Anda di halaman 1dari 63

Subdit HIV AIDS dan PIMS - Direktorat P2ML - Ditjen P2PL Kementerian Kesehatan RI

Tahun 2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warrahmatullaahi wabarakaatuh

Pedoman Penyelenggaran Pelatihan Jarak Jauh Pemberdayaan Kader Akselerasi dalam


Penanggulangan HIV AIDS dan PIMS di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang sudah
ada sebelumnya. Sesuai dengan perkembangan saat ini dan keragaman ketersediaan
anggaran di daerah agar dapat melakukan pengembangan kompetensi SDM Kesehatan di
daerahnya masing-masig maka disusun pedoman ini dengan tujuan agar adanya pedoman ini
bisa menjadi solusi bagi daerah yang akan melakukan pengembangan kompetensi SDM nya.

Sesuai ketentuan yang berlaku dalam penyelenggaraan kegiatan pelatihan di masa pandemic
Covid19 yaitu mengurangi adanya mobilitas manusia dari satu tempat ke tempat lainnya
untuk menghindari penularan maka proses penyelenggaraan pelatihan juga harus
beradaptasi dari tatap muka menjadi tatap maya melalui pembelajaran jarak jauh dengan
memanfatkan teknologi informasi. Agar pelatihan ini dapat memberikan hasil yang sama
meskipun dilaksanakan di tempat yang berbeda maka perlu adanya acuan berupa Kurikulum
Pelatihan Pemberdayan Kader Akselerasi dalam Penanggulangan HIV AIDS dan PIMS versi
jarak jauh (distance learning) berbasis electronic learning.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan pedoman ini.
Semoga pedoman ini bermanfaat guna meningkatkan kompetensi SDM Kesehatann pada
kabupaten/ kota. Semoga upaya kita ini mendapat Ridho Allah SWT dan diberikan
kemudahan dalam menjalankannya.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Jakarta, Agustus 2020


Direktur P2ML-Ditjen P2PL Kemenkes
DAFTAR ISI

Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Sasaran

Bab II Kurikulum
A. Tujuan
B. Kompetensi
C. Struktur Kurikulum
D. Ringkasan Mata Pelatihan
E. Evaluasi Hasil Belajar
F. Diagram Alur Proses Pelatihan

Bab III Manajemen Penyelenggaraan Pelatihan


A. Perencanaan Penyelenggaraan Pelatihan
1. Mekanisme Perencanaan Pelatihan
2. Peserta Pelatihan
3. Pelatih/ Fasilitator
4. Prasarana dan Sarana Pelatihan
5. Pembiayaan
B. Pelaksanaan Pelatihan
1. Penyelenggara
2. Waktu Penyelenggaraan Pelatihan
3. Tata Tertib Peserta Pelatihan
4. Evaluasi Pelatihan
5. Penerbitan Sertifikat dan Surat Keterangan Pelatihan
C. Pengawasan dan Pengendalian

Bab IV Penutup

Lampiran
1. Master Jadwal
2. Skenario Pembelajaran Online (SPO)
3. Panduan Penugasan
4. Instrumen Evaluasi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program penanggulangan HIV AIDS mempunyai visi untuk menghentikan AIDS pada tahun
2030 dengan tujuan 1) Meniadakan kasus infeksi baru (Zero new infection); 2) Meniadakan
kematian karena AIDS (Zero AIDS Related Death) 3). Meniadakan diskriminasi (zero
discrimination).
Target yang ditentukan pada tahun 2027 dikenal dengan: 90-90 90, yaitu: 90% orang
dengan HIV mengetahui status HIV nya; 90% ODHA yang tahu status HIV nya mendapatkan
pengobatan ARV; 90% ODHA yang mendapatkan ARV virusnya tersupresi.

Untuk mencapai target tersebut, diperlukan upaya pengendalian serta layanan HIV AIDS
dan PIMS yang komprehensif di tingkat kabupaten/kota di Indonesia. Yang dimaksud
dengan layanan yang berkesinambungan adalah pemberian layanan HIV AIDS dan PIMS
secara paripurna, yaitu sejak dari rumah atau komunitas, ke fasilitas layanan kesehatan
seperti puskesmas, klinik dan rumah sakit dan kembali ke rumah atau komunitas; juga
selama perjalanan infeksi HIV (semenjak belum terinfeksi sampai stadium terminal).
Kegiatan ini harus melibatkan seluruh pihak terkait, baik pemerintah, swasta, maupun
masyarakat (kader, LSM, kelompok dampingan sebaya, ODHA, keluarga, PKK, tokoh adat,
tokoh agama dan tokoh masyarakat serta organisasi/kelompok yang ada di masyarakat).

Dalam rangka percepatan pencapaian target yang ditentukan pada tahun 2027 yaitu 90 –
90 – 90 tersebut di atas, maka Kementerian Kesehatan RI menerapkan strategi jalur cepat
“S-TOP = Suluh, Temukan, Obati, Pertahankan” dengan menetapkan target temuan kasus
HIV (estimasi ODHA) yang mengacu pada data epidemiologi yang ada. Untuk
meningkatkan target ODHA dalam pengobatan ARV, dijalankan strategi akselerasi dengan
penguatan penemuan kasus, penguatan penerapan tes dan pengobatan. Laboratorium
memiliki peranan penting dalam dalam mendukung strategi akselerasi tersebut.

Pelayanan laboratorium kesehatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan


dibutuhkan baik dalam upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan
penyakit, dan pemulihan kesehatan. Pelayanan laboratorium kesehatan meliputi
pelayanan laboratorium kesehatan masyarakat yang terutama berkaitan dengan upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, serta pelayanan laboratorium klinik
yang terutama berkaitan dengan upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan.

Penyelenggaraan pelayanan laboratorium kesehatan dilaksanakan oleh berbagai


laboratorium milik Pemerintah dan swasta pada berbagai jenjang pelayanan mulai dari
tingkat kecamatan, kabupaten/kota, propinsi, regional dan nasional. Masing-masing
laboratorium pada berbagai jenjang pelayanan tersebut mempunyai tugas dan fungsi
tersendiri dengan kemampuan pemeriksaan yang berbeda-beda, demikian juga untuk
pemeriksaan HIV.

B. Tujuan dan Sasaran


1. Tujuan
Membentuk tenaga laboratorium di FKTP dan FKRTL menjadi tenaga kesehatan yang
berfungsi membantu akselerasi ARV dalam penanggulangan HIV AIDS dan PIMS.

2. Sasaran
Terwujudnya tenaga laboratorium di FKTP dan FKRTL yang kompeten dalam upaya
Akselerasi ARV dalam Penanggulangan HIV AIDS dan PIMS.

C. Kompetensi
Kompetensi yang dibangun pada LJJ tenaga laboratorium di FKTP dan FKRTL menjadi
tenaga kesehatan yang berfungsi membantu akselerasi ARV dalam Penanggulangan HIV
AIDS dan PIMS yang diidentifikasikan dengan kemampuan:
1. Melakukan Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis
2. Melakukan Pemeriksaan Laboratorium Darah Rapid HIV dan Sifilis
3. Melakukan Pemeriksaan Duh Tubuh Anogenital
4. Menjelaskan Kegiatan Jaminan Mutu Laboratorium
5. Melakukan Pencatatan dan Pelaporan Laboratorium HIV dan PIMS
BAB II
KURIKULUM

Untuk mencapai kompetensi di atas, maka kurikulum LJJ Akselerasi ARV dalam
Penanggulangan HIV AIDS dan PIMS bagi petugas laboratorium di FKTP dan FKRTL diuraikan
sebagai berikut.

A. Struktur Kurikulum
Tabel 1:
Struktur Kurikulum LJJ Akselerasi ARV dalam Penanggulangan HIV AIDS dan PIMS bagi
petugas laboratorium di FKTP dan FKRTL (Full online)

WAKTU Klasikal SETTING PEMBELAJARAN


Full online
NO MATA PELATIHAN
T P JML T P
JML
AM SM AK SM
A MATERI DASAR
1 Program pencegahan dan pengendalian 2 0 2 1 1 0 0 2
HIV AIDS dan PIMS di Indonesia
2 Informasi dasar HIV AIDS dan PIMS 2 0 2 1 1 0 0 2

Sub total 4 0 4 2 2 0 0 4
B. MATERI INTI
1 Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan 1 3 4 0 1 2 1 4
HIV dan sifilis
2 Pemeriksaan laboratorium darah rapid 2 3 5 1 1 2 1 5
HIV dan sifilis
3 Pemeriksaan duh tubuh anogenital 1 3 4 0 1 2 1 4
4 Jaminan mutu laboratorium 1 2 3 0 1 1 1 3
5 Pencatatan dan pelaporan laboratorium 1 2 3 0 1 1 1 3
6 Pencegahan dan pengendalian infeksi 1 1 2 0 1 0 1 2
bagi petugas laboratorium
Sub total 7 14 21 1 6 8 6 21
C. MATERI PENJUNJANG
1 Membangun Komitmen Belajar (BLC) 0 2 2 0 0 1 1 2
2 Rencana Tindak Lanjut 0 1 1 0 0 0 1 1
3 Anti Korupsi 1 1 2 0 1 0 1 2
Sub total 1 4 5 0 1 1 3 5
Total 12 18 30 3 9 9 9 30
Keterangan: 1 JPL = 45 menit; 1 hari sebaiknya untuk SM maksimal 4 JPL (180 menit); T = Teori; P = Penugasan;
JML: Jumlah; AM: Asinkron Maya; SM = Sinkron Maya; AK = Asinkron Kolaboratif
Jumlah Jam Pelatihan (JPL) Pelatihan Klasikal: 30 JPL terdiri dari Teori 12 JPL dan Penugasan
18 JPL di transformasi menjadi LJJ Full online total JPL sebanyak 30 JPL dengan pengaturan
pembelajaran sebagia berikut:
1. Untuk alokasi JPL Teori sebanyak 12 JPL dilaksanakan secara Asinkron Maya (AM): 3 JPL
dan Sinkron Maya 9 JPL
2. Untuk alokasi Penugasan sebanyak 18 JPL dilaksanakan secara Asinkron Kolaboratif (AK) 9
JPL dan Sinkron Maya 9 JPL

B. Ringkasan Mata Pelatihan

1. Kelompok Mata Pelatihan Dasar (MPD)


a. Mata Pelatihan Dasar 1: Program pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan
PIMS di Indonesia
1) Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang: Situasi epidemic HIV AIDS dan PIMS
di Indonesia; Layanan Komprehensif Berkesinambungan (LKB); Strategi S-
TOP

2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami Program
pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia

3) Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta dapat:
a) Memahami situasi epidemi HIV AIDS dan PIMS
b) Memahami sistem Layanan Komprehensif Berkesinambungan (LKB)
c) Memahami strategi S-TOP

4) Materi Pokok
Materi Pokok pelatihan ini adalah sebagai berikut:
a) Situasi epidemi HIV AIDS dan PIMS di Indonesia
b) Layanan Komprehensif Berkesinambungan (LKB)
c) Strategi S-TOP

5) Waktu
Alokasi Waktu: 2 JPL (AM=1: SM=1).

b. Mata Pelatihan Dasar 2: Informasi dasar HIV AIDS dan PIMS


1) Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang Pengetahuan umum tentang HIV
AIDS dan PIMS, Cara penularan, Cara pencegahan, Perawatan dan
pengobatan

2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami Informasi
dasar HIV AIDS dan PIMS.

3) Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta dapat:
a) Menjelaskan Pengetahuan umum tentang HIV AIDS dan PIMS
b) Menjelaskan Cara penularan
c) Menjelaskan Cara pencegahan
d) Menjelaskan Perawatan dan pengobatan
e) Menjelaskan Koinfeksi TB HIV (Situasi TB di Indonesia, Skrining dan tes TB
pada ODHA, Pemberian Pencegahan TB pada ODHA, Pengobatan TB pada
ODHA

4) Materi Pokok
Materi Pokok pelatihan ini adalah sebagai berikut:
a) Pengetahuan umum tentang HIV AIDS dan PIMS
b) Cara penularan
c) Cara pencegahan
d) Perawatan dan pengobatan
e) Koinfeksi TB HIV (Situasi TB di Indonesia, Skrining dan tes TB pada ODHA,
Pemberian Pencegahan TB pada ODHA, Pengobatan TB pada ODHA

5) Waktu
Alokasi Waktu: 2 JPL (AM=1: SM=1).

