PERSEPSI SENSORI
Kelompok 8:
1. Meilinawati
2. Muhammad Iqbal Ardianto
3. Siti Nurbaya
PROFESI NERS
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Manusia adalah makhluk social, yang terus menerus membutuhkan adanya
orang lain di sekitarnya. Salah satu kebutuhan manusia untuk melakukan interaksi
dengan sesame manusia. Interaksi ini dilakukan tidak selamanya memberikan hasil
yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh individu. Sedingga mungkin terjadi
suatu gangguan terhadap kemampuan individu untuk interaksi dengan orang lain.
Salah satu contoh gangguan interaksi dengan orang lain (gangguan
berhubungan social) klien menarik diri, curiga. Alas an untuk memilih menarik diri,
curiga dalam terapi aktivitas kelompok, karena banyak klien menarik diri yang
ditemui di ruangan dan sesuai dengan kebutuhan ruangan sebagai transisi dimana
klien perlu belajar untuk interaksi.
Kelompok adalah kumpulan individu yang memilih hubungan satu dengan
yang lain (struart & Laraia 2001). Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai
latar belakang yang harus ditangani sesuai dengan keadaannya, seperti agresif,
takut, kebencian, kompetitif, kesamaan ketidaksamaan, kesukaan dan menarik
(Yalom, 1995 dalam Stuart & Laria 2001).
Terapi kelompok adalah suatu psikotherapi yang dilakukan oleh
sekelompok penderita bersama-sama dengan jalan diskusi satu sama lain yang
dipimpin, diarahkan oleh terapis/ petugas kesehatan yang telah dilatih.
Terapi aktivitas kelompok itu sendiri mempermudah psikoterapi dengan
sejumlah klien dalam waktu yang sama. Manfaat terapi aktivitas kelompok, agar
klien dapat belajar kembali bagaimana cara bersosialisasi dengan orang lain, sesuai
dengan kebutuhannya memperkenalkan dirinya. Menanyakan hal-hal yang
sederhana dan memberikan respon terhadap pertanyaan yang lain. Sehingga klien
dapat berinteraksi dengan orang lain dan dapat merasakan arti berhubungan dengan
orang lain.
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK) adalah upaya memfasilitasi kemampuan
sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan
hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan sensori persepsi:
Halusinasi dan merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan
pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di
mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu
berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien
merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang
diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan
asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan
melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi
halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Provinsi Kalimantan
Timur khususnya Ruang Elang sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh
karena itu maka kami menganggap dengan Therapy Aktivitas Kelompok (TAK)
klien dengan gangguan sensori persepsi dapat tertolong dalam hal sosialisasi
dengan lingkungan sekitarnya namun tentu saja klien yang mengikuti therapy ini
adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada
saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang
lain.
B. Tujuan
Tujuan Umum
1. Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya.
2. Klien mampu mengontrol halusinasinya.
3. Klien mengikuti program pengobatan secara optimal.
Tujuan Khusus
1. Klien mengenali musik yang didengar
2. Klien memberi respon terhadap musik yang didengar
3. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar
4. Klien memberi makna gambar
5. Klien dapar memberi respon terhadap tontonan Tv dan hendaknya positif
6. Klien memberi makna tontonan Tv
C. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Sistematika penulisan
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Pengertian
B. Tujuan
C. Kriteria penulisan
D. Rencana kegiatan
E. Metode
F. Media
G. Pembagian dan Uraian Tugas
H. Fase Kerja
I. Antisipasi Masalah
J. Kriteria Evaluasi
K. Setting Tempat
L. Format Evaluasi
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Pengertian
1. TAK
Terapi Aktivitas Kelompok adalah suatu psikoterapi yang dilakukan
oleh sekelompok penderita bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu
sama lain yang dipimpin, diarrahkan oleh seorang terapis/petugas
kesehatan yang telah terlatih.
2. Pengertian Halusinasi
Halusinasi adalah satu persepsi yang salah oleh panca indera tanpa
adanya rangsang (stimulus) eksternal (Cook & Fontain, Essentials of
Mental Health Nursing, 1987).
