Anda di halaman 1dari 42

Bantuan Hidup Dasar

Tim Pelatihan BHD


RS. ABDUL RADJAK SALEMBA
Dr Shinta Sp.An KIC
Ns Rino Cahyono Simbolon M.Kep
Ns Juliani Tarigan M.Kep

1
TUJUAN UMUM
Mampu melakukan
CARDIOPULMONARY RESUSCITATION ( CPR ) /
RESUSITASI JANTUNG PARU ( RJP ) pada Pasien
Dewasa, Anak dan Bayi

2
TUJUAN KHUSUS
• Memahami pengertian Bantuan Hidup Dasar ( BHD )
• Menjelaskan Konsep Dasar Rantai Kehidupan Dewasa,
Anak dan Bayi
• Menjelaskan Tehnik Resusitasi Jantung Paru ( RJP )
• Mengindentifikasi tanda dan gejala henti nafas dan atau
henti jantung
• Melakukan RJP pada pasien Dewasa, Anak dan Bayi
berdasarkan panduan AHA 2020
• Menjelaskan langkah-langkah Penggunaan Automated
External Defibrilation (AED)
3
SIAPA PUN…….KAPAN PUN……

4
RESUSITASI JANTUNG PARU

BANTUAN
PEREDARAN DARAH
DAN PERNAFASAN
SEBELUM
DATANG BANTUAN
AHLI

5
PERAN TENAGA NON MEDIS
1. Pengenalan dini
kegawatam/henti jantung
2. Aktivasi emergency ( lakukan
RJP )
3. Defibrilasi dengan alat kejut
listrik otomatis (AED )

PERANAN
PENTING
6
REVIEW ANATOMI DAN FISIOLOGI
Tepat di belakang 2/3 bagian Di dalam rongga mediastinum
Tulang dada (sternum) Di sebelah kiri Dalam rongga thoraks

7
RESUSITASI JANTUNG PARU
• Merupakan tindakan penyelamat nyawa untuk korban yang
mengalami tanda-tanda HENTI JANTUNG (tidak respons, tidak
ada nadi, tidak ada nafas / gasping )American Heart
Association AHA 2020
• Memperbaiki sirkulasi sistemik yang hilang, diikuti pemberian
bantuan ventilasi yang efektif
• Komponen yang harus dikuasai:
– Penilaian keadaan pasien
– Kompresi dada yang baik
– Penilaian pergerakan dada dan pemberian bantuan napas yang baik
– Penggunaan Automated External Defibrillator (AED)

8
Chain of survival ( RANTAI KEHIDUPAN)

1 2 3 4 5 6

1. Pengenalan kejadian dan aktivasi sistem gawat darurat


2. RJP berkualitas
3. Defibrilasi segera
4. Resusitasi lanjutan
5. Perawatan pasca henti jantung
6. Pemulihan

9
AHA CPR and ECC guideline 2020
Chain of survival (RANTAI KEHIDUPAN)

1 2 3 4 5 6

1. Pengenalan awal dan pencegahan


2. Aktivasi sistem gawat darurat
3. RJP Berkualitas
4. Defibrilasi segera
5. Perawatan pasca henti jantung
6. Pemulihan

10
AHA CPR and ECC guideline 2020
BHD / RJP

KASUS
Seorang wanita tiba-tiba
tidak sadarkan diri
Saat berada di kantin
rumah sakit

11
Langkah Mudah Melakukan RJP

12
1. MENGENALI KEADAAN HENTI JANTUNG

PASTIKAN LINGKUNGAN AMAN

CEK RESPONS KORBAN/PASIEN :


TEPUK / GUNCANG BAHU PASIEN
PANGGIL

13
2. AKTIFKAN SISTEM EMERGENCY
PASIEN TIDAK RESPONS

PANGGIL BANTUAN
AFKTIFKAN CODE BLUE
AMBIL AED BILA
TERSEDIA

14
3. CEK NADI DAN PERNFASAN KORBAN
RABA NADI CAROTIS dan
LIHAT PENGEMBAGAN
DADA secara bersamaan,
5 – 10 detik
TENTUKAN :
• BERNAFAS

• TIDAK
BERNAFAS/GASPING

15
JIKA KORBAN :
TIDAK RESPONS dan
TIDAK BERNAFAS

HENTI JANTUNG

16
BANTUAN HIDUP DASAR
• JIKA NADI TIDAK TERABA, NAFAS TIDAK ADA ATAU
NAFAS GASPING : SEGERA RJP

• JIKA NADI TERABA, NAPAS TIDAK ADA : VENTILASI


10X/MNT , EVALUASI TIAP 2 MENIT

• NADI TERABA, NAFAS ADA : RECOVERY POSITION,


AWASI, TETAP BERSAMA KORBAN/PASIEN SAMPAI
BANTUAN DATANG
17
Early CPR

18
19
Kompresi Jantung
• Posisi pasien : permukaan datar & keras
• Posisi penolong berlutut disamping pasien, bahu dan
lengan penolong tegak lurus dengan dada pasien
• Lokasi kompresi di bagian bawah tulang dada (sternum),
telapak tangan saling berkaitan

