Anda di halaman 1dari 43

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)

By : Ns. Zulmah Astuti., M.Kep


Tujuan umum :
Setelah mengikuti materi ini, mahasiswa mampu memahami pelaksanaan bantuan hidup dasar
dengan tehnik CPR (Cardiac pulmonary Recucitation) yang berkualitas pada pasien dewasa & anak
yang mengalami henti jantung di luar rumah sakit
Tujuan khusus
1. Mahasiswa mampu menjelaskan chain of survival pada penanganan pasien henti jantung di
luar rumah sakit
2. mahasiswa mampu menguraikan teknik bantuan hidup dasar dengan CPR yang berkualitas
pada pasien dewasa henti jantung diluar rumah sakit
3. mahasiswa mampu menguraikan teknik bantuan hidup dasar dengan CPR yang berkualitas
pada pasien Anak henti jantung diluar rumah sakit
4. mahasiswa mampu menguraikan teknik bantuan hidup dasar dengan rescue breathing pada
pasien dewasa & anak yang mengalami henti nafas diluar rumah sakit
PENDAHULUAN
AHA, 2018 :

Henti jantung merupakan penyebab utama


kematian di Amerika

Terdapat lebih dari 500.000 kejadian henti


jantung terjadi di rumah sakit dan luar rumah
sakit setiap tahun

Diperkirakan bahwa 1 dari setiap 7.4


orang di Amerika meninggal dengan
henti jantung
APA ITU CARDIAC ARREST?
Hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba dan
mendadak, bisa terjadi pada seseorang yang
memang didiagnosa dengan penyakit jantung
ataupun tidak.

Waktu kejadiannya tidak bisa diperkirakan, terjadi


dengan sangat cepat begitu gejala dan tanda
tampak (American Heart Association,2010).
PENYEBAB CARDIAC ARREST?
JANTUNG
Gangguang Irama Jantung
(Ventrikel Fibrilasi & ventrikel DILUAR JANTUNG
takikardi tanpa nadi)

 Sindrom koronaria arteri (SKA)  Gangguan pernafasan


 Gagal jantung  Gangguan metabolik
 Infark miokard  Gangguan sirkulasi (hipovolemia)
 Paska operasi jantung  Tenggelam
 Obat-obatan (Opiod dll)
Penyebab??
Mekanisme kematian terbanyak :
aritmia yang fatal seperti ventrikel
takikardi atau ventrikel fibrilasi dan
kebanyakan pasien meninggal
sebelum sampai di rumah sakit (ong
Eng hook, 2010)
HENTI JANTUNG ADALAH KASUS
KEGAWATDARURATAN
(JANTUNG BERHENTI MENGALIRKAN DARAH)

Darah berhenti
mengalir ke Otak

KORBAN TIDAK SADAR; TIDAK BERESPON


TIDAK BERNAFAS
Bantuan Hidup Dasar
Kleinman et al (2015) ;

adalah langkah awal dalam penyelamatan nyawa


pasien setelah terjadi henti jantung,

Secara prinsip pemberian Bantuan Hidup Dasar


meliputi :
⁓ mengkaji secara cepat pada henti jantung mendadak,
⁓ pengaktifan system emergency (EMS),
⁓ pemberian resusitasi jantung paru dan
⁓ defibrilasi secara cepat dengan penggunaan
Automated External Defibrillator (AED
CHAIN OF SURVIVAL
RESUSITASI JANTUNG PARU
AHA, 2017 : ANZCOR, 2016 :

