“Safety is a
fundamental
Etik
principle of
patient care and a
• Mutu critical
4 Fondasi Kebutuhan •
Patien component of
PPA Asuhan pasien Pasien
t Quality
(World Alliance for
•Asuhan Medis
•Asuhan
Safety Patient Safety,
Management.”
Keperawatan
EBM Forward Programme,
•Asuhan Gizi WHO, 2004)
•Asuhan Obat • Evidence Based Medicine
VBM • Value Based Medicine
PASIEN UU 44/2009
ttg RS,
Peraturan
Quality & Per UU an
lainnya
Safety
Std Yan
Sistem Pelayanan Regulasi
:
C
PC
Fokus Klinis • Kebijaka
Pasien Asuhan Pasien / Patient n
ARK, HPK, Care • Pedoma
AP, PAP, n,
PAB, • Panduan
PKPO Sistem • SPO
MKE
Stand Manajemen • Program
Manajem
ar Indikator
PMKP,
en :
PPI, • Ind. Area
TKRS, Klinis
MFK,
Sasaran • Ind
KKS,
KP
ProgN Dokume
Klinis
MIRM
as • Ind SKP
n
•Implement
Ind
Good
Patient
PASIEN
Care
Tata Kelola
Asuhan
Quality &
Pasien yang
Baik
Safety
Good
Sistem Pelayanan • Good Clinical
Clinical Klinis Governance
Governance Asuhan Pasien / Patient • Good
Tata Kelola Klinis Care Hospital
yang Baik
Governance &
Sistem
Good
Hospital Manajemen Ps 36 UU 44/2009
Governance
Tata Kelola RS yang
Baik
• Good Patient Care
ASUHAN PASIEN
RISIKO SAFETY
MUTU
(Nico Lumenta,
ASUHAN PASIEN Dimensi Budaya
Good Patient Care
Patient Centered Care
Quality dan Safety
dalam Standar Akreditasi RS
Asuhan Pasien
Terintegrasi
PPA sebagai Tim,
Kolaborasi SAFETY
Interprofesional + •Just Culture
Kompetensinya •Reporting Culture
Berpartner dgn Pasien •Learning Culture
DPJP sebagai Clinical •Informed Culture
RISIKOLeader •Flexible Culture
MDR
RS institusi yg- Multidisciplinary •Generative Culture
kompleks Round
dan (MaPSaF)
high risk: BPIS •7 Standar KP, 6
asuhan multi SKP, 7 Langkah
PPA, multi MUTU KPRS, 13 Program
budaya, multi Good Corp Governance WHO-PS
regulasi, legal, Leadership
finance, SD Good Clinical Governance
Risk Register Standarisasi Input-Proses-
Matrix Grading Output- Outcome
Pengukuran Mutu
FMEA
PDCA (Nico Lumenta,
Situational
Cultural competence
Kesadaran budaya (Cultural awareness)
•adalah kemampuan seseorang untuk melihat ke luar dirinya sendiri
dan menyadari akan nilai-nilai budaya, kebiasaan budaya yang
masuk.
•Dapat menilai apakah hal tsb normal dan dapat diterima pada
budayanya atau mungkin tidak lazim atau tidak dapat diterima di
budaya lain.
•Perlu memahami budaya yang berbeda dari dirinya dan menyadari
kepercayaannya dan adat istiadatnya dan mampu untuk
menghormatinya
PPJA
Apoteker
Lainnya
Profesional Pemberi Asuhan :
•Mereka yg secara langsung Dietisien
memberikan asuhan kpd
pasien, a.l. DPJP, PPJA,
Dietisien, Apoteker, dan
Lainnya.
•Kompetensi Profesi &
Kolaborasi Interprofesional (KARS,
•Tugas Mandiri, Tugas 2018)
RENUNGKAN PERBEDAAN : PPA DAN PASIEN
PPA :
Menjalani pendidikan bertahun2,
kompeten, memiliki kewenangan
Pelayanan pasien dijalankan dgn standar,
rutin, homogen, serba jelas.
Aktivitas individu PPA hanya 1 shif
Pasien :
Masuk RS seperti masuk
“hutan”, relatif banyak yg tidak
jelas, pengalaman baru….
