Anda di halaman 1dari 23

KURIKULUM PELATIHAN

PENATALAKSANAAN HIV AIDS DAN IMS BAGI PETUGAS FARMASI

BAB. I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

HIV AIDS dan IMS termasuk diantara penyebab penyakit utama di dunia dan
telah memberikan dampak luas pada masalah kesehatan berupa kesakitan dan
kematian, masalah sosial dan ekonomi di banyak negara termasuk Indonesia.

Kegagalan menemukan dan mengobati HIV pada stadium dini dapat


meningkatkan terjadinya ko-infeksi dan ko-morbiditas yang memperparah kondisi
pasien serta makin mempersulit pengobatannya. Berbagai kendala dalam
pengobatan dapat terjadi apabila pelayanan pengobatan tidak dilakukan
sebagaimana mestinya, bahkan dapat terjadi kegagalan pengobatan.
Peran petugas farmasi dalam penatalaksanaan HIV AIDS dan IMS sangat
penting dalam memberikan pelayanan secara cepat dan tepat. Pemberian obat
harus sesuai dengan resep dokter, sehingga petugas harus memahami tentang
persyaratan administratif, farmasetik dan klinisnya. Dalam memberikan obat
kepada pasien HIV AIDS, petugas harus mampu melakukan konseling kepatuh
an minum obat, serta mengelola logistik terkait secara benar.
Kemampuan tersebut antara lain dapat diperoleh melalui pelatihan. Oleh karena
itu perlu disusun kurikulum pelatihan penatalaksanaan HIV AIDS dan IMS bagi
petugas farmasi di fasyankes .

B. Filosofi Pelatihan

Pelatihan penatalaksanaan HIV AIDS dan IMS bagi petugas farmasi ini
diselenggarakan dengan memperhatikan:
1. Prinsip Andragogy, yaitu bahwa selama pelatihan peserta berhak untuk:
a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya dalam pelayanan obat
kepada pasien HIV AIDS dan IMS.
b. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapat, sejauh berada di dalam
konteks pelatihan.
c. Tidak dipermalukan, dilecehkan ataupun diabaikan keberadaannya.
2. Berorientasi kepada peserta, dimana peserta berhak untuk:
a. Mendapatkan 1 paket bahan belajar pelatihan penatalaksanaan HIV
AIDS dan IMS bagi petugas farmasi di fasyankes serta bahan baca
an lain yang terkait.
b. Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan
berbagai metode, melakukan umpan balik, dan menguasai materi
pelatihan.

1
c. Belajar dengan modal pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
masing-masing tentang pelayanan obat kepada pasien HIV AIDS dan
IMS di fasyankes .
d. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka.
e. Melakukan evaluasi (terhadap penyelenggara maupun fasilitator)
serta dievaluasi tingkat pemahaman dan kemampuannya dalam
pelayanan obat kepada pasien HIV AIDS dan IMS.
3. Berbasis kompetensi, yang memungkinkan peserta untuk:
a. Mengembangkan keterampilan langkah demi langkah dalam
memperoleh kompetensi yang diharapkan dalam pelatihan.
b. Memperoleh sertifikat setelah dinyatakan berhasil mendapatkan
kompetensi yang diharapkan pada akhir pelatihan.
4. Learning by doing yang memungkinkan peserta untuk:
a. Memperoleh kesempatan melakukan sendiri penerapan teori
dalam praktik pelayanan obat kepada pasien di fasyankes melalui
metode pembelajaran permainan, bermain peran dan latihan-
latihan/praktik.
b. Melakukan pengulangan ataupun perbaikan yang dirasa perlu.