Suatu prosedur penyelamatan Teknik kompresi dada yang


darurat yang dilakukan ketika dikombinasikan dengan
terjadi henti jantung. Resusitasi pemberian bantuan nafas yang
Jantung Paru dapat menggandakan bertujuan untuk membantu
atau tiga kali lipat peluang mempertahankan oksigenisasi
bertahan hidup setelah serangan pada otot jantung dan otak
jantung sampai bantuan atau alat
khusus tersedia
TUJUAN RJP :
1. Mencegah berhentinya sirkulasi atau
berhentinya pernafasan
2. Memberikan bantuan eksternal
terhadap sirkulasi dan ventilasi
INDIKASI RJP ;
1. Penyakit Jantung Iskemik
2. Penyakit Pernafasan Kronis
3. Keracunan dan toksisitas obat
4. Tenggelam
5. Trauma
6. Kelainan Elektrolit
7. Aritmia
8. Koma
PUSH HARD PUSH FAST
Kedalaman kompresi 5-6
COMPLETE CHEST
cm
RECOIL
Kecepatan minimal
100x/menit sd 120x/menit

MINIMALKAN HINDARI MEMBERIKAN


INTERUPSI SAAT VENTILASI YANG
KOMPRESI BERLEBIHAN
(maksimal 10 detik)
Langkah-langkah bhd (1)
PASTIKAN 3A
DANGER (D)
 Pastikan Keamanan penolong
 Kemanan pasien
 Keamanan Lingkungan
(tempat kejadian)
Langkah-langkah bhd (2)
MENGECEK RESPON
RESPON (R)
Periksa respon pasien dengan AVPU (Alert,
Verbal, Pain dan UnResponsive).
Langkah-langkah bhd (2)
SHOUT FOR HELP (S)
1. BILA PASIEN TIDAK SADAR
SEGERA minta BANTUAN untuk
mengaktifkan EMS (Emergency
Medical System)
2. Meminta diambilkan AED dan
peralatan Emegergency lainnya
Langkah-langkah bhd (3)
MENGECEK TANDA CARDIAc ARREST
1. Pasien tidak sadar
2. Cek pernafasan dan nadi secara
bersamaan (tidak boleh lebih dari 10
detik)
HASIL :
1. Mengecek adakah pernafasan
abnormal/Nafas tidak ada/ only gasping
2. Nadi karotis : tidak teraba
Langkah-langkah bhd (3)
MENGECEK TANDA CARDIAC ARREST
PADA BAYI (INFANT)

Cek nadi brakhialis pada bayi


Langkah-langkah bhd (4)

TANDA CARDIAC ARREST


PASIEN TIDAK SADAR LAKUKAN
NADI KAROTIS TIDAK ADA CPR/RJP
PERNAFASAN TIDAK ADA/ONLY (RESITASI JANTUNG PARU)
GASPING
Teknik RJP :
1. Letakkan salah satu pangkal
telapak tangan penolong pada
pertengahan dari seperdua bagian
bawah tulang dada (sternum)
Cont’ Teknik RJP
2. Letakkan pangkal telapak
tangan yang satu lagi
menumpang diatas tangan
yang pertama. Letakkan jari-
jari kedua tangan atau saling
mengait untuk memastikan
bahwa penekanan yang
dilakukan tepat pada sternum
dan tidak pada tulang iga
atau bagian atas perut
3. Tepatkan badan penolong
vertikal diatas pasien dengan
bertumpu pada kedua lengan
yang diluruskan
diatas`sternum pasien dan
tekan sternum tegak lurus
sedalam 2’ - 2,4’ inchi (5-6
cm), rekoil dada maksimal dan
meminimalkan interupsi.
4. Kecepatan kompresi adalah
100-120x/ menit
Kedalaman kompresi dada (AHA, 2020)

Kedalaman Rasio
Dewasa
2 – 2,4 inchi (5 – 6 cm) 30:2 (1 atau 2 penolong)
(Adult)

Mendekati 2 Inchi 30:2 (1 penolong)


Anak (child)
(5 cm) 15:2 (2 penolong)

