BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di Indonesia, sejak tahun 1999 telah terjadi peningkatan jumlah ODHA pada kelompok orang berperilaku risiko
tinggi tertular HIV yaitu para pekerja seks (PS) dan pengguna NAPZA suntikan (penasun), kemudian diikuti dengan
peningkatan pada kelompok lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL) dan perempuan berisiko rendah.
Saat ini dengan prevalensi rerata sebesar 0,4% sebagian besar wilayah di Indonesia termasuk dalam kategori
daerah dengan tingkat epidemi HIV terkonsentrasi. Sementara itu, Tanah Papua sudah memasuki tingkat epidemi
meluas, dengan prevalensi HIV sebesar 2,3% (Permenkes no 21 tahun 2013)
Dalam rangka memperluas akses pengobatan ARV di seluruh kabupaten dan propinsi di Indonesia, sebagai
respon dari upaya mempercepat akselerasi pencapaian target SDG’s dan Universal Access serta
penanggulangan HIV-AIDS, Kementerian Kesehatan mempersiapkan peningkatan pelayanan HIV-AIDS melalui
program penanggulangan HIV-AIDS khususnya unit layanan rujukan bagi ODHA. Pelayanan perlu ditingkatkan
efektivitasnya melalui pelayanan perawatan, dukungan dan pengobatan HIV-AIDS, mengingat penularan HIV-AIDS
bukan hanya terjadi pada populasi berisiko tinggi tetapi juga pada populasi masyarakat secara umum, seperti ibu
rumah tangga, anak dan lain-lain. Untuk itu perlu dipersiapkan perawat dan bidan yang menangani kasus HIV-
AIDS dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan perannya dalam melakukan layanan
perawatan, dukungan dan pengobatan pasien HIV-AIDS, khususnya di rumah sakit (Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia ( Permenkes Nomor 74 Tahun 2014).
Peningkatan pengetahuan perawat dan bidan akan efektivitas pelayanan perawatan, dukungan dan pengobatan
HIV-AIDS juga untuk menunjang cita cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara didalam UU Republik Indonesia
No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) bahwa Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan
untuk mengembangkan kompetensi.
B. FILOSOFI PELATIHAN
Pelatihan ini diselenggarakan dengan berdasarkan pendekatan:
1. Adult Learning, yakni proses pelatihan yang diselenggarakan dengan pendekatan pembelajaran orang
dewasa, antara lain selama pelatihan peserta berhak untuk:
a. Dihargai keberadaannya.
b. Didengarkan dan dihargai pengalamannya berkaitan dengan pelaksanaan pelatihan Perawatan, Dukungan, dan
Pengobatan (PDP) HIV/AIDS.
c. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapat, sejauh berada di dalam konteks pelatihan Perawatan, Dukungan, dan
Pengobatan (PDP) HIV/AIDS.
2. Competency Based, yakni proses pelatihan selalu berupaya untuk mengembangkan keterampilan langkah
demi langkah menuju kemampuan kompetensi sebagai Pelatih bagi tenaga kesehatan dalam pelatihan
Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP) HIV/AIDS.
A. PERAN
Setelah mengikuti pelatihan, peserta berperan sebagai perawat yang melakukan Perawatan, Dukungan dan
Pengobatan HIV-AIDS.
B. FUNGSI
Dalam melaksanakan perannya, peserta mempunyai fungsi melakukan Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan
HIV/AIDS
C. KOMPETENSI
Untuk menjalankan fungsinya, peserta memiliki kompetensi:
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu:
1. Menjelaskan Stadium Klinis & Infeksi Oportunistik
2. Melakukan Asuhan Keperawatan HIV-AIDS
3. Melakukan Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak
4. Melakukan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
5. Melakukan layanan test
6. Melakukan Asuhan gizi pada ODHA
7. Melakukan Pencatatan dan Pelaporan
B. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu:
1. Menjelaskan Stadium Klinis & Infeksi Oportunistik
2. Melakukan Asuhan Keperawatan HIV-AIDS
3. Melakukan Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak
4. Melakukan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
5. Melakukan layanan test
A Materi Dasar
C Materi Penunjang
3 Anti Korupsi 2 2 0 0
Jumlah 7 2 5 0
TOTAL 42 16 17 9
BAB V GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)
A. MATERI DASAR
Materi Dasar
Nomor : MD-1
Materi : Program pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia
Waktu : 2 Jpl (T: 2 Jpl; P: 0 Jpl; PL: 0)
TPU : Setelah mengikuti materi peserta mampu memahami tentang kebijakan program pengendalian
HIV-AIDS dan PIMS di Indonesia
Nomor : MD-2
Materi : Informasi Dasar HIV dan IMS serta perjalanan Infeksi AIDS
Infeksi AIDS.