2
BAB II.
PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI

A. Peran
Setelah pelatihan peserta berperan dalam penatalaksanaan pasien HIV AIDS
dan IMS di fasyankes terkait tugas kefarmasian dan kewenangannya

B. Fungsi
Dalam menjalankan peranannya, peserta mempunyai fungsi dalam
penatalaksanaan pasien HIV AIDS dan IMS sesuai dengan kewenangannya,
meliputi:
1. Melaksanakan pelayanan kefarmasian
2. Melakukan manajemen logistik
3. Melakukan pencatatan dan pelaporan (Aplikasi SIHA)

C. Kompetensi

Setelah mengikuti pelatihan peserta mempunyai kompetensi dalam hal:


1. Melakukan pelayanan kefarmasian
2. Melakukan manajemen logistik.
3. Melakukan pencatatan dan pelaporan (Aplikasi SIHA)

3
BAB III.
TUJUAN PELATIHAN

A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu melakukan penatalaksanaan pasien
HIV AIDS dan IMS di fasyankes, sesuai dengan kewenangan dan tugas
kefarmasian.

B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu:

1. Melakukan pelayanan kefarmasian HIV AIDS dan IMS


2. Melakukan manajemen logistik di fasyankes
3. Melakukan pencatatan dan pelaporan (Aplikasi SIHA)

4
BAB IV
STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN

Untuk mencapai tujuan pelatihan yang telah ditetapkan, maka ditentukan materi
yang akan dibahas, sebagai berikut:

NO MATERI WAKTU JUMLAH


A. Materi dasar T P PL
1. Program pencegahan dan 3 - - 3
pengendalian HIV AIDS dan PIMS
di Indonesia
2. Pengurangan stigma dan 3 1 - 4
diskriminasi
B Materi Inti
1. Pelayanan kefarmasian 4 8 - 12

2. Manajemen logistik 1 4 - 5

3. Pencatatan dan Pelaporan (Aplikasi 1 3 - 4


SIHA)
C. Materi Penunjang
1. Membangun Komitmen Belajar - 3 - 3
(BLC)
2. Rencana Tindak lanjut (RTL) - 2 - 2
3. Anti Korupsi 2 - - 2
Jumlah 14 21 - 35

Keterangan:
T : Teori (Tatap muka) PL : Praktik Lapangan
P: Penugasan (Permainan, Diskusi kelompok/Disko, Simulasi, Bermain peran,
Latihan/Exercise)
1 Jam pelatihan @ 45 menit

5
BAB V.
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

Materi Dasar
Nomor : M D-1
Materi : Program pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS di
Indonesia
Waktu : 3 Jpl (T: 3 Jpl; P: 0 Jpl; PL: 0)
TPU : Setelah mengikuti materi peserta mampu memahami
tentang program pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia

No TPK Pokok Bahasan Metode Alat Referensi


dan Subpokok Bantu/Media
Bahasan
Setelah mengikuti materi
peserta mampu:

1. Menjelaskan epidemi HIV 1. Epidemi HIV - Curah - LCD dan - Kemenkes


AIDS dan PIMS nasional dan PIMS pendapat kelengkap RI, 2015,
nasional (CP) annya Pedoman
- Ceramah - Bahan Teknis
Tanya tayang Surveilens
jawab Sentinel HIV
(CTJ)
2. Menjelaskan tentang 2. Kebijakan HIV sda sda - Kemenkes
kebijakan HIV dan PIMS di dan PIMS di RI, 2013,
Indonesia Indonesia: Permenkes
- Kebijakan Nomor 21,
HIV thn 2013
- Kebijakan tentang Pe
PIMS nanggulang-
3. Menjelaskan tentang LKB 3. LKB (Layanan sda sda an HIV AIDS
Komprehensif
Berkesinambu - Kemenkes
ngan RI, 2012,
Pedoman
4. Menyebutkan tentang 4. Peraturan dan sda sda Layanan Kom
peraturan dan perundang- perundang- prehensif
undangan yang berkaitan undangan Berkesinam
dengan program pencegah yang berkaitan bungan
an dan pengendalian HIV dengan prog
AIDS dan PIMS. ram pencegah - Kemenkes
an dan pengen RI, 2011,
dalian HIV Pedoman
AIDS dan Penatalaksan
PIMS aan IMS
5. Menjelaskan pengertian 5. Pengertian sda sda
PIMS dan HIV AIDS, serta PIMS dan HIV - Kemenkes
hubungan PIMS dengan AIDS, serta RI, 2011,
HIV hubungan Pedoman
PIMS dengan Nasional ART
HIV