Pasien tidak “pernah” melalui
“pendidikan untuk menjadi “Hutan”
pasien” !!!
Relatif tidak punya
kewenangan ikut ambil
keputusan, harus ikut “kata”
dokter… KARS
Konsep
Patient Centred Care
(Std HPK)
1. Dignity and Respect. Health care practitioners listen to and honor patient and family
perspectives and choices. Patient and family knowledge, values, beliefs and cultural
backgrounds are incorporated into the planning and delivery of care.
2. Information Sharing. Health care practitioners communicate and share complete and
unbiased information with patients and families in ways that are affirming and useful.
Patients and families receive timely, complete, and accurate information in order to
effectively participate in care and decision-making.
3. Participation. Patients and families are encouraged and supported in participating in care
and decision-making at the level they choose.
4. Collaboration. Patients and families are also included on an institution-wide basis. Health
care leaders collaborate with patients and families in policy and program development,
implementation, and evaluation; in health care facility design; and in professional
education, as well as in the delivery of care.
Conway,J et al: Partnering with Patients and Families To Design a Patient- and Family-
Centered Health Care System, A Roadmap for the Future. Institute for
Patient- and Family-Centered Care, 2010
Perspektif Core Concepts of
Pasien Patient Centered Care
1. Martabat dan
• Profesional
Respek. Pemberi Asuhan mendengarkan, menghormati & menghargai pandangan serta pilihan
pasien & keluarga.
• Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang kultural pasien & keluarga dimasukkan dlm
perencanaan pelayanan dan pemberian pelayanan kesehatan
2.Berbagi informasi.
• Profesional Pemberi Asuhan mengkomunikasikan dan berbagi informasi secara lengkap pasien &
keluarga.
• Pasien & keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap, dan akurat
• Dgn 3 asesmen: metode, substansi/kebutuhan edukasi, konfirmasi
3.Partisipasi.
• Pasien & keluarga didorong dan didukung utk berpartisipasi dlm asuhan, pengambilan keputusan
& pilihan mereka
4.Kolaborasi / kerjasama.
• Pimpinan pelayanan kesehatan bekerjasama dgn pasien & keluarga
dalam pengembangan,
implementasi dan evaluasi kebijakan dan program;
Conway,J et al: Partnering with Patients and Families To Design a Patient- and Family-
Centered Health Care System, A Roadmap for the Future. Institute for
Patient- and Family-Centered Care, 2010
Perspektif
Profesional Core Concepts of Patient Centered Care
Pemberi Asuhan
1. Berpartner dengan Pasien
• Keputusan klinis berdasarkan (juga) nilai-nilai pasien
• BPIS : Bila Pasien Itu Saya
• Komitmen
2. PPA merupakan Tim Interdisiplin dgn Kolaborasi Interprofesional
• Profesional Pemberi Asuhan diposisikan mengelilingi pasien bekerja sebagai Tim dgn Kolaborasi
Interprofesional
• Tugas Mandiri, Kolaboratif, Delegatif
• Kompetensi Profesi dan Kompetensi Kolaborasi Interprofesional yang memadai
3. DPJP adalah Clinical Leader.
• DPJP menyusun kerangka asuhan, melakukan koordinasi, kolaborasi, sintesis, interpretasi, review
dan mengintegrasikan asuhan pasien
4. Asuhan Pasien Terintegrasi
• Asuhan pasien terintegrasi oleh PPA dgn DPJP sbg Clinical Leader
Dignity &
Respect
Infor-
mation Partici-
Sharing pation
Collaboration
Profesional Pemberi
Asuhan : mereka yg secara
langsung memberikan
asuhan kpd pasien, a.l.
dokter, perawat, bidan, ahli
gizi, apoteker, psikolog (Nico Lumenta,
2015)
Asuhan Pasien Terintegrasi
Integrasi Intra-Inter PPA
(AP 4, SKP 2, TKRS 3.2, MKE 5)
Integrasi Inter Unit
(PAP 2, ARK 3.1, TKRS 3.2, MKE 5)
Integrasi PPA-Pasien
(HPK 2, 2.1, 2.2, AP 4, MKE 6)
Horizontal & Vertical Integration
1. Secara rutin tiap pagi saat visit pasien, DPJP membaca CPPT
semua informasi tercatat dlm 24 jam, dari semua PPA, terkait
perkembangan pasien, pelaksanaan pelayanan, juga dari form lain a.l.
asesmen,
POLA KEGIATAN DPJP SEHARI-HARI
“Nurse’s note”, Form gizi, dll.
