Anda di halaman 1dari 36

KATA PENGANTAR

Kurikulum Pelatihan PPI Penyakit Infeksi Emerging bagi tenaga Kesehatan ini
disusun berdasarkan kebutuhan untuk pengembangan kompetensi petugas
kesehatan khususnya yang bekerja menangani pasien agar para tenaga kesehatan
yang bekerja di pelayanan kompeten dalam pelaksanaan tugas dan juga
bersertifikat. Pelatihan ini dirancang dengan metode klasikal dan diperuntukkan bagi
penyelenggaraan pelatihan di RSPI Sulianti Saroso agar pelaksanaan pelatihan ini
dapat terstandar sehingga memberikan hasil yang sama untuk setiap kali
pelaksanaannya.

Ucapan terimakasih dan penghargaan kami sampaikan kepada tim penyusun atas
tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan kurikulum pelatihan ini.
Penyempurnaan di masa mendatang senantiasa terbuka dan dimungkinkan untuk
perbaikan kurikulum pelatihan ini. Harapan kami kurikulum pelatihan ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.

Plt Direktur Utama,

dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH

1| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
DAFTAR ISI

Bab Uraian Halaman


I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Peran dan fungsi
II Komponen Kurikulum
A. Tujuan
B. Kompetensi
C. Struktur Kurikulum
D. Ringkasan Mata Pelatihan
E. Evaluasi HasilBelajar
F. Diagram Alur Proses Pelatihan

Lampiran:
1. Rancang Bangun Pembelajaran Mata Pelatihan (RBPMP)
2. MasterJadwal
3. Panduan Penugasan
4. Instrumen Evaluasi Hasil Belajar
5. Ketentuan Peserta dan Pelatih/ Fasilitator Pelatihan

2| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit Infeksi merupakan masalah kesehatan di Indonesia dan risiko infeksi masih
tinggi di rumah sakit. Infeksi di rumah sakit akan meningkatkan angka kesakitan dan
kematian, selain akan memperpanjang masa rawat, meningkatkan biaya pengobatan dan
berakhir dengan masalah tuntutan hukum.

Penyakit Infeksi Emerging (PIE) yaitu penyakit yang muncul dan menyerang suatu
populasi untuk pertama kalinya dan telah ada sebelumnya namun meningkat dengan
sangat cepat baik dalam jumlah kasus baru didalam satu populasi, ataupun
penyebarannya ke daerah geografis yang baru. Termasuk kelompok PIE yaitu penyakit
yang pernah terjadi disuatu daerah dimasa lalu, kemudian menurun atau telah
dikendalikan, namun kemudian dilaporkan lagi dalam jumlah yang meningkat. Bentuk
lainnya lagi yaitu penyakit lama yang muncul dalam bentuk klinis yang baru yang bisa jadi
lebih parah atau fatal (re-emerging infectious disease).

Infeksi yang terjadi di rumah sakit perlu dicegah dengan melaksanakan program
pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) rumah sakit dengan tepat. Pelatihan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi sampai saat ini bersifat universal. Sementara ini
belum terdapat kurikulum pelatihan Pencegahan dan Pengendalian PPI khusus PIE.

Berdasarkan pertimbangan tersebut dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor


1138/Menkes/SK/XI/2009 tentang Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso
secara resmi sebagai Pusat Kajian dan Rujukan Nasional Penyakit Infeksi, penting
memiliki kurikulum pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi berbasis PIE.

B. Peran dan Fungsi

1. Peran
Setelah mengikuti pelatihan, peserta berperan sebagai tenaga kesehatan Pelaksana
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) pada penanganan kasus Penyakit Infeksi
Emerging (PIE) di rumah sakit.

2. Fungsi
Dalam melaksanakan perannya, peserta mempunyai fungsi melakukan tatalaksana
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) pada penanganan kasus Penyakit Infeksi
Emerging (PIE) di rumah sakit sesuai prosedur

3| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
BAB II
KOMPONEN KURIKULUM

A. Tujuan
Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu melakukan tatalaksana Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) pada penanganan kasus Penyakit Infeksi Emerging (PIE) di
rumah sakit sesuai prosedur

B. Kompetensi
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan Konsep PPI PIE
2. Melakukan skrining-Triase-Pengendalian Sumber Kasus PIE
3. Melakukan Kewaspadaan Standar dan Kewaspadaan Transmisi
4. Melakukan Pengendalian Administratif
5. Melakukan Pengendalian dan Rekayasa Lingkungan

C. Struktu rKurikulum

Struktur kurikulum pelatihan bagi Tenaga Kesehatan sebagai berikut:


No MATERI WAKTU JML
T P PL
A MATA PELATIHAN DASAR (MPD)
1 Kebijakan Pelayanan Kasus PIE 1 - - 1
Subtotal 1 - - 1
B MATERI PELATIHAN INTI (MPI)
1 Konsep PPI PIE 2 0 0 2
2 Skrining-Triase- Pengendalian Sumber Kasus PIE 1 2 0 3
3 Kewaspadaan Standar dan Kewaspadaan Transmisi 2 4 2 8
4 Pengendalian Administratif 1 3 0 4
5 Pengendalian dan Rekayasa Lingkungan 2 3 2 7
Subtotal 8 12 4 24
C MATERI PELATIHAN PENUNJANG (MPP)
1 Membangun Komitmen Belajar (Building Learning - 2 - 2
Comitment / BLC)
2 Antikorupsi 2 - - 2
3 RencanaTindak Lanjut - 1 - 1
Subtotal 2 3 5
JUMLAH 11 15 4 30

D. Ringkasan Mata Pelatihan


Pada bagian ini disajikan ringkasan mata pelatihan per kelompok mata pelatihan yang
berisi: deskripsi singkat, tujuan pembelajaran (hasil belajar dan indikator hasil belajar),
materi pokok, dan alokasi waktu pembelajaran

1. Mata Pelatihan Dasar (MPD)


a. Kebijakan Pelayanan Kasus PIE
1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang Kebijakan Kemenkes terhadap kasus PIE;
dan Kebijakan RSPI-SS terhadap kasus PIE
2) Hasil Belajar

4| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami Kebijakan
Pelayanan Kasus PIE
3) Indikator Hasil Belajar Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
a) Menjelaskan Kebijakan Kemenkes terhadap kasus PIE
b) Menjelaskan Kebijakan RSPISS terhadap kasus PIE
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini yaitu:
a) Kebijakan Kemenkes terhadap kasus PIE
b) Kebijakan RSPI-SS terhadap kasus PIE
5) Waktu
Alokasi waktu : 1 JP, dengan rincian T:1, P:0, PL:0

2. Mata Pelatihan Inti (MPI)


a. MPI 1: Konsep PPI PIE
1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang tujuan dan program PPI; Agen penyebab
PIE; Patofisiologi penyakit PIE; dan Metode transmisi PPI PIE
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami Konsep PPI
PIE
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
a) Menjelaskan tujuan dan program PPI
b) Menjelaskan agen penyebab PIE
c) Menjelaskan patofisiologi penyakit PIE
d) Menjelaskan metode transmisi PIE
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini yaitu:
a) Tujuan dan program PPI
b) Agen penyebab PIE
c) Patofisiologi penyakit PIE
d) Metode transmisi PIE
5) Waktu
Alokasi waktu: 2JP, dengan rincian T:2, P:0, PL: 0

b. MPI 2: Skrining-Triase-Pengendalian Sumber Kasus PIE


1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang Skrining Kasus PIE-Triase Kasus PIE-
dan Pengendalian Sumber Kasus PIE
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan Skrining-
Triase-Pengendalian Sumber Kasus PIE sesuai pedoman
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
a) Melakukan Skrining Kasus PIE
b) Melakukan Triase Kasus PIE
c) Melakukan Pengendalian Sumber Kasus PIE
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini yaitu:
a) Skrining Kasus PIE
b) Triase Kasus PIE
c) Pengendalian Sumber Kasus PIE

5| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
5) Waktu
Alokasi waktu: 3JP, denganrincian T: 1, P:2, PL: 0

c. MPI 3: Kewaspadaan Standar dan Kewaspadaan Transmisi


1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang Kewaspadaan standar dan Kewaspadaan
berdasarkan transmisi
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menerapkan
Kewaspadaan standar dan Kewaspadaan transmisi sesuai pedoman
3) Indikator Hasil Belajar Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
a) Menerapkan kewaspadaan standar
b) Menerapkan kewaspadaan berdasarkan transmisi
4) Materi Pokok
Materipokok pada mata pelatihan ini yaitu:
a) Kewaspadaan Standar
b) Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi
5) Waktu
Alokasi waktu: 8 JP, dengan rincian T: 2, P:4, PL: 2

d. MPI 4: Pengendalian Administratif


1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang ruang lingkup pengendalian administratif;
Ratio pasien-staf; Survailans pada kasus PIE; dan Audit Kepatuhan Petugas
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menerapkan
pengendalian administratif sesuai pedoman
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
a) Menjelaskan ruang lingkup pengendalian administrative
b) Menjelaskan Ratio pasien-staf
c) Menerapkan Surveilans pada kasus PIE
d) Menerapkan Audit Kepatuhan Petugas
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini yaitu:
a) Ruang Lingkup Pengendalian Administrative
b) Ratio pasien-staf
c) Survailans pada Kasus PIE
d) Audit Kepatuhan Petugas
5) Waktu
Alokasi waktu: 4 JP, dengan rincian T: 1, P:3, PL: 0

e. MPI 5: Pengendalian dan Rekayasa Lingkungan Ruang Isolasi


1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang ruang lingkup Pengendalian dan
Rekayasa Lingkungan; Desain Ruang Isolasi PIE; dan Tata Udara Ruang Isolasi
PIE
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menerapkan
Pengendalian dan Rekayasa Lingkungan Ruang Isolasi sesuai pedoman
Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:

6| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
3) Menjelaskan ruang lingkup Pengendalian dan Rekayasa Lingkungan
a) Menjelaskan Ruang lingkup Pengendalian dan Rekayasa Lingkungan
b) Menerapkan Desain Ruang Isolasi PIE
c) Menerapkan Tata Udara Ruang Isolasi PIE
d) Melakukan Dekontaminasi Lingkungan

4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini yaitu:
a) Ruang lingkup Pengendalian dan Rekayasa Lingkungan
b) Desain Ruang Isolasi PIE
c) Tata Udara Ruang Isolasi PIE
d) Dekontaminasi Lingkungan
5) Waktu
Alokasi waktu: 8 JP, dengan rincian T: 2, P:3, PL: 2

3. Mata PelatihanPenunjang (MPP)

a. MPP 1: Membangun Komitmen Belajar (Building Learning Comitment / BLC)


1) Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang Perkenalan, Pencairan Suasana Kelas,
Harapan Peserta Pemilihan Pengurus Kelas, Komitmen Kelas
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu membangun komitmen
belajar selama proses pelatihan.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
a) Melakukan Perkenalan,
b) Melakukan Pencairan Suasana Kelas,
c) Menghimpun Harapan Peserta
d) Memandu Pemilihan Pengurus Kelas,
e) Membangun Komitmen Kelas
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini yaitu:
a) Perkenalan,
b) Pencairan Suasana Kelas,
c) Harapan Peserta
d) Pemilihan Pengurus Kelas,
e) Komitmen Kelas
5) Waktu
Alokasi waktu: 2 JP (T:-, P: 2; PL:-)

b. MPP 2. Antikorupsi
1) Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang semangat perlawanan terhadap korupsi,
dampak korupsi, cara berpikir kritis terhadap masalah korupsi dan sikap
antikorupsi.
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu membangun sikap
antikorupsi.
3) Indikator Hasil Belajar

7| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
a) Membangun semangat perlawanan terhadap korupsi,
b) Menyadarkan dampak korupsi,
c) Membangun cara berpikir kritis terhadap masalah korupsi
d) Membangun sikap antikorupsi
4) Materi Pokok
Materi pokok pada pelatihan ini adalah sebagai berikut:
a) Semangat perlawanan terhadap korupsi,
b) Dampak korupsi,
c) Cara berpikir kritis terhadap masalah korupsi
d) Sikap antikorupsi
5) Waktu
Alokasi Waktu:2JP, (T= 2JP: P= 0 JP, PL= 0 JP).

c. MPP 3. RencanaTindak lanjut (RTL)


1) Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang Kondisi saat ini sesuai tujuan pelatihan;
Kondisi yang diinginkan sesuai tujuan pelatihan; gagasan (desain) berupa
kegiatan untuk mewujudkan keinginan sesuai tujuan pelatihan
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menyusun RTL
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
a) Mengidentifikasi Kondisi saat ini sesuai tujuan pelatihan;
b) Mengidentifikasi Kondisi yang diinginkan sesuai tujuan pelatihan;
c) Menyusun gagasan (desain) berupa kegiatan untuk mewujudkan
keinginan sesuai tujuan pelatihan
4) Materi Pokok
Materi pokok pada pelatihan ini adalah sebagai berikut:
a) Kondisi saat ini sesuai tujuan pelatihan;
b) Kondisi yang diinginkan sesuai tujuan pelatihan;
c) Gagasan (desain) berupa kegiatan untuk mewujudkan keinginan sesuai
tujuan pelatihan
5) Waktu
Alokasi Waktu:1JP, (T= 0JP: P= 1JP, PL= 0 JP).

E. Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi terhadap peserta dilakukan melalui:


1. Penjajagan awal melalui pretest
2. Penugasan-penugasan pada mata pelatihan inti sejumlah 5 mata pelatihan inti
3. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta terhadap Mata Pelatihan Inti
dengan mengerjakan post test.
4. Penilaian Sikap dan Perilaku (SIKU) peserta meliputi hasil pengamatan terhadap:
kedisiplinan-keaktifan-tanggung jawab terhadap penugasan

8| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
BAB III
DIAGRAM ALUR PROSES PEMBELAJARAN

Pre Test

Pembukaan

Building Learning Commitment (BLC)


Metode : Game, Diskusi Kelompok

E Pengetahuan dan Ketrampilan


V Wawasan
A Mata Pelatihan Dasar Mata Pelatihan Inti
L 1. Konsep PPI PIE
U 1. Kebijakan Pelayanan 2. Skrining-Triase-Pengendalian
A Kasus PIE Sumber Kasus PIE
S 2. AntiKorupsi 3. Kewaspadaan Standar dan
I Kewaspadaan Transmisi
4. Pengendalian Administratif
P
Metode 5. Pengendalian dan Rekayasa
E
• Ceramah interaktif Lingkungan
N
Y • Curah pendapat
Metode:
E • Ceramah interaktif
L • Curah pendapat
E • Diskusi Kasus
N • Simulasi
G • Demonstrasi
G • Latihan
A
R
A
A
N

Observasi Lapangan

PENUTUPAN EVALUASI PESERTA RTL


(POSTTEST)

9| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
Proses pembelajaran pelatihan ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. PreTest
Sebelum acara pembukaan, dilakukan pre-test terhadap peserta. Pre-test bertujuan
untuk mendapatkan informasi awal tentang pengetahuan dan kemampuan peserta
tentang materi pelatihan yang akan diberikan.
2. Pembukaan
Pembukaan dilakukan untuk mengawali kegiatan pelatihan secara resmi. Proses
pembukaan pelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut:
a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan,
b. Pembukaan dan pengarahan program,
c. Pembacaan doa.
3. Building Learning Commitment/ BLC (Membangun Komitmen Belajar)
Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses pelatihan,
dan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Pelatih/fasilitator menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan
dalam materi BLC.
b. Perkenalan antara peserta dengan para pelatih/fasilitator, panitia penyelenggara
pelatihan, dan juga perkenalan antar sesama peserta. Kegiatan perkenalan dilakukan
dengan permainan, di mana seluruh peserta terlibat secara aktif.
c. Mengemukakan harapan, norma kelas dan komitmen kelas selama pelatihan.
d. Kesepakatan antara para pelatih/ fasilitator, penyelenggara pelatihan dan peserta
dalam berinteraksi selama pelatihan berlangsung, meliputi: pengorganisasian kelas,
kenyamanan kelas, keamanan kelas, dan yang lainnya.
4. Pemberian Wawasan
Setelah BLC, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi sebagai dasar pengetahuan/
wawasan yang perlu diketahui peserta dalam pelatihan ini. Mata Pelatihan tersebut
adalah:
a. Kebijakan Pelayanan Kasus PIE
b. AntiKorupsi
5. Pembekalan Pengetahuan dan Keterampilan
Pemberian materi pengetahuan dan keterampilan dari proses pelatihan mengarah pada
kompetensi yang akan dicapai oleh peserta. Penyampaian materi dilakukan dengan
menggunakan berbagai metode yang melibatkan semua peserta untuk berperan aktif
dalam mencapai kompetensi tersebut, yaitu curah pendapat, ceramah tanya jawab, studi
kasus, demonstrasi serta praktik lapangan.
Mata pelatihanPengetahuan dan Keterampilan meliputi:
a. Konsep PPI PIE
b. Skrining-Triase-Pengendalian Sumber Kasus PIE
c. Kewaspadaan Standar dan Kewaspadaan Transmisi
d. Pengendalian Administratif
e. Pengendalian dan Rekayasa Lingkungan
Setiap hari sebelum proses pembelajaran dimulai, pelatih/ fasilitator melakukan kegiatan
refleksi. Pada kegiatan ini pelatih/ fasilitator bertugas menyamakan persepsi tentang
materi yang diterima sebelumnya sebagai bahan evaluasi untuk proses pembelajaran
berikutnya.
6. Evaluasi Peserta (PostTest) dan Evaluasi Penyelenggaraan
Post test dilakukan setelah semua materi disampaikan dan sebelum penutupan dengan
tujuan melihat peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta setelah mengikuti
pelatihan.

10| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
Evaluasi penyelenggaraan pelatihan dilakukan untuk mendapatkan masukan dari peserta
tentang penyelenggaraan pelatihan tersebut yang akan digunakan untuk penyempurnaan
penyelenggaraan pelatihan berikutnya.
7. Penutupan
Acara penutupan adalah sesi akhir dari semua rangkaian kegiatan, dilaksanakan oleh
pejabat yang berwenang dengan susunan acara sebagai berikut:
a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan,
b. Kesan dan pesan dari perwakilan peserta,
c. Pengarahan dan penutupan oleh pejabat yang berwenang,
d. Pembacaan doa.

11| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
LAMPIRAN

1. Rancang Bangun Pembelajaran Mata Pelatihan (RBPMP)


2. MasterJadwal
3. Panduan Penugasan
4. Instrumen Evaluasi Hasil Belajar (Peserta), Evaluasi Fasilitator, Evaluasi
Penyelenggaraan Pelatihan
5. KetentuanPeserta dan Pelatih/ Fasilitator Pelatihan

12| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
Lampiran 1. RancangBangunPembelajaran Mata Pelatihan (RBPMP)
Nama Pelatihan : Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi pada KasusPenyakit Infeksi Emerging Bagi Tenaga Kesehatan di
RumahSakit
Nomor : MPD. 1
Mata Pelatihan : Kebijakan Pelayanan Kasus PIE
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang kebijakan KemKes & RSPI terhadap kasus PIE
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami Kebijakan Pelayanan Kasus PIE
Waktu : 1JP (T = 1 JP; P = 0 JP; PL: 0 JP)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Metode Media dan Referensi
Sub Materi Pokok Alat Bantu
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat
1. Menjelaskan Kebijakan 1. Kebijakan Ceramah • Modul, • Buku Pedoman pencegahan dan pengendalian
KEMENKES terhadap kasus KEMENKES terhadap interaktif • bahan infeksi di RS dan fasilitas pelayanan Kesehatan
PIE kasus PIE tayang, lainnyat ahun 2017
2. Menjelaskan Kebijakan 2. Kebijakan RSPISS LCD, • Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
RSPISS terhadap kasus PIE terhadap kasus PIE • Laptop, Infeksi COVID 19 revisi 5 tahun 2020
program PPI di rumah sakit program PPI di • Pedoman APD Kemenkes tahun 2020
rumah sakit • UU no 4 tentang wabah penyakit menular
• PERMENKES no 82 2014 tentang penanggulangan
penyakit menular

13| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
Nama Pelatihan :
Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi pada Kasus PenyakitI nfeksi Emerging Bagi Tenaga
Kesehatan di Rumah Sakit
Nomor : MPI. 1
Mata Pelatihan : Konsep PPI PIE
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang Agen penyebab PIE, Patofisiologi penyakit PIE, Metode transmisi PPI
PIE
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami Konsep PPI PIE dengan benar
Waktu : 2JP (T=2; P=0; PL: 0)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Metode Media dan Referensi
Sub Materi Pokok Alat Bantu
Pembelajaran
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan tujuan dan 1. Tujuan dan program • Ceramah • Modul, • Buku Pedoman pencegahan
program PPI PPI • interaktif • bahan tayang, LCD, dan pengendalian infeksi di
2. Menjelaskan agen penyebab 2. Agen penyebab PIE • Curah • Laptop, RS dan fasilitas pelayanan
PIE pendapat • Whiteboard, spidol kesehatan lainnya tahun
3. Menjelaskan patofisiologi 3. Patofisiologi PIE 2017
penyakit PIE • Buku Pedoman Pencegahan
4. Menjelaskan metode transmisi 4. Metode transmisi PPI dan Pengendalian Infeksi
PPI PIE PIE COVID 19 revisi 5 tahun
2020
• Pedoman APD Kemenkes
tahun 2020

14| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
Nama Pelatihan :
Tatalaksana Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) pada penanganan kasus Penyakit Infeksi Emerging
(PIE) di rumah sakit
Nomor : MPI. 2
Mata Pelatihan : Skrining-Triase-Pengendalian Sumber Kasus PIE
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang Skrining Kasua PIE-Triase Kasus PIE- dan Pengendalian Sumber Kasus
PIE
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan Skrining-Triase-Pengendalian Sumber
Kasus PIE sesuai pedoman
Waktu : 3 JP (T=1JP; P=2JP; PL:0JP)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Metode Media dan Referensi
Sub Materi Pokok Alat Bantu
Pembelajaran
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
1. Melakukan Skrining 1. Skrining Kasus PIE • Ceramah • Modul, • Buku Pedoman pencegahan
Kasus PIE a. Pengertian interaktif • bahan tayang, LCD, dan pengendalian infeksi di
b. Prinsip • Curah • Laptop, RS dan fasilitas pelayanan
c. Tata laksana pendapat • Whiteboard, kesehatan lainnya tahun 2017
Skrining Kasus PIE • Studi Kasus • Spidol • Buku Pedoman Pencegahan
2. Melakukan Triase Kasus 2. Triase Kasus PIE • Form Skrining dan Pengendalian Infeksi
PIE a. Pengertian • Bahan Kasus COVID 19 revisi 5 tahun 2020
b. Prinsip • Panduan Studi • Pedoman APD Kemenkes
c. Tata laksana Kasus tahun 2020
Triase Kasus PIE
3. Melakukan Pengendalian 3. Pengendalian Sumber
Sumber Kasus PIE Kasus PIE
a. Pengertian
b. Prinsip
c. Tata laksana
pengendalian
sumber Kasus PIE

15| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
Nama Pelatihan : Tatalaksana Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) pada penanganan kasus Penyakit Infeksi Emerging (PIE)
di rumah sakit
Nomor : MPI. 3
Mata Pelatihan : Kewaspadaan Standar dan Kewaspadaan Transmisi
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang Kewaspadaan standar dan Kewaspadaan berdasarkan transmisi
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menerapkan Kewaspadaan standar dan Kewaspadaan
transmisi sesuai pedoman
Waktu : 8 JP (T= 2JP; P= 4JP; PL:2JP)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Metode Media dan Referensi
(IHB) Sub Materi Pokok Alat Bantu
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menerapkan 1. Kewaspadaan standar: • BukuPedoman
kewaspadaan standar a. Kebersihan tangan • Ceramah interaktif • Modul, pencegahan dan
b. Penggunaan APD • Curah pendapat • bahan tayang, pengendalianinfeksi di
c. Manajemen limbah • Studi Kasus (IHB1 • Video APD RS dan fasilitas
d. Manajemen linen dan IHB2) • Video Fit Test pelayanankesehatan
e. Manajemen lingkungan • Demonstrasi (IHB Kuantitatif lainnya tahun 2017
f. Pemrosesan alat 1, IHB2) • Panduan Studi • Buku Pedoman
g. Kesehatan petugas • Observasi Kasus Pencegahan dan
h. Penempatan pasien lapangan • Panduan Pengendalian Infeksi
i. Etika batuk demonstrasi COVID 19 revisi 5
j. Penyuntikan yang aman • Kit kebersihan tahun 2020
2. Menerapkan 2. Kewaspadaan berdasarkan tangan-Kit APD- • Pedoman APD
kewaspadaan transmisi: Spill Kit), Kemenkes tahun 2020
berdasarkan transmisi a. Jenis kewaspadaan transmisi • LCD,
(Kontak, Droplet, Airborne, • Laptop,
Vektor, Vehicle) • Whiteboard,
b. Fit test Masker N95 secara • Spidol
kualitatif dan kuantitatif)

16| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
Nama Pelatihan : Tatalaksana Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) pada penanganan kasus Penyakit Infeksi Emerging
(PIE) di rumah sakit
Nomor : MPI. 4
Mata Pelatihan : Pengendalian Administratif
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang ruang lingkup pengendalian administratif; Ratio pasien-staf; Survailans
pada kasus PIE; dan Audit Kepatuhan Petugas
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menerapkan pengendalian administratif sesuai pedoman
Waktu : 4JP (T= 1P; P= 3JP; PL:0JP)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Metode Media dan Referensi
(IHB) Sub Materi Pokok Alat Bantu
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan ruang 1. Ruang lingkup pengendalian • Buku Pedoman
lingkup pengendalian administratif • Ceramah interaktif • Modul pencegahan dan
administratif a. Rasio pasien-staf • Curah pendapat • bahan tayang pengendalian infeksi di
b. Surveilans pada kasus PIE • Latihan (IHB3, • Form survailans RS dan
c. Audit Kepatuhan Petugas IHB4) • Form Audit fasilitaspelayanankese
d. Pelatihan petugas • LCD, hatanlainnyatahun
2. Menjelaskan Ratio 2. Ratio pasien-staf • Laptop, 2017
pasien-staf a. Tujuan ratio pasien-staf • Whiteboard, • Buku Pedoman
b. Prinsip ratio pasien-staf • Spidol Pencegahan dan
3. Menerapkan 3. Survailans pada kasus PIE • Panduan Latihan Pengendalian Infeksi
Survailans pada kasus a. Skrining Petugas COVID 19 revisi 5
PIE b. Tracing pada petugas tahun 2020
terpapar • Pedoman APD
4. Menerapkan Audit 4. Audit Kepatuhan Petugas Kemenkes tahun 2020
Kepatuhan Petugas a. Penggunaan APD
b. Kebersihan Tangan
c. Limbah

17| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
Nama Pelatihan : Tatalaksana Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) pada penanganan kasus Penyakit Infeksi Emerging
(PIE) di rumah sakit
Nomor : MPI. 5
Mata Pelatihan : Pengendalian dan Rekayasa Lingkungan Ruang Isolasi
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang ruang lingkup Pengendalian dan Rekayasa Lingkungan; Desain Ruang
Isolasi PIE; dan Tata Udara Ruang Isolasi PIE
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menerapkan Pengendalian dan Rekayasa Lingkungan
Ruang Isolasi sesuai pedoman
Waktu : 8JP (T= 2JP; P= 3JP; PL:2JP)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Metode Media dan Referensi
(IHB) Sub Materi Pokok Alat Bantu
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan ruang 1. Ruang lingkup Pengendalian dan • Buku Pedoman
lingkup Pengendalian Rekayasa Lingkungan • Ceramah interaktif • Modul pencegahan dan
dan Rekayasa a. Desain Ruang Isolasi PIE • Curah pendapat • bahan tayang pengendalian infeksi
Lingkungan b. Tata Udara Ruang Isolasi PIE • Latihan (IHB3) • video di RS dan
c. Dekontaminasi Lingkungan • Demonstrasi • Panduan Studi fasilitaspelayanankese
2. Menerapkan Desain 2. Desain Ruang Isolasi PIE (IHB4) Kasus hatanlainnyatahun
Ruang Isolasi PIE a. Alur petugas dan pasien di • Observasi • Kasus 2017
ruang isolasi Lapangan • Panduan Latihan • Buku Pedoman
b. Tata letak ruang isolasi dan • Panduan Pencegahan dan
anteroom Demonstrasi Pengendalian Infeksi
3. Menerapkan Tata 3. Tata Udara Ruang Isolasi PIE • Bahan Latihan COVID 19 revisi 5
Udara Ruang Isolasi a. Jenis ventilasi (natural- • LCD, tahun 2020
PIE mekanik-hybrid) • Laptop, • Pedoman APD
b. Cara pengukuran Air Change • Whiteboard, Kemenkes tahun 2020
perHour (ACH) ruang Isolasi • Spidol
c. Pengukuran tekanan negatif
ruang isolasi

18| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
4. Melakukan 4. Dekontaminasi Lingkungan
Dekontaminasi a. Dekontaminasi permukaan
Lingkungan b. Dekontaminasi tumpahan
c. Dekontaminasi ambulan

19| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
Nama pelatihan : Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi pada Kasus Penyakit Infeksi Emerging
Bagi Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit
Nomor : MPP 2
Mata pelatihan : AntiKorupsi
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang semangat perlawanan terhadap korupsi, dampak
korupsi, cara berpikir kritis terhadap masalah korupsi, dan sikap anti korupsi
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu membangun sikap Anti Korupsi
Waktu : 2 JP (T = 2 JP, P= -JP, PL =-JP)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Metode Media dan Alat Referensi
Sub Materi Pokok Bantu
Setelah mengikuti mata pelatihan ini,
peserta dapat:
1. Membangun semangat perlawanan 1. Semangat • Ceramah • Bahan Tayang • Materi E-learning Penyuluh
terhadap korupsi Perlawanan terhadap interaktif • Modul Anti Korupsi ACLC
Korupsi • Laptop KPKhttps://aclc.kpk.go.id/
2. Menyadarkan dampak korupsi 2. Dampak Korupsi • LCD • UU No 31 tahun 1999
• ATK tentang pemberantasan
3. Membangun cara berpikir kritis terhadap 3. Cara Berpikir Kritis • Flipchart Tindak Pidana Korupsi
masalah korupsi terhadap Masalah • Spidol • UU No. 20 Tahun 2001
Korupsi • Video tentang Perubahan Atas
4. Membangun sikap antikorupsi 4. Sikap AntiKorupsi UU No. 31 Tahun 1999

20| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
Nama pelatihan : Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi pada Kasus Penyakit Infeksi Emerging
Bagi Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit
Nomor : MPP 3
Mata pelatihan : Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang Kondisi saat ini sesuai tujuan pelatihan;
Kondisi yang diinginkan sesuai tujuan pelatihan; Gagasan (desain) berupa
kegiatan untuk mewujudkan keinginan sesuai tujuan pelatihan
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menyusun RTL
Waktu : 1JP (T = 0JP, P=1JP, PL =-JP)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Metode Media dan Referensi
MateriPokok Alat Bantu
Setelah mengikuti mata pelatihanini,
peserta dapat:
1. Mengidentifikasi Kondisi saat ini 1. Kondisi saat ini sesuai • Ceramah • Bahan • Pedoman Pelatihan
sesuai tujuan pelatihan tujuan pelatihan • interaktif Tayang Kepemimpinan -
2. Mengidentifikasi Kondisi yang 2. Kondisi yang diinginkan • Latihan • Modul Lembaga Administrasi
diinginkan sesuai tujuan pelatihan sesuai tujuan pelatihan • Laptop Negara sebaga
3. Menyusun gagasan (desain) 3. Gagasan (desain) • LCD iinspirasi dalam
berupa kegiatan untuk berupa kegiatan untuk • ATK penyusunan RBPMP
mewujudkan keinginan sesuai mewujudkan keinginan • Flipchart mata pelatihan ini
tujuan pelatihan sesuai tujuan pelatihan • Spidol
• Video

21| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
22| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
Lampiran 2. Master Jadwal Pelatihan

WAKTU MATA PELATIHAN JPL Fasilitator


T P PL
HARI 1
08-00 - 09.00 Registrasi
09.00 - 10.00 Pembukaan
10.00 - 09.30 Pre test
09.30 - 09.45 Coffe break
09.45 - 10.30 BLC 1
10.30 - 11.15 BLC 1
11.15 - 12.00 Kebijakan Pelayanan PIE 1
12.00 - 13.00 Ishoma
13.00 - 13.45 Konsep PPI PIE 1
13.45 - 14.30 Konsep PPI PIE 1
14.30 - 15.15 Skrining triase pengendalian sumber 1
15.15 - 15.30 Coffe break
15.30 - 16.15 Skrining triase pengendalian sumber 1
16.15 - 17.00 Skrining triase pengendalian sumber 1
4 4
HARI 2
09.00 - 09.30 Refleksi
09.30 - 10.15 Kewaspadaan Standar dan Transmisi 1
10.15 - 10.30 Coffe break
10.30 - 11.15 Kewaspadaan Standar dan Transmisi 1
11.15 - 12.00 Kewaspadaan Standar dan Transmisi 1
12.00 - 13.00 Ishoma
13.00 - 13.45 Kewaspadaan Standar dan Transmisi 1
13.45 - 14.30 Kewaspadaan Standar dan Transmisi 1
14.30 – 15.15 Kewaspadaan Standar dan Transmisi 1
15.15 - 15.30 Coffe break
15.30 - 16.15 Pengendalian Administratif 1
16.15 - 17.00 Pengendalian Administratif 1
3 5
Hari 3
09.00 - 09.30 Refleksi
09.30 - 10.15 Pengendalian Administratif 1
10.15 - 10.30 Coffe break
10.30 - 11.15 Pengendalian Administratif 1
11.15 - 12.00 Pengendalian dan Rekayasa Lingkungan 1
12.00 - 13.00 Ishoma
13.00 - 13.45 Pengendalian dan Rekayasa Lingkungan 1
13.45 - 14.30 Pengendalian dan Rekayasa Lingkungan 1
14.30 – 15.15 Pengendalian dan Rekayasa Lingkungan 1
15.15 - 15.30 Coffe break
15.30 - 16.15 Pengendalian dan Rekayasa Lingkungan 1
16.15 - 17.00 POST TEST
2 5
Hari 4
09.00 - 09.30 Refleksi
09.30 - 10.15 Antikorupsi 1
10.15 – 11.00 Antikorupsi 1
23| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
11.15 - 12.00 Pengarahan Kunjungan lapangan
12.00 - 13.00 Ishoma
13.00 – 16.00 Kunjungan lapangan 4
16.00 - 16.45 RTL 1
15.00 - selesai Penutupan

24| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
Lampiran 3: Bahan-bahan Penugasan

Mata Pelatihan Inti 2 : Skrining-Triase-Pengendalian Sumber Kasus PIE


Panduan Juknis pengisian Formulir Skrining

• Tujuan: Peserta mampu melakukan Skrining-Triase-Pengendalian Sumber Kasus PIE


• Metode penugasan: Studi Kasus
• Bahan:
1. Modul
2. Formulir skrining
3. Juknis pengisian formulir
4. Bahan tayang; LCD
5. Laptop
6. Panduan diskusi kasus
• Langkah-langkah
1. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok.
2. Setiap kelompok mendiskusikan 1 buah kasus.
3. Waktu untuk berdiskusi dan menyiapkan bahan untuk presentasi selama 20 menit
4. Menunjuk seorang peserta dari kelompok lain untuk menjadi moderator setiap presentasi
5. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dalam bentuk power point
selama 15 menit dan sesi tanya jawab selama 5 menit
6. Fasilitator memberikan kesimpulan terhadap berjalannya diskusi (10 menit)
• Waktu Penugasan : 90 menit (45 menit mengerjakan kasus dalam kelompok dan 45 menit
penyajian dan pembahasan hasil studi kasus dalam kelas besar)