6. Menjelaskan tentang 6. Penularan, sda sda


penularan, pencegahan dan pencegahan
cara mendeteksi PIMS dan dan cara

6
HIV mendeteksi
PIMS dan HIV

7. Menjelaskan perjalanan 7. Perjalanan sda


infeksi HIV AIDS serta infeksi HIV
stadium klinisnya: AIDS serta
stadium
klinisnya:
- Perjalanan
infeksi HIV
AIDS
- Stadium
Klinis.
8. Menjelaskan tentang infeksi 8. Infeksi oportu - sda
oportunistik nistik (IO)

7
Nomor : M D-2
Materi : Pengurangan stigma dan dsikriminasi
Waktu : 4 Jpl (T: 3 Jpl; P: 1 Jpl; PL: 0)
TPU : Setelah mengikuti materi peserta mampu memahami
tentang pentingnya pengurangan stigma dan diskriminasi dalam pelayanan di
fasyankes.

No TPK Pokok Metode Alat Referensi


Bahasan dan Bantu/Media
Subpokok
Bahasan
Setelah mengikuti
materi peserta
mampu:
1. Menjelaskan tentang 1.Orientasi - Curah - LCD dan - Kemenkes
Orientasi seksual, seksual, Iden pendapat kelengkap RI, 2012,
Identitas gender, titas gender, - Ceramah annya Pedoman
Ekspresi gender dan Ekspresi gen Tanya - Flipchart Penerapan
Otori tas atas tubuh der dan Otori jawab dan keleng Layanan
(SOGIEB) tas atas tu - Diskusi kapannya Kom
buh (Sexual kelompok - Bahan prehen sif
orientation, tayang HIV-
Gender - Petunjuk IMS Berke
identity and Dsikusi sinambung
expression kelompok an
and Bodily/
SOGIEB) - Kemenkes
2. Menjelaskan stigma 2.Stigma dan - Curah - LCD dan RI, 2012,
dan diskriminasi diskriminasi pendapat kelengkap Pedoman
- Ceramah annya Penghapus
Tanya - Flipchart an stigma
jawab dan keleng dan diskri
- Permainan kapan nya minasi bagi
- Bahan pengelola
tayang program,
- Petunjuk petugas
Permainan layanan
padanan kesehatan
kartu dan kader.

3. Menjelaskan cara 3. Analisis stig - Curah - LCD dan - UNDP,


melakukan analisis ma dan dis- pendapat kelengkap Joint WHO
stigma dan diskrimi kriminasi - Ceramah annya /UNDP In-
nasi Tanya - Flipchart formal Ex -
jawab dan keleng pert group
kapannya Consulta
- Bahan tion, 2012,
tayang Developing
- Instrumen/ a Regional
tools analis Health
is stigma Sector
dan diskrimi Training
nasi package for
MSM and
Transgen
der People

8
Materi Inti
Materi Inti (MI

Nomor : M I-1
Materi : Pelayanan kefarmasian
Waktu : 8 Jpl (T: 2 Jpl; P: 6 Jpl; PL: -)
TPU : Setelah mengikuti materi peserta mampu melakukan
pelayanan kefarmasian pasien HIV AIDS di fasyankes

