Anda di halaman 1dari 60

Bantuan Hidup Dasar

Dibuat secara Serius oleh:


TEAM BLS
Curiculum vitae
NAMA : dr. ROHMAD HARYONO, Sp.An.
TTL : MAGETAN, 25 APRIL 1974
ALAMAT : GRIYA DARUSALAM BLOK A NO 3-4
BANJAREJO TAMAN, MADIUN
AGAMA : ISLAM
JABATAN :
1.DOKTER Sp. ANASTESI DI RSUD. CARUABAN
2. DIREKTUR PANASEA MEDIKA
3. KETUA BSMI KOTA MADIUN THN 2011 – 2015
4. KETUA BSMI KAB. MADIUN THN 2015- SEKARANG

JABATAN AKADEMIK : DOKTER SPESIALIS ANASTESI


PENGALAMAN : DOKTER BRIGADE SIAGA BENCANA RSUD. DR.
SOETOMO SURABAYA,TAHUN 2003 -2007

RIWAYAT PENDIDIKAN :
1. SDN KRATON II MAOSPATI
2. SMPN 1 MAOSPATI
3. SMA 2 MADIUN
4. FK UNAIR
5. PENDIDIKAN SPESIALIS ANASTESI UNAIR
Emergency Diapakan ?
KEGAWATAN SEHARI-HARI/ KAPAN SAJA

• DI SEKOLAH
• DI RUMAH TANGGA
• DI JALAN
• KANTOR
• MENIMPA SATU ORANG DALAM KELUARGA
BEBERAPA ORANG DIJALAN
SEJUMLAH BESAR ORANG SISWA/PEKERJA/
MAHASISWA/ SIAPA SAJA
Azas Pertolongan Pasien
Gawat :
TIME SAVING is LIFE SAVING

1. Konsep berfikir sederhana


2.Tindakan sistematik
3. Ketrampilan memadai
mati dalam waktu

 Sumbatan jalan nafas 3-5’


 Henti nafas 3-5’
 Shock berat 1-2 jam
 Coma 1 minggu
Pertolongan Gangguan mati dalam
 A = Airway  Sumbatan 3-5’
 B = Breathing  Henti nafas 3-5’
 C = Circulation  Shock berat 1-2 jam
 D = Disability  Coma 1 minggu
Apaan Sih ?????
Usaha yang dilakukan untuk
mempertahankan kehidupan pada saat
pasien atau korban mengalami keadaan
yang mengancam jiwa dikenal dengan
Bantuan Hidup Dasar/Basic Life Support
(BLS).
Tujuan
 Mencegah berhentinya sirkulasi
atau berhentinya respirasi.
 Memberikan bantuan eksternal
terhadap sirkulasi dan ventilasi dari
korban yang mengalami henti
jantung atau henti napas melalui
Resusitasi Jantung Paru (RJP).
 Henti Nafas
 Henti Jantung

Resusitasi Jantung Paru Otak


3–5 menit (RJPO)

 Kematian Otak Permanen


Kapan Harus Dilakukan
 Henti napas
◦ Tenggelam
◦ Stroke
◦ Obstruksi jalan napas
◦ Epiglotitis
◦ Overdosis obat-obatan
◦ Tersengat listrik
◦ Infark miokard
◦ Tersambar petir
◦ Koma akibat berbagai macam kasus.

 Henti jantung
Apabila Bantuan Hidup Dasar dilakukan
cukup cepat, kematian mungkin dapat
dihindari seperti tampak pada tabel di
bawah ini:

Keterlambatan Kemungkinan berhasil


1 menit 98 dari 100
2 menit 50 dari 100
10 menit 1 dari 100
EM+A MA ET+ITI = MATI
Dalam istilah kedokteran dikenal dengan dua
istilah untuk mati: mati klinis dan mati biologis

Mati Klinis
Tidak ditemukan adanya pernafasan dan denyut
nadi. Mati klinis dapat reversible. Pasien /korban
mempunyai kesempatan waktu selama 3-5 menit
untuk dilakukan resusitasi, sehingga memberikan
kesempatan kedua sistem tersebut berfungsi
kembali.
Mati Biologis
Terjadi kematian sel, dimana
kematian sel dimulai terutama
sel otak dan bersifat
irreversible, biasa terjadi lebih
dari 5 menit dari henti jantung.
Ciri – Ciri Orang Mati
Lebam mayat
Muncul sekitar 20 – 30 menit setelah kematian, darah
akan berkumpul pada bagian tubuh yang paling rendah
akibat daya tarik bumi. Terlihat sebagai warna ungu pada
kulit.

Kaku mayat
Kaku pada tubuh dan anggota gerak setelah kematian.
Terjadi 1- 23 jam kematian

Tanda lainnya : cedera mematikan


Cedera yang bentuknya begitu parah sehingga hampir
dapat dipastikan pasien/korban tersebut tidak mungkin
bertahan hidup.
 Pupil pada Mata Orang Mati diameternya
melebar
 Refleks Pupil terhadap Cahaya sudaha
tidak ada (negatif)

Jika anda menemukan korban dengan


ciri-ciri diatas, tidak perlu lakukan
RJP…… (she is gone man)
Jika Saya Menemukan Seseorang
yang Henti nafas dan Henti jantung
dan tidak menemukan tanda-tanda
kematian,

APA YANG HARUS SAYA


LAKUKAN???
Menghidupkan Orang Mati ????
D Danger
R Response

A Airway
B Breathing
C Circulation
Danger !
 Lihat situasi dan kondisi sebelum bertindak
 Sadari apakah ada hal-hal yang dapat
membahayakan penolong dan korban

Selamatkan diri sendiri sebelum


menyelamatkan orang lain !!!!