Sebagai Clinical Leader
2. Melakukan , interpretasi,
CPPT : Kolom sintesis dari rencan
Review & Verifikasi DPJP a dan
pelaksanaannya,enyusun
review m skala prioritas
(Std PAP 2.1. EP 5)
3. Memberi catatan / notasi pd CPPT sesuai kebutuhan utk
a.l. perhatian, koreksi, arahan, perubahan plan, instruksi dsb
sebagai wujud integrasi !!
4.Dan memberi paraf (= verifikasi) pada lembar CPPT, beri paraf
misalnya pd pojok kanan bawah tiap lembar CPPT, atau
pada akhir catatan 24 jam
18
CPPT : CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI
Kola orasi PPA REVIEW &
melalui CPPT VERIFIKASI
Instruksi PPA DPJP
HASIL ASESMEN PASIEN DAN PEMBERIAN
Profesion Termasuk (Tulis Nama,
PELAYANAN
Tgl, al Pasca Bedah beri
Ja Pemberi (Instruksi Paraf, Tgl,
(Tulis dengan format SOAP/ADIME, disertai ditulis Jam) (DPJP
m Asuhan Sasaran.
dgn rinci dan harus
Tulis Nama, beri Paraf pada akhir catatan)
jelas) membaca/mer
evi ew
seluruh
Rencana
Asuhan)
2/2/2015 Perawat S : Nyeri akut lutut kiri sejak 1-2 jam • Monitoring nyeri tiap
Jm 8.00 O : skala nyeri VAS : 7 30’
TD 165/90, N 115/m, Frek Nafas : 30/m • Lapor DPJP
A : Nyeri akut arthritis gout • Kolaborasi pemberian
P : Mengatasi nyeri dalam 2 jam dgn target VAS <4 anti inlamasi &
Paraf.. analgesic
PPJA
Apoteker
Lainnya
Profesional Pemberi Asuhan :
•Mereka yg secara langsung Dietisien
memberikan asuhan kpd
pasien, a.l. DPJP, PPJA,
Dietisien, Apoteker, dan
Lainnya.
•Kompetensi Profesi &
Kolaborasi Interprofesional (KARS,
•Tugas Mandiri, Tugas 2018)
Interprofessionality
Interprofessional Collaboration (IPC) When
multiple health workers from different
professional backgrounds work together with
patients, families, carers, and communities to
deliver the highest quality of care
(Febr 2015
17 pages)
4. Rencana Asuhan Terintegrasi
5. Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi
(CPPT)
7. Manajer Pelayanan Pasien – MPP
(Case Manager)
KESINAMBUNGAN PELAYANAN
29
2. Ada penunjukkan MPP dgn uraian tugas a.l. dlm konteks menjaga
kesinambungan dan koordinasi pelayanan bagi individu pasien melalui
komunikasi dan kerjasama dgn PPA dan pimpinan unit serta
mencakup butir a. s/d h. (D,W)
3. Pasien diskrining utk kebutuhan pelayanan manajemen pelayanan pasien
(D,W)
4. Pasien yg mendapat pelayanan MPP, pencatatannya dilakukan dalam Form
MPP selalu diperbaharui utk menjamin komunikasi dengan PPA.
(D,W)
5. Kesinambungan dan koordinasi proses pelayanan didukung dgn
menggunakan perangkat pendukung, spt rencana asuhan PPA, catatan
MPP, panduan, atau perangkat lainnya. (D,O,W)
6. Kesinambungan dan koordinasi dapat dibuktikan di semua tingkat/fase
asuhan pasien. (D,O,W)
30
MANAJER PELAYANAN PASIEN / CASE MANAGER
DPJP
Peraw Apotek
Clinical Leader :
at er
•Kerangka pokok Fisio Ahl
asuhan terapis Pasien, i
•Koordinasi Keluarga Giz
•Kolaborasi
i
•Sintesis Radi
•Interpretasi
Anali
o s
•Review graf
•Integrasi asuhan Lainn
er ya
Yan Kes
/ RS
Lain
Yan MPP
Keuanga Case
n/ Billing Asuransi Manager Dokter
Perusahaa Keluarg
n/ BPJS a
Employer
• Pembayar
• Perusahaan
• Asuransi
MPP
Case
Manager
(*Pemandu, *Laison/
Penghubung/“Jemba
tan”)
• RS
Pasien • PPA
Keluarga • Rohaniwan
• Unit2
• Keuangan
Peran & Fungsi MPP
Peran :
1.Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan asuhan
pasien, termasuk keluarga dan pemberi asuhannya,
baik akut, dalam proses rehabilitasi di RS maupun
pasca rawat, mendorong keterlibatan dan
pemberdayaan pasien.
