafasan. Henti nafas sendiri dapat disebabkan :
Tenggelam Tersengat listrik
Stroke Infark miokard
Obstruksi jalan nafas Tersambar petir
Epiglositis
Overdosis karena obat

Henti Jantung
• Pada keadaan henti jantung sirkulasi berhenti.Keadaan ini dengan cepat menyebabkan
otak dan organ vital lainnya kekurangan oksigen( O²) dan biasanya ditandai dengan
tanda awal nafas yang tersengal-sengal atau” air Hunger”.
PRINSIP BHD
A Airway (Jalan napas)
B Breathing (Pernapasan)
C Circulation (Jantung dan Pembuluh darah)

Sebelum ABC Lakukan 5 M :  AMAN DIRI/PASIEN DAN


1. Memastikan keamanan lingkungan
2. Memastikan kesadaran LINGKUNGAN
pasien/korban
3. Meminta pertolongan  RESPONS
4. Memperbaiki posisi pasien/korban
5. Mengatur posisi penolong  CALL FOR HELP
AMAN DIRI, PASIEN DAN LINGKUNGAN
DANGER / BAHAYA
 Cek Bahaya (dengar, lihat, cium bau)
 Eliminasi bahaya:
Kondisi aman untuk korban dan penolong
 Gunakan APD yang tepat

- Reference, date, place 15


RESPONSE
RESPON
 Periksa kesadaran korban  PANGGIL
dan TEPUK BAHU
 Korban SADAR

◦ Cari luka-luka lain


◦ Cari bantuan
◦ Lakukan survey kedua
 Korban TIDAK SADAR
◦ Teriak minta tolong karena
kondisi korban serius

- Reference, date, place 16


Memperbaiki posisi pasien/korban
Tindakan BHD yang efektif bila pasien/korban
dalam posisi telentang, berada pada permukaaan
yang rata/keras dan kering. Bila ditemukan
pasien/korban miring atau telungkup pasien/korban
harus ditelentangkan dulu dengan membalikkan
sebagai satu kesatuan yang utuh untuk mencegah
cedera/komplikasi.

Mengatur posisi penolong


Posisi penolong berlutut sejajar dengan bahu
pasien/korban agar pada ssat memberikan batuan
nafas dan bantuan sirkulasi penolong tidak perlu
banyak pergerakan.
A. AIRWAY (JALAN NAPAS)
1. ANATOMI JALAN NAPAS
Jalan napas dimulai dari
mulut, hidung, farinks lalu
larinks, dan tonjolan di blkg
lidah disebut epiglotis.

Pada pasien/korban
tidak sadar tonus otot
menghilang, maka lidah dan
epiglotis akan menutup farink
dan larink sehingga
menyebabkan sumbatan jalan
nafas.Keadaan ini dapat
dibebaskan dengan tengadah
kepala topang dahi ( Head tild
Chin lift) dan manuver
pendorongan mandibula ( Jaw
thrush manuver).
2. MEMERIKSA/MENILAI JALAN NAPAS

 Bila penderita sadar dan dpt berbicara


berarti airway dan breathing nya dalam
keadaan baik

 Jika tidak sadar lakukan penilaian


dengan :
 Melihat (look) : dada naik turun ?
 Mendengar (listen) : ada bunyi napas?
 Merasakan (feel) : rasakan hembusan napasnya

Jika terjadi sumbatan (obstruksi) jalan napas (tertelan benda asing) baik itu
partial maupun total, keluarkan segera benda asing tersebut dengan beberapa
cara, misalnya dengan perasat Heimlich Manuver, back blow (ps sadar) atau
abdominal trust (ps tdk sadar)
3. PENGELOLAAN /MEMBUKA JALAN NAPAS
Lakukan teknik tengadah kepala topang dahi ( Head tild Chin lift) dan
manuver angkat rahang ( Jaw thrush manuver)

Tehnik Head tilt chin lift


 Tidak boleh dilakukan jika dicurigai
patah tlg leher
 Tangan kanan diletakan pd dahi pasien,
seedangkan tgn kiri pd ujung dagu
mengait dagu pasien dan menarik
mandibula (rahang bawah) kedepan.
 Mulut tdk boleh tertutup.

Tehnik jaw thrust manuver


• Petugas dbelakang kepala penderita, dgn
kedua tangan di belakang sudut rahang
bawah mendorong bawah ke depan
video
Memastikan pasien/korban tidak bernafas
• Dengan cara look, feel, listen. Dilakukan
tidak lebih dari 10 detik
• Frekwensi pernapasan normal manusia :
• Dewasa : 12 – 20 kali/mnt
• Anak2 : 15 – 30 x/mnt
• Bayi : 30 – 50 x/mnt

Memberikan bantuan nafas


• Bantuan nafas dapat dilakukan melalui
mulut ke mulut, mulut ke hidung, mulut ke
stoma( lubang yang dibuat pada
tenggorokan) scr langsung atau dgn alat
(ambu bag) Bantuan nafas diberikan
sebanyak 2 kali
C. CIRCULATION
 Pastikan ada tidaknya denyut jantung
Dengan cara periksa pulsasi arteri karotis
atau arteri brakhialis (pada Bayi)

Bila arteri karotis tidak teraba lakukan kompresi


jantung luar dengan perbandingan
 Dewasa :30 : 2 (baik 1 atau 2 orang
penolong).
 Anak anak : 30 : 2 (1 penolong) 30:1 (2
Penolong