No TPK Pokok Bahasan Metode Alat Bantu/ Referensi


dan Subpokok Media
Bahasan
Setelah mengikuti
materi peserta
mampu:
1. Menjelaskan 1.Konsep terapi - Curah - LCD dan - Kementerian
tentang konsep Antriretroviral pendapat kelengkap Kesehatan
terapi Antriretroviral - Ceramah annya RI, 2015, Bu
Tanya - Flipchart ku saku
jawab dan keleng Program
kapannya Pengendali
- Bahan an HIV dan
tayang PIMS di Fa
sili tas
Kesehat an
tingkat
2. Menjelaskan 2.Penggolong - Curah - LCD dan pertama
penggolongan dan an dan meka pendapat kelengkap - Kementerian
mekanisme kerja nisme kerja - Ceramah annya Kesehatan
ARV ARV Tanya - Flipchart RI, 2014,
jawab dan keleng Permenkes
kapannya Nomor 87,
- Bahan thn 2014 ten
tayang tang Pedo
man Pengo
3. Melakukan 3.Pengkajian - Curah - LCD dan batan ARV
pengkajian resep resep ARV pendapat kelengkap - Kementerian
ARV - Ceramah annya Kesehatan
Tanya - Flipchart RI, 2014,
jawab dan keleng Pedoman
- Latihan kapannya Penerapan
- Bahan Terapi HIV
tayang pada Anak
- Petunjuk
latihan - Kementerian
4. Melakukan 4.Penyiapan - Curah - LCD dan Kesehatan
penyiapan obat obat ARV pendapat kelengkap RI, 2012,
ARV - Ceramah annya Permenkes
Tanya - Flipchart RI Nomor
jawab dan keleng 36, tahun
- Latihan kapannya 2012,
- Bahan tentang
tayang Rahasia
- Petunjuk Kedokteran.
latihan

9
5. Melakukan 4. 5. Konseling ad - Curah - LCD dan
konseling herence saat pendapat kelengkap
adherence saat penyerahan - Ceramah annya
penyerahan obat obat ARV Tanya - Flipchart
ARV jawab dan keleng
- Bermain kapannya
peran - Bahan
tayang
- Skenario
Bermain
peran
6. Melakukan 6.Monitoring - Curah - LCD dan
monitoring penggunaan pendapat kelengkap
penggunaan ARV ARV - Ceramah annya
Tanya - Flipchart
jawab dan keleng
- Latihan kapannya
dan Ber - Bahan
main tayang
peran - Petunjuk
latihan
- Skenario
bermain
peran

10
Nomor : M I-2
Materi : Manajemen Logistik
Waktu : 5 Jpl (T: 2Jpl; P: 3 Jpl; PL: )
TPU : Setelah mengikuti materi peserta mampu melakukan
manajemen logistik

No TPK Pokok Bahasan Metode Alat Referensi


dan Subpokok Bantu/Media
Bahasan
Setelah mengikuti materi
peserta mampu:
1. Menjelaskan sistem 1. Sistem - Curah - LCD dan - Kemenkes
manajemen logistik Manajemen pendapat kelengkap RI, 2013,
logistik dan - Ceramah annya Permenkes
jenis logistik Tanya - Flipchart dan Nomor 21,
program: jawab kelengkap thn 2013
- Sistem annya tentang Pe
manaje - Bahan nanggulang-
men logis tayang an HIV AIDS
tik
- Jenis - Kemenkes
logistik RI, 2009,
program Buku Pe
2. Melakukan manajemen 2. Manajemen - Curah - LCD dan ke doman Ma
obat ARV obat ARV : pendapat lengkapan najemen
- Perenca - Ceramah nya Program Pe
naan Tanya - Flipchart dan nanggulang
- Pengada jawab kelengkapan an HIV AIDS
an - Latihan nya dan IMS
- Penyim - Bahan
panan tayang
- Pemus - Petunjuk
nahan latihan
- Distribusi

3 Melakukan manajemen 3. Manajemen - Curah - LCD dan


logistik non ARV logistik non pendapat kelengkapan
ARV: - Ceramah nya
- Perenca Tanya - Flipchart dan
naan jawab kelengkapan
- Pengada - Latihan nya
an - Bahan
- Penyim tayang
panan - Petunjuk
- Pemus latihan
nahan
- Distribusi

11
Nomor : M I-3
Materi : Pencatatan dan Pelaporan (Aplikasi SIHA)
Waktu : 3 Jpl (T: 1 Jpl; P: 2 Jpl; PL: 0 Jpl )
TPU : Setelah mengikuti materi peserta mampu melakukan
pencatatan dan pelaporan pasien HIV dan IMS sesuai dengan tugas dan
kewenangannya