2. Kelompok Mata Pelatihan Inti (MPI)

a. Mata Pelatihan Inti 1: Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV dan sifilis
1) Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang pengelolaan sampel untuk
pemeriksaan HIV dan sifilis dan pembuatan sampel darah kering untuk
deteksi dini pada bayi dan anak <18 bulan (Early Infant Diagnosis/EID)

2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan
pengelolaan sampel pemeriksaan HIV dan sifilis sesuai SPO.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta dapat:
a) Melakukan pengelolaan sampel darah vena dan kapiler,
b) Melakukan pembuatan sampel darah kering untuk deteksi dini pada bayi
dan anak <18 bulan (Early Infant Diagnosis/EID)

4) Materi Pokok
Materi Pokok pelatihan ini adalah sebagai berikut:
a) Pengelolaan sampel darah vena dan kapiler
 Pengambilan sampel darah vena dan kapiler,
 Pengolahan sampel darah vena dan kapiler,
 Penyimpanan sampel darah vena dan kapiler,
 Pengemasan sampel darah vena dan kapiler, dan
 Pengiriman sampel darah vena dan kapiler.
b) Pembuatan sampel darah kering untuk deteksi dini pada bayi dan anak
<18 bulan (Early Infant Diagnosis/EID)

5) Waktu
Alokasi Waktu: 4 JPL (AK=2: SM=2).

b. Mata Pelatihan Inti 2: Pemeriksaan Laboratorium Darah Rapid HIV dan Sifilis
1) Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang pemeriksaan rapid HIV, pemeriksaan
TP rapid, dan pemeriksaan RPR.

2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan
Pemeriksaan Laboratorium Darah Rapid HIV dan Sifilis sesuai SPO.

3) Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta dapat:
a) Melakukan pemeriksaan rapid HIV
b) Melakukan pemeriksaan TP rapid
c) Melakukan pemeriksaan RPR

4) Materi Pokok
Materi Pokok pelatihan ini adalah sebagai berikut:
a) Pemeriksaan Rapid HIV
 Struktur virion HIV
 Serokonversi yang terjadi pada infeksi HIV
 Strategi pemeriksaan HIV
 Cara pelaporan hasil pemeriksaan Anti HIV
 Ragam metode pemeriksaan HIV
 Tantangan pemeriksaan HIV
 Pemeriksaan rapid HIV

b) Pemeriksaan Sifilis
 Pengertian Sifilis
 Pemeriksaan antibodi terhadap sifilis
 Pemeriksaan laboratorium sederhana untuk diagnosis sifilis

5) Waktu
Alokasi Waktu: 5 JPL (AM: 1; AK: 2; SM:2).

c. Mata Pelatihan Inti 3: Pemeriksaan Duh Tubuh Anogenital


1) Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang alur pemeriksaan laboratorium untuk
duh tubuh anogenital, pemeriksaan sediaan basah, dan pemeriksaan
sediaan kering dengan pewarnaan Gram.

2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan
pemeriksaan duh tubuh anogenital sesuai SPO.

3) Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta dapat:
a) Menjelaskan alur pemeriksaan laboratorium untuk duh tubuh
anogenital
b) Melakukan pemeriksaan sediaan basah
c) Melakukan pemeriksaan sediaan kering dengan pewarnaan Gram

4) Materi Pokok
Materi Pokok pelatihan ini adalah sebagai berikut:
a) Pemeriksaan langsung dengan sediaan basah
b) Pemeriksaan langsung dengan pewarnaan Gram

5) Waktu
Alokasi Waktu: 4 JPL (AK: 2; SM: 2).

d. Mata Pelatihan Inti 4: Jaminan Mutu Laboratorium


1) Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang penilaian dan pengawasan reagen,
Pemantapan Mutu Internal (PMI), dan Pemantapan Mutu Eksternal (PME).

2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan jaminan
mutu laboratorium sesuai pedoman.

3) Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta dapat:
a) Menjelaskan penilaian dan pengawasan reagen
b) Melakukan pemantapan mutu internal
c) Melakukan pemantapan mutu eksternal

4) Materi Pokok
Materi Pokok pelatihan ini adalah sebagai berikut:
a) Penilaian dan Pengawasan Reagen
b) Pemantapan Mutu Internal (PMI)
c) Pemantapan Mutu Eksternal (PME)

5) Waktu
Alokasi Waktu: 3 JPL (AK: 1; SM: 2).

e. Mata Pelatihan Inti 5: Pencatatan dan Pelaporan Laboratorium


1) Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang form permintaan dan hasil
pemeriksaan laboratorium HIV dan PIMS; Form register laboratorium HIV dan
PIMS; dan Hasil pemeriksaan laboratorium di SIHA 2.0.

2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan pencatatan
dan pelaporan laboratorium sesuai petunjuk pengisian.

3) Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta dapat:
a) Mengisi form permintaan dan hasil pemeriksaan laboratorium HIV dan
PIMS
b) Mengisi form register laboratorium HIV dan PIMS
c) Mengisi hasil pemeriksaan laboratorium di SIHA 2.0

4) Materi Pokok
Materi Pokok pelatihan ini adalah sebagai berikut:
a) Form permintaan dan hasil pemeriksaan laboratorium HIV dan PIMS
b) Form register laboratorium HIV dan PIMS
c) Hasil pemeriksaan laboratorium di SIHA 2.0

5) Waktu
Alokasi Waktu: 3 JPL (AK: 1; SM: 2).

f. Mata Pelatihan Inti 6: Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Bagi Petugas


Laboratorium
1) Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang kewaspadaan standar dan tatalaksana
profilaksis pasca pajanan (PPP).

2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menerapkan
pencegahan dan pengendalian infeksi sesuai SPO.

3) Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta dapat:
a) Melakukan kewaspadaan standar
b) Melakukan tatalaksana profilaksis pasca pajanan (PPP)

4) Materi Pokok
Materi Pokok pelatihan ini adalah sebagai berikut:
a) Kewaspadaan standar
b) Tatalaksana profilaksis pasca pajanan (PPP)

5) Waktu
Alokasi Waktu: 2 JPL (SM: 2).

3. Kelompok Mata Pelatihan Penunjang (MPP)


a. Mata Pelatihan Penunjang 1: Building Learning Commitment (BLC)
1) Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang pencairan suasana dan pelaksanaan
nilai, norma dan kontrol kolektif kelas.

2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melaksanakan
komitmen belajar sesuai dengan norma yang disepakati.

3) Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta dapat:
a) Melakukan pencairan suasana
b) Melaksanakan nilai, norma dan kontrol kolektif kelas.

4) Materi Pokok
Materi Pokok pelatihan ini adalah sebagai berikut:
a) Pencairan suasana
b) Nilai, Norma dan Kontrol Kolektif Kelas.

5) Waktu
Alokasi Waktu: 2 JPL (AM=0: AK=1, SM=1).

b. Mata Pelatihan Penunjang 2: Rencana Tindak Lanjut (RTL)


1) Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang pemahaman terhadap Rencana Tindak
Lanjut (RTL) dan cara menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL).
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menyusun Rencana
Tindak Lanjut (RTL) sesuai dengan tujuan pelatihan yang diikuti.

3) Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta ini dapat:
a) Menjelaskan tujuan penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL)
b) Menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL)

4) Materi Pokok dan Sub Materi Pokok


c) Tujuan penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL)
d) Langkah penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL)

5) Waktu
Alokasi Waktu: 1 JPL (SM=1).

c. Mata Pelatihan Penunjang 3: Anti Korupsi


1) Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang cara membangun Semangat
Perlawanan terhadap Korupsi, Dampak Korupsi, Cara Berpikir Kritis terhadap
Masalah Korupsi dan Sikap Antikorupsi.

2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu membangun sikap anti
korupsi dengan benar.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta dapat:
a) Membangun Semangat Perlawanan terhadap Korupsi,
b) Menyadarkan Dampak Korupsi,
c) Membangun Cara Berpikir Kritis terhadap Masalah Korupsi,
d) Membangun Sikap Antikorupsi.

4) Materi Pokok dan Sub Materi Pokok


a) Semangat Perlawanan terhadap Korupsi,
b) Dampak Korupsi,
c) Cara Berpikir Kritis terhadap Masalah Korupsi,
d) Sikap Antikorupsi.

5) Waktu
Alokasi Waktu: 2 JPL (SM=2).

C. Diagram Alur Proses Pelatihan

Diagram alur proses pembelajaran pada pelatihan ini sebagai berikut:


SS
MULAI (H-2 minggu)

AKTIVASI-LOGIN-PRETEST

LOGIN
Melaksanakan Penugasan Mengikuti Pembelajaran
AM Metode: Asinkron Mandiri (AM)

PEMBUKAAN PELATIHAN Mengikuti pembelajaran Mata Pelatihan Dasar


Metode: SM & Penunjang
1. Program pencegahan dan pengendalian HIV
AIDS dan PIMS di Indonesia
Mengikuti pembelajaran Mata 2. Informasi dasar PIMS dan HIV AIDS
Pelatihan BLC 3. Antikorupsi
EVALUASI

Metode: SM dan AK Metode: SM dan AM

Mengikuti pembelajaran Mata Pelatihan Inti


1. Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis
2. Pemeriksaan Laboratorium Darah Rapid HIV dan Sifilis
3. Pemeriksaan Duh Tubuh Anogenital
4. Kegiatan Jaminan Mutu Laboratorium
5. Pencatatan dan Pelaporan Laboratorium HIV dan PIMS
6. Pencegahan dan pengendalian infeksi bagi petugas laboratorium
Metode: SM dan AK

PENUTUPAN Post test& eval penyelenggaraan RTL (Metode SM)


Proses pembelajaran pelatihan ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pre Test
Sebelum pembelajaran daring dengan asinkron mandiri (AM) peserta wajib mengerjakan
pre-test yang sudah disiapkan secara daring. Pre-test bertujuan untuk mendapatkan
informasi awal tentang pengetahuan kemampuan peserta terhadap mata pelatihan yang
akan diberikan.
2. Pembelajaran secara mandiri (self learning) dengan metode asinkron mandiri (AM),
peserta mengakses dan mendownload seluruh modul dan bahan pembelajaran lainnya
yang sudah disiapkan dalam rumah belajar atau Learning Manajemen System (LMS)
khusus untuk pelatihan ini. Selain mendownload-membaca modul, peserta wajib
membuat ringkasan atau summary setiap modul dan meng uplpoad atau mengirimkan
melalui LMS
3. Pembukaan pelatihan secara online metode sinkron maya (SM)
Pembukaan dilakukan secara online atau daring untuk mengawali kegiatan pelatihan
secara resmi. Proses pembukaan pelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut:
a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan,
b. Pembukaan dan pengarahan program,
c. Pembacaan doa.
4. Pelaksanaan mata pelatihan Membangun Komitmen Belajar (Building Learning
Commitment/BLC) dilakukan dengan metode sinkromn maya (SM) dan asinkron maya
(AK)
Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses pelatihan
daring sebagai berikut:
a. Pelatih/ fasilitator menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan dalam mata pelatihan BLC.
b. Perkenalan antara peserta dengan para pelatih/fasilitator, panitia penyelenggara
pelatihan, dan juga perkenalan antar sesama peserta.
c. Mengemukakan harapan, kekhawatiran, norma kelas dan komitmen kelas selama
pelatihan.
d. Kesepakatan antara para pelatih/fasilitator, penyelenggara pelatihan dan peserta
dalam berinteraksi selama pelatihan berlangsung, meliputi: pengorganisasian kelas,
kenyamanan kelas, keamanan kelas, dan yang lainnya.
5. Pemberian Wawasan
Setelah BLC, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian mata pelatihan sebagai dasar
pengetahuan yang perlu diketahui peserta dalam pelatihan ini. Mata pelatihan tersebut
adalah:
a. Program pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia
b. Informasi dasar HIV AIDS dan PIMS
c. Antikorupsi
Ketiga mata pelatihan tersebut dilaksanakan secara tatap maya dengan metode SM
6. Pembekalan Pengetahuan dan Keterampilan
Pemberian mata pelatihan pengetahuan dan keterampilan dari proses pelatihan
mengarah pada kompetensi yang akan dicapai oleh peserta. Penyampaian mata pelatihan
dilakukan dengan menggunakan metode SM dan AK yang melibatkan semua peserta
untuk berperan aktif dalam mencapai kompetensi tersebut
Mata pelatihan Pengetahuan dan Keterampilan meliputi:
a. Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis
b. Pemeriksaan Laboratorium Darah Rapid HIV dan Sifilis
c. Pemeriksaan Duh Tubuh Anogenital
d. Kegiatan Jaminan Mutu Laboratorium
e. Pencatatan dan Pelaporan Laboratorium HIV dan PIMS
f. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Bagi Petugas Laboratorium
Setiap hari sebelum proses pembelajaran dimulai, pelatih/fasilitator melakukan kegiatan
refleksi. Pada kegiatan ini pelatih/fasilitator bertugas menyamakan persepsi tentang mata
pelatihan yang diterima sebelumnya sebagai bahan evaluasi untuk proses pembelajaran
berikutnya.
Setelah pembelajaran peserta wajib Menyusun Learning Journal yang merupakan bagian
dari pembelajaran dengan metode AK, selanjutnya di kirim dengan cara mengupload ke
LMS
7. Evaluasi Peserta (Post Test) dan Evaluasi Penyelenggaraan
Post test dilakukan setelah semua mata pelatihan disampaikan dan sebelum penutupan
dengan tujuan melihat peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta setelah
mengikuti pelatihan.
Evaluasi penyelenggaraan pelatihan dilakukan untuk mendapatkan masukan dari peserta
tentang penyelenggaraan pelatihan tersebut yang akan digunakan untuk penyempurnaan
penyelenggaraan pelatihan berikutnya.
8. Penutupan
Acara penutupan adalah sesi akhir dari semua rangkaian kegiatan, dilaksanakan oleh
pejabat yang berwenang dengan susunan acara sebagai berikut:
a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan,
b. Kesan dan pesan dari perwakilan peserta,
c. Pengarahan dan penutupan oleh pejabat yang berwenang,
d. Pembacaan doa.
Pelaksanaan dilakukan secara daring.
BAB III
MANAJEMEN PENYELENGGARAAN PELATIHAN