Waktu : 2 Jpl (T: 2Jpl; P: 0 Jpl; PL: 0)
TPU : Setelah mengikuti materi peserta mampu memahami Informasi Dasar HIV dan IMS serta perjalanan
Infeksi AIDS
NO Tujuan Pembelajaran POKOK METODE ALAT BANTU/Media Referensi
Khusus BAHASAN
Setelah mengikuti materi
peserta mampu: • Laptop/komputer 1. Permenkes
Ceramah • LCD No.21/2013,
Interaktif •Whiteboard/flipchard mengenai
Tugas baca • Spidol Penanggulang
• Pointer an HIV dan
• Penghapus AIDS
1 Menjelaskan Pengertian HIV 1. Pengertian • Sound system
- AIDS dan IMS, hubungan HIV - AIDS dan 2. Permenkes
IMS dengan HIV IMS, hubungan No.87/2014,
IMS dengan HIV mengenai
a. Pengertian Pedoman
HIV dan IMS Pengobatan
b. Hubungan Anti Retroviral,
antara HIV Kementerian
dan IMS Kesehatan RI,
2 Menjelaskan Penularan 2. Penularan 2014
pencegahan dan cara pencegahan dan
mendeteksi IMS dan HIV cara mendeteksi
HIV dan IMS
a. Penularan
HIV dan IMS
b. Pencegahan
HIV dan IMS
c. Cara
mendeteksi
HIV dan IMS
3 Menjelaskan Perjalanan 3. Perjalanan
infeksi HIV-AIDS dan infeksi HIV-AIDS
Stadium klinisnya dan Stadium
klinisnya
B.MATERI INTI
Nomor : MI-1
Materi : Stadium Klinis dan Infeksi Oportunistik
Waktu : 3 Jpl (T: 1 Jpl; P: 0 Jpl; PL: 2)
TPU : Setelah mengikuti materi peserta mampu memahami Stadium Klinis dan Infeksi Oportunistik
No POKOK BAHASAN
Tujuan
DAN ALAT BANTU/
Pembelajaran METODE REFERENSI
SUB POKOK MEDIA
Khusus
BAHASAN
Nomor : MI-2
Materi : Peran Perawat dalam Penanganan HIV dan Pengobatan ARV
Waktu : 8 Jpl (T: 2 Jpl; P: 3 Jpl; PL: 3)
TPU : Setelah mengikuti materi peserta mampu memahami Peran Perawat dalam Penanganan HIV dan
Pengobatan ARV
No POKOK BAHASAN
Tujuan
DAN ALAT BANTU/
Pembelajaran METODE REFERENSI
SUB POKOK MEDIA
Khusus
BAHASAN
Nomor : MI-3
Materi : Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA)
Waktu : 3Jpl (T: 2 Jpl; P: 1 Jpl; PL: 0)
TPU : Setelah mengikuti materi peserta mampu melakukan pencegahan penularan HIV dari Ibu
ke Anak (PPIA)
No POKOK BAHASAN
Tujuan
DAN ALAT BANTU/
Pembelajaran METODE REFERENSI
SUB POKOK MEDIA
Khusus
BAHASAN
1. Kemkes Tahun
Setelah mengikuti Laptop 2015, Pedoman
pelatihan peserta LCD pelaksanaan
mampu: Ceramah Flipchart pencegahan
1. Menjelaskan Strategi 1. Strategi Interaktif Whiteboard penularan HIV dan
pencegahan pencegahan Penugasan Spidol sifilis dari ibu ke
penularan HIV dan penularan HIV dari Sound anak
Sifilis dari ibu ke ibu ke anak System 2. Peraturan Menteri
anak Kesehatan
Pointer
2. 2. Faktor yang Republik
Form
Menjelaskan Faktor berperan dalam Indonesia
penugasan
yang berperan dalam penularan HIV dari Nomor 51 Tahun
penularan HIV dari ibu ke anak 2013
ibu keanak Tentang
3, Pedoman
Menjelaskan Faktor 3. Faktor yang Pencegahan
yang berperan dalam berperan dalam Penularan Hiv