No TPK Pokok Bahasan Metode Alat Bantu/ Referensi


dan Subpokok Media
Bahasan
Setelah mengikuti materi
peserta mampu:
1. Menjelaskan pengertian, 1. Pengertian, - Curah - LCD dan - Kemenkes
tujuan dan manfaat SIHA tujuan dan pendapat kelengkapan RI, 2013,
manfaat SIHA: - Ceramah nya Pedoman
- Pengertian Tanya - Flipchart dan
Nasional
- Tujuan jawab kelengkapan
- Manfaat nya Monitoring
- Bahan dan Evalua
tayang si Program
Pengendali
2. Menjelaskan peran setiap 2. Peran setiap - Curah - LCD dan an HIV AIDS
jenjang administrasi dalam jenjang admi pendapat kelengkapan dan IMS
aplikasi SIHA nistrasi dalam - Ceramah nya
- Kemenkes
aplikasi SIHA Tanya - Flipchart dan
jawab kelengkapan RI, 2013,
nya Petunjuk
- Bahan Operasional
tayang Sistem In
formasi HIV
3. Mengisi formulir-formulir 3. Formulir-formulir - Curah - LCD dan AIDS dan
standar yang digunakan standar yang pendapat kelengkapan
IMS Untuk
dalam pencatatan dan digunakan dalam - Ceramah nya
pelaporan pencatatan dan Tanya - Flipchart dan Kabupaten,
pelaporan jawab kelengkapan Propinsi dan
- Latihan nya Pusat
- Bahan - Kemenkes
tayang RI, 2012,
- Petunjuk Petunjuk
latihan Teknis Pe
- Formulir- ngisian
formulir Form Manu
standar al Pencatat
pencatatan an dan Pela
dan poran Prog
pelaporan ram Pengen
HIV AIDS dalian HIV
dan PIMS AIDS dan
bagi petugas IMS
farmasi

12
Materi Penunjang

Nomor : M P -1
Materi : Membangun Komitmen Belajar (BLC)
Waktu : 3 Jpl (T: 0 Jpl; P: 3 Jpl; PL: 0)
TPU :Setelah mengikuti sesi peserta mampu membangun komitmen
belajar selama pelatihan berlangsung.

No TPK Pokok Metode Alat Referensi


Bahasan dan Bantu/Media
Subpokok
Bahasan
Setelah mengikuti
materi peserta
mampu:
1. Melakukan 1. Perkenalan - Permainan - LCD dan ke- - Depkes RI,
perkenalan dan dan - Variasi lengkapan- Pusdiklat
pencairan diantara pencairan metode nya Kesehat an,
peserta, fasilitator dian tara perkenal - Alat/Perleng 2004,
dan panitia peserta, an kapan per - Kumpulan
fasilitator mainan Games dan
dan panitia - Bahan Energi zer,
tayang Jakarta.
2. Merumuskan 2. Harapan - Diskusi - Flipchart dan
kesepakatan peser ta kelompok kelengkapan - Kemenkes,
tentang harapan terhadap pe nya RI, 2009,
peserta terhadap latihan, - Whiteboard Modul BLC,
pelatihan, nilai, nilai, norma, dan keleng Pelatihan
norma, kekha kapannya IPP
kekhawatiran watiran
mencapai harapan menca pai - Depdikbud,
dan control kolektif harapan Balai Pe
yang disepakati dan control ngembang
bersama sebagai kolektif an Kegiatan
komitmen belajar yang Belajar
disepakati Jaya giri
ver sama Lembang
sebagai Bandung,
komitmen Ditjen Pendi
bela jar dikan Luar
3 Menetapkan 3. Organisasi - Diskusi sda Sekolah,
organisasi kelas kelas dan kese Pemuda
pakatan dan
Olahraga,
1991,
Metode
Pemanasan

13
Nomor : M P -2
Materi : Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Waktu : 2 Jpl (T: 0 Jpl; P:2Jpl; PL: 0)
TPU : Setelah mempelajari materi peserta mampu
menyusun rencana tindak lanjut (RTL) setelah kembali ke tempat tugas