A. Perencanaan Penyelenggaraan Pelatihan


1. Mekanisme Perencanaan Pelatihan
Mekanisme pelatihan ini diatur sebagai berikut:
- Penyelenggara pelatihan menyusun tim penyelenggara, tim pengajar dengan
penugasan masing-masing termasuk pemantauan, penilaian, dan pembimbingan
terhadap peserta pelatihan, menyusun jadwal pelatihan, serta mempersiapkan
sarana dan prasarana pelatihan yang dibutuhkan,
- Penyelenggara pelatihan mengusulkan akreditasi pelatihan sesuai dengan
pedoman pelaksanaan akreditasi pelatihan bidang kesehatan,
- Penyelenggara melakukan pemanggilan peserta.
- Penyelenggarakan melakukan rapat persiapan pelatihan.

2. Peserta Pelatihan
a. Kriteria peserta sebagai berikut:
1) Petugas laboratorium yang bekerja di FKTP dan atau FKRTL
2) Bersedia mengikuti pelatihan sampai selesai
3) Bersedia melaksanakan tugas sebagai petugas laboratorium dalam Akselerasi
ARV setelah pelatihan di wilayah kerjanya

b. Efektifitas Pelatihan
Jumlah peserta pelatihan maksimal 30 orang dalam satu kelas

3. Pelatih/ Fasilitator
Kriteria tenaga pelatih/ fasilitator pada ini sebagai berikut:

Tabel ..: Kriteria Pelatih/ Fasilitator


No Mata Pelatihan Kriteria Pelatih/Fasilitator
A. MATA PELATIHAN DASAR
Program pencegahan dan pengendalian Pejabat yang ditunjuk oleh Pimpinan
1
HIV AIDS dan PIMS di Indonesia yang menguasai substansi
2 Informasi dasar HIV AIDS dan PIMS Fasilitator yang menguasai substansi
B. MATA PELATIHAN INTI
Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan
1
HIV dan sifilis
Pemeriksaan laboratorium darah rapid Fasilitator yang:
2
HIV dan sifilis 1. Memiliki pengalaman sebagai
3 Pemeriksaan duh tubuh anogenital pelatih;
4 Jaminan mutu laboratorium 2. Menguasai substansi/materi
5 Pencatatan dan pelaporan laboratorium pelatihan
Pencegahan dan pengendalian infeksi
6
bagi petugas laboratorium
C. MATA PELATIHAN PENUNJANG
1 Building learning commitment (BLC) WI, Pengendali Pelatihan/MOT
2 Anti Korupsi Penyuluh antikorupsi/ WI yang telah
3 RTL mengikuti TOT Anti Korupsi
4. Prasarana dan Sarana Pelatihan
a. Prasarana Pelatihan
Prasarana yang diperlukan pada pelatihan ini meliputi:
1) Ruang Kelas Maya (elektronik) dengan menggunakan LMS
2) Ruang diskusi Maya (elektronik) dengan menggunakan LMS
3) Whats Up Group pembelajaran
4) Email
b. Sarana Pelatihan
Sarana pembelajaran dalam bentuk digital yang diperlukan pada pelaksanaan LJJ
meliputi:
1) Modul
2) Bahan tayang
3) Video
4) Panduan diskusi kelompok
5) Demonstrasi
6) Panduan latihan
c. Desain Kelas
Desain kelas daring mengacu pada LMS yang digunakan
d. Pembiayaan
Pembiayaan Pelatiihan untuk Pelatih ini yaitu
1) Sumber biaya penyelenggaraan berasal dari APBN, APBD, dana bantuan dan
dana lain yang sah
2) Indeks biaya program pelatihan disusun dan disesuaikan dengan ketentuan
yang berlaku

B. Pelaksanaan Pelatihan
1. Penyelenggara
Penyelenggara LJJ pelatihan ini diselenggarakan oleh unit kerja atau institusi
penyelenggara yang memiliki kewenangan menyelenggarakan pelatihan di bidang
kesehatan dengan kriteria sebagai berikut:
a. Memiliki pengendali pelatihan (Master of Training/MoT)
b. Memiliki pengelola pelatihan (panitia penyelenggara)
c. Memiliki tenaga penyelenggara yang mampu mengoperasionalkan pembelajaran
daring

2. Waktu Pelaksanaan Pelatihan


Pelatihan untuk ini dilaksanakam selama 5 hari dengan jumlah jam pembelajaran
sebanyak 30 JPL

3. Tata Tertib Peserta Pelatihan


Rincian tata tertib peserta pelatihan ini adalah sebagai berikut:
a) Hadir tepat waktu mengikuti kegitan pembelajaran tidak kurang dari 95 persen di
tempat pelatihan.
b) Menghormati tenaga Pelatih/Fasilitator, penyelenggara, dan sesama peserta
lainnya.
c) Menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh Pelatih/ Fasilitator, dan
penyelenggara pelatihan.
d) Berpakaian sopan selama mengikuti kegiatan pelatihan.
e) Tidak melakukan pelanggaran norma, hukum, dan susila selama mengikuti
pelatihan.
f) Mengikuti ketentuan pembelajaran daring, yaitu:
 Mengaktifkan tampilan video
 Menonaktifkan suara apabila tidak berbicara
 dst

C. Evaluasi
1. Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi hasil belajar dilakukan terhadap peserta dengan beberapa cara:
 Penjajagan awal melalui pre test secara daring untuk mengetahui pengetahuan
awal peserta sebelum mengikuti pelatihan
 Penilaian selama proses penyelenggaraan pelatihan, menggunakan beberapa
indikator proses pembelajaran:
a. Ketuntasan: hasil penyelesaian tugas oleh peserta, dinilai oleh Fasilitator.

Tabel ..: Indikator Ketuntasan


No Indikator Ketuntasan
1 Penyelesaian tugas pembelajaran metode AM 100%
2 Kehadiran pada pembelajaran tatap maya (SM) Minimal 95%
3 Kehadiran pada pembelajaran AK Minimal 95%
4 Penyelesaian tugas AK 100%

b. Hasil Pembelajaran: Hasil yang diperoleh peserta dalam mengikuti pelatihan

Tabel ..: Indikator Hasil Belajar


No AKTIFITAS INDIKATOR HASIL
PEMBELAJARAN
(skala 100)
1 Penugasan AM Minimal 75
2 Penugasan AK Minimal 75
5 Post Tes Minimal 75

c. Jenis Evaluasi
Berdasarkan indikator hasil pembelajaran maka jenis evaluasinya, pelaksana,
waktu pelaksanaan, dan cara evaluasi

Tabel ..: Jenis Evaluasi


No Evaluasi Pelaksana Waktu Cara
1 Pre test Penyelenggara Awal pelaksanaan Berdasarkan sistem yang
pelatihan sebelum AM sudah disiapkan
2 Penyelesaian tugas Fasilitator Sesuai mata pelatihan Memberi umpan balik
pembelajaran metode AM yang diampu dan melakukan penilaian

d. Kriteria Mendapatkan Sertifikat


3 Kehadiran pada Penyelenggara Sesuai kegiatan Mencatat kehadiran dan
pembelajaran tatap maya belajar setiap sesi ketepatan waktu hadir
(SM) pembelajaran peserta daring
4 Penyelesaian tugas Fasilitator Sesuai mata pelatihan Memberi umpan balik
pembelajaran metode AK yang diampu dan melakukan penilaian
5 Penilaian Post test Penyelenggara Aknir pelaksanaan Berdasarkan sistem yang
pelatihan sudah disiapkan
Pada LJJ, untuk memutuskan peserta berhak mendapatkan sertifikat dengan nilai minimal
75 dan nilai akhir ditentukan berdasar:
1. Penyelesaian tugas pembelajaran metode AM:20%
2. Penyelesaian tugas pembelajaran metode AK: 30%
3. Penilaian Post test: 50%

2. Evaluasi terhadap Pelatih/Fasilitator


Evaluasi terhadap pelatih/fasilitator dilakukan oleh peserta, yang menilai beberapa
aspek, antara lain:
1) penguasaan mata pelatihan,
2) sistematika dan cara penyajian mata pelatihan,
3) penggunaan metode, media dan alat bantu pelatihan
4) sikap dan perilaku
5) kerapihan pakaian
6) penggunaan bahasa
7) cara menjawab pertanyaan peserta,
8) pemberian motivasi dan inspirasi kepada peserta,
9) kerjasama antar fasilitator (dalam tim)

3. Evaluasi Penyelenggaraan
Evaluasi penyelenggaraan dilakukan oleh peserta yang menilai beberapa aspek,
antara lain:
1) Efektifitas penyelenggaraan pelatihan
2) Relevansi program diklat dengan pelaksanaan tugas
3) Kelengkapan informasi pelatihan
4) Ketersediaan dan kebersihan prasarana asrama, kelas, ruang makan, toilet dan
prasarana lainnya
5) Ketersediaan dan kebersihan fasilitas sarana olahraga, kesehatan, tempat ibadah
dan sarana lainnya
6) Ketepatan waktu pelaksanaan pelatihan
7) Ketersediaan, kelengkapan dan keberfungsian saranapengajaran di dalam kelas

D. Penerbitan Sertifikat dan Surat Keterangan Pelatihan


Berdasarkan ketentuan yang berlaku, kepada setiap peserta yang telah mengikuti
pelatihan dengan ketentuan:
1. Kehadiran 95% dari keseluruhan jumlah jam pembelajaran
2. Nilai hasil post test minimal 75
Akan diberikan sertifikat yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan dengan angka
kredit 1 (satu) yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan oleh panitia
penyelenggara. Peserta yang tidak lulus diberikan surat keterangan telah mengikuti
pelatihan.
E. Pengawasan dan Pengendalian
Pengawasan dan Pengendalian pelatihan ini sebagai berikut:
a. Quality Control
Quality Control dilakukan oleh penyelenggara pelatihan bekerjasama dengan
institusi pelatihan yang terakreditasi. Pelaksanaan quality control dilakukan pada
saat pelatihan berlangsung
b. Monitoring dan Evaluasi (Monev)
Monitoring dan Evaluasi dilakukan oleh organisasi profesi bersama dengan
penyelenggara pelatihan (dalam hal ini pusdiklat SDM dan jajarannya yaitu
BBPK/Bapelkes). Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan pada saat
pelatihan berlangsung.
c. Laporan Pelaksanaan Pelatihan
Penyelenggara pelatihan menyusun laporan penyelenggaraan Kesehatan maksimal
1 bulan setelah pelatihan selesai dilaksanakan.
d. Evaluasi Pasca Pelatihan
Evaluasi ini dilaksanakan sesuai dengan ketersediaan sumber
daya dan sumber dana, dengan mekanisme dan prosedur
sebagai berikut:
1) Evaluasi pasca pelatihan dilakukan antara 6 (enam) sampai dengan 12 (dua
belas) bulan setelah penyelenggaraan pelatihan berakhir, dengan tujuan untuk
mengetahui dan mengukur kesinambungan aktualisasi di tempat kerja
2) Evaluasi pasca pelatihan dilaksanakan oleh tim evaluator yang ditetapkan oleh
pimpinan lembaga pelatihan terakreditasi
3) Hasil evaluasi pasca pelatihan disampaikan kepada pimpinan lembaga
pelatihan terakreditasi, pimpinan instansi alumni pelatihan sebagai masukan
dalam penyempurnaan program pelatihan selanjutnya
BAB IV
PENUTUP

Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam panduan
teknis tersendiri.
TIM PENYUSUN
Penasehat: dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid.
Penangggungjawab: Nurjannah, SKM, M.Kes.
Ketua: dr. Lanny Luhukay
Sekretaris: dr. Pratono, M.Epid.
Tim Penyusun/Kontributor:
1. Deviana, SKM, MKes (Widyaiswara BBPK Jakarta-BPPSDMK-Kemenkes)
2. Romauli
3. Irma
4. Rizki
5. Tantri
LAMPIRAN 1: MASTER JADWAL

METODE

T P
HARI & TGL J A M (WIB) MATERI PELATIHAN & KEGIATAN

AM SM AK SM

Peserta Registrasi Online (Sidiklat)

Hari Ke-1 07.30 - 08.30 Penjelasan penggunaan sidiklat dan google


classroom
08.30 - 09.00 Pre Test Panitia
09.00 - 11.15 Building Learning Commitment (BLC) 1 1
11.15 - 11.30 break + persiapan upacara pembukaan
11.30 - 12.00 Upacara Pembukaan
12.00 - 13.00 Ishoma + persiapan upacara pembukaan
13.00 - 14.30 Anti Korupsi 1 1

Hari Ke-2 07.30 - 07.45 Refleksi


07.45 - 09.15 Program Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS 1 1
dan PIMS di Indonesia
09.15 - 09.30 break
09.30 - 11.00 Informasi Dasar HIV AIDS dan PIMS 1 1
11.00 - 11.45 1
Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA)

11.45 - 13.00 Ishoma


13.00 - 15.15 Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) 1 1

Hari Ke-3 07.30 - 07.45 Refleksi


07.45 - 09.15
Penyuluhan Akselerasi ARV dengan Strategi S-TOP 1
09.15 - 10.00 Penyuluhan Akselerasi ARV dengan Strategi S-TOP 1
10.00 - 10.45 Penyuluhan Akselerasi ARV dengan Strategi S-TOP 1
10.45 - 11.00 break
11.00 - 11.45
Penemuan Kasus HIV AIDS dan PIMS 1
11.45 - 13.00 Ishoma
13.00 - 13.45
Penemuan Kasus HIV AIDS dan PIMS 1

13.45 - 14.30 1
Penemuan Kasus HIV AIDS dan PIMS

14.30 - 15.15 Pendampingan Pengobatan Kasus HIV AIDS dan


1
PIMS

Hari Ke-4 07.30 - 07.45 Refleksi


07.45 - 10.45 Pendampingan Pengobatan Kasus HIV AIDS dan
1
PIMS
10.45 - 11.00 break
11.00 - 11.45 Pendampingan Pengobatan Kasus HIV AIDS dan
1
PIMS
11.45 - 13.00 Ishoma
13.00 - 16.00 Pendampingan Pengobatan Kasus HIV AIDS dan
2
PIMS

Hari Ke-5 07.30 - 07.45 Refleksi


07.45 - 10.00 Pemberdayaan Masyarakat dalam Akselerasi ARV 1
10.00 - 10.15 break
10.15 - 11.45 Pemberdayaan Masyarakat dalam Akselerasi ARV
1

11.45 - 13.30 Ishoma


13.30 - 15.00 Pemberdayaan Masyarakat dalam Akselerasi ARV 1

Hari Ke-6 07.30 - 07.45 Refleksi


07.45 - 09.15 Jejaring dan Rujukan Sosial 1
09.15 - 09.30 break
09.30 - 11.00 Jejaring dan Rujukan Sosial 1
11.00 - 13.00 Ishoma
13.00 - 13.45 Pencatatan dan Pelaporan 1
13.45 - 14.30 Pencatatan dan Pelaporan 1

Hari Ke-7 07.30 - 07.45 Refleksi


07.45 - 09.15 Pencatatan dan Pelaporan 1
09.15 - 10.45 Rencana Tindak Lanjut 1
10.45 - 11.00 break (evaluasi penyelenggaraan dan persiapan
post test)
11.00 - 11.30 Post test
11.00 - 12.00 Upacara Penutupan

Ket : Peserta diharapkan masuk kelas 5 menit sebelum kegiatan pelajaran dimulai
LAMPIRAN 2: Skenario Pembelajaran Online (SPO)

Nama pelatihan : Pelatihan Jarak Jauh Akselerasi ARV dalam Penanggulangan HIV AIDS dan PIMS bagi Petugas Laboratorium di FKTP dan
FKRTL
Nomor : MPD 1
Judul Mata pelatihan : Program pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang Situasi epidemik HIV dan IMS di Indonesia; Layanan Komprehensif
Berkesinambungan (LKB); Strategi S-TOP
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami Program pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan
PIMS di Indonesia
Waktu : Alokasi Waktu: 2 JPL (AM=1 JPL: SM=1 JPL, AK= 0 JPL)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Metode Pembelajaran Rekam aktivitas Referensi
Pokok AM SM AK dan nilai
Setelah mengikuti materi ini, peserta latih dapat:
1. Menjelaskan situasi 1. Situasi epidemi HIV dan IMS di
epidemi HIV AIDS dan Indonesia
IMS
2. Menjelaskan sistem 2. Layanan Komprehensif
Layanan Komprehensif Berkesinambungan (LKB)
Berkesinambungan
(LKB)
3. Menjelaskan strategi S- 3. Strategi S-TOP
TOP
Nama pelatihan : Pelatihan Jarak Jauh Akselerasi ARV dalam Penanggulangan HIV AIDS dan PIMS bagi Petugas Laboratorium di FKTP dan
FKRTL
Nomor : MPD 2
Judul Mata pelatihan : Informasi dasar PIMS dan HIV AIDS
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang Pengetahuan umum tentang HIV AIDS dan PIMS, Cara penularan, Cara
pencegahan, Perawatan dan pengobatan
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami Informasi dasar HIV AIDS dan PIMS.
Waktu : Alokasi Waktu: 2 JPL (AM=1 JPL: SM=1 JPL, AK=0 JPL)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Metode Pembelajaran Rekam aktivitas Referensi
Materi Pokok AM SM AK dan nilai
Setelah mengikuti materi ini, peserta latih dapat:
1. Menjelaskan Pengetahuan 1. Pengetahuan umum
umum tentang HIV AIDS tentang HIV AIDS dan
dan PIMS PIMS

2. Menjelaskan Cara 2. Cara penularan


penularan
3. Menjelaskan Cara 3. Cara pencegahan
pencegahan
4. Menjelaskan Perawatan 4. Perawatan dan
dan pengobatan pengobatan
5. Menjelaskan Koinfeksi TB 5. Koinfeksi TB HIV (Situasi
HIV (Situasi TB di Indonesia, TB di Indonesia, Skrining
Skrining dan tes TB pada dan tes TB pada ODHA,
ODHA, Pemberian Pemberian Pencegahan
Pencegahan TB pada ODHA, TB pada ODHA,
Pengobatan TB pada ODHA Pengobatan TB pada
ODHA
Nama pelatihan : Pelatihan Jarak Jauh Akselerasi ARV dalam Penanggulangan HIV AIDS dan PIMS bagi Petugas Laboratorium di FKTP dan
FKRTL
Nomor : MPI 1
Judul Mata pelatihan : Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV dan sifilis
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV dan sifilis dan pembuatan sampel
darah kering untuk deteksi dini pada bayi dan anak <18 bulan (Early Infant Diagnosis/EID)
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan pengelolaan sampel pemeriksaan HIV dan sifilis sesuai
SPO
Waktu : Alokasi Waktu: 4 JPL (AM=0 JPL: SM=2 JPL, AK=2 JPL)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Metode Pembelajaran Rekam aktivitas Referensi
Materi Pokok AM SM AK
Setelah mengikuti materi ini, peserta latih dapat:
1. Melakukan pengelolaan 1. Pengelolaan sampel  Menjelaskan cara  Memberikan  Log pemebelajaran  Pedoman
sampel darah vena dan darah vena dan kapiler. pengelolaan darah penugasan mandiri (AM) Kewaspadaan
kapiler a. Pengambilan vena dan kapiler kepada peserta  Log kehadiran Universal
sampel darah vena dengan untuk tatap maya (SM)  Pedoman
b. Pengambilan menggunakan melakukan  Log Konseling
sampel darah media video simulasi cara pengiriman/upload dan Testing
kapiler pembelajaran pengelolaan video penugasan HIV secara
c. Faktor-faktor  Memberikan darah vena dan (AK) sukarela
Penyulit dan kesempatan kapiler, dan  Pedoman
Komplikasi peserta untuk merekam standar
Pengambilan bertanya (diskusi proses pelayanan
Darah tanya jawab) simulasinya laboratorium
d. Pengolahan menjadi untuk
Sampel Darah sebuah pemeriksaan
Vena rekaman video HIV dan
e. Penyimpanan (mp4) infeksi
Sampel Darah oportunistik.
Vena  Medical
f. Pengemasan Management
Sampel of HIV
Serum/Plasma Infection
g. Pengiriman sampel  HIV Rapid
serum/plasma Training
Module
(CDC)
 PMK No. 15
Tahun 2015
2. Melakukan pembuatan 2. Pembuatan sampel  Menjelaskan cara  Memberikan  Log pemebelajaran
sampel darah kering darah kering untuk melakukan penugasan mandiri (AM)
untuk deteksi dini pada deteksi dini pada bayi pembuatan kepada peserta  Log kehadiran
bayi deteksi dini pada deteksi dini pada bayi sampel darah untuk tatap maya (SM)
bayi dan anak <18 bulan dan anak <18 bulan kering untuk pembuatan  Log
(Early Infant (Early Infant deteksi dini pada sampel darah pengiriman/upload
Diagnosis/EID) Diagnosis/EID) bayi deteksi dini kering untuk video penugasan
a. Diagnosis infeksi pada bayi dan deteksi dini (AK)
HIV pada bayi dan anak <18 bulan pada bayi
anak <18 bulan (Early Infant deteksi dini
b. Pengambilan, Diagnosis/EID) pada bayi dan
Pengolahan dan dengan anak <18 bulan
Pengiriman Sampel menggunakan (Early Infant
DBS untuk Rujukan media video Diagnosis/EID),
Deteksi Dini Pada pembelajaran dan merekam
Bayi dan Anak <18  Memberikan proses
Bulan kesempatan simulasinya
peserta untuk menjadi
bertanya (diskusi sebuah
tanya jawab) rekaman video
(mp4)
Nama pelatihan : Pelatihan Jarak Jauh Akselerasi ARV dalam Penanggulangan HIV AIDS dan PIMS bagi Petugas Laboratorium di FKTP dan FKRTL
Nomor : MPI 2
Judul Mata pelatihan : Pemeriksaan Laboratorium Darah Rapid HIV dan Sifilis
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang pemeriksaan rapid HIV, pemeriksaan TP rapid, dan pemeriksaan RPR
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan pemeriksaan laboratorium darah rapid HIV dan Sifilis sesuai
SPO
Waktu : Alokasi Waktu: 5 JPL (AM=1 JPL: SM=2 JPL, AK=2 JPL)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Metode Pembelajaran Rekam aktivitas Referensi
Materi Pokok AM SM AK dan nilai
Setelah mengikuti materi ini, peserta latih dapat:
1. Melakukan 1. Pemeriksaan rapid HIV  Mempelajari  Menjelaskan cara  Memberikan  Log pemebelajaran PMK No. 15 Tahun
pemeriksaan rapid HIV a. Struktur virion HIV modul, melalui pemeriksaan rapid penugasan mandiri (AM) 2015
b. Serokonversi yang laman resmi HIV kepada  Log kehadiran
terjadi pada infeksi LMS  Memberikan peserta untuk tatap maya (SM)
HIV kesempatan peserta melakukan  Log
c. Strategi untuk bertanya simulasi cara pengiriman/upload
pemeriksaan HIV (diskusi tanya jawab) pemeriksaan video penugasan
d. Cara pelaporan rapid HIV dan (AK)
hasil pemeriksaan merekam
Anti HIV proses
e. Ragam metode simulasinya
pemeriksaan HIV menjadi
f. Tantangan sebuah
pemeriksaan HIV rekaman video
g. Pemeriksaan rapid (mp4)
HIV
2. Melakukan pemeriksaan 2. Pemeriksaan Sifilis  Mempelajari  Menjelaskan cara  Memberikan  Log pemebelajaran Laboratory
TP rapid a. Pengertian Sifilis modul, melalui pemeriksaan penugasan mandiri (AM) diagnosis of
3. Melakukan pemeriksaan b. Pemeriksaan laman resmi laboratorium kepada  Log kehadiran sexually
RPR antibodi terhadap LMS sederhana untuk peserta untuk tatap maya (SM) transmitted
sifilis diagnosis sifilis melakukan  Log infection,
c. Pemeriksaan (Pemeriksaan TP simulasi cara pengiriman/upload including Human
laboratorium rapid dan RPR) pemeriksaan video penugasan immunodeficiency
sederhana untuk dengan laboratorium (AK) virus, WHO, 2013
diagnosis sifilis sederhana
menggunakan media untuk
video pembelajaran diagnosis sifilis
 Memberikan (Pemeriksaan
kesempatan peserta TP rapid dan
untuk bertanya RPR) dan
(diskusi tanya jawab) merekam
proses
simulasinya
menjadi
sebuah
rekaman video
(mp4)