penularan HIV dari penularan HIV dari Dari Ibu Ke Anak
4. ibu ke bayi ibu ke bayi
Menjelaskan Waktu 4. Waktu dan resiko
dan Risiko Penularan penularan HIV dari
HIV dari Ibu ke Anak ibu ke anak
5 5. Pencegahan
Melakukan peularan HIV dari
No POKOK BAHASAN
Tujuan
DAN ALAT BANTU/
Pembelajaran METODE REFERENSI
SUB POKOK MEDIA
Khusus
BAHASAN
pencegahan Ibu ke anak
penularan HIV dari 6. Alur pemberian
6 ibu ke anak terapi antiretroviral
Melakukan Alur pada ibu hamil
pemberian terapi
antiretroviral pada
ibu hamil
Materi Inti
Nomor : MI -4
Materi : Pencegahan dan pengendalian infeksi di klinik HIV
Waktu : 3 Jpl (T: 1 Jpl; P: 2 Jpl; PL: 0)
TPU : Setelah mengikuti materi peserta mampu melakukan pencegahan pengendalian infeksi diklinik HIV
Nomor : MI-5
Materi : layanan Testing HIV
Waktu : 3 Jpl (T: 1 Jpl; P: 2 Jpl; PL: 0)
TPU : Setelah mengikuti materi peserta mampu melakukan layanan testing HIV
No POKOK BAHASAN
Tujuan
DAN ALAT BANTU/
Pembelajaran METODE REFERENSI
SUB POKOK MEDIA
Khusus
BAHASAN
Setelah mengikuti KemKes Tahun
materi peserta 2016 Modul
mampu: pelatihan konseling
1. Menjelaskan 1. Pelayanan HIV lanjutan
pelayanan konseling Konseling dan Tes Laptop Permenkes 74
dan tes HIV. HIV: PITC Ceramah LCD Tahun 2012
Interaktif Flipchart tentang Pedoman
2. Menjelaskan 2. Konseling Pra Tes Penugasan Konseling dan
Konseling pra tes Role play LCD Testing HIV.
Whiteboard Permenkes 15
3. Menjelaskan Konsep 3. Konsep 5C Spidol Tahun 2015
5C tentang Pedoman
Petunjuk
standar pelayanan
penugasan
Menjelaskan Prinsip 4. Prinsip laboratorium untuk
Lembar
4. Konfidensiality Konfidensiality pemeriksaan HIV
VCT & PITC
dan infeksi
5. Menjelaskan oportunistik.
Konseling Paska Tes. 5. Konseling Paska Adapted from:
Tes Ministry of Health
and Family
6 Melakukan Layanan 6.Layanan testing Welfare, National
testing HIV HIV AIDS Control
7. Komunikasi terapi Organisation,
a. Pengertian Government of
b. Tujuan India, HIV/AIDS
7 Melakukan Counselling.
Komunikasi terapi
Nomor : MI-6
Materi : Asuhan Gizi pada ODHA
Waktu : 2 Jpl (T: 2 Jpl; P: 1 Jpl; PL: 1)
TPU : Setelah mengikuti materi peserta mampu melakukan Asuhan Gizi pada ODHA
Setelah
mengikuti Laptop 1. Kemenkes RI,
pelatihan peserta Ceramah LCD 2014,
mampu: interaktif Flipchart Permenkes 87
Penugasa Whiteboard Tahun 2014,
1. Menjelaskan 1. Asuhan gizi pada ODHA n Spidol Pedoman
Asuhan gizi pada Pointer Nasional ART
ODHA 2. Pedoman
Sound
2. Menjelaskan 2. Tatalaksana Gizi pada Nasional
system
Tata Laksana ODHA Perawatan,
Asuhan Gizi a. Paket asuhan gizi Dukungan dan
. pada ODHA b. Terapi gizi medis Pengobatan
c. Prinsip gizi medis pada bagi Odha:
Odha Departemen
d. Syarat diet Kesehatan RI,
e. Gejala klinis dan 2003, halaman
keterkaitannya dengan 108-117.