20
KOMPRESI DADA
• Kecepatan 100 – 200 x/menit
• Kedalaman 5 cm
• Perbandingan KOMPRESI : VENTILASI = 30 : 2
• BERIKAN KESEMPATAN DADA MENGEMBANG
SEMPURNA
• MINIMAL INTERUPSI < 10 DETIK
• HINDARI PEMBERIAN VENTILASI BERLEBIHAN

21
High Quality CPR:
• Kompresi dada dengan irama teratur, kecepatan 100-120 x/menit
• Kedalaman 5-6 cm
• Complete chest recoil
• Interupsi minimal
• Penolong terlatih : kompresi & ventilasi 30 : 2
(setiap 30 kali kompresi, beri 2 napas bantuan)
• Evaluasi nadi setiap 5 siklus kompresi (± 2 menit)
Perhatikan : recoil dinding dada
Kompresi Jantung
pada Dewasa
22
Kompresi Jantung Pada Anak
Anak 1-8 tahun

•Lokasi kompresi disetengah bawah tulang dada :


Gunakan tumit satu tangan, hindari jari-jari pada tulang iga anak
Tekan tulang dada 2,5-5 cm
• Kecepatan kompresi : 100-120x/menit
• Kompresi : ventilasi = 15 : 2 (dua penolong)
• 30 : 1 (satu penolong)

23
Kompresi Jantung Pada Anak
 Lokasi setengah bawah sternum bawah garis
intermammaria Bayi
 Gunakan 2 jari atau satu tangan
 Tekan sternum 1,25 - 2,5 cm &
angkat tanpa melepas jari
 Kecepatan kompresi : 100-120x/mnt
Jumlah Kompresi : Ventilasi =
• 2 penolong  15 : 2
• 1 penolong  30 : 1
• Khusus Neonatus  3 : 1
24
Airway Buka Jalan Nafas
Normal Airway Obstructive Airway
Pada Pasien Tidak Sadar 
Lidah Jatuh Kebelakang
(SUMBATAN Jalan Nafas)
Atasi Dengan :
Head tilt – Chin lift
Jaw thrust
Head tilt – Chin lift Manouver
-Dorong dahi kebelakang – Angkat dagu
- Tidak boleh pada curiga trauma tulang leher

Jaw Thrust Manouver


-Dorong rahang ke depan
- Aman pada kecurigaan trauma leher
25
BANTUAN HIDUP DASAR
JIKA NADI SUDAH ADA
NAFAS TIDAK ADA

RESCUE BREATHING
10 X/MENIT
EVALUASI SETIAP 2 MENIT

26
Breathing Bantuan
Pernafasan
Diberikan setelah selesai 1 siklus kompresi (30 x kompresi)
Berbagai macam cara pemberian bantuan nafas :

Mulut ke mulut
paling umum digunakan
Tehnik ini dilakukan dengan cara :
• Pertahankan posisi head tilt chin lift sambil jari telunjuk dan ibu
jari tangan menjepit hidung
• Buka mulut pasien, tarik nafas panjang, tempelkan bibir penolong,
hembuskan nafas perlahan.
• Perhatikan gerakan dada
27
Dengan Kantung Pernafasan

Untuk mengoptimalkan oksigenisasi (100% dengan reservoir)


Di pakai di rumah sakit

Cara :
• Letakkan sungkup ke muka dengan cengkraman E-C clamp
sambil mengangkat dagu
• Dengan tangan satunya, pompa kantung sekitar 1/3 volume
kantung (+ 500 mL) dalam 1 detik
• Perhatikan gerakan dada.
• 2 penolong : satu orang memegang sungkup
satu orang pemompaan

28
Mulut ke hidung
Pada kondisi-kondisi tertentu  trismus
Caranya hampir sama dengan bantuan nafas mulut ke mulut tetapi
pada tehnik ini mulut lebih dirapatkan dan hembusan nafas dilakukan
ke lubang hidung.

Mulut ke sungkup

Kelebihan : pencegahan infeksi


dapat dengan tehnik jaw thrust.
Cara :
• Letakkan sungkup melingkupi mulut & hidung dengan ibu jari
dan jari telunjuk. Pastikan tepi rapat dengan wajah penderita.
• Lakukan head tilt chin lift atau jaw thrust dengan sisa jari
• Hembuskan nafas secara perlahan
• Perhatikan pengembangan dada.
29
Early defibrillation
Defibrilasi adalah tindakan memberikan kejut
listrik pada kasus henti jantung, sesuai dengan
indikasi kejut listrik.

Alat Praktis
Automated External Defibrilator (AED)

Angka keberhasilan menurun


sebanyak 7-10% dalam setiap
menit keterlambatan
penggunaan defibrillator

30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
Post Cardiac Arrest Care

Posisi Miring Mantap

Persiapan rujuk ke RS
Evaluasi terus menerus
40
Perhatian :
• Pastikan 3A: aman diri(penolong), aman pasien, aman
lingkungan
• Selalu melakukan pemeriksaan sebelum melakukan
suatu tindakan
• Hindari analisa irama terlalu lama
• Hindari pemeriksaan denyut yang sering & tidak tepat
• Jangan terlalu lama untuk memberikan nafas bantuan
• Hindari pemindahan pasien yang tidak perlu
41
SELAMAT MENCOBA

42

Anda mungkin juga menyukai