2.Mengoptimalkan terlaksananya pelayanan berfokus
pada pasien (patient centered care) dan asuhan
pasien terintegrasi, serta membantu meningkatkan
kolaborasi interprofesional
3.Mengoptimalkan proses reimbursemen Fungsi :
Manajer Pelayanan Pasien menjalankan fungsi
asesmen,
perencanaan, fasilitasi dan advokasi, melalui
kolaborasi dgn pasien, keluarga, PPA, shg
Aktivitas & Manfaat MPP di RS
1. Mengidentifikasi pasien utk intervensi manajemen pelayanan
pasien
2. Melakukan kolaborasi dengan dokter dan pasien utk
mengidentifikasi hasil yang diharapkan dan mengembangkan
suatu rencana manajemen pelayanan pasien
3. Memonitor intervensi yang ada relevansinya bagi rencana
manajemen pelayanan pasien
4. Memonitor kemajuan pasien kearah hasil yg diharapkan
5. Menyarankan alternatif intervensi praktis yg efisien biaya
6. Mengamankan sumber-sumber klinis utk mencapai hasil yg
diharapkan
7. Membakukan jalur-jalur komunikasi dgn manajer departemen
/ bagian / unit
8. Bagi pasien dan keluarganya, MPP adalah analog dgn
pemandu wisata / tour guide dlm berbagai perjalanan
kegiatan pelayanan di RS
Manfaat MPP untuk Rumah Sakit
1. Peningkatan mutu pelayanan
2. Peningkatan kepuasan pasien dan keluarga
3. Peningkatan keterlibatan dan pemberdayaan pasien dlm
asuhan
4. Peningkatan kepatuhan pasien dalam asuhan
5. Peningkatan kualitas hidup pasien
6. Peningkatan kolaborasi interprofesional tim PPA
7. Penurunan tkt asuhan sesuai kebutuhan pasien dan panduan klinis
8. Penurunan Lama Dirawat
9. Pencegahan Hari Rawat yg tidak perlu
10. Penurunan frekuensi, jenis dan lama pemeriksaan,
termasuk
pemeriksaan yg tidak perlu
11. Pengurangan / menghindari tagihan yang tidak perlu
12. Penurunan readmisi ke rumah sakit
13. Pengurangan kunjungan pasien yg sama ke IGD
Keuntungan MPP di Rumah Sakit
Bagi RS adanya MPP dalam manajemen pelayanan
pasien akan memberikan keuntungan sbb :
1.Biaya pelayanan efektif
2.Orientasi pelayanan yang holistik
3.Kontinuitas pelayanan diseluruh tatatan
pelayanan
kesehatan
4.Klien mengetahui siapa yang harus
dihubungi untuk bantuan
• MPP me navigasi melalui
9 fase
• Berulang & Cyclical
• Berpusat pd pasien
Level varies by practice
• Sistem support dari setting. Includes gathering
pasien data needed for Evaluating
Outcome phase
6 Rehabilitasi
7 Pengembangan Profesi
Proses Manajemen Yan Pasien
(Sumber : The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of
Ilustrasi Pra Rumah Sakit
Sakit : FKTP
Pasien Puskesma “Harus
(kompleks): dirawat
Keluarg s Dr
DM, Gangrene Praktek di Rumah
a
(Dirumah Kaki, Batuk Klinik 24
Sakit”!!
(Literasi kes yg (KP) jam
rendah)
(Kasus kompleks, I X
berobat)
???