Jangan menambah korban !!!


Response
 Adalah respon dari korban atas
rangsangan yang kita berikan
 Apa yang dinilai ???
Korban Nilai
Kesadaran

Alert
Sadar Penuh

Verbal Respon
Merespon Suara

Pain Respon
Merespon Rangsangan Nyeri

Unrespon
Tidak Ada Respon
Response
 Alert : kesadaran baik, orientasi
baik saat ditanyakan nama,
tempat, tanggal, waktu

 Verbal : korban hanya memberi


respon jika namanya di panggil
Response
 Pain: korban baru memberikan
respon jika diberi rangsang sakit

 Unresponsive : korban tidak


berespon terhadap rangsangan
apapun
Ngarti kagak ???
 Kalo korbannya sadar, Syukur……

Nah, kalo kagak????

Huayoooo Loooo !!!!!!


Unrespon

Call For Help


Teriak Minta Tolong
Korban Tidak Sadar
 Setelah dipastikan aman bagi diri anda dan
korban, yang pertama harus dilakukan
adalah teriak minta tolong.
Contoh:

TULUNG…. TULUNG ….. ADA ORANG


GA SADAR DILOBI !!!!!

Lalu telepon (0351) 383 956 ext 118


IGD RSUD CARUBAN
ADA KORBAN

1. Nilai Kesadaran
(AVPU)

2. Call For Help

3. Basic Life Support


(ABC)
AIRWAY
 Buka jalan nafas

- Head till
- chin lift triple airway maneuver
- Jaw Thrust

 Periksa jalan nafas dari kemungkinan adanya


sumbatan oleh benda asing maupun oleh
lidah.
- finger sweep
Head till <> chin lift
Chin Lift Salah
Jaw Thrust
 Buka mulut korban dengan Cross finger
manuver

 Keluarkan benda asing dan perbaiki posisi


lidah dengan manuver finger sweep
Mengambil benda asing
yang menyumbat airway
Neck Lift
 Tidak boleh dilakukan
pada penderita patah
tulang leher (fraktur
cervical).
Curiga Fraktur Cervical
 Jatuh dari ketinggian.
 Kecelakaan lalu lintas dengan luka di atas
clavicula.
 Multiple trauma.
Choking / Tersedak

Tersedak atau Choking adalah


obstruksi mekanik di jalan napas.
Dapat bersifat parsial atau total.
Menyebabkan korban mengalami
hipoksia bahkan kematian
Back Blow
Untuk penderita sadar dengan sumbatan
jalan nafas parsial boleh dilakukan
tindakan "Adominal thrust" (pada pasien
dewasa).
Abdominal Thrust
Breathing
 Periksa apakah ada pernafasan spontan
atau tidak. Gimana caranya ????
 Look, Listen and Feel

Lihat…. . Dadanya
Dengar …… Nafasnya
Rasakan ……… hembusannya
LOOK – LISTEN – FEEL

 Look (Lihat)
◦ Lihat pergerakan dada.
 Listen (Dengar)
◦ Dengar suara nafas.
 Feel (Raba)
◦ Raba / rasakan
hembusan udara
pernafasan dengan kulit
pipi.
 Ada ga nafasnya???
kalo ada dan normal….. Syukurrr….

Nah, kalo ga ada????

• berikan nafas buatan


Tehnik pemberian nafas buatan

mouth to mouth mouth to mask


Circulation
 Rabalah pembuluh darah leher
(Carotid Artery)

Ada terasa denyut nadi ga?


Hitung SELAMA SATU MENIT…!!!
Cara Meraba
Nadi Carotis
GANGGUAN PERFUSI PERIFER

• Raba telapak tangan (Perfusi)


– Hangat, Kering, Merah : NORMAL
– Dingin, Basah, Pucat : SHOCK
• Tekan - lepas ujung kuku / telapak
tangan

(Cappilary Refill Time/ Waktu


pengisian kapiler)
– Merah kembali < 2 detik : NORMAL
– Merah kembali > 2 detik : SHOCK
– Bandingkan dengan tangan pemeriksa
– NAdi lebih dari 100, lemah

47
Hasil perhitungan

 Jika hasilnya > 60, dan bernafas dengan


baik, korban diposisikan dalam posisi
recovery
 Jika hasilnya < 60, artinya denyut jantung
tidak cukup efektif untuk mensirkulasikan
darah ke seluruh tubuh
MAKA LAKUKAN
RESUSITASI……..
Posisi tangan jari-jari
saling mengunci, tangan
dominan diatas yang
tidak dominan

Posisi penekanan,
tengah tulang dada 1/3
bawah / diantara dua
putting susu
Posisi 90 derajat, kaki rapat ke korban, tangan lurus,
gunakan berat badan untuk menekan.
 Lakukan secara berulang, setiap 1 siklus
segera nilai ulang kondisi korban

Sampai kapan???
1. Sampai pasien HIDUP kembali
2. Sampai bantuan datang
3. Sampai korban dipastikan mati
4. Sampai Penolong Kelelahan
Basic Life Support
Pasien Kesadaran

A V P U Call For Help


Ambil Manual
Suction Bebaskan Jalan Nafas A
Chin Lift
Head Tilt Sumbatan Dari Luar
Jaw Thrust
Sumbatan Dari Dalam

Oksigen Nafas Adekuat Look


B
Nafas Buatan Tidak Nafas / Listen
2x Nafas Tidak Adekuat Feel

+ kuat (≥60)
Nadi Carotis C
- Atau
RJPO + Lemah (< 60)
Terima Kasih

Wiu ..wiu.. Wiu.. Wiu… wiu…


Wiu .. wiu..Wiu..Wiu…………..

Anda mungkin juga menyukai