Nama pelatihan : Pelatihan Jarak Jauh Akselerasi ARV dalam Penanggulangan HIV AIDS dan PIMS bagi Petugas Laboratorium di FKTP dan
FKRTL
Nomor : MPI 3
Judul Mata pelatihan : Pemeriksaan Duh Tubuh Anogenital
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang alur pemeriksaan laboratorium untuk duh tubuh anogenital, pemeriksaan
sediaan basah, dan pemeriksaan sediaan kering dengan pewarnaan Gram
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu mampu melakukan pemeriksaan duh tubuh anogenital sesuai
SPO.
Waktu : Alokasi Waktu: 4 JPL (AM=0 JPL: SM=2 JPL, AK=2 JPL)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Metode Pembelajaran Rekam aktivitas Referensi
Materi Pokok AM SM AK dan nilai
Setelah mengikuti materi ini, peserta latih dapat:
1. Menjelaskan alur 1. Alur pemeriksaan  Menjelaskan alur  Memberikan  Log kehadiran Laboratory
pemeriksaan laboratorium laboratorium untuk duh pemeriksaan penugasan tatap maya (SM) diagnosis of
untuk duh tubuh anogenital tubuh anogenital laboratorium kepada sexually
untuk duh tubuh peserta transmitted
anogenital untuk XXX infection,
 Memberikan including Human
kesempatan immunodeficiency
peserta untuk virus, WHO, 2013
bertanya (diskusi
tanya jawab)
2. Melakukan pemeriksaan 2. Pemeriksaan langsung  Menjelaskan cara  Memberikan  Log kehadiran Laboratory
sediaan basah dengan sediaan basah pemeriksaan penugasan tatap maya (SM) diagnosis of
a. Tujuan laboratorium kepada  Log sexually
b. Prinsip sederhana untuk peserta pengiriman/upload transmitted
c. Sampel diagnosis sifilis untuk video penugasan infection,
d. Alat dan bahan (Pemeriksaan TP melakukan (AK) including Human
e. Prosedur rapid dan RPR) simulasi cara immunodeficiency
f. Interpretasi hasil dengan pemeriksaan virus, WHO, 2013
menggunakan laboratorium
media video sederhana Pedoman
pembelajaran untuk Pelaksanaan
 Memberikan diagnosis Infeksi Menular
kesempatan sifilis Seksual,
peserta untuk (Pemeriksaan Depkes.RI, 2016
bertanya (diskusi TP rapid dan
tanya jawab) RPR) dan
merekam
proses
simulasinya
menjadi
sebuah
rekaman
video (mp4)
3. Melakukan pemeriksaan 3. Pemeriksaan langsung  Menjelaskan cara  Memberikan  Log kehadiran Laboratory
sediaan kering dengan dengan pewarnaan Gram pemeriksaan penugasan tatap maya (SM) diagnosis of
perwarnaan Gram a. Tujuan langsung dengan kepada  Log sexually
b. Prinsip pewarnaan Gram peserta pengiriman/upload transmitted
c. Sampel dengan untuk video penugasan infection,
d. Alat dan bahan menggunakan melakukan (AK) including Human
e. Prosedur media video simulasi cara immunodeficiency
f. Interpretasi hasil pembelajaran pemeriksaan virus, WHO, 2013
 Memberikan langsung
kesempatan dengan Pedoman
peserta untuk pewarnaan Pelaksanaan
bertanya (diskusi Gram dan Infeksi Menular
tanya jawab) merekam Seksual,
proses Depkes.RI, 2016
simulasinya
menjadi
sebuah
rekaman
video (mp4)

Nama pelatihan : Pelatihan Jarak Jauh Akselerasi ARV dalam Penanggulangan HIV AIDS dan PIMS bagi Petugas Laboratorium di FKTP dan
FKRTL
Nomor : MPI 4
Judul Mata pelatihan : Jaminan Mutu Laboratorium
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang penilaian dan pengawasan reagen, Pemantapan Mutu Internal (PMI), dan
Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan jaminan mutu laboratorium sesuai pedoman.
Waktu : Alokasi Waktu: 3 JPL (AM=0 JPL; SM=2 JPL; AK: 1 JPL)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Metode Pembelajaran Rekam aktivitas Referensi
Pokok AM SM AK dan nilai
Setelah mengikuti materi ini, peserta latih dapat:
1. Menjelaskan penilaian dan 1. Penilaian dan Pengawasan  Menjelaskan  Memberikan  Log kehadiran
pengawasan reagen Reagen penilaian dan penugasan tatap maya
a. Penilaian reagen pengawasan kepada peserta (SM)
b. Pengawasan reagen reagen untuk XXX
 Memberikan
kesempatan
peserta untuk
bertanya
(diskusi tanya
jawab)
2. Melakukan pemantapan mutu 2. Pemantapan Mutu Internal  Menjelaskan  Memberikan  Log kehadiran
internal (PMI) pemantapan penugasan tatap maya
a. Pra Analitik mutu internal kepada peserta (SM)
b. Analitik (PMI) untuk XXX
 Memberikan
kesempatan
peserta untuk
bertanya
(diskusi tanya
jawab)
3. Melakukan pemantapan mutu 3. Pemantapan Mutu Eksternal  Menjelaskan  Memberikan  Log kehadiran
eksternal (PME) pemantapan penugasan tatap maya
mutu eksternal kepada peserta (SM)
(PME) untuk XXX
 Memberikan
kesempatan
peserta untuk
bertanya
(diskusi tanya
jawab)

Nama pelatihan : Pelatihan Jarak Jauh Akselerasi ARV dalam Penanggulangan HIV AIDS dan PIMS bagi Petugas Laboratorium di FKTP dan
FKRTL
Nomor : MPI 5
Judul Mata pelatihan : Pencatatan dan Pelaporan Laboratorium
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang form permintaan dan hasil pemeriksaan laboratorium HIV dan PIMS; Form register
laboratorium HIV dan PIMS; dan Hasil pemeriksaan laboratorium di SIHA 2.0
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan pencatatan dan pelaporan laboratorium sesuai petunjuk
pengisian
Waktu : Alokasi Waktu: 3 JPL (AM=0 JPL: SM=2 JPL, AK=1 JPL)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Metode Pembelajaran Rekam aktivitas Referensi
Materi Pokok AM SM AK dan nilai
Setelah mengikuti materi ini, peserta latih dapat:
1. Mengisi form permintaan 1. Form permintaan dan  Menjelaskan cara  Memberikan  Log kehadiran
dan hasil pemeriksaan hasil pemeriksaan pengisian form penugasan tatap maya (SM)
laboratorium HIV dan laboratorium HIV dan permintaan dan kepada peserta  Log
PIMS PIMS hasil pemeriksaan untuk mengisi pengiriman/upload
form
laboratorium HIV permintaan dan form penugasan
dan PIMS hasil (AK)
 Memberikan pemeriksaan
kesempatan laboratorium
peserta untuk HIV dan PIMS
bertanya (diskusi
tanya jawab)

2. Mengisi form register 2. Form register  Menjelaskan cara  Memberikan  Log kehadiran
laboratorium HIV dan laboratorium HIV dan pengisian form penugasan tatap maya (SM)
PIMS PIMS register kepada peserta  Log
laboratorium HIV untuk mengisi pengiriman/upload
dan PIMS form register form penugasan
 Memberikan laboratorium (AK)
kesempatan HIV dan PIMS
peserta untuk
bertanya (diskusi
tanya jawab)

3. Mengisi hasil pemeriksaan 3. Hasil pemeriksaan  Menjelaskan cara  Memberikan  Log kehadiran
laboratorium di SIHA 2.0 laboratorium di SIHA 2.0 pengisian hasil penugasan tatap maya (SM)
pemeriksaan kepada peserta  Log
laboratorium di untuk mengisi pengiriman/upload
SIHA 2.0 hasil form penugasan
 Memberikan pemeriksaan (AK)
kesempatan laboratorium di
peserta untuk SIHA 2.0
bertanya (diskusi
tanya jawab)

Nama pelatihan : Pelatihan Jarak Jauh Akselerasi ARV dalam Penanggulangan HIV AIDS dan PIMS bagi Petugas Laboratorium di FKTP dan
FKRTL
Nomor : MPI 6
Judul Mata pelatihan : Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Bagi Petugas Laboratorium
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang kewaspadaan standar dan tatalaksana profilaksis pasca pajanan (PPP)
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi sesuai SPO
Waktu : Alokasi Waktu: 2 JPL (AM=0 JPL: SM=2 JPL, AK=0 JPL)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Metode Pembelajaran Rekam aktivitas Referensi
Materi Pokok AM SM AK dan nilai
Setelah mengikuti materi ini, peserta latih dapat:
1. Melakukan kewaspadaan 1. Kewaspadaan standar  Menjelaskan  Memberikan  Log kehadiran
standar kewaspadaan penugasan tatap maya (SM)
standar kepada peserta  Log
 Memberikan untuk pengiriman/upload
kesempatan form penugasan
peserta untuk (AK)
bertanya (diskusi
tanya jawab)

2. Melakukan tatalaksana 2. Tatalaksana profilaksis  Menjelaskan  Memberikan  Log kehadiran


profilaksis pasca pajanan pasca pajanan (PPP) tatalaksana penugasan tatap maya (SM)
(PPP) profilaksis pasca kepada peserta  Log
pajanan (PPP) untuk pengiriman/upload
 Memberikan form penugasan
kesempatan (AK)
peserta untuk
bertanya (diskusi
tanya jawab)