Rumah Sakit Pasien
sesuai kebutuhan Keluarg
Pasien a
Rumah Sakit
Case
Rumah Sakit
Manager
Rumah Sakit (di Klinik/
Rumah Sakit FKTP)
Dokumentasi
Manajemen Pelayanan Pasien di Rumah Sakit
Form A Evaluasi 1. Identifikasi, seleksi / skrining pasien utk manajemen pelayanan
Awal MPP pasien
2. Asesmen untuk manajemen pelayanan pasien
3. Identifikasi masalah, risiko dan kesempatan
4. Perencanaan manajemen pelayanan pasien
PPJA
Apoteker
Lainnya
Profesional Pemberi Asuhan :
•Mereka yg secara langsung Dietisien
memberikan asuhan kpd
pasien, a.l. DPJP, PPJA,
Dietisien, Apoteker, dan
Lainnya.
•Kompetensi Profesi &
Kolaborasi Interprofesional (KARS,
•Tugas Mandiri, Tugas 2018)
1 ASESMEN
PASIEN
(Periksa Pasien)
IAR
Profesional
ASUHAN
Pemberi
PASIEN
Asuhan
2 PEMBERIAN-
PELAYANAN /
IMPLEMENTASI-
RENCANA
MONITORING
Proses Asuhan Pasien Diagram
IAR
Patient Care
Pemberian Asuhan/Pelayanan,
2 Implementasi Rencana,
Intervensi, Monitoring
Asesmen Ulang
Proses Asuhan Pasien
2 blok proses, oleh masing2 PPA
1. Asesmen Pasien “IAR”
S 1. INFORMASI DIKUMPULKAN : anamnesa, AP 1, 1.1, 1.2, 1.3,
pemeriksaan 1.4,
1.4.1, 1.5, 4.1.2,
SKP
O 2. ANALISIS
fisik, INFORMASI
pemeriksaan lain / penunjang, dsb I
: menghasilkan ARK 1, 1.1,
kesimpulan a.l. Masalah, Kondisi, 6.
2.3, 3.3,
A Diagnosis,
A 4, 4.1, 4.2, 4.3, 5,
AP 1.1, 1.2, 1.3.
5.2.
untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan SKP 6.
3. pasien
RENCANA PELAYANAN / Plan of ARK 2.1. PAP 2,
P PAP
Care, 2.1, 5, AP 2, PAB
untuk memenuhi kebutuhan pelayanan R
5, 7,
pasien 7.3. SKP 6.
2. Implementasi Rencana, ARK 3.2. PAP 2, EP
2,
Pemberian Pelayanan, PAP 5 EP 2 & 3,
Intervensi,Monitoring PAB 3
EP 5, 5.3, 6, 7.3.
PKPO 62
Asuhan Pasien Terintegrasi
Rencana Asuhan Terinterasi
Rencana Asuhan
Masing2 PPA
(EP 1,2,3; SOAP masing2, +Sasaran) Rencana Asuhan
DPJP Terintegrasi
Mereview & Verifikasi dalam 1 form
(EP 5) (EP 3)
Integrasi Asuhan
Pasien
CPPT : CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI
Kolaborasi PPA REVIEW &
melalui CPPT VERIFIKASI
Instruksi PPA
HASIL ASESMEN PASIEN DAN PEMBERIAN DPJP
Profesiona Termasuk
PELAYANAN (Tulis Nama,
Pasca Bedah
Tgl, Jam l Pemberi (Instruksi
beri Paraf, Tgl,
Asuhan Jam) (DPJP
(Tulis dengan format SOAP/ADIME, disertai ditulis dgn
Sasaran. Tulis Nama, beri Paraf pada akhir harus
rinci dan jelas)
catatan) membaca/mere
vi ew seluruh
Rencana
Asuhan)
2/2/2015 Perawat S : Nyeri akut lutut kiri sejak 1-2 jam • Monitoring nyeri
Jm 8.00 O : skala nyeri VAS : 7 tiap 30’
TD 165/90, N 115/m, Frek Nafas : 30/m A : Nyeri akut arthritis • Lapor DPJP
gout • Kolaborasi
P : Mengatasi nyeri dalam 2 jam dgn target VAS <4 pemberian anti
Paraf.. inlamasi &
analgesic