Anda di halaman 1dari 58

PELATIHAN PETUGAS P3K

SERTIFIKASI KEMENAKER
MIDIATAMA

JAKARTA, 25 MEI 2022


ALUR PENANGANAN PENDERITA
GAWAT DARURAT

PRA RS RS
KECELAKAAN/ PULANG
Accident

AWAM PMI UGD ICCU


PRAMUKA
POL, DOKTER, ICU R.PERAWATAN
PMK, PERAWAT
SAR
PENGERTIAN P3K :
Pemberian Pertolongan segera kepada penderita
sakit atau cedera / kecelakaan yang memerlukan
penanganan medis dasar secara cepat dan tepat
sebelum di bawa ketempat rujukan

P3K DITEMPAT KERJA


• Adalah upaya memberikan Pertolongan Pertama
secara cepat dan tepat kepada
pekerja/buruh/karyawan dan atau orang lain yang
berada ditempat kerja yang mengalami sakit/cidera di
tempat kerja
TUJUAN PERTOLONGAN PERTAMA

• Menyelamatkan nyawa
• Meringankan Penderitaan Korban
• Mencegah cidera/penyakit bertambah parah
• Menunjang Upaya Penyembuhan
• Mempertahankan daya tahan korban
• Mencarikan Pertolongan yang lebih lanjut
PRINSIP POKOK PELAKSANAAN
PERTOLONGAN PERTAMA
1. Menjaga keselamatan diri, anggota TIM,Penderita
dan Orang disekitarnya.
2. Dapat menjangkau Penderita.
3. Mengenali & mengatasi masalah yang mengancam
nyawa.
4. Meminta bantuan / rujukan
5. Memberikan pertolongan secara cepat & tepat.
6. Membantu pelaku PP lainnya.
7. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi.
LANGKAH-LANGKAH PERTOLONGAN PERTAMA

1. Scene Size Up/Menilai Situasi

2. Initial Assessment/Penilaian Dini

3. Physical Examination/Pemeriksaan Fisik

4. Patient Hystory/Riwayat Pasien

5. On Going Assessment

6, Reporting
RESUSITASI JANTUNG PARU

Cardio Pulmonary Resucitation


Tidak Dapat O2 MATI
3 – 8 Menit

OTAK adalah salah satu organ tubuh yang Sangat Sensitif terhadap
kekurangan Oksigen
KETERLAMBATAN RJP
KETERLAMBATAN BHD/RJP KEMUNGKINAN BERHASIL

1 MENIT 98 dari 100

3 MENIT 50 dari 100

10 MENIT 1 dari 100


Anatomi Jantung & Paru
• Prinsip utama dalam resusitasi: memperkuat RANTAI HARAPAN HIDUP (Chain Of Survival)
• Keberhasilan resusitasi membutuhkan integrasi koordinasi jalur chain of survival. Jalur ini
meliputi:
– Pengenalan segera akan henti jantung dan Aktivasi sistem respons darurat (emergency response
system)
– RJP  dini dengan penekanan pada kompresi dada yang berkualitas
– Defibrilasi cepat
– Advance life support  yang efektif
– Post-cardiac arrest care (perawatan pasca henti jantung) yang terintegrasi’
– Pemulihan
High Quality CPR AHA 2020
PENOLONG HARUS PENOLONG TIDAK BOLEH
Melakukan Kompresi Dada Pada Mengkompresi pada kecepatan lebih
Kecepatan 100-120 x/menit rendah dari 100x/menit atau lebih cepat
dari 120x/menit
Kedalaman Kompresi Min 2 inchi/5cm Mengkompresi dengan kedalaman kurang
Maks 2,4 Inchi/6cm dari 2 inchi (5cm) atau lebih dari 2,4 Inchi
(6cm)
Membolehkan Recoil penuh setelah Bertumpu diatas dada diantara kompresi
setiap kali kompresi yang dilakukan
Minimalkan jeda dalam kompresi Menghentikan Kompresi lebih dari 10
detik
Memberikan Ventilasi yang cukup (2x Memberikan Vetilasi berlebihan
napas buatan sesuai tidal volume setelah (Terlalu banyak memberikan napas
30 kompresi, setiap kali napas buatan buatan, atau memberikan napas buatan
diberikan lebih dari 1 detik, dengan dengan kekuatan berlebihan
indikator dada akan terangkat setiap
tiupan
Komplikasi RJP
• Pijat Jantung Luar (ECC)
– Fraktur iga & sternum
– Pneumothorax
– Haemothorax
– Kontusio paru
– Laserasi hati dan limpa
– Emboli lemak
EMERGENCY ACTION
Responding to Emergencies
PRINCIPLES
Prinsip tindakan keadaan darurat