Kasus I: Kasus di IGD


Klien di rujuk ke RSPI-SS dari RS K, dengan keluhan demam, batuk dan sesak yang dirasakan
sejak 2 hari sebelumnya. Saat tiba di ruang IGD jam 09.30 WIB, kondisi pasien cm, lemah
dengan TTV: TD 110/70 N 92 x/m t : 38C, RR 32 x/m Sa 90 % dengan 02 masker 6 lt/ m. Karena
pasien masih mengeluh nafas makin memberat dan susah bernafas dr jaga IGD menyarankan
agar dilakukan cek AGD. Dari hasil AGD jam 11.00 wib, didapatkan distress nafas dan saat dr
jaga IGD melapor pada DPJP disarankan agar pasang HFNC
Informasi Tentang Pasien:
Klien menyebutkan namanya Budi, mempunyai riwayat kontak dengan keluarga yang positif satu
rumah. Budi datang membawa hasil Swab PCR positif dan nampak lemah, Budi mengatakan
ingin ditunggu oleh salah satu keluarga
Tugas:
Buat rancangan penempatan pasien dan penggunaan APD di IGD untuk rencana tindakan dan
ruangan dengan kriteria seperti apa yang sesuai untuk ruang rawat pasien setelah dilakukan
tindakan di ruang IGD. Jelaskan alasan penentuan ruangan tersebut dan edukasi apa yang perlu
diberikan terkait transmisi

Kasus 2: Kasus rawat Inap


Informasi Tentang Pasien
Klien H ditransfer dari ruang IGD pada tgl 02 November 2022 dan tiba di ruang perawatan
isolasi tekanan negatif jam 19.30 Wib. Keluhan pasien diare, demam, batuk dan sesak. TD
110/70 N 100x/m t : 37,9 C RR 39x/m Sat 02 90 % dan labil sejak tadi malam, dengan
menggunakan O2 (NRM) 8 lpm
Pada tgl 03 November 2022 jam 10.00 wib dr jaga melakukan visite dan menyarankan agar
masih tetap menggunakan NRM.
Pada tgl 05 Nov 2022 jam 10.00 WIB klinis pasien membaik, keluhan berkurang. RR 24x/m
Hasil gambaran Ro, hasil lab AGD dan Sat 02 menunjukkan perbaikan. Ruangan tekanan
negative HCU kondisi penuh. sehingga rencana akan memindahkan pasien H agar bednya
dapat ditempati klien T
25| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
Pada jam 10.00 klien T tiba di ruang transit namun klinisnya menunjukkan perburukan.
Frekuensi pernafasan semakin meningkat (40x/mt), sat 02 90% dengan O2 NRM.
Klien menyebutkan namanya H dengan riwayat kontak erat dengan teman 1 Kantor, tidak
bepergian keluar kota selama 1 bln yang lalu, klien H memiliki anak 3 orang tinggal bersama 1
rumah
Tugas:
Buat rancangan tatalaksana penempatan Klien H dan klien T serta penggunaan APD di ruang
rawat untuk tindakan medis dan pemindahan pasien serta prosedur pencegahan transmisi saat
transfer ke ruang lain
Jelaskan alasan penentuan ruangan tersebut dan edukasi apa yang diberikan terkait transmisi

Kasus 3 Kasus IRJ


Pada tgl 12 November 2022, Klien C berusia 45 tahun datang berobat ke RSPI-SS,
Klien mengatakan 1 bulan yang lalu pernah dirawat di RS A dengan penyakit TBC BTA positif
dan sempat mendapatkan OAT.
Saat ini klien C merasa tidak enak badan sejak 2 hari yang lalu, dengan keluhan saat ini batuk,
sakit tenggorokan, kepala terasa nyeri, badan meriang
4 hari yang lalu klien bepergian ke kota lain dengan menggunakan transportasi KA. Klien akan
kontrol ke poli TBC-DOTS dengan diantar oleh istrinya
Informasi Tentang Pasien:
Klien menyebutkan namanya C dengan riwayat bepergian 4 hari yang lalu kekota lain, klien C
tinggal serumah dengan orangtuanya yang sudah lansia
Tugas:
Buat rancangan tatalaksana tindakan yang dilakukan pada klien C terkait skrining dan
pencegahan transmisi pada anggota keluarga

Kasus 4: Kasus IRJ


Pada tgl 12 Jan 2021, Klien X berusia 50 tahun datang berobat ke poli Orthopedi. Pasien
sebelumnya pernah dirawat 1 bln yang lalu dengan fraktur ulna sinistra di RS. Pasien
mengatakan saat ini keluhannya batuk, sakit tenggorokan, kepala terasa nyeri
4 hari yang lalu klien bepergian kekota lain yang kasus Covid-19nya tinggi. Klien datang ke poli
klinik Orthopedi dengan diantar oleh seorang anaknya yang menggunakan masker kain. Anak
pasien juga batuk dan klien X tidak menggunakan masker
Informasi Tentang Pasien:
Klien menyebutkan namanya X dengan riwayat bepergian 4 hari yang lalu kekota lain dan
sebelumnya selama 1 bulan tidak pernah bepergian keluar kota
Klien X memiliki anak 2 orang tinggal bersama serumah dan semuanya batuk –batuk
Tugas:
Buat rancangan rencana tindakan yang dilakukan pada klien X dan pada anaknya terkait skrining
dan penemuan sumber kasus

26| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
Mata Pelatihan Inti 3: Kewaspadaan standar dan kewaspadaan transmisi
Penugasan 1:
• Tujuan: Setelah melakukan penugasan peserta mampu menerapkan kewaspadaan standar
dan kewaspadaan transmisi sesuai pedoman
• Metode penugasan: Demonstrasi
• Waktu: 90 menit (waktu untuk fasilitator memperagakan sekaligus waktu untuk seluruh
peserta melakukan demonstrasi)
• Bahan
1. KIT kebersihan tangan
2. KIT pemakaian APD
3. KIT pelepasan APD
4. Panduan demostrasi
• Langkah Langkah:
1. Panitia membagi peserta dalam 3 kelompok (5 menit)
2. Masing masing kelompok didampingi 1 fasilitator
3. Fasilitator menyiapakan perlengkapan kebersihan tangan, APD ( 5 menit )
4. Fasilitator mendemonstrasikan Kebersihan tangan, APD, ( 30 menit )
5. Fasilitator meminta 2 peserta maju untuk memperagakan kebersihan tangan, pemakaian
dan pelepasan APD secara bergantian dan ( 2 x 20 menit )
6. Review kegiatan 10 menit

Penugasan 2: Mata Pelatihan Inti 3: Kewaspadaan standart dan kewaspadaan transmisi


• Tujuan: Setelah melakukan diskusi peserta mampu menerapkan kewaspadaan standar dan
kewaspadaan transmisi sesuai pedoman
• Metode penugasan: studi kasus
• Waktu penugasan:
• Bahan
1. Modul
2. Bahan tayang, LCD
3. Laptop
4. White board
5. Spidol
6. Panduan diskusi Kasus
• Langkah Langkah:
1. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok
2. Fasilitator membagikan kasus dan menginstruksikan kepada setiap peserta dalam
kelompok untuk membaca dan mencermati kasus
3. Kelompok mendiskusikan kasus yang diberikan fasilitator selama 30 menit
4. Fasilitator meminta seorang peserta untuk menjadi moderator
5. Setiap kelompok memaparkan hasil diskusinya selama 15 menit (45 menit)
6. Diskusi panel untuk permasalahan yang muncul (5 menit)
7. Fasilitator memberikan klarifikasi dan merangkum hasil diskusi ( 5 menit )

Kasus:
Tanggal 21 Januari 2020 RS Sehat, Kabupaten permai , Provinsi Sumsel kedatangan pasien
an Bpk. M/39 th/Laki-laki. Alamat: Jl. Merdeka RT 05/01 , Kelurahan melati , Kecamatan
Makasar . Pekerjaan: Swasta dengan keluhan utama penciuman berkurang. Pasien tidak bisa
merasakan makanan sejak hari ini. Pasien mengeluh demam sejak empat hari yang lalu yang
sedikit berkurang dengan minum obat warung. Pasien juga mengeluh nafas terasa berat, nyeri
tenggorok, batuk kering Sebelumnya Bp M sempat kontak dengan teman kerja yang positif
Covid 5 hari yang lalu.

27| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
Dari pemeriksaan fisik T: 120/80, N: 95 x/m, RR 30x/menit dan sempat dilakukan pengukuran
Saturasi Oksigen 94 %, suhu 38 C. Pasien dicurigai sebagai kasus suspek Covid19, kemudian
dirujuk ke RS Rujukan di Kabupaten Muara Enim.
Istri Bp M, Ny S tidak ada keluhan demikian juga dengan putranya W yang berumur 10 tahun
namun hasil Antigen positif. Bila mereka harus isolasi mandiri, apa yang harus disampaikan
agar mereka tetap sehat. Protokol Kesehatan apa yang harus dipatuhi?

Pertanyaan kasus:
1. Diskusikan bagaimana penempatan pasien BpM ini saat datang ke pelayanan
Kesehatan untuk berobat.
2. Apa yang harus dilakukan petugas Kesehatan saat akan merujuk pasien ini?
3. Bp M akan dirujuk dengan menggunakan ambulans, tidak ada sekat diantara
ruang pasien dengan driver. Petugas driver adalah Bp R dan perawat yang
mendampingi adalah Bp I. APD apa yang harus dipakai mereka?
4. Apabila selesai merujuk, bagaimana untuk dekontaminasi ambulans nya?

28| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
Mata Pelatihan Inti 4: Pengendalian Administratif
Penugasan 1:
• Tujuan: Setelah melaksanakan penugasan ini peserta mampu melaksanakan kegiatan
skrining dan tracing
• Metode penugasan: Latihan
• Waktu penugasan: 45 menit (15 menit mengerjakan tugas dan 30 menit presentasi dan
pembahasan)
• Langkah-langkah
1. Peserta pelatihan di bagi menjadi 2 kelompok,
2. Masing-masing kelompok mengerjakan 1 kegiatan surveilans dari 2 surveilans
3. Waktu diskusi 15 menit
4. Satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Waktu presentasi 10 menit (2x10
menit)
5. Fasilitator dan kelompok lain secara panel memberikan masukan 10 menit

• Soal latihan
1. Surveilans terkait Skrining Petugas
Soal: Ruang Mawar merupakan ruang isolasi untuk kasus PIE. Terdapat 5 pasien yang
dirawat di ruangan tersebut dengan perawat yang bertugas ada 3 orang. Sebelum para
petugas Kesehatan bertugas , dilakukan pengukuran suhu tubuh,
• Perawat A , suhu masuk :36,4 ⁰C, suhu saat pulang 36, 5⁰C dan tidak ada
keluhan,
• Perawat B suhu masuk : 36⁰C suhu saat pulang 36,6⁰C dan tidak ada keluhan,
• Perawat C suhu masuk: 37⁰C, suhu saat pulang 37⁰C dan tidak ada keluhan.
• Dokter D sebelum visite suhu masuk 36,1⁰C, suhu saat pulang 36,3⁰C dan tidak
ada keluhan
• Petugas CS suhu masuk : 36,1⁰C , suhu saat pulang 36,3⁰C dan tidak ada
keluhan.

Tugas: lakukan pengisian form skrining berdasarkan data diatas

2. Surveilans Tracing pada petugas terpapar

Soal: Petugas Analis pada tanggal 2 November 2022 bertugas mengambil swab PCR di
ruang Isolasi dan menggunakan APD sesuai indikasi. Petugas selesai kegiatan kemudian
beristirahat dan makan di ruangan bersama beberapa teman
Pada tanggal 6 November 2022 yang bersangkutan mengeluh demam suhu 38 ⁰C,
batuk, nyeri tenggorokan dan mulai hilang penciuman
Petugas tersebut memiliki riwayat penyakit hipertensi dan DM dan setelah dilakukan
pemeriksaan swab, hasil tes PCR petugas analis tersebut dinyatakan positif.
Petugas tsb sdh berkeluarga dengan 2 orang anak yang masih balita, dirumah tsb juga
tinggal orangtuanya.
Tugas: lakukan pengisian form tracing berdasarkan data diatas

Penugasan 2:
• Tujuan: Setelah melaksanakan penugasan ini peserta mampu melaksanakan kegiatan Audit
• Metode penugasan: Latihan
• Waktu penugasan: 90 menit (30 menit mengerjakan tugas dan 60 menit presentasi dan
pembahasan)
• Langkah-langkah
1. Peserta pelatihan di bagi menjadi 3 kelompok,
2. Masing-masing kelompok mengerjakan 1 kegiatan audit dari 3 audit
3. Waktu diskusi 30 menit

29| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
4. Satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Waktu presentasi 10 menit (3x10
menit)
5. Fasilitator dan kelompok lain memberikan masukan 10 menit (3x10 menit)
3. Audit Kepatuhan Petugas
Soal:
1. Kepatuhan kebersihan tangan
Perawat P melakukan tindakan keperawatan di ruang isolasi tekanan negatif. Ruang
pasien A terpisah dari ruang pasien B dengan satu anteroom sebagai penghubungnya.
Perawat P akan mengukur tanda-tanda vital pada pasien A dan kemudian berpindah
ke pasien B di sebelahnya. Sebelum menggunakan sarung tangan, perawat P
melakukan kebersihan tangan menggunakan handrub. Setelahnya memakai sarung
tangan dan e selesai keluar ruangan melalui anteroom kemudian mengganti sarung
tangan dan masuk ke ruangan pasien H melakukan tindakan keperawatan menyuntik
setelah selesai keluar dari ruang anteroom melepas sarung tangan dan melakukan
kebersihan tangan dengan sabun dan air mengalir

2. Kepatuhan penggunaan APD


Dokter B akan melakukan visite pada Bp Z di ruang Covid. Sebelum melakukan
pemeriksaan, dokter B bersiap menggunakan baju kerja ( baju scrub ) dan
menggunakan APD di ruang pemakaian APD.
Urutan APD yang digunakan dokter B adalah : gaun, sarung tangan, masker N95,
masker bedah, goggle, penutup kepala, sepatu pelindung.
Setelah melaksanakan pemeriksaan Bp Z, dokter B kemudian melepas APD di ruang
pelepasan APD dengan urutan sarung tangan, gaun, melakukan kebersihan tangan
lalu melepas masker bedah, masker N 95, penutup kepala, goggle dan sepatu lalu
masuk ke kamar mandi . Bagaimana kepatuhan pemakaian dan pelepasan APD dokter
B?

