Anda di halaman 1dari 6

The 10th University Research Colloqium 2019

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Aplikasi Foot Massage untuk Menstabilkan Hemodinamik di


Ruang Intensive Care Unit Rumah Sakit Umum Pusat dr.
Soeradji Tirtonegoro Klaten
Arditya Kurniawan1*, Beti Kristinawati2, Nur Widayati3
1
Mahasiswa Profesi Ners, Program Studi Ilmu Keperawatan/Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta
2
Departemen Keperawatan Bedah, Program Studi Ilmu Keperawatan/Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta
3
Perawat Senior, Rumah Sakit Umum Pusat dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
*Email: j210140031@student.ums.ac.id

Abstrak

Keywords: Latar Belakang: pasien yang dirawat di Ruang Intensive Care Unit
Foot massage; (ICU) dengan kondisi kritis yang mengalami hemodinamik yang tidak
hemodinamik; stabil ditandai dengan peningkatan MAP (Mean Arterial Pressures),
perawatan ICU Heart Rate (HR), Respiratory Rate (RR), serta penurunan saturasi
oksigen (SPO2). Penerapan hasil penelitian foot massage ini
bertujuan untuk menstabilkan hemodinamik selama pasien dirawat di
Ruang ICU.
Metode: analisis masalah dilakukan untuk mendapatkan informasi
tentang efektifitas dalam pemberian foot massage untuk menstabilkan
hemodinamik. Intervensi foot massage dilakukan pada 10 orang
pasien kritis yang dirawat di Ruang ICU dan dipilih berdasarkan
kriteria yang telah ditentukan. Tindakan foot massage dilakukan
selama 20-30 menit dan selanjutnya dilakukan evaluasi. Alat ukur
yang digunakan yaitu lembar observasi untuk melihat perubahan
hemodinamik pada bed side monitor pasien.
Hasil: sepuluh pasien yang dilakukan foot massage menunjukkan hasil
p-value 0,001 (<0,05) pada RR; 0,000 (<0,05) pada HR; 0,004
(<0,05) pada MAP; 0,591 (>0,05) pada SPO2 yang berarti bahwa
signifikan pada hemodinamik non invasif pada pasien yaitu pada HR,
RR, dan MAP, akan tetapi tidak adanya perubahan yang signifikan
pada SPO2.
Diskusi: foot massage yang diaplikasikan pada pasien dengan
ketidakstabilan hemodinamik dapat memberikan dampak
meningkatkan sirkulasi, vasodilatasi arteri, mengurangi ketegangan
otot, dan memberikan efek relaksasi otot polos.
Kesimpulan: penerapan aplikasi jurnal foot massage yang dilakukan
pada pasien kritis dengan ketidakstabilan hemodinamik di Ruang ICU
memberikan manfaat menstabilkan hemodinamik pada HR, RR, dan
MAP, sehingga dapat menurunkan hari perawatan pasien di ICU.

1. PENDAHULUAN perlengkapan yang khusus untuk


Intensive Care Unit (ICU) adalah observasi, perawatan, dan terapi pasien-
suatu bagian dari rumah sakit yang pasien yang menderita penyakit akut,
mandiri, dengan staf yang khusus dan cedera, atau penyulit-penyulit yang