DR-Shout for
STEP 1
Help-CAB
PRIMARY protocols
Protokol DRSCAB
SURVEY
Survey Primer Control severe
bleeding
Kontrol pendarahan

STEP 2 Physical Exam


Secondary Survey
Survei Sekunder Pemeriksaan Fisik
Langkah-langkah RJP
Danger
Response
Shout for Help

Circulation
Airway
Breathing
Dangerous
Pastikan Keamanan Penolong, Korban
dan Lingkungan

Proteksi Diri

“ Jangan Menjadi Korban Berikutnya ”


(Death Hero)
Response
Tepuk / guncangkan bahu panggil korban,
Hati-hati bila ada kecurigaan Trauma Leher,
Jangan dipindahkan korban bila tidak perlu

TINGKAT KESADARAN

A ALLERT/AWAS(SADAR PENUH) A
V VOICE/SUARA S
P PAINFULL/NYERI N
U UNRESPONSIVE/TDK SADAR T
Shout For Help/MINTA TOLONG
(Aktifkan Emergency System)
Tolong !!!
!!

Hal Yang Perlu dilaporakan :


1. Lokasi
2. Pasien
3. Mekanisme kejadian
4. Deformitas
5. Gejala dan tanda
Circulation

Chek Pulse ARTERI CAROTIS untuk DEWASA & ANAK


ARTERI BRACHIALIS untuk BAYI
Waktu Pemeriksaan 10 Detik
Direkomendasikan :
• Circulation Lebih Prioritas dari Airway & Breathing
• Sering Sulit Di deteksi  jika >10” Mulai Kompresi
• Tidak Menekankan Chek Nadi Untuk Nilai Henti
Jantung Karena penolong kadang kesulitan
• Penolong Awam tidak harus memeriksa Nadi
• Anggap Cardiac Arrest apabila korban tiba-tiba tidak
sadar, tidak bernapas, napas tidak normal (Gasping)
PIJAT JANTUNG LUAR
(Kompresi Dada Luar/ External Chest Compressions)

PUSH HARD AND FAST


• Kecepatan Adekuat (100-120x/menit
• Kedalaman Adekuat 5 - 6 cm (Dewasa),
5cm (Anak-anak), 4cm (Bayi)
• Rasio Pijat Jantung Luar / Nafas Bantu
• Dewasa 30 : 2 (1 atau 2 Penolong)
• Anak2 & Bayi 30:2 (1 orang
penolong), 15:2 (2 Orang Penolong)

pada 1/2 bawah sternum, diantara 2


putting susu
PUSH HARD & FAST

30 : 2 = 1 Siklus
5 Siklus waktu 2 Menit
Airway Control
Head Tilt Chin Lift
Bila tidak ada kecurigaan trauma Cervical/Leher

Jaw Thrust Manuveur


Bila ada kecurigaan trauma Cervical/Leher
Cross Finger

LAKUKAN “FINGER SWEEP” HANYA PADA PENDERITA TIDAK


SADAR DENGAN OBSTRUKSI BENDA ASING, DAN PASTIKAN
JALAN NAPAS BEBAS DARI SUMBATAN, KHUSUS PADA ANAK
DAN BAYI LAKUKAN BILA BENDA YANG MENYUMBAT TERLIHAT
Breathing Support
• Pemberian Bantuan Napas dilakukan sesuai Tidal Volume :
– Dengan O2 : TV 6 - 7 ml/kg (400- 600 ml)
– Tanpa O2 : TV 10 ml/kg (700 -1000 ml
• Rasio Kompresi dan Ventilasi 30:2
• Tidak menekankan pemeriksaan Breathing/Napas
• Bila hanya melakukan Bantuan Pernapasan tanpa
melakukan kompresi, perbandingan digunakan
hitungan 1:5-6 (1 tiupan dilakukan setiap 5-6 detik)
• Lakukan pemeriksaan napas setelah 2 menit
2 Ventilations
EVALUASI RJP/CPR
• Sesudah 5 siklus (2 menit) kompresi dan ventilasi
kemudian pasien dievaluasi kembali
• Jika Nadi karotis (-), lakukan kembali kompresi
dan ventilasi dengan rasio 30:2
• Jika Nadi (+), Napas (-) berikan bantuan
ventilasi/napas sebanyak 10-12x/menit dan
dievaluasi kembali setiap 2 menit
• Jika Nadi (+), Napas (+) pertahankan jalan napas
dengan melakukan “RECOVERY POSITION”
RJP di hentikan bila :
– Return Of Spontaneus Circulation
(ROSC)
– Tenaga Medis datang mengambil alih
– Penolong kelelahan
– DNAR
– Max 30 Menit Tanpa Hasil
TERSEDAK/CHOKING
Tersumbatnya Jalan Napas Secara Total Yang Disebabkan Oleh
Benda Asing dapat, Berupa : Makanan, Mainan, Gigi Palsu, Lidah, dll.