3. Kepatuhan pembuangan limbah


a. Perawat Y sedang mempersiapkan obat injeksi yang akan disuntikkan kepada
pasien di ruangan Difteri. Perawat tersebut membuang ampul bekas injeksi ke
dalam kantong plastik kuning. Saat itu tempat sampah tampak penuh terisi.

b. Dokter X melakukan visite Bp F di ruang isolasi TBC Resisten Obat. Sebelum


melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik Dokter X melakukan kebersihan
tangan dengan handrub dan kemudian berpindah melakukan anamnesis dan
pemeriksaan fisik pada Bp G yang dirawat di bed sebelah Bp F. Setelah selesai
kemudian Dokter X melakukan kebersihan tangan dengan menggunakan sabun
dan air mengalir, membuang handtowel bekas untuk melap tangan tadi ke dalam
tempat sampah kantong plastik hitam

Tugas: mengisi form audit yang sesuai kasus , lakukan analisa dan RTL

30| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
Mata pelatihan Inti 5: Pengendalian dan Rekayasa Lingkungan
Penugasan 1:
• Tujuan: setelah melakukan penugasan ini peserta mampu melakukan Tata Udara ruang
isolasi
• Metode penugasan: Latihan
• Waktu penugasan: 90 menit (45 menit mengerjakan tugas dan 45 menit presentasi dan
pembahasan)
• Langkah-langkah:
1. Peserta pelatihan di bagi menjadi 2 kelompok,
2. Masing-masing kelompok mengerjakan 1 kasus dari 2 kasus
3. Waktu diskusi 20 menit
4. Satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Waktu presentasi 10 menit
5. Fasilitator dan kelompok lain memberikan masukan 15 menit

Kasus 1
Ruangan Isolasi Nusa Indah merupakan ruang Isolasi dengan Ventilasi Campuran,
mempunyai ukuran panjang 6m, lebar 6m dan tinggi 3 meter. Hasil pengukuran laju udara
pada blower fan udara masuk dengan penampang blower 30 cm x 30 cm memakai alat
vaneometer adalah : 4 m/s (meter/sec)
Ruangan ini memiliki 3 jendela dengan ukuran masing-masing 50 cm x 80 cm dengan hasil
pengukuran vaneometer pada jendela I : 2 m/sec, jendela II : 3 m/s, jendela III :2,5 m/s
Bagaimana penghitungan ACH di ruangan tersebut ?
Apakah ruangan tersebut termasuk ruangan bertekanan negatif?

Kasus 2
Ruang Isolasi Mawarmerupakan ruang isolasi bertekanan negative, terdiri 2 ruang perawatan
dengan 1 anteroom diantaranya,
Dari hasil pemantauan tekanan ruang isolasi melalui magnehelic didapatkan :
Ruang 1 : minus 9,2
Ruang 2 : minus 10,3
Ruang Anteroom : minus 15
Apa yang dapat dianalisa dari data hasil pengukuran di atas ?

Penugasan 2:
• Tujuan penugasan: setelah melaksanakan penugasan ini peserta mampu melakukan
Dekontaminasi Tumpahan pada kasus PIE penanganan tumpahan (Spilkit)
• Metode Penugasan: Demonstrasi
• Waktu penugasan: 45 menit (fasilitator memperagakan dan pserta mencoba melakukan)
• Bahan Demontrasi:
1. APD di ruang isolasi
2. Cairan merah seperti darah
3. Set spilkit
4. SPO penanganan tumpahan bahan infeksius
• Langkah-langkah:
1. Fasilitator memperagakan SPO penanganan tumpahan bahan infeksius
2. Peserta dibagi menjadi 2 kelompok
3. Masing-masing kelompok dibimbing oleh satu fasilitator
4. Fasilitator memperagakan cara penanganan tumpahan bahan infeksius
5. Diminta satu peserta memperagakan cara penanganan tumpahan bahan infeksius
6. Peserta yang lain memperhatikan dengan baik

31| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
Panduan Observasi Lapangan (kunjungan Lapangan)
Tujuan : setelah selesai melakukan kunjungan lapangan peserta mendapatkan pengalaman nyata
tentang penerapan kewaspadaan solasi dan pengendalian lingkungan
Waktu Pelaksanaan: terbagi 2 sesi
• 90 menit kunjungan lapangan
• 90 menit presentasi hasil kunjungan

A. Kunjungan Lapangan
1. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok, satu kelompok terdiri dari 10 orang
2. Tentukan lokasi kunjungan yang sesuai kegiatan pelatihan : ruang rawap isolasi terkanan
negatif, IGD Isolasi dan lokasi kegiatan dekontaminasi ambulance
3. Satu kelompok dibimbing oleh satu fasilitator
4. Alur kegiatan observasi lapangan:
• Kelompok 1 : IGD – Rawat Inap isolasi tekanan negatif – dekontaminasi ambulance
• Kelompok 2 : Rawat Inap isolasi tekanan negatif– dekontaminasi ambulance
• – IGD
• Kelompok 3 : dekontaminasi ambulance- IGD – ruang rawat inap isolasi tekanan
negatif
5. Kunjungan masing-masing lokasi selama 30 menit
6. Menyiapkan alat tulis untuk mencatat selalu observasi lapangan
7. Tulis semua informasi yang diperoleh dan dokumentasi foto2 hasil kunjungan

B. Presentasi hasil kunjungan


Langkah Langkah:
1. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok
2. Fasilitator menentukan kelompok presentasi sesuai lokasi kunjungan yang ditentukan
• Kelompok 1 : IGD
• Kelompok 2 : Rawat Inap isolasi tekanan negatif
• Kelompok 3 : dekontaminasi ambulance
3. Kelompok mendiskusikan hasil kunjungan yang diberikan fasilitator selama 30 menit
4. Fasilitator meminta seorang peserta untuk menjadi moderator
5. Setiap kelompok memaparkan hasil diskusinya selama 15 menit (45 menit)
6. Diskusi panel untuk permasalahan yang muncul (10 menit)
7. Fasilitator memberikan klarifikasi dan merangkum hasil diskusi ( 5 menit )

32| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
i. Lampiran 4: Instrumen Evaluasi Hasil Belajar peserta

1. Soal pre post test


2. Soal komperehensif

Keterangan: disimpan di file tersendiri

33| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
Lampiran 5: KetentuanPeserta dan Fasilitator

1. KetentuanPeserta

a. Kriteria peserta:
1) Pejabat Fungsional kesehatan dengan kategori keahlian minimal jenjang
AhliMuda.
2) Pejabat Fungsional kesehatan dengan kategori keterampilan minimal mahir.
3) Memiliki Surat Keputusan Jabatan Fungsional Kesehatan dan melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan jabatan fungsional yang didudukinya.
4) Mendapat surat rekomendasi dariinstansinya.
5) Batas usia maksimal 3 tahun sebelum usiapensiun.
6) Menandatangani surat pernyataan bersedia menjadi tenaga
b. Jumlahpeserta: 30 orang untuk tiap kelas

2. Ketentuan Fasilitator/ pelatih


a. Kriteria fasilitator/ pelatih
1) Pejabat Struktural atau Pejabat Fungsional dilingkungan RSPI SS
2) Pakar/ Praktisi yang memiliki kompetens isesuai dengan mata pelatihan yang
diampu/ diajarkan
3) Widya iswara atau jabatan fungsional pelatih
b. Jumlah fasilitator/ pelatih
Untuk pelaksanaan penugasan khususnya untuk pembelajaran kemampuan
keterampilan, agar memperhatikan rasio antara peserta dengan fasilitator

34| Kurikulum Pelatihan PPI Pada Kasus PIE Bagi Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Tahun 2022
TIM PENYUSUN

Penasehat:
dr Vivi Setyawati (Direktur SDM )

Ketua:
dr Titi Sundari, SpP (K) (Ketua Komite PPI RSPI Sulianti Saroso)

Sekretaris:
Yustina Melandari (IPCN dan Sekretaris Komite PPI RSPI Sulianti Saroso)

Tim Penyusun:
1. Hotmarida Silalahi (IPCN RSPI Sulianti Saroso.)
2. Tri Diani Agustuti (IPCN RSPI Sulianti Saroso)
3. Deviana, SKM, Mkes (Widyaiswara BBPK Jakarta-BPPSDM Kesehatan)

Anda mungkin juga menyukai