Nama pelatihan : Pelatihan Jarak Jauh Akselerasi ARV dalam Penanggulangan HIV AIDS dan PIMS bagi Petugas Laboratorium di FKTP dan
FKRTL
Nomor : MPP 1
Mata pelatihan : Building Learning Comitment (BLC)
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang perkenalan, pencairan suasana kelas, harapan, kekhawatiran dan norma kelas,
kontrol peserta terhadap pelaksanaan norma kelas
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu membangun komitmen belajar
Waktu : Alokasi Waktu: 2 JPL (AM= 0 JPL, SM= 1 JPL, AK= 1 JPL).
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Metode Pembelajaran Rekam aktivitas Referensi
Sub Materi Pokok AM SM AK dan nilai
Setelah mengikuti materi ini, peserta latih dapat:
1. Melakukan 1. Perkenalan Fasilitator: - Fasilitator  Fasilitator Memberi Kehadiran dan ke
perkenalan Peserta Menyampaikan penugasan kepada aktifan peserta
2. Melakukan 2. Pencairan  Mempelajari mata pelatihan peserta untuk: serta penyelesaian
pencairan suasana suasana Kelas modul, secara tatap maya  memilih ketua kelas tugas metode AK
kelas melalui laman sesuai alokasi  mendiskusikan
3. Menjelaskan 3. Harapan peserta resmi LMS waktu kesepakatan pemilihan
harapan peserta nilai2 kelas-norma
Peserta: kelas-kontrol kolektif
4. Memilih pengurus 4. Pemilihan Hadir dalam
kelas pengurus kelas pembelajaran SM
5. Menetapkan 5. Komitmen kelas dan mengikuti
komitmen kelas pembelajaran
Nama pelatihan : Pelatihan Jarak Jauh Akselerasi ARV dalam Penanggulangan HIV AIDS dan PIMS bagi Petugas Laboratorium di FKTP dan
FKRTL
Nomor : MPP 2
Mata pelatihan : Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu Menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) Pasca
Pelatihan
Waktu : Alokasi Waktu: 1 JPL (AM= 0 JPL, SM= 1 JPL, AK= 0 JPL).
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Metode Pembelajaran Rekam aktivitas Referensi
Sub Materi Pokok AM SM AK dan nilai
Setelah mengikuti materi ini, peserta latih dapat:
1. Menjelaskan Format 1. Menjelaskan Fasilitator: - Fasilitator  Fasilitator Kehadiran dan
RTL Format RTL Peserta Menyampaikan Memberi ke aktifan
2. Menyusun RTL Pasca 2. Menyusun RTL  Mempelajari mata pelatihan penugasan kepada peserta serta
Pelatihan Pasca Pelatihan modul, secara tatap peserta untuk: penyelesaian
3. Melakukan 3. Melakukan melalui maya sesuai  Menyusun RTL dan tugas metode
Penyajian dan Penyajian dan laman resmi alokasi waktu mempresentasikan AK
Umpan Balik Umpan Balik LMS
terhadap RTL yang terhadap RTL Peserta:
disusun yang disusun Hadir dalam
pembelajaran SM
dan mengikuti
pembelajaran
Nama pelatihan : Pelatihan Jarak Jauh Akselerasi ARV dalam Penanggulangan HIV AIDS dan PIMS bagi Petugas Laboratorium di FKTP
dan FKRTL
Nomor : MPP 3
Mata pelatihan : Anti Korupsi
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang semangat perlawanan terhadap korupsi, dampak korupsi, cara berpikir kritis
terhadap masalah korupsi, dan sikap anti korupsi
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu membangun sikap Anti Korupsi
Waktu : Alokasi Waktu: 2 JPL (AM= 0 JPL, SM= 2 JPL, AK= 0 JPL).
Indikator Hasil Materi Pokok dan Sub Metode Pembelajaran Rekam aktivitas Referensi
Belajar (IHB) Materi Pokok AM SM AK dan nilai
Setelah mengikuti materi ini, peserta latih dapat:
1. Membangun 1. Semangat Perlawanan Fasilitator: - Fasilitator Kehadiran dan
semangat terhadap Korupsi Peserta Menyampaikan mata ke aktifan
perlawanan  Mempelajari pelatihan secara tatap peserta selama
terhadap korupsi modul, melalui maya sesuai alokasi proses
2. Menyadarkan 2. Dampak Korupsi laman resmi waktu pembelajaran
dampak korupsi LMS
3. Membangun 3. Cara Berpikir Kritis Peserta:
cara berpikir terhadap Masalah Hadir dalam
kritis terhadap Korupsi pembelajaran SM dan
masalah korupsi mengikuti
4. Membangun 4. Sikap Anti Korupsi pembelajaran
sikap anti
korupsi
LAMPIRAN 3: PANDUAN PENUGASAN

Mata Pelatihan Inti 1: Diskusi Kelompok Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV dan sifilis

Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti kegiatan ini, peserta mampu


melakukan pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV
dan sifilis.
Materi Pokok : 1. Pengelolaan sampel darah vena dan kapiler
2. Pembuatan sampel darah kering untuk deteksi dini
pada bayi dan anak <18 bulan (Early Infant
Diagnosis/EID)
Waktu : 2 JPL (2 x 45 menit)

A. Sasaran Belajar
- Peserta latih

B. Output Pembelajaran:
Peserta mampu melakukan pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV dan sifilis.
1. Melakukan pengambilan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan dan pengiriman sampel
darah vena dan kapiler.
2. Melakukan pembuatan sampel darah kering untuk deteksi dini pada bayi dan anak <18
bulan (Early Infant Diagnosis/EID).

C. Rencana Pembelajaran:
Waktu Diskusi 2 x 45 menit
Kelompok
Tugas 1. Menjelaskan pengantar tentang bahan diskusi
Fasilitator 2. Mengingatkan kembali hal penting dari MPI 1 ini secara singkat yaitu:
opening statement:
“Pengambilan darah atau flebotomi adalah proses yang cukup kompleks
dan penting untuk menghasilkan mutu pemeriksaan yang baik.
Pengambilan darah dapat dilakukan dengan pengambilan darah vena dan
kapiler. Kualitas sampel yang diambil, diolah dan dikirim harus baik agar
menghasilkan hasil pemeriksaan yang baik pula. Pembuatan sampel darah
kering pada bayi untuk deteksi dini HIV pada bayi sangat penting agar
segera dapat diketahui status HIV bayi. Hal ini membutuhkan keterampilan
dan ketelitian, agar sampel yang dikirim memiliki kualitas yang baik.
Petugas laboratorium di fasyankes, diharapkan memiliki keterampilan
tersebut.”
3. Membagi peserta menjadi 4 kelompok:
- Setiap kelompok terdiri dari 7 atau 8 orang (bila 1 kelas terdiri dari 30
orang) atau sesuai dengan jumlah seluruh peserta dibagi 4 (bila jumlah
peserta dalam 1 kelas kurang atau lebih dari 30 orang).
- Menugaskan setiap kelompok untuk diskusi dan mempresentasikan
(diskusi dan penyiapan materi presentasi 45 menit dan durasi penyajian
tiap kelompok 5 menit).
4. Memberi masukan dan komentar terhadap hasil penugasan
5. Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya
6. Menyimpulkan hasil pembelajaran
Catatan closing statement untuk fasilitator:

18
‘Pengelolaan sampel darah vena dan kapiler serta pembuatan sampel darah
kering untuk deteksi dini pada bayi dan anak <18 bulan (Early Infant
Diagnosis/EID) harus dilakukan sesuai dengan SPO agar sampel yang
dihasilkan bermutu sehingga tidak menghambat pemeriksaan.’
Rincian Durasi: 45’ diskusi kelompok, 5’x4 paparan kelompok + 25’
masukan/pendapat/komentar dan pertanyaan kepada fasilitator
Tugas 1. Melakukan diskusi kelompok
Peserta 2. Melakukan presentasi dan diskusi
3. Mengajukan pendapat/ komentar dan pertanyaan kepada fasiltator

D. Daftar Tilik (Berikan tanda √ pada kolom berikut ini sesuai dengan penilaian Saudara)
Indikator Hasil Belajar (IHB) Uraian Dilakukan
(diisi dengan kemampuan yg harus Ya Tdk
diperlihatkan untuk dapat dinyatakan
mampu mencapai IHB)
1. Melakukan pengelolaan  Mampu melakukan pengambilan,
sampel darah vena dan pengolahan, penyimpanan,
kapiler pengemasan dan pengiriman sampel
darah vena dan kapiler
2. Melakukan pembuatan  Mampu melakukan pembuatan
sampel darah kering sampel darah kering untuk deteksi
untuk deteksi dini pada dini pada bayi dan anak <18 bulan
bayi deteksi dini pada (Early Infant Diagnosis/EID)
bayi dan anak <18 bulan
(Early Infant
Diagnosis/EID)
Jumlah

19
Mata Pelatihan Inti 2: Pemeriksaan Laboratorium Darah Rapid HIV dan Sifilis

Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti kegiatan ini, peserta mampu melakukan


pemeriksaan laboratorium darah rapid HIV dan Sifilis sesuai SPO
Materi Pokok : 1. Pemeriksaan rapid HIV
2. Pemeriksaan sifilis
Waktu : 2 JPL (2 x 45 menit)
A. Sasaran Belajar
- Peserta latih

B. Output Pembelajaran:
Peserta mampu
1. Melakukan pemeriksaan rapid HIV
2. Melakukan pemeriksaan TP rapid
3. Melakukan pemeriksaan RPR

C. Rencana Pembelajaran:
Waktu 2 x 45 menit
Diskusi
Kelompok
Tugas 1. Menjelaskan pengantar tentang bahan diskusi
Fasilitator 2. Mengingatkan kembali hal penting penting dari MPI 2 ini secara singkat
yaitu: opening statement:
“Penularan HIV dan Sifilis dapat terjadi melalui transfusi darah dan
produk darah, tusukan benda tajam yang tercemar darah atau cairan
tubuh, hubungan seksual dan melalui plasenta dari ibu ke pada janin
yang sedang dikandungnya. Diagnosis untuk pemeriksaan HIV dan
Sifilis menggunakan pemeriksaan serologi dengan darah untuk
menentukan infeksi HIV atau Sifilis.”
3. Membagi peserta menjadi 4 kelompok:
- Setiap kelompok terdiri dari 7 atau 8 orang (bila 1 kelas terdiri dari
30 orang) atau sesuai dengan jumlah seluruh peserta dibagi 4 (bila
jumlah peserta dalam 1 kelas kurang atau lebih dari 30 orang).
- Menugaskan setiap kelompok untuk diskusi dan
mempresentasikan (diskusi dan penyiapan materi presentasi 45
menit dan durasi penyajian tiap kelompok 5 menit).
4. Memberi masukan dan komentar terhadap hasil penugasan
5. Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya
6. Menyimpulkan hasil pembelajaran (5 menit)
Catatan closing statement untuk fasilitator:
‘Pemeriksaan serologis untuk diagnosis HIV dan sifilis harus dilakukan
sesuai dengan prosedur masing-masing reagen.’
Rincian Durasi: 45’ diskusi kelompok, 5’x 4 paparan kelompok + 20’
masukan/pendapat/komentar/observasi hasil presentasi dan 5’
masukan dan kesimpulan hasil belajar oleh fasilitator.
Tugas Peserta 1. Melakukan diskusi kelompok
2. Melakukan presentasi dan diskusi
3. Mengajukan pendapat/ komentar dan pertanyaan kepada
fasiltator

20
D. Daftar Tilik (Berikan tanda √ pada kolom berikut ini sesuai dengan penilaian Saudara)
Indikator Hasil Belajar (IHB) Uraian Dilakukan
(diisi dengan kemampuan yg harus Ya Tdk
diperlihatkan untuk dapat dinyatakan
mampu mencapai IHB)
1. Melakukan pemeriksaan  Mampu melakukan pemeriksaan rapid
rapid HIV HIV
2. Melakukan pemeriksaan  Mampu melakukan pemeriksaan TP
TP rapid rapid
3. Melakukan pemeriksaan  Mampu melakukan pemeriksaan RPR
RPR
Jumlah

21
Mata Pelatihan Inti 3: Pemeriksaan Duh Tubuh Anogenital

Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti kegiatan ini, peserta mampu melakukan


pemeriksaan duh tubuh anogenital sesuai SPO.
Materi Pokok : 1. Pemeriksaan langsung dengan sediaan basah
2. Pemeriksaan langsung dengan pewarnaan Gram
Waktu : 2 JPL (2 x 45 menit)

A. Sasaran Belajar
Peserta latih

B. Output Pembelajaran:
Peserta mampu melakukan pemeriksaan duh tubuh anogenital, dengan:
1. Menjelaskan alur pemeriksaan laboratorium untuk duh tubuh anogenital
2. Melakukan pemeriksaan sediaan basah
3. Melakukan pemeriksaan sediaan kering dengan pewarnaan Gram