Kompresi RJP dilakukan sebanyak 5


siklus dalam waktu 2 menit

Evaluasi
POSISI KOMPRESI
 Tepatkan badan penolong vertikal diatas
pasien dengan bertumpu pada kedua
lengan yang diluruskan diatas`sternum
pasien dan tekan sternum tegak lurus
sedalam 3 – 5 cm.
 Jari jari kedua tangan dpt dirangkum,
namun tdk boleh menyinggung dada
penderita
 Kompresi dilakukan secara ritmik, baik
saat kompresi maupun mengangkat,
waktunya harus sama.
EVALUASI
 Sesudah 5 siklus ventilasi dan kompresi (± 2menit) kemudin pasien dievaluasi
kembali.
 Jika tidak ada nadi karotis, dilakukan kembali kompresi dan bantuan nafas
dengan rasio 30:2
 Jika ada nafas dan denyut nadi teraba lakukan posisi recovery kemudian letakan
pasien pada posisi mantap.
 Jika tidak ada nafas tetapi nadi teraba, berikan bantuan nafas tiap 5 detik sekali
selama 1 mnt (lakukan pengecekan napas dan nadi tiap 2 mnt)
 Jika sudah terdapat pernafasan spontan dan adekuat serta nadi teraba, jaga agar
jalan nafas tetap terbuka.
KOMPLIKASI RJP :
RJP di hentikan bila : • Fraktur iga
 Penolong sudah kelelahan Sering terjadi terutama pada orang tua. RJP
 Sudah dilakukan RJP selama tetap diteruskan walaupun terasa ada
30 mnt, tp tak ada respon fraktur iga. Fraktur mungkin terjadi bila
 Ada respon dari penderita posisi tangan salah
(napas dan nadi sdh teraba) • Perdarahan intra abdominal
 Pertolongan diambil alih oleh Posisi tangan yang terlalu rendah akan
yang lebih ahli menekan procesus xipoideus ke arah
hepar (limpa).
• Distensi lambung karena pernafasan
buatan.
ALGORITMA RJP
AMANKAN DIRI DAN
LINGKUNGAN BRAETHING : PERIKSA
Diri, penderita & Lingk PERNAPASAN
look, listen, feel
CEK KESADARAN PENDERITA
(menepuk atau menggoyang bahu) JIKA TDK BERNAPAS
Bila tdk ada Respon Berikan 2 x tiup sampai dada penderita
terlihat mengembang

CALL FOR HELP


Jika tidak ada respon,
(teriak, HP, dll)
Cek nadi karotis

AIR WAY : BUKA JALAN NAPAS


(head tilf, chin lift, jaw thrust)
Jika nadi tdk teraba, Jika nadi teraba, berikan
ada sumbatan atau tidak
lakukan 30 x kompresi napas bantuan tiap 5
dada dgn 2 ventilasi detik sekali selama 1
JIKA ADA SUMBATAN sebanyak 5 siklus selama mnt, (lakukan
(sapuan jari, Heimlich manuver, 2 menit pengecekan napas dan
abdominal thrust) nadi tiap 2 menit
Posisi aman/pemulihan
(Recovery Position)

27 - Reference, date, place 27


Posisi pemulihan
 Pastikan korban tidak ada cedera kepala dan tulang belakang
 Jika diperlukan, minta penolong lain untuk menahan leher korban
pada saat membalikan korban
 Monitor Tanda-tanda vital setiap 5 menit sampai bantuan medis
datang kelokasi.

Tujuan Posisi Pemulihan


 Mempertahankan jalan napas tetap terbuka
 Mencegah adanya aspirasi (muntahan masuk ke dalam saluran napas korban)
Tersedak – Choking (1)
 Masuknya benda asing ke dalam saluran napas dan menyumbat jalan
nafas
 Biasa terjadi
 saat makan
 anak-anak yang sering memasukkan mainan ke
dalam mulut
 Korban refleks memegang leher
 Tanda-tanda lainnya :
 Sumbatan ringan : korban masih bisa bersuara,
batuk, bernafas
 Sumbatan berat : korban tidak bisa bicara sama
sekali maupun bernafas, terdengar wheezing (nafas
berbunyi), berusaha untuk bernafas, yang tidak
lama kemudian akan menjadi tidak sadar
Tersedak – Choking (3)
Korban Sadar
Sumbatan Ringan Sumbatan Berat
Anjurkan korban batuk sekuatnya
5 x Abdominal Thrust
Jika tidak efektif (tekan perut)
lakukan tehnik penanganan Lokasi tekan antara pusat
sumbatan berat dan epigastrik

Jika tidak efektif


lakukan 5x Tekan dada
(Chest Thrust)
Lokasi tekan pada tulang
dada seperti RJP
Tersedak – Choking (3)
Korban Sadar
Chest thrust (tekan dada) 5 x Harus dilakukan pada

Ibu hamil

Bayi di bawah umur 1 tahun

Korban yang gemuk sekali


atau obese
Tersedak – Choking (3)
Korban Tidak Sadar

Jika korban menjadi tidak sadar


• Baringkan korban
• Panggil bantuan medis
• Lakukan RJP

Periksa mulut korban


setiap kali membuka
jalan napas !!!

30 x tekan dada 2 x pemberian nafas


Abdominal trush

Anda mungkin juga menyukai