510
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

mengancam nyawa atau potensial yang dapat mempengaruhi satatus


mengancam nyawa [1]. Kondisi yang hemodinamik pasien seperti
sering terjadi pada pasien di ICU adalah meningkatkan nadi, tekanan darah dan
hemodinamik yang tidak stabil yang cardiac output sedangkan respon dari
ditandai dengan peningkatan MAP, kegelisahan dapat meningkatkan kerja
denyut jantung, dan frekuensi pernafasan, jantung yang dapat mengancam nyawa
serta penurunan saturasi oksigen [2]. pasien [3]. Meningkatnya kegelisahan
Hemodinamik yaitu pemeriksaan aspek pada pasien dapat menyebabkan
fisik sirkulasi darah, fungsi jantung dan perubahan hemodinamik pada sistem
karakteristik fisiologis vascular verifier kardiovaskuler, selain itu juga dapat
[3]. Penilaian hemodinamik dapat mengaktifkan saraf simpatik yang
dilakukan secara invasive dan non meningkatkan produksi norepinehrine
invasive. Nadi dan tekanan darah yang dapat menyebabkan meningkatnya
merupakan komponen pemantauan kemungkinan terjadinya resisten
hemodinamik. Denyut jantung peripheral [4].
merupakan hasil dari aktivitas listrik Kondisi tersebut dapat menyebabkan
jantung yang dipengaruhi oleh sistem ketidaksetabilan hemodinamik, untuk
konduksi dan elektrolit, indikator perfusi mengurangi masalah yang muncul di
perifer; CRT, warna kulit, kelembaban ruang rawat intensif dapat menggunakan
dan suhu badan. Organ vital lain seperti terapi farmakologi maupun non
paru-paru, otak, dan ginjal juga dapat farmakologi. Terapi farmakologi yang
berperan dalam perubahan hemodinamik digunakan dan efektif dalam mengatasi
[2]. masalah yaitu obat-obatan sedasi dan
Peningkatan MAP pada pasien di analgesik yang digunakan untuk
ICU disebabkan karena peningkatan memberikan rasa nyaman dan
aktivitas vasomotor di medula yang ketenangan pada pasien. Tetapi
menyebabkan vasokonstriksi arteriol dan penggunaan obat-obatan farmakologi
meningkatkan resistensi perifer [3]. secara terus menerus dapat menyebabkan
Pasien yang dilakukan perawatan di ketergantungan [5].
ruang rawat intensif mendapatkan Sedangkan terapi non farmakologi
tindakan dan pengawasan selama 24 jam yang dapat digunakan untuk mengatasi
dalam sehari, selain itu pasien juga masalah di ruang rawat intensif seperti
terpasang alat-alat observasi yang relaksasi nafas dalam, relaksasi otot
menimbulkan suara dan alaram sehingga progresif, terapi musik, foot massage dan
dapat mempengaruhi psikologi. Suara aromaterapi. Terapi non farmakologi
yang ditimbulkan oleh alat-alat di ruang dapat digunakan untuk mengurangi
rawat intensif dapat meningkatkan kerja kecemasan, gangguan tidur, dan stabilitas
cardiovaskuler, meningkatkan status hemodinamik dan masalah
pengeluaran gastric, tekanan darah, psikologi yang lainnya. Terapi non
adrenalin, dan dapat menyebabkan gagal farmakologi digunakan untuk membuat
jantung [2]. seseorang menjadi terbebas dari tekanan
Tekanan psikologi di ruang rawat dan kecemasan yang dapat berefek
intensif dapat menyebabkan kegelisahan terhadap status hemodinamik pasien [6].
yang dikarenakan pasien terpapar secara Salah satu jenis terapi komplementer
langsung pada ancaman terhadap yang menurut literature banyak terbukti
kematian, tindakan medis, berpengaruh terhadap kesejahteraan bagi
ketidakmampuan untuk berkomunikasi tubuh, yaitu foot massage [7].
dan hilangnya kontrol terhadap diri Terapi foot massage merupakan
sendiri yang dapat meningkatkan tindakan manipulasi jaringan ikat dengan
kemungkinan pasien menjadi stress. tekniki pijatan, gosokan atau meremas
Respon dari psikofisiologi dapat untuk memberikan dampak pada
mengaktifkan hipotalamus, kelenjar peningkatan sirkulasi, memperbaiki sifat
pitutiari, adrenal, sistem saraf simpatik otot dan memberikan efek relaksasi [8].

511
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Beberapa penelitian telah rentang normal (12-20) karena respon