C. Rencana Pembelajaran:
Waktu Diskusi 2 x 45 menit
Kelompok
Tugas Fasilitator 1. Menjelaskan pengantar tentang bahan diskusi
2. Mengingatkan kembali hal penting penting dari MPI 3 ini secara
singkat yaitu: opening statement:
“Pemeriksaan laboratorium duh tubuh anogenital sangat penting
untuk membantu dalam menentukan diagnosis IMS. Pemeriksaan
ini harus ditunjang oleh pengambilan spesimen yang tepat,
adekuat, penggunaan reagen yang baik, serta cara pemeriksaan
yang benar.”
3. Membagi peserta menjadi 4 kelompok:
- Setiap kelompok terdiri dari 7 atau 8 orang (bila 1 kelas
terdiri dari 30 orang) atau sesuai dengan jumlah seluruh
peserta dibagi 4 (bila jumlah peserta dalam 1 kelas kurang
atau lebih dari 30 orang).
- Menugaskan setiap kelompok untuk diskusi dan
mempresentasikan (diskusi dan penyiapan materi presentasi
45 menit dan durasi penyajian tiap kelompok 5 menit).
4. Memberi masukan dan komentar terhadap hasil penugasan
5. Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya
6. Menyimpulkan hasil pembelajaran (5 menit)
Catatan closing statement untuk fasilitator:
‘Pemeriksaan duh tubuh anogenital dapat dilakukan dengan
pemeriksaan sediaan basah dan pemeriksaan sediaan kering
dengan pewarnaan Gram. Setiap langkah kerja harus diperhatikan
dengan baik agar hasil yang diperoleh akurat.’
Rincian Durasi: 45’ diskusi kelompok, 5’x 4 paparan kelompok + 20’
masukan/pendapat/komentar/observasi hasil presentasi dan 5’
masukan dan kesimpulan hasil belajar oleh fasilitator.
Tugas Peserta 1. Melakukan diskusi kelompok
2. Melakukan presentasi dan diskusi
3. Mengajukan pendapat/komentar dan pertanyaan kepada
fasiltator

22
D. Daftar Tilik (Berikan tanda √ pada kolom berikut ini sesuai dengan penilaian Saudara)
Indikator Hasil Belajar (IHB) Uraian Dilakukan
(diisi dengan kemampuan yg harus Ya Tdk
diperlihatkan untuk dapat dinyatakan
mampu mencapai IHB)
1. Menjelaskan alur  Mampu menjelaskan alur
pemeriksaan pemeriksaan laboratorium untuk
laboratorium untuk duh duh tubuh anogenital
tubuh anogenital
2. Melakukan  Mampu melakukan pemeriksaan
pemeriksaan sediaan sediaan basah
basah
3. Melakukan  Mampu melakukan pemeriksaan
pemeriksaan sediaan sediaan kering dengan pewarnaan
kering dengan Gram
pewarnaan Gram
Jumlah

23
Mata Pelatihan Inti 4: Jaminan Mutu Laboratorium

Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti kegiatan ini, peserta mampu mampu


melakukan jaminan mutu laboratorium sesuai pedoman.
Materi Pokok : 1. Penilaian dan Pengawasan Reagen
2. Pemantapan Mutu Internal (PMI)
3. Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
Waktu : 2 JPL (2 x 45 menit)

A. Sasaran Belajar
Peserta latih

B. Output Pembelajaran:
Peserta mampu melakukan jaminan mutu laboratorium, dengan:
1. Menjelaskan penilaian dan pengawasan reagen
2. Melakukan pemantapan mutu internal
3. Melakukan pemantapan mutu eksternal

C. Rencana Pembelajaran:
Waktu Diskusi 2 x 45 menit
Kelompok
Tugas Fasilitator 1. Menjelaskan pengantar tentang bahan diskusi
2. Mengingatkan kembali hal penting penting dari MPI 4 ini secara
singkat yaitu: opening statement:
“Jaminan mutu merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
laboratorium untuk pencegahan dan pengawasan dalam
pemeriksaan dan dilakukan secara rutin. Dengan melakukan
program jaminan mutu kesalahan yang terjadi dan penyebab
timbulnya kesalahan tersebut dapat segera diketahui, sehingga
dapat diupayakan tindakan perbaikan yang cepat dengan
langkah yang tepat agar kesalahan tersebut tidak terulang
kembali. Dengan demikian laboratorium tersebut dapat
memberikan jaminan mutu hasil pemeriksaan laboratoriumnya
dan hasil pemeriksaan dapat dipercaya sepenuhnya.”
3. Membagi peserta menjadi 4 kelompok:
- Setiap kelompok terdiri dari 7 atau 8 orang (bila 1 kelas
terdiri dari 30 orang) atau sesuai dengan jumlah seluruh
peserta dibagi 4 (bila jumlah peserta dalam 1 kelas kurang
atau lebih dari 30 orang).
- Menugaskan setiap kelompok untuk diskusi dan
mempresentasikan (diskusi dan penyiapan materi
presentasi 45 menit dan durasi penyajian tiap kelompok 5
menit).
4. Memberi masukan dan komentar terhadap hasil penugasan
5. Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya
6. Menyimpulkan hasil pembelajaran (5 menit)
Catatan closing statement untuk fasilitator:
‘Pelaksanaan jaminan mutu harus diterapkan di setiap
laboratorium’

24
Rincian Durasi: 45’ diskusi kelompok, 5’x 4 paparan kelompok + 20’
masukan/pendapat/komentar/observasi hasil presentasi dan 5’ masukan
dan kesimpulan hasil belajar oleh fasilitator.
Tugas Peserta 1. Melakukan diskusi kelompok
2. Melakukan presentasi dan diskusi
3. Mengajukan pendapat/ komentar dan pertanyaan kepada
fasiltator

D. Daftar Tilik (Berikan tanda √ pada kolom berikut ini sesuai dengan penilaian Saudara)
Indikator Hasil Belajar (IHB) Uraian Dilakukan
(diisi dengan kemampuan yg harus Ya Tdk
diperlihatkan untuk dapat dinyatakan
mampu mencapai IHB)
1. Menjelaskan penilaian  Mampu menjelaskan penilaian dan
dan pengawasan reagen pengawasan reagen
2. Melakukan pemantapan  Mampu melakukan pemantapan
mutu internal mutu internal
3. Melakukan pemantapan  Mampu melakukan pemantapan
mutu eksternal mutu eksternal
Jumlah

25
Mata Pelatihan Inti 5: Pencatatan dan Pelaporan Laboratorium

Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti kegiatan ini, peserta mampu melakukan


pencatatan dan pelaporan laboratorium sesuai petunjuk
pengisian
Materi Pokok : 1. Form permintaan dan hasil pemeriksaan laboratorium HIV
dan PIMS
2. Form register laboratorium HIV dan PIMS
3. Hasil pemeriksaan laboratorium di SIHA 2.0
Waktu : 2 JPL (2x45 menit)

A. Sasaran Belajar
Peserta latih

B. Output Pembelajaran:
Peserta mampu melakukan pencatatan dan pelaporan laboratorium, dengan:
1. Mengisi form permintaan dan hasil pemeriksaan laboratorium HIV dan PIMS
2. Mengisi form register laboratorium HIV dan PIMS
3. Mengisi hasil pemeriksaan laboratorium di SIHA 2.0

C. Rencana Pembelajaran:
Waktu Diskusi 2 x 45 menit
Kelompok
Tugas Fasilitator 1. Menjelaskan pengantar tentang bahan diskusi
2. Mengingatkan kembali hal penting penting dari MPI 5 ini secara
singkat yaitu: opening statement:
“Semua pasien dan darah yang diperiksa di laboratorium untuk
pemeriksaan HIV dan PIMS harus tercatat dan tersimpan rapi
semua salinan hasil pemeriksaannya, bukti informed
consentnya dan juga catatan lembar kerja pemeriksaannya.
Hasil dari pencatatan ini diperlukan untuk pelaporan ke Dinas
Kesehatan termasuk juga laporan penggunaan reagensia agar
bisa direncanakan kebutuhan reagensia serta bahan habis pakai
lainnya. Pentingnya pencatatan dan pelaporan dimulai dari
tingkat layanan untuk memudahkan keterlacakan dan
menghindari adanya tuntutan di masa mendatang.”
3. Memberi masukan dan komentar terhadap hasil penugasan
4. Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya
5. Menyimpulkan hasil pembelajaran (5 menit)
Catatan closing statement untuk fasilitator:
‘xxxxxxx’
Rincian Durasi: 45’ diskusi kelompok, 5’x 4 paparan kelompok + 20’
masukan/pendapat/komentar/observasi hasil presentasi dan 5’
masukan dan kesimpulan hasil belajar oleh fasilitator.
Tugas Peserta 1. Melakukan diskusi kelompok dan pengisian form
2. Melakukan presentasi pengisian form dan diskusi
3. Mengajukan pendapat/ komentar dan pertanyaan kepada
fasiltator

26
D. Daftar Tilik (Berikan tanda √ pada kolom berikut ini sesuai dengan penilaian Saudara)
Indikator Hasil Belajar (IHB) Uraian Dilakukan
(diisi dengan kemampuan yg harus Ya Tdk
diperlihatkan untuk dapat dinyatakan
mampu mencapai IHB)
1. Mengisi form permintaan  Mampu mengisi form permintaan dan
dan hasil pemeriksaan hasil pemeriksaan laboratorium HIV
laboratorium HIV dan dan PIMS
PIMS
2. Mengisi form register  Mampu mengisi form register
laboratorium laboratorium
3. Mengisi hasil pemeriksaan  Mampu mengisi hasil pemeriksaan
laboratorium di SIHA 2.0 laboratorium di SIHA 2.0
Jumlah

Mata Pelatihan Inti 5: Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Bagi Petugas Laboratorium

Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti kegiatan ini, peserta mampu menerapkan


pencegahan dan pengendalian infeksi sesuai SPO
Materi Pokok : 1. Kewaspadaan standar
2. Tatalaksana profilaksis pasca pajanan (PPP)
Waktu : 2 JPL (2x45 menit)

E. Sasaran Belajar
Peserta latih

F. Output Pembelajaran:
Peserta mampu menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi, dengan:
1. Melakukan kewaspadaan standar
2. Melakukan tatalaksana profilaksis pasca pajanan (PPP)

G. Rencana Pembelajaran:
Waktu Diskusi 2 x 45 menit
Kelompok
Tugas Fasilitator 1. Menjelaskan pengantar tentang bahan diskusi
2. Mengingatkan kembali hal penting penting dari MPI 5 ini secara
singkat yaitu: opening statement:
“xxxxx”
3. Memberi masukan dan komentar terhadap hasil penugasan
4. Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya
5. Menyimpulkan hasil pembelajaran (5 menit)
Catatan closing statement untuk fasilitator:
‘xxxxxxx’
Rincian Durasi: 45’ diskusi kelompok, 5’x 4 paparan kelompok + 20’
masukan/pendapat/komentar/observasi hasil presentasi dan 5’
masukan dan kesimpulan hasil belajar oleh fasilitator.
Tugas Peserta 4. Melakukan diskusi kelompok dan pengisian form
5. Melakukan presentasi pengisian form dan diskusi

27
6. Mengajukan pendapat/ komentar dan pertanyaan kepada
fasiltator

H. Daftar Tilik (Berikan tanda √ pada kolom berikut ini sesuai dengan penilaian Saudara)
Indikator Hasil Belajar (IHB) Uraian Dilakukan
(diisi dengan kemampuan yg harus Ya Tdk
diperlihatkan untuk dapat dinyatakan
mampu mencapai IHB)
1. Melakukan kewaspadaan  Mampu melakukan kewaspadaan
standar standar
2. Melakukan tatalaksana  Mampu melakukan tatalaksana
profilaksis pasca pajanan profilaksis pasca pajanan (PPP)
(PPP)

Jumlah

28
LAMPIRAN 4: INSTRUMEN EVALUASI

4. Instrumen Evaluasi Peserta (Soal Pre dan post tes)

Pilih salah satu jawaban yang menurut Anda benar dengan memberi tanda (X):

1. Yang bukan merupakan cara penularan virus HIV adalah:


A. Melalui transfusi darah
B. Melalui gigitan nyamuk
C. Melalui jarum suntik yang tercemar
D. Melalui seksual
E. Melalui ibu hamil ke bayinya