30:2 (1 penolong)
Bayi (infant) 1,5 Inchi (4 cm)
15:2 (2 penolong)
How to perform chest compression on Adult, infant
Letakkan tangan di bagian Pada pasien anak dengan dada
tengah dada korban (separuh yang lebih kecil gunakan satu
bagian bawah sternum) tangan
How to perform chest compression on Adult, infant
Pada Infant ada dua teknik
Satu penolong : dua jari ditengah dada
Dua penolong dua ibu jari, tangan melingkat (AHA, 2020)
How to perform chest compression on Adult, infant

PUSH HARD
PUSH FAST

PADA DEWASA
 KEDALAMAN KOMPRESI 5-6 CM (TIDAK
BOLEH LEBIH DARI 6 CM) (PUSH HARD)
 KECEPATAN 100-120 X/MENIT (PUST
FAST

PADA PEDIATRIK
 KEDALAMAN KOMPRESI 5 CM (ANAK) &
4 CM (BAYI) (PUSH HARD)
 KECEPATAN 100-120 X/MENIT (PUST
FAST
How to perform chest compression on Adult, infant

COMPLETE CHEST RECOIL


PENGEMBALIAN DADA LENGKAP
SETIAP 1 KALI KOMPRESI

MINIMAL KAN INTERUPSI KOMPRESI


TIDAK BOLEH > 10 DETIK
(UNTUK VENTILASI DLL)
RANTAI 2 : CPR berkualitas tinggi
• Kesadaran dipertahankan minimal dengan cardiac
output 50%
• Jantung gagal pompa
• Menggantikan fungsi otot jantung memompa darah
• Kompresi dada yang tepat menghasilkan 30% cardiac
output : cukup untuk mengalirkan darah ke otak dan
jantung
• Berikan 30 kali kompresi
Airway (A)
Kompresi 30 kali dilanjutkan bantuan nafas 2 kali
Lakukan head tilt-chin lift dan jaw thrust (cedera servikal)
Breathing (B)
VENTILASI TIDAK BOLEH BERLEBIHAN
1. Pemberian 1 nafas selama satu detik
2. Menggunakan udara reguler (hembusan tidak kuat)
3. Indikator ventilasi : dada mengembang
4. Bila menggunakan BVM (500 sd 600 ml) (tidal volume)
5. Mouth to MASK atau menggunakan BVM

Bag Valve Mask (BVM)


teknik ”EC Clamp”. Ibu jari dan telunjuk
membentuk huruf C memegang masker
dan tiga jari lainnya membentuk huruf E
ekstensi kepala.
Cont’ Breathing
4. Setelah (RJP) selama 2 menit (5 siklus
ventilasi dan kompresi) pasien di evaluasi.
Jika nadi (-) lanjutkan RJP (30:2)
5. Nadi karotis (+), nafas (-) beri Rescue
Breathing sebanyak 10 – 12 kali/menit
selama 2 menit dan di evaluasi lagi.
6. Nadi teraba dan nafas sudah spontan maka
berikan recovery position (posisi
pemulihan)
Rescue Breathing
• Saat korban dewasa, anak dan infant memiliki nadi namun
tidak bernafas efektif, berikan Bantuan Nafas (Rescue
Breathing)
• Henti nafas adalah ketiadaan pernafasan (apnea), selama henti
nafas dan inadekuat ventilasi, korban masih memiliki cardiac
output yang teraba melalui nadi karotis.
• Denyut jantung menjadi lambat sehingga aliran darah ke otak
juga akan segara menurun dan dapat terjadi hipoksia jaringan
otak dan organ yang lainnya, selain itu henti jantung juga
akan segera terjadi jika bantuan nafas tidak segera dilakukan
Ketentuan rescue breathing
• Nafas bantuan pada dewasa di lakukan 1 nafas setiap 6
detik atau sekitar 10 nafas/menit
• Pada anak dan infant berikan satu nafas setiap 2-3 detik
atau sekitar 20-30 nafas/menit
• Pemberian satu kali nafas dengan waktu 1 detik sampai
dengan dada terlihat mengembang
• Mengecek nadi setiap 2 menit
ALGORITMA AHA , 2015 ALGORITMA AHA , 2020