membuktikan manfaat foot massage tubuh dalam memenuhi kebutuhan
secara luas, salah satunya adalah oksigen pada otak agar tidak terjadi
pengaruh foot massage terhadap hipoksia akibat trauma kepala dan
perubahan parameter hemodinamik non sebagai kompensasi tubuh dalam
invasif. Foot massage dapat menurunkan mempertahankan perfusi jaringan
MAP, nadi, dan RR [9]. Penelitian cerebral. Satu pasien mengalami SPO2
sebelumnya mengungkapkan bahwa foot kurang dari 95% akibat gagal nafas yang
massage dapat menurunkan TD, nadi, terjadi karena kerusakan saraf otot
dan SPO2 [10]. Hasil penelitian ini pernafasan pasca operasi laminektomi
sejalan dengan hasil penelitian terdahulu dan harus dipasang ventilator.
yang menyatakan bahwa terdapat Penerapan aplikasi jurnal ini untuk
penurunan tekanan darah, frekuensi nadi, membantu menstabilkan hemodinamik,
dan tingkat nyeri secara signifikan pasien mendapatkan pengobatan
setelah dilakukan tindakan pijat kaki farmakologi maupun non farmakologi.
pada pasien dengan pasca operasi [11]. Pada analisis situasi di Ruang ICU RSUP
Oleh karena itu, perawat dituntut agar dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten terapi
dapat memberikan perawatan non farmakologi yang di berikan umunya
farmakologi yang tidak memiliki dampak Morfin Sulfat, Fentanyl dan
negatif dan dapat melengkapi terapi Hydromorphone yang memiliki efek
farmakologi yang selama ini sudah sedasi dan analgesik. Sehingga
diberikan dalam pengelolaan pasien di dibutuhkan terapi non farmakologi untuk
ICU [12]. Berdasarkan pertimbangan menstabilkan hemodinamik yaitu foot
pada pemilihan terapi yang secara massage.
fisiologis dapat berpengaruh terhadap
sirkulasi darah, maka terapi 2. METODE
komplementer yang tepat diberikan oleh Penerapan Jurnal ini dilakukan di
perawat adalah foot massage. Ruang ICU RSUP dr. Soeradji
Analisa situasi di Ruang ICU Tirtonegoro Klaten sebanyak 10 pasien
RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, mulai bulan Juni sampai Juli 2019. Foot
selama 3 hari pada tanggal 11-13 Juni Massage dilakukan kepada semua pasien
2019, terdapat 8 bed dengan jumlah yang memiliki hemodinamik tidak stabil
pasien paling banyak adalah pasien post dengan Kriteria inklusi: pasien yang
craniotomy ataupun post operasi lainya. menggunakan ventilator mode kontrol
Pada tanggal 13 Juni 2019 didapatkan 8 sebagian; pasien yang memiliki MAP
pasien 6 diantaranya (75%) mengalami >70mmHg, Nadi >60x/menit,
ketidakstabilan hemodinamik yaitu RR>12x/menit, SPO2 <100%; pasien
keadaan dimana hemodinamik yang yang sudah tidak mendapat obat sedasi
terdiri dari Tekanan Darah, MAP, Heart dan / atau muscle relaxant. Kriteria
Rate, Resoiratory rate, dan Saturasi O2 Eksklusi: pasien yang mengalami fraktur,
mengalami keadaan yang berubah-ubah trauma, atau luka pada kaki; pasien
dari batas normal. Didapatkan 5 dari 8 dalam kondisi gelisah; pasien yang
pasien memiliki tekanan darah sistole mempunyai manifestasi gejala
lebih dari 140 mmHg, tekanan darah thrombosis vena dalam.
diastole lebih dari 90 mmHg dan Nadi Parameter hemodinamik non invasif
diatas rentang normal (60-100) hal yang diamati adalah MAP, Heart Rate,
tersebut karena respon nyeri pasca Respiratory Rate, dan Saturasi Oxygen.
operatif yang dapat menimbulkan Pengamatan dilakukan sebanyak tiga kali
stimulasi simpatis yang disebut dengan yaitu pengamatan awal (pretest),
hiperaktivitas autonomi [13], MAP diatas pengamatan kedua (posttest 1) dilakukan
rentang normal 70-99 mmHg disebabkan 30 menit setelah pretest, dan pengamatan
karena peningkatan perfusi jaringan ketiga (posttest 2) dilakukan setelah
cerebral pasca operasi, Pernafasan diluar intevensi. Massase kaki dilakukan selama

512
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

30 menit ( 15 Menit kaki kanan dan 15 salah satu jurnal yang dipakai sebagai
menit kaki kiri) dan mencakup 5 teknik dasar dan pembahasan dalam penerapan
gerakan dasar yaitu terdiri effleurage yang dilakukan.
(gosokan), petrissage (pijatan),
tapotement (pukulan), friction (gerusan), 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
dan vibration (getaran). 3.1. Karakteristik Responden
Teknik pengumpulan data Berdasarkan hasil penerapan jurnal
menggunakan lembar observasi yang didapatkan jumlah responden adalah 10
digunakan untuk melihat perubahan pasien yang di rawat di ruang ICU RSUP
hemodinamik pada bed side monitor dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten,
pasien. Analisis data dilakukan dengan Karakterisitk reponden dari 10 pasien, 7
distribusi frekuensi. Sumber data diambil orang berjenis kelamin laki-laki dan 3
dari 10 jurnal yang menjelaskan tentang pasien berjenis kelamin perempuan, dan
foot massage untuk menstabilkan rata-rata usia terbanyak adalah diatas 60
hemodinamk dengan menggunakan kata tahun. Secara rinci dijelaskan pada tabel
kunci dari foot massage, hemodinamik, 1.
foot massage for hemodinamik, foot
massage for vital sign. Kemudian dipilih
Tabel 1 Distribusi Karakteristik Pasien ICU
No Variabel Item Jumlah %
1 Jenis Laki-laki 7 70
Kelamin
Perempuan 3 30
3 Usia ≤60 tahun 4 40
>60 tahun 6 60
Sumber: Hasil observasi bulan Juni- Juli 2019