GEJALA DAN TANDA :


 Kesulitan Bicara dan Bernapas
 Korban memegangi leher seperti tercekik
 Wajah kemerahan dan bisa sianosis
 Berusaha batuk
 Kehilangan Kesadaran
“HEIMLICH MANEUVER”

ABDOMINAL THRUSTS/PERUT
- PADA PENDERITA SADAR/TIDAK SADAR
CHEST THRUST/DADA
- PADA ORANG DEWASA GEMUK/HAMIL
BACK BLOW/PUNGGUNG
- PADA ANAK-ANAK

KHUSUS BAYI KOMBINASI ANTARA CHEST THRUSTS


DAN BACK THRUSTS
ABDOMINAL THRUST
CHEST THRUST
KOMBINASI CHEST THRUST DAN BACK BLOW PADA
BAYI
RECOVERY POSITION
BILA PENDERITA DAPAT BERNAPAS DENGAN BAIK
DAN TIDAK
ADA KECURIGAAN TRAUMA VERTEBRA ATAU
CIDERA LAIN
YANG MEMBAHAYAKAN.
RECOVERY POSITION BERFUNGSI UNTUK MENJAGA
JALAN NAPAS TETAP TERBUKA BAIK
AED (AUTOMATIC EXTERNAL
DEFIBRILATION)
Perangkat seukuran laptop yang dapat menganalisa irama
jantung untuk setiap kelainan dan, jika perlu, mengrahkan
penyelamat untuk memberikan kejutan listrik (Defibrilasi)
untuk korban

Kejutan listrik (Defibrilasi) dapat membantu jantung


untuk membangun kembali irama yang efektif sendiri
menghilangkan VF/VT tanpa denyut nadi

Jika defibrilasi diberikan sebelum 5 menit,


> 50% kemungkinan jantung berdenyut kembali

PUBLIC ACCESS DEFIBRILATION


PAD

TOMBOL SHOCK

TOMBOL ON/OFF
TOMBOL SHOCK

PAD

TOMBOL ON/OFF
Langkah1 : AED
• Buka AED
• Exposesure Pakaian korban sekitar dada
• Pastikan Sekitar kulit Dada bersih dan
kering
• Keringkan Kulit Korban, dan cukur
rambut yang berlebihan bila perlu
• Robek paket PAD untuk membukanya,
dan keluarkan PAD
• Lepaskan pelapis plastik yang ada di PAD
dan tempelkan sesuai petunjuk yang ada
di PAD
Langkah 2 : AED
• Pesan suara dan teks akan memberikan pedoman
– “Do not touch Patient! Analyzing Rhythm” (Jangan
Menyentuh korban, sedang menganalisa”
 Jika rhytme yang dapat dikejutkan terdeteksi, ikutilah
petunjuk berikut :
1. “SHOCK ADVISED CHARGING” (Kejutan yang dianjurkan
sedang diisi
2. “CHARGING” (Pengisian)
3. “STAND CLEAR! PUSH FLASHING BUTTON TO DELIVER
SHOCK” (Jauhkan diri, tekan tombol berkelip untuk
memberikan kejutan)
Langkah 3 : AED
 Jika Rhytme Pasien berubah menjadi Rhytme yang tidak
dapat dikejutkan sebelum kejutan diberikan, AED akan
menginformasikan bahwa Rhytme telah berubah dan
memberikan pesan : “RHYTME CHANGED, SHOCK
CANCELLED”/”NO SHOCK ADVICE” (Rhytme berubah,
Kejutan dibatalkan)
 AED akan membatalkan isian dan meminta pemakai
untuk memulai CPR/RJP
Langkah 4 : CPR
Sewaktu di arahkan mulai CPR/RJP
Berikan 30x kompresi diikuti 2x
ventilasi
Diakhir waktu CPR/RJP, Pesan
suara akan mengarahkan Anda
untuk mengulangi langkah 3 dan 4
jika perlu
Jika tindakan sudah selesai
dilakukan dan berhasil, posisikan
korban senyaman mungkin
sampai bantuan medis tiba
How Much Life Can U safe
With Your Action….!!!
Ada Pertanyaan???

Anda mungkin juga menyukai