No TPK Pokok Bahasan Metode Alat Referensi


dan Subpokok Bantu/Media
Bahasan
Setelah mengikuti
materi peserta
mampu:
1. Menjelaskan 1. Pengertian , - Curah - LCD dan - Kemenkes
pengertian , tujuan tujuan dan pendapat kelengkapa RI, 2013,
dan ruang lingkup ruang - Ceramah n nya Permenkes
RTL. lingkup RTL. Tanya - Flipchart Nomor 21,
jawab dan thn 2013
kelengkapa tentang Pe
n nya nanggulang
- Bahan - an HIV
tayang AIDS

2. Menjelaskan 2. Langkah- - Curah - LCD dan - Kemenkes


langkah-langkah dan lang kah dan pendapat kelengkapa RI, 2009,
format penyusunan format - Ceramah n nya Modul RTL,
RTL. penyusunan Tanya - Flipchart Pelatihan
RTL. jawab dan Intervensi
kelengkapa Peru bahan
n nya Perilaku
- Bahan (IPP)
tayang

3 Menyusun RTL. 3. Penyusunan Latihan - Petunjuk


RTL. menyusun Latihan
RTL

14
Nomor : M P -3
Materi : Anti Korupsi
Waktu : 2 Jpl (T: 0 Jpl; P:2Jpl; PL: 0)
TPU : Setelah mempelajari materi peserta mampu memahami tentang anti
korupsi

No TPK Pokok Bahasan Metode Alat Referensi


dan Subpokok Bantu/Media
Bahasan
Setelah mengikuti materi
peserta mampu:
1. Menjelaskan konsep 1. Konsep Korupsi - Curah - LCD dan - UU No 20
korupsi - Definisi pendapat kelengkapan Tahun 2001
Korupsi - Ceramah nya tentang
- Ciri-ciri Tanya - Flipchart dan Perubahan
Korupsi jawab kelengkapan Atas UU No
- Bentuk/Jenis - Pemutar nya 31 Tahun
Korupsi an film - Bahan tayang 1999 tentang
- Tingkatan - Film terkait Pemberan
Korupsi - Dokumenter/ tasan Tindak
- Faktor - kartun/animasi Pidana
Penyebab Korupsi
Korupsi
- Dasar Hukum - Inpres No 1
tentang Tahun 2013
Korupsi
- Kepmenkes
2. Menjelaskan konsep anti 2. Konsep Anti sda sda No 232/Men
korupsi Korupsi kes/SK/VI/20
- Definisi Anti 13 tentang
Korupsi
- Nilai-nilai Anti - Strategi Ko
Korupsi munikasi
- Prinsip- Pekerjaan
prinsip Anti dan Budaya
Korupsi Anti Korupsi

3 Menjelaskan upaya pen 3. Upaya Pen sda sda


cegahan korupsi dan cegahan Ko
pem berantasan korupsi rupsi dan
Pemberantas
an Korupsi
- Upaya Pence
gahan Korup
si
- Upaya Pem
berantasan
Korupsi
- Strategi Ko
munikasi Anti
Korupsi

4. Menjelaskan tata cara 4. Tata Cara sda sda


pelaporan dugaan Pelaporan
pelanggaran tindak Dugaan
pidana korupsi Pelanggaran
Tindak Pidana
Korupsi

15
a. Laporan
b. Pengadu
an
c. Tatacara
Penyam
paian Pe
ngaduan

5. Menjelaskan gratifikasi 5. Gratifikasi sda sda


a. Pengertian
Gratifikasi
b. Aspek
Hukum
Gratifikasi
c. Gratifikasi
merupakan
Tindak
Pidana
Korupsi
d. Contoh
Gratifikasi
e. Sanksi
Gratifikasi

16
BAB VI.

Diagram Proses Pembelajaran

A. Diagram

Pembukaan

Pre Test

Building learning Commitment

Membuka wawasan: Pengetahuan dan


1.Program pencegahan Ketrampilan:
dan pengenda lian
HIV AIDS dan PIMS 1. Pelayanan Kefarmasian.
2.Pengurangan stigma 2. Manajemen logistik
3. Pencatatan dan pelaporan
dan diskriminasi
(Aplikasi SIHA)
Metode: Metode: CP; CTJ; Bermain
CP; CTJ; Per Peran ; Latihan kasus;
mainan;Latihan soal ;
Diskusi kelompok