Tabel 1 menunjukkan bahwa usia 3.2. Analisis Statistik


paling banyak yaitu diatas 60 tahun. Hasil penerapan jurnal foot massage
Pertambahan usia dan proses penuaan untuk menstabilkan hemodinamik
menyebabkan penurunan elastisitas disajikan dalam tabel 2.
pembuluh darah yang mempengaruhi
tekanan darah yang berpengaruh pada
hemodinamik terutama MAP [7].
Tabel 2 Hasil Uji statistic paired sample T test
Hemodinamik Mean (SD) p-
Post Post value
Test 1 Test 2
RR 21,2 18,8 0,001
(2,9) (1,9)
HR 94,2 85 0,000
(14,9) (15,4)
MAP 109,9 100,9 0,004
(18,7) (18,5)
SPO2 99,1 99,2 0,591
(0,56) (0,63)
Sumber: Hasil Uji SPSS Statistics 20

Tabel 2 menunjukan hasil dari pada posttest 1 dan posttest 2. Sedangkan


penerapan jurnal foot massage sebagai pada pretest dan posttest 1, terdapat
parameter hemodinamik non invasif perubahan secara tidak signifkan hal ini
menunjukan adanya perubahan MAP, dikarenakan pasien belum dilakukan
HR, dan RR secara signifikan setelah intervensi. Perubahan tidak terjadi secara
diakukan intevensi foot massage yaitu signifikan pada Saturasi Oksigen baik

513
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

pada pretest dan posttest 1 maupun Hasil penerapan jurnal ini tidak
posttest 1 dan posttest 2. Hal ini sesuai terdapat pengaruh foot massage terhadap
dengan penerapan aplikasi jurnal yaitu saturasi oksigen, hal ini dikarenakan saat
terdapat pengaruh foot massage terhadap dilakukan penerapan perubahan saturasi
parameter hemodinamik non invasif yaitu oksigen tidak lepas dari rentan 95-100%,
terdapat pengaruh foot massage terhadap sehingga dikatakan tidak terjadi
penurunan MAP, terdapat pengaruh foot perubahan secara signifikan pada saturasi
massage terhadap penurunan denyut oksigen. Hal ini sejalan dengan penelitian
jantung, terdapat pengaruh foot massage hayes dan cox yang menyebutkan bahwa
terhadap penurunan frekuensi pernafasan, tidak ada pengaruh foot massage secara
tidak terdapat pengaruh foot massage signifikan terhadap satursi oksigen pada
terhadap peningkatan saturasi oksigen 25 pasien di ICU [17].
[1]. Hasil penelitian tersebut Pada pembahasan tersebut, maka
membuktikan bahwa foot massage dapat penerapan jurnal ini diketahui bahwa
membantu tubuh mencapai homeostasis terdapat pengaruh foot massage secara
dengan adanya pengaturan ektrinsik dan signifikan terhadap MAP, HR, dan RR,
intriksi aliran darah perifer, terjadi akan tetapi tidak ada pengaruh yan
relaksasi otot polos dan vasodilatasi arteri signifikan terhadap saturasi oksigen
akibat dari aktivitas vasomotor saat (SPO2). Dari hasil penerapan tersebut
dilakukan foot massage [14]. Pada maka foot massage dapat dijadikan terapi
penelitian ini perubahan MAP terjadi non farmakologi untuk menstabilkan
secara signifikan, hal ini sejalan dengan hemodinamik non invasif.
penlitian lain yaitu Foot massage sangat 4. KESIMPULAN
signifikan dalam menurunkan tekanan Penerapan aplikasi jurnal foot
arteri rata-rata dan memberikan pasien massage yang dilakukan pada pasien
rasa ketenangan [15]. Foot massage juga kritis dengan ketidakstabilan
berpengaruh pada denyut jantung secara hemodinamik di Ruang ICU memberikan
signifikan, hal tersebut sejalan dengan manfaat menstabilkan hemodinamik pada
penelitian sebelumnya pijat kaki HR, RR, dan MAP, sehingga dapat
menghasilkan kenyamanan dan menurunkan hari perawatan pasien di
keseimbanagn hemodinamik pada pasien, ICU.
terdapat perbedaan yang signifikan antara
rata-rata tekanan darah sistolik dan REFENRENSI
diastolic dan denyut nadi pada kelompok [1]. Setyawati A, Ibrahim K, Mulyati T.
intevensi [16]. Foot massage Pengaruh Foot Massage terhadap
mempengaruhi system saraf simpatis dan Parameter Hemodinamik Non Invasif
menimbulkan relaksasi pada tubuh, pada Pasien di General Intensive Care
penurunan epineprint dan serum kortisol, Unit. J Keperawatan Padjadjaran.
penurunan kerja syaraf simpatis 2017;v4(n3):283–92.
menyebabkan vasodilatasi pembuluh [2]. Gattinoni L, Taccone P, Carlesso E,
darah perifer sehingga terjadi penurunan Marini JJ. Prone position in acute
heart rate. Selain mempengaruhi MAP respiratory distress syndrome rationale,
dan HR penerapan foot massage tersebut indications, and limits. Am J Respir
secara signifikan mempengaruhi Crit Care Med. 2013;188(11):1286–93.
pernafasan (RR). Curah jantung yang [3]. Jevon, Ewens. Pemantauan Pasien
baik akan meningkatkan sirkulasi darah Kritis. 2nd ed. Jakarta: Erlangga; 2009.
secara optimal ke seluruh tubuh termasuk [4]. Aaronson I, Philip, Ward PTJ. At a
paru sehingga akan terjadi keseimbangan Glance Sistem Kardiovaskuler.
yang optimal proses pertukaran oksigen Jakarta: EGC; 2010.
dan karbondioksida [14]. Optimalnya [5]. So’emah EN, Khotimah S. Pengaruh
pertukaran oksigen dan karbondioksida aromaterapi bunga lavender terhadap
akan merangsang frekuensi pernafasan ke kualitas tidur lansia di RSU dr.
arah normal. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto. J