Klasifikasi Halusinasi
Pada klien dengan gangguan jiwa ada beberapa jenis halusinasi
dengan karakteristik tertentu, diantaranya :
1. Halusinasi pendengaran
2. Halusinasi penglihatan
3. Halusinasi penghidu
Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang
menjijikkan seperti: darah, urine atau feses. Kadang–kadang terhirup
bau harum. Biasanya berhubungan dengan stroke, tumor, kejang dan
dementia.
4. Halusinasi peraba
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa
stimulus yang terlihat. Contoh: merasakan sensasi listrik datang dari
tanah, benda mati atau orang lain.
5. Halusinasi pengecap
6. Halusinasi sinestetik
B. Tujuan
SESI 1 Mendengarkan Musik
a. Salam terapeutik
1) Salam terapeutik kepada klien
2) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur (beri
papan nama)
3) Menanyakan nama lengka, nama panggilan.
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
mendengarkan musik .
2) Leader menjelaskan aturan main
3) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin
kepada leader
4) Lama kegiatan 4 5 menit
5) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
d. Tahap kerja
1) Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu akan diputar
lagu kalian boleh bertepuk tangan atau berjoget. Setelah lagu selesai
klien menceritakan isi lagu tersebut dan perasaan pasien setelah
mendengarkan lagu
2) Secara bergiliran klien meceritakan isi lagu dan perasaanya
sampai semua klien mendapat giliran
3) Terapis memberikan pujian setiap klien menceritakan perasaanya
dan mengajak klien lain bertepuk tangan
e. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Terapis memerikan pujian atas keberhasilan kelompok.
f. Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mendengarkan musik yang disukai
dan bemakna dalan kehidupanya.
g. Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati TAK yang akan datang : menggambar,
b) Menyepakati waktu dan tempat
SESI 2 Menggambar
a) Tujuan
1. Klien dapat menjelaskan mengekspresikan perasaan gambar,
memberikan makna gambar.
b) Langkah kegiatan
1. Persiapan
Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam terapeutik
Klien dan terapis pakai papan nama
b. Orientasi
Leader menanyakan perasaan klien saat ini
Leader menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi,
waktu, situasi dan perasaan
3. Kontrak
a. Menjelaskan tujuan kegiatan: melatihan rangsangan persepsi
sensori
b. Menjelaskan aturan main
Jika ada yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta
izin kepada leader
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
4. Tahap keja
a. Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
menggambarkan hasil gambar kepada klien lain.
b. Terapis membagikan kertas dan pensil, untuk tiap klien
c. Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang
diinginkan saat ini sedangkan terapis berkeliling menguatkan
gambar atau untuk terus menggambar.
d. Setelah selali menggambar Leader memberikan kesempatan klien
untuk menceritakan gambar yang telah dibuat kepada klien lain
dan menceritakan gambar apa dan makna dari gambar a,pai
semua klien dapat giliran. Setelah itu beri pujian dan bertepuk
tangan.
5. Tahap terminasi
a. Evaluasi
Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak Lanjut
Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari jika halusinasi muncul.
6. Kontrak yang akan datang
a. Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya
yaitu menonton TV
D. Rencana kegiatan
1. Terapi aktifitas kelompok ini dilaksanakan pada :
2. Hari / Tanggal : Rabu – 09 -10-2019
3. Waktu : 09.30 – 10.30 WITA
4. Tempat : Ruang Tiung
5. Jumlah peserta : 4 orang
6. Lamanya kegitaan : 45 menit
E. Metode
Metode yang digunakan pada terapi aktivitas kelompok (TAK) ini
adalah metode:
1. Diskusi
2. Sharing
3. Persepsi
F. Media
Tape Recorder
Kaset Lagu
Buku gambar dan pewarna
Video & Laptop
G. Pembagian dan uraian tugas
1. Leader
Tugas:
Memimpin jalannya therapy aktifitas kelompok.
Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya therapy.
Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
Memimpin diskusi kelompok.
2. Fasilitator
Tugas:
Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok
untuk aktif mengikuti jalannya therapy.