2. Pengertian Stigma adalah:


A. Tindakan memberikan label sosial
B. Bertujuan untuk memisahkan atau mendiskreditkan seseorang atau sekelompok
orang
C. memberi pandangan buruk pada seseorang/sekelompok orang
D. Jawaban B dan C yang benar
E. Semua jawaban benar

3. Berikut ini alasan pentingnya pengurangan stigma dan diskriminasi:


A. Karena stigma dan diskriminasi akan memperlemah upaya pencegahan dan
perubahan perilaku.
B. Karena bila tidak akan berakibat kesulitan atau keterlambatan mengakses layanan
Perawatan, Dukungan dan Pengobatan.
C. Untuk memperkuat ikatan ODHA, keluarga mereka dan komunitas untuk bersama-
sama melakukan upaya pencegahan
D. Untuk menjalin kemitraan dengan semua pemangku jabatan
E. Jawaban a dan b benar

4. Alasan memenuhi syarat untuk minum ARV adalah:


A. Jika CD4 500
B. Jika CD4 350
C. Jika sudah masuk stadium 3 atau 4
D. Semua ODHA
E. Semua benar

5. Manakah dari pernyataan berikut yang SALAH tentang HIV/AIDS


A. HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS
B. Seseorang dengan AIDS disebabkan karena terinfeksi HIV
C. Seseorang yang terinfeksi HIV pasti AIDS

29
D. Seseorang yang terinfeksi HIV, meskipun sehat tetap dapat menularkan virusnya ke
orang lain.
E. Semua jawaban benar

6. Pilihlah yang paling sesuai untuk menjawab pertanyaan dibawah ini?


Ketika pasien mendapatkan hasil ”Non Reaktif”, apakah artinya ?
A. Orang tersebut terinfeksi HIV
B. Orang tersebut tidak terinfeksi HIV
C. Orang tersebut kebal terhadap HIV
D. Antibodi HIV belum terdeteksi pada tubuh orang tersebut pada saat dites.
E. Semua jawaban salah

7. Apakah hasil pemeriksaan HIV di bawah ini


A. Reaktif
B. Non Reaktif
C. Invalid
D. Bukan salah satu di atas
E. Indeterminate

8. Apakah hasil pemeriksaan HIV di bawah ini


A. Reaktif
B. Non Reaktif
C. Invalid
D. Indeterminate
E. Bukan salah satu di atas

9. Apakah hasil pemeriksaan HIV di bawah ini


A. Reaktif
B. Non Reaktif
C. Invalid
30
D. Indeterminate
E. Bukan salah satu di atas

10. Strategi pemeriksaan yang digunakan untuk diagnosa HIV menggunakan algoritma:
A. Serial
B. Paralel
C. Kombinasi
D. A dan B benar
E. Bukan salah satu diatas

11. Penyebab penyakit Gonore adalah


A. Chlamydia trachomatis
B. Treponema pallidum
C. Neisseria gonorrhoeae
D. Candida albicans
E. Treponema pallidum

12. Penyebab Infeksi Menular Seksual dari kelompok protozoa adalah:


A. Chlamydia trachomatis
B. Treponema pallidum
C. Trichomonas vaginalis
D. Candida albicans
E. Giardia lamblia

13. Pemeriksaan sediaan basah untuk Candida dapat menggunakan larutan :


A. KOH 10%
B. Methylen Blue
C. Gentian Violet
D. Safranin
E. Lugol

14. Pemeriksaan untuk diagnosis Vaginosis Bakteri adalah


A. Clue cells
B. pH (Keasaman)
C. Odor / Bau
D. Duh Tubuh Vagina
E. Semuanya benar

31
15. Pembesaran yang dibutuhkan untuk pemeriksaan sediaan langsung Diplokokus
A. 10X
B. 1000X
C. 100X
D. 40X
E. 8X

16. PMN dikatakan positif pada sampel dari servik perempuan apabila:
A. Ditemukan Neisseria gonorrhoeae
B.  30 / LPB
C.  5 / LPB
D.  10 / LPB
E. Ditemukan diplokokkus intraseluler

17. Clue cells adalah


A. Leukosit
B. Leukosit yang ditutupi bakteri
C. Leukosit PMN
D. Epitel yang ditutupi bakteri
E. PMN yang ditumbuhi bakteri

18. Nilai normal pH vagina adalah


A. 1 - 5
B. 3,8 – 4,2
C. 2,5 – 4,8
D. 5 – 7
E. 2,8 – 5,4

19. Bahan pemeriksaan untuk tes serologi sifilis adalah


A. Serum
B. Plasma
C. Cairan spinal
D. A, B, dan C Benar
E. Bukan salah satu di atas

20. Mana dari hal berikut yang dapat mempengaruhi mutu pada pemeriksaan HIV Rapid?
A. Membaca hasil yang non reaktif setelah 5 menit meskipun leaflet reagensia
menyatakan bahwa pemeriksaan harus dibaca dalam waktu 10- 20 menit.
B. Mengecek masa kadaluarsa reagensia pewarnaan
C. Membuang lancet yang tercecer dilantai kedalam sharp bin container.
D. Melaporkan jika terjadi kecelakaan kerja
E. Mengikuti pemantapan mutu eksternal pemeriksaan Rapid sifilis

21. Apakah tujuan pemeriksaan EID?


A. Untuk diagnosis HIV pada bayi usia 6 bulan sampai <18 bulan
B. Untuk diagnosis HIV pada bayi usia 6 minggu sampai <18 bulan
C. Untuk diagnosis HIV pada bayi usia 8 bulan sampai <18 bulan

32
D. Untuk diagnosis HIV pada bayi >18 bulan

22. Lokasi pengambilan sampel DBS adalah, kecuali…


A. Tumit kaki bayi
B. Ibu jari kaki bayi
C. Ibu jari tangan bayi
D. Jari tangan ke 3 dan 4 bayi

23. Berapa jumlah minimal lingkaran darah DBS yang dapat dipakai untuk pemeriksaan
EID?
A. 1 lingkaran penuh
B. 2 lingkaran penuh
C. 3 lingkaran penuh
D. 4 lingkaran penuh

24. Prosedur pengambilan sampel EID yang benar adalah?


A. Darah diaplikasikan 2 kali dalam 1 lingkaran
B. Permukaan lingkaran kertas DBS terkena kaki pasien
C. Kaki diremas-remas kencang
D. Tetes darah dikumpulkan sampai cukup untuk 1 lingkaran penuh

25. Beberapa hal yang menyebabkan sampel DBS tidak dapat dikerjakan antara lain:
A. Sampel darah belum kering sempurna
B. Data pasien tidak lengkap
C. Tidak ada desicant
D. Semua benar

26. Tentukan hasil pemeriksaan sifilis apabila pada pemeriksaan laboratorium didapatkan
hasil sbb: RPR: Positif; dan TP Rapid: Non Reaktif
A. Negatif Palsu
B. Positif Semu
C. Sifilis Positif
D. Sifilis Negatif
E. Bukan salah satu di atas

27. Manakah dari pernyataan berikut yang BUKAN merupakan praktek kerja yang aman?
A. Bekerja di lab menggunakan sepatu boot
B. Membuang benda tajam kedalam wadah limbah benda tajam segera setelah
digunakan.
C. Menyimpan bahan habis pakai terkunci pada area yang aman.
D. Mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja.
E. Memisahkan sampah infeksius dan non infeksius

28. Penyebab Positif Semu pada hasil pemeriksaan RPR (Rapid Plasma Reagin) dapat berupa
keadaan sebagai berikut:
A. Tuberkulosis
B. Lepra
33
C. Herpes
D. Kehamilan
E. Semua benar

29. Manakah pernyataan berikut yang paling benar cara menyiapkan larutan hipoklorit
10%?
A. Campur 5 bagian air dengan 5 bagian hipoklorit.
B. Campur 1 bagian air dengan 9 bagian hipoklorit.
C. Campur 1 bagian hipoklorit dengan 9 bagian air.
D. Campur 1 bagian hipoklorit dengan 10 bagian air.
E. Campur 1 bagian air dengan 10 bagian hipoklorit

30. Manakah syarat pemilihan rapid HIV yang tidak benar:


A. R2 memiliki spesifisitas minimal 98%
B. R1 memiliki sensitivisitas minimal 99%
C. R3 memiliki sensitifisitas minimal 99%
D. Semuanya benar

31. Apakah hasil akhir dari pasien, bila didapatkan hasil pemeriksaan sbb :
Reagensia I : Reaktif
Reagensia II : Non Reaktif
Reagensia III : Reaktif
A. Reaktif
B. Non Reaktif
C. Indeterminate
D. Tidak dapat ditentukan
E. Invalid

32. Apakah hasil akhir dari pasien, bila didapatkan hasil pemeriksaan sbb :
Reagensia I : Reaktif
Reagensia II : Reaktif
Reagensia III : Invalid
A. Reaktif
B. Non Reaktif
C. Indeterminate
D. Tidak dapat ditentukan, reagensia ketiga harus diulang kembali.
E. Invalid

33. Berikut merupakan yang BUKAN alasan pemeriksaan viral load?


A. ODHA on ART diduga gagal terapi
B. Ibu hamil ODHA
C. Syarat memulai pengobatan
D. Monitoring 12 bulan ART
E. Monitoring 6 bulan ART

34. Berikut merupakan tahapan pelaksanaan pemantapan mutu internal (PMI), kecuali…
A. Pra analitik
34
B. Analitik
C. Pasca analitik
D. Uji silang
E. Semua benar

35. Informasi yang terdapat dalam form permintaan dan hasil pemeriksaan laboratorium
HIV dan PIMS adalah
A. Informasi Layanan/Poli Pengirim
B. Informasi Pasien
C. Informasi Sampel
D. Informasi Permintaan Uji Laboratorium
E. Semua benar

35
5. Instrumen Evaluasi Fasiitator

Nama Pelatihan:
Nama Fasilitator:
M a t e r i:
Hari/Tanggal:

NO KOMPONEN
55 60 65 70 75 80 85 90 95 100
a. Penguasaan Materi
b. Ketepatan Waktu
c. Sistematika Penyajian
d. Penggunaan Metode, media dan Alat
Bantu pelatihan
e. Empati, Gaya dan Sikap terhadap
Peserta
f. Penggunaan Bahasa dan Volume
Suara
g. Pemberian Motivasi Belajar kepada
Peserta
h. Pencapaian Tujuan Pembelajaran
Umum
i. Kesempatan Tanya Jawab
j. Kemampuan Menyajikan
k. Kerapihan Pakaian
l. Kerjasama antar Tim Pengajar
(apabila team teaching)
Waktu”
Keterangan : 55 : kurang, 56 – 75 : sedang, 76 – 85 : baik, 86 ke atas sangat baik

Saran dan komentar:


1. Instrumen Evaluasi Penyelenggara

EVALUASI PENYELENGGARA LJJ PEMBERDAYAAN KADER AKSELERASI P2 HIV AIDS PIMS


Petunjuk Umum :
Berikan tanda √ pada kolom berikut ini sesuai dengan penilaian Saudara

NILAI
NO ASPEK YG DINILAI
55 60 65 70 75 80 85 90 95 100

1 Efektifitas penyelenggaraan
Relevansi program diklat dengan pelaksanaan
2
tugas
3 Persiapan dan ketersediaan sarana diklat
Hubungan peserta dengan penyelenggara
4
pelatihan
5 Hubungan antar peserta

6 Pelayanan kesekretariatan

7 Kebersihan dan kenyamanan ruang kelas

8 Kebersihan dan kenyamanan auditorium

9 Kebersihan dan kenyamanan ruang makan

10 Kebersihan dan kenyamanan asrama

11 Kebersihan toilet
12 Kebersihan halaman
13 Pelayanan petugas resepsionis
14 Pelayanan petugas ruang kelas
15 Pelayanan petugas auditorium
16 Pelayanan petugas ruang makan
17 Pelayanan petugas asrama
18 Pelayanan petugas keamanan
Ketersediaan fasilitas olah raga, ibadah,
19
kesehatan

1
Saran/komentar terhadap:

1. Fasilitator:

2. Penyelenggara/pelayanan panitia:

3. Master of Training (MOT):

4. Sarana dan prasarana:

5. Hal yang menghambat:

6. Hal yang membantu:

7. Materi yang paling relevan:

8. Materi yang kurang relevan:

Anda mungkin juga menyukai