514
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Keperawatan Bina Sehat. 2015;1. care nursing (9th Ed.). Wolters Kluwer
[6]. Trappe Hans-Joachim. Music and Health: Lippincott Williams &
medicine: The effects of music on the Wilkins.; 2009.
human being. Dep Cardiol Angiol. [13]. Vahedian-Azimi A, Ebadi A,
2012; Jafarabadi MA, Saadat S, Ahmadi F.
[7]. Kushariyadi S. Terapi Modalitas Effect of massage therapy on vital
Keperawatan Pada Klien signs and GCS scores of ICU patients:
Psikogeriatrik. Jakarta: Salemba A randomized controlled clinical trial.
Medika; 2011. Trauma Mon. 2014;19(3):19–25.
[8]. Potter, perry. Fundamental [14]. Guyton AC, J E Hall. Buku Ajar
Keperawatan. 7th ed. Jakarta: Salemba Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC;
Medika; 2009. 2014. 1022 p.
[9]. A. Ç, S. S. Effect of Classic Foot [15]. Azami H, Paveh BK, Rezaei M,
Massage on Vital Signs, Pain, and Samadzadeh S. The impacts of short-
Nausea/Vomiting Symptoms after term foot massage on mean arterial
Laparoscopic Cholecystectomy. Surg pressure of neurosurgical patients
Laparosc Endosc Percutaneous Tech hospitalized in intensive care units.
[Internet]. 2018;28(6):359–65. Iran J Crit Care Nurs [Internet].
Available from: 2015;8(3):133–42. Available from:
http://www.embase.com/search/results http://www.inhc.ir/article-1-666-fa.pdf
?subaction=viewrecord&from=export [16]. Abdelaziz SHH, Mohammed HE.
&id=L624425247%0Ahttp://dx.doi.or Effect of foot massage on
g/10.1097/SLE.0000000000000586 postoperative pain and vital signs in
[10]. Prodi D, Poltekkes K, Soepraoen RS. breast cancer patient. J Nurs Educ
Hubungan Respiratory Rate (RR) dan Pract. 2014;4(8):115–24.
Oxygen Saturation (SpO2) Pada Klien [17]. Smith MC, Yamashita TE, Bryant LL,
Cedera Kepala. 2017; Hemphill L, Providing JSK. Providing
[11]. Aruna. Effectiveness of Foot Massage Massage Therapy for People with
on Pain, Heart Rate among Patient Advanced Cancer : What to Expect. J
Underwent Abdominal Surgery. Int J Altern Complement Med. 2009;739–
Dev Res 7(11) 16708-16710. 2017; 744.
[12]. Morton PG, D K Fontaine. Critical

515

Anda mungkin juga menyukai