H. Fase kerja
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai individu
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
d. Mengatur posisi sesuai seting tampat
2. Pelaksanaan
a. Orientasi
Salam Terapeutik
a. Salam dari leader pada klien
b. Doa
Evaluasi / Validasi
a. Menanyakan perasaan klien saat ini
Kontrak
a. Waktu : 45 menit
b. Tempat: Ruang Tiung
c. Topik : Menggambar dan mempersepsikan apa yang klien lihat
Perkenalan
a. Leader memperkenalkan diri
b. Minta klien untuk memperkenalkan diri
c. Minta klien untuk saling mengenal peserta
Tujuan aktivitas
a. Klien mampu menggambar bebas dan mempersepsikan
Aturan main ( Tata Tertib Permainan )
a. Setiap klien harus mengikuti TAK dari awal sampai akhir
b. Selama TAK tidak boleh mengganggu teman lain
c. Selama TAK tidak boleh merokok
d. Selama TAK tidak boleh mengobrol sendiri
e. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta
ijin pada leader
f. Lama kegiatan 30 menit
b. Tahap Kerja
Membagikan kertas dan pensil gambar pada klien
Leader mengarahkan klien untuk menggambar, menonton Tv,
mendengar lagu sesuai sesi
Klien mulai menggambar, mendengar lagu, menonton Tv sesuai
dengan yang klien lihat
Minta klien menceritakan satu persatu hasil gambarnya didepan
klien dan klien lain diberi kesempatan untuk bertanya aau
memberi penilaian terhadap gambaran, lagu, video yang ditonton
klien.
Leader TAK mengeksplorasi perasaan klien dan memberi umpan
balik positif pada klien
Menyimpulkan hasil kegiatan
c. Tahap Terminasi
Evaluasi
a. Leader menanyakan perasaan klien setelah mngikuti TAK
b. Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
Rencana tindak lanjut
a. Leader menganjurkan klien untuk berpikir sesuai dengan
kenyataan
Kontrak yang akan datang
a. Leader Membuat kontrak pada klien aktif untuk mengikuti
kegiatan selanjutnya di ruang Tiung
Berdoa bersama
Salam terapeutik
I. Antisipasi Masalah
Tata Tertib
1) Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.
2) Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
3) Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
4) Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama
kegiatan (TAK) berlangsung.
5) Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta
mengangkat tangan kanan dan berbicara setelah
dipersilahkan oleh pemimpin.
6) Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan
dikeluarkan.
7) Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
8) Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis,
namun Tak belum selesai, maka pemimpin akan
meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang
waktu TAK kepada anggota.
\
Program Antisipasi
Ada beberapa langkah yanga dapat diambil dalam
mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi pada
pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang diambil dalam
program antisipasi masalah adalah:
1) Apabila ada klien yang telah bersedia untuk mengikuti
TAK, namun pada saat pelaksanaan TAK tidak
bersedia, maka langkah yang diambil adalah:
mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi
sesuai dengan kriteria dan telah disepakati oleh anggota
kelompok lainnya.
2) Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok
yang tidak mentaati tata tertib yang telah disepakati,
maka berdasarkan kesepakatan ditegur terlebih dahulu
dan bila masih tidak cooperative maka dikeluarkan dari
kegiatan.
3) Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan,
leader memberitahukan kepada anggota TAK bahwa
perilaku kekerasan tidak boleh dilakukan.
J. Kriteria Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi sensori Halusinasi sesi
1, kemampuan yang diharapkan adalah mengenal isi halusinasi, waktu
terjadinya halusinasi, situasi terjadinya halusinasi, dan perasaan saat
terjadinya halusinasi.
K. Setting Tempat
. L
P P
F F
P P
L. Penutup
Demikian proposal ini kami buat, atas perhatian dan
dukungan serta partisipasinya dalam kegiatan ini kami ucapkan
terimakasih
L. Format Evaluasi
Sesi 1 : TAK
Stimulasi sensoris mendengar musik
Kemampuan memberi respon pada musik
No Aspek yang dinilai Nama Klien
Ahsan Adnan Hikmawan Riski
1. Mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir
2. Memberi respon (ikut
bernyanyi/menari/berjoget/m
enggerakan kaki-dagu sesuai
irama)
3. Memberi pendapat tentang
musik yang didengar
4. Menjelaskan perasaaan
setelah mendengar lagu
Sesi 2 : TAK
Stimulasi sensoris menggambar
Kemampuan memberi respon terhadap menggambar
No Aspek yang dinilai Nama Klien
Ahsan Adnan Fadil Riski
1. Mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir
2. Menggambar sampai selesai