PERBEDAAN PADA RESCUE BREATHING

 BERIKAN BANTUAN NAFAS : 1 NAFAS SETIAP


6 DETIK ATAU 10 NAFAS/MENIT
 CHECK NADI SETIAP 2 MENIT
 BILA NADI TIDAK ADA SEGERA LAKUKAN RJP
 BILA CARDIAC ARREST DISEBABKAN OLEH
OVERDOSIS OPIOID SEGERA BERIKAN
NALOXONE BILA ADA SEUAI PETUNTUK
TERMINASI RESUSITASI
Hal yang menghentikan RJP
1. PASIEN BERESPON (HENTIKAN RJP, CEK RESPON, CEK NADI
DAN NAFAS) BILA PASIEN SADAR HENTIKAN RJP
2. BANTUAN DATANG (HENTIKAN RJP SAAT PENOLONG TELAH
MENGINSTRUKSIKAN AKAN MENGGANTIKAN ANDA)
3. TERDAPAT TANDA-TANDA KEMATIAN (LEBAM MAYAT, KAKU
MAYAT DLL)
4. KELUARGA TERDEKAT KORBAN MENOLAK UNTUK
DILAKUKAN BANTUAN CPR PADA KORBAN
5. KEBIJAKAN RUMAH SAKIT TERKAIT WAKTU PENGHENTIAN
RESUSITASI (ada yang 20 atau 25 menit)
6. LOKASI MENJADI TIDAK AMAN (KEBAKARAN, BANGUNAN
AKAN RUNTUH DLL) HENTIKAN RJP DAN SEGERA EVAKUASI
DIRI DAN KORBAN KETEMPAT YANG AMAN
7. PENOLONG KELELAHAN (UNTUK ITU SETIAP 5 SIKLUS/2
MENIT DIANJURKAN UNTUK BERGANTIAN DENGAN
PENOLONG LAIN TERUTAMA SAAT MELAKUKAN KOMPRESI)
RECOVERY POSITION
PASIEN HENTI JANTUNG: ROSC
1. NADI TERABA
2. NAFAS ADA
3. PASIEN BELUM SADAR
4. BANTUAN BELUM DATANG
CHOCKING
Choking (tersedak) adalah tersumbatnya
jalan napas sebagian maupun total yang
disebabkan oleh benda asing. Sumbatan
benda asing sering kali disebabkan oleh
makanan atau benda yang dimasukkan ke
dalam mulut dan tertelan tanpa ada
mekanisme pelumatan (penghalusan)
makanan di dalam mulut (American
Academy of pediatric, 2010).
Automatic external defibrillator (aed)

“Re-boot” the Heart


Automatic external defibrillator
(aed)
Suatu proses pemberian aliran
listrik ke jantung untuk
mengembalikan irama jantung
yang mengalami aritmia.

• IRAMA VENTRIKULAR FIBRILASI :


Jantung hanya bergetar, kardiak
output tidak ada, perlu di reset
ulang,

• AED mampu menganalisa sendiri


irama jantung yang memerlukan
shock
Langkah Penggunaan AED
1. Lepaskan pakaian pasien dan benda lain
2. Hidupkan AED dengan menekan tombol
power.
3. Tempelkan pads AED yang sesuai dengan
ukuran pasien di dada.
4. Tunggu konfirmasi dari analisis AED untuk
kompresi atau melakukan kejutan
5. Bila diindikasikan kejutan listrik, pastikan
tidak ada penolong yang menyentuh pasien,
lalu tekan tombol “shock “.
6. Setelah 2 menit AED akan kembali
menganalisis denyut jantung Untuk
menentukan apakah perlu kejutan listrik lagi.
7. Jika kejutan listrik tidak diperlukan tapi
penderita belum menunjukkan tanda tanda
kehidupan, terus lakukan RJP sesuai arahan
AED hingga bantuan professional datang.

Anda mungkin juga menyukai