Rencana Tindak Lanjut (RTL)


Anti Korupsi

Evaluasi Pelatihan

Penutupan

17
B. Proses Pembelajaran

Hari ke 1.
Jadwal acara hari kesatu adalah:
 Pendaftaran /pendaftaran ulang peserta
 Pre Tes
 Pembukaan
 Membangun komitmen belajar (BLC): Kegiatan ini ditujukan untuk
mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses pelatihan. Proses
pembelajaran dilakukan dengan berbagai bentuk permainan sesuai dengan
tujuan pelatihan serta diskusi kelompok untuk menentukan harapan,
kekhawatiran terhadap harapan, norma kelas dan kontrol kolektif. Diharapkan
pada akhir BLC peserta, fasilitator dan panitia saling mengenal, dan
mencapai komitmen dalam mengikuti seluruh proses pembelajaran selama
pelatihan. Proses pelatihan dari awal sampai selesai juga menjadi jelas bagi
peserta. Proses BLC dilaksanakan dengan alokasi waktu minimal 3 jam
pelatihan.
 Penyampaian Materi Dasar: Merupakan penyampaian dan pembahasan
materi untuk membuka wawasan serta menjadi dasar pemahaman dari
materi-materi selanjutnya yang akan dibahas dalam pelatihan. Materi
tersebut adalah:
o Program pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS, dengan
metode curah pendapat (CP) dan Ceramah Tanya jawab (CTJ)
o Pengurangan stigma dan diskriminasi, dengan metode CP, CTJ dan
Permainan/Latihan soal; Diskusi kelompok

Hari ke 2
Pada hari kedua dan selanjutnya adalah pembekalan pengetahuan dan keteram
pilan sesuai dengan tujuan pelatihan
Jadwal acara dan materi inti yang dibahas pada hari kedua:
 Refleksi Materi hari ke 1 oleh peserta/tim dipandu oleh fasilitator dan MOT
 Pelayanan Kefarmasian, 8 jpl, dengan metode: CP, CTJ, Latihan dan
Bermain peran
 Manajemen logistik, 2 jpl, dengan metode: CP, CTJ dan latihan

Hari ke 3
Jadwal acara dan materi inti yang dibahas pada hari ketiga:
 Refleksi Materi hari ke 2 oleh peserta/tim dipandu oleh fasilitator dan MOT
 Pembahasan materi Manajemen logistik lanjutan, 3 jpl, dengan metode: CP,
CTJ dan latihan
 Pembahasan materi Pencatatan dan pelaporan, 4 jpl, dengan metode: CP,
CTJ dan latihan
 Pembahasan materi RTL, 2 jpl, dengan metode: CP, CTJ dan latihan.
 Penyampaian materi Anti Korupsi, 2 jpl, dengan metode CP, CTJ, pemutaran
film dan video.

18
Hari ke 4
Jadwal acara dan materi inti yang dibahas pada hari keempat:
 Refleksi Materi hari ke 3 oleh peserta/tim dipandu oleh fasilitator dan MOT
 Evaluasi pelatihan (Pos tes dan Evaluasi penyelenggaraan)
 Penutupan

Proses tersebut dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi, tetapi tidak boleh
mengurangi jam pelatihan serta pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.

19
BAB VII.
Peserta dan Pelatih

A. Peserta
1. Kriteria :
 Peserta pelatihan adalah petugas farmasi yang bekerja di fasyankes
yang menyelenggarakan pelayanan HIV dan IMS.
 Pendidikan minimal SMK farmasi
 Bersedia mengikuti pelatihan secara penuh
 Diharapkan setelah pelatihan peserta masih akan bertugas minimal
selama dua tahun di fasyankes yang menyelenggarakan pelayanan HIV
dan IMS.

2. Jumlah peserta
Jumlah peserta per angkatan idealnya 20 orang, maksimal 30 orang.

B. Pelatih/ Fasilitator
Kriteria:

1. Menguasai materi yang dilatihkan


2. Mempunyai pengalaman dan pengetahuan sesuai dengan materi yang
dilatihkan.
3. Telah mengikuti Training of Trainer (TOT) Pelatihan Penatalaksanaan HIV
AIDS dan IMS bagi petugas farmasi di fasyankes/ TOT PDP kelas farmasi.

20
BAB VIII.
Penyelenggara dan Tempat Penyelenggaraan

A. Penyelenggara
1. TOT Penatalaksanaan HIV AIDS dan IMS bagi petugas farmasi di fasyankes
diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan cq Sub Direktorat HIV AIDS
dan PIMS berkoordinasi dengan Pusdiklat SDM Kes BPPSDM Kemenkes
2. Pelatihan bagi tenaga farmasi fasyankes diselenggarakan oleh Dinas
Kesehatan Propinsi
3. Penyelenggaraan harus memenuhi ketentuan penyelenggaraan pelatihan di
lingkungan Kementerian Kesehatan yang berlaku (memenuhi akreditasi
pelatihan)

B. Tempat Penyelenggaraan
Tempat penyelenggaraan pelatihan sebaiknya dilakukan di Institusi Diklat
Kesehatan atau tempat lain yang memiliki fasilitas sarana dan prasarana
pembelajaran yang memadai.

21
Bab IX.
EVALUASI

Evaluasi yang dilakukan yaitu:

A. Evaluasi Hasil Belajar Peserta


Evaluasi ini dilakukan terhadap peserta :

1. Penjajakan awal melalui pre test.


2. Pemahaman peserta terhadap materi yang telah dipelajari (post test)
3. Keterampilan melakukan praktik penatalaksanaan HIV AIDS dan IMS bagi tenaga
farmasi fasyankes sesuai dengan kompetensinya.
Standar minimal evaluasi hasil belajar adalah evaluasi terhadap pencapaian tujuan
pembelajaran khusus.

B. Evaluasi terhadap pelatih/fasilitator


Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh penilaian yang menggambarkan
tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan fasilitator dalam menyampaikan
pengetahuan dan atau keterampilan kepada peserta dengan baik, dapat dipahami dan
diserap oleh peserta, meliputi:

1. Penguasaan materi
2. Penggunaan metode dan alat bantu/media
3. Hubungan interpersonal dengan peserta
4. Pemberian motivasi kepada peserta
5. Kemampuan komunikasi (kejelasan bicara, sistematika, penggunaan bahasa).
6. Kemampuan menjawab pertanyaan

C. Evaluasi terhadap penyelenggaraan pelatihan


Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan, yang menunjukkan
tingkat kepuasan peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan meliputi:

1 Pencapaian Tujuan pelatihan


2. Relevansi program pelatihan dengan tugas
3. Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas peserta di tempat kerja
4. Bahan pembelajaran yang disediakan.
5. Hubungan peserta dengan pelaksana/panitia pelatihan
6. Pelayanan sekretariat terhadap peserta
7. Pelayanan akomodasi dan lainnya
8. Pelayanan konsumsi
9. Pelayanan komunikasi dan informasi

22
Bab X.

SERTIFIKASI

Penentuan angka kredit pelatihan dilaksanakan berdasarkan lamanya waktu pelatihan dalam
satuan jam pelajaran efektif.

Sertifikat Pelatihan diberikan kepada peserta dengan syarat :


1. Mendapatkan nilai evaluasi akhir pelatihan minimal 65% atau ada kenaikan yang
bermakna.
2. Kehadiran pada pelatihan minimal 95%.

Penanggung jawab penyelenggaraan pelatihan memberikan Sertifikat Pelatihan kepada peserta


sesuai dengan ketentuan Pusdiklat SDM Kes BPPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan
RI. Diantaranya adalah pelatihan harus terakreditasi, yang pengajuan akreditasinya dilakukan
paling lambat 2 minggu sebelum pelatihan dilaksanakan.

23

Anda mungkin juga menyukai