gangguan gizi
f. Kebutuhan zat gizi makro
g. Suplementasi zat gizi
No Tujuan POKOK BAHASAN
ALAT BANTU/
Pembelajaran DAN METODE REFERENSI
MEDIA
Khusus SUB POKOK BAHASAN
mikro
h. Keamanan makanan dan
minuman
i. Asuhan gizi pada ibu
hamil dengan HIV
j. Asuhan gizi pada bayi dari
ibu dengan HIV
k. Bahan makanan
Indonesia yang dianjurkan
dikonsumsi Odha
Nomor : MI-7
Materi : Pencatatan dan Pelaporan
No POKOK BAHASAN
Tujuan
DAN ALAT BANTU/
Pembelajaran METODE REFERENSI
SUB POKOK MEDIA
Khusus
BAHASAN
Tujuan Pembelajaran Pokok dan Sub Pokok Metode Media dan Alat Referensi
Khusus (TPK) Bahasan Bantu
Setelah mengikuti materi ini,
peserta dapat: 1. Filosofi BLC sebagai Ceramah Bahan tayang 1. Drs.Baderel Munir,MA,
1. Menjelaskan suatu proses awal interaktif Laptop Dinamika Kelompok,
filosofi BLC sebagai suatu internalisasi nilai-nilai game LCD
karakter ASN penerapannya dalam
proses awal internalisasi
nilai-nilai karakter ASN White board Laboratorium Ilmu
2. Menjelaskan 2. konsep revolusi Flipchart Perilaku, November,
konsep revolusi mental mental Spidol 2001.
3. Mengidentifika 3. Identifikasi nilai-nilai Ceramah Bahan tayang
si nilai-nilai yang harus yang harus dibentuk interaktif Laptop 2. Lembaga Adminstrasi
dibentuk dalam dalam membangun game LCD Negara RI,Bina
membangun karakter karakter ASN Diskusi White board Suasana Diklat, Modul
ASN Kelompok Flipchart diklat kewidyaiswaraan
4. Membentuk 4. Komitmen belajar Spidol
komitmen belajar dengan dengan menerapkan berjenjang tingkat
Lembar
menerapkan nilai-nilai nilai-nilai karakter ASN penugasan Utama,2006.
karakter ASN menjadi 3. Lembaga Adminstrasi
nilai kelas—norma kelas
Negara RI, Bahan
—kontrol kolektif
Materi Building
Learning Commitment
Training Of Fasilitator
diklat Prajabatan,2014.
Nomor : Materi Penunjang 1
Materi :Membangun Komitmen Belajar (Building Learning Commitment/BLC)
Waktu : 3 Jpl (T = 0 Jpl; P = 3 Jpl; PL: 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU):Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menciptakan suasana belajar yang
kondusif.
Nomor : MP-2
Materi : Anti Korupsi
Waktu : 2 Jpl (T: 2 Jpl; P: 0 Jpl; PL: 0)
TPU : Setelah mengikuti materi peserta mampu memahami Anti Korupsi
Tujuan Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
Pembelajaran Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Khusus (TPK)
Setelah mengikuti
materi ini, peserta Curah Bahan 1. Undang-undang
dapat: 1. Konsep Korupsi penda tayang Nomor 20 Tahun
1. Menjelaskan a. Definisi Korupsi pat Papan 2001 tentang
Konsep Korupsi b. Ciri-ciri Korupsi Ceram dan Perubahan Atas
c. Bentuk/Jenis Korupsi ah kertas Undang-undang
d. Tingkatan Korupsi tanya flipcha Nomor 31 Tahun
e. Faktor Penyebab Korupsi jawab rt 1999 tentang
f. Dasar Hukum tentang Korupsi Diskus LCD Pemberantasan
2. Menjelaskan 2. Konsep Anti Korupsi i kasus project Tindak Pidana
Konsep Anti 1. Definisi Anti Korupsi Pemut or Korupsi
Korupsi 2. Nilai-nilai Anti Korupsi aran Laptop 2. Instruksi Presiden
3. Prinsip-prinsip Anti Korupsi film White Nomor 1 Tahun
3. Menjelaskan 3. Upaya Pencegahan Korupsi dan board 2013
Upaya Pemberantasan Korupsi 3. Keputusan
Spidol
Pencegahan a. Upaya Pencegahan Korupsi Menteri
Film
Korupsi dan b. Upaya Pemberantasan Korupsi Kesehatan Nomor
dokum
Pemberantasan c. Strategi Komunikasi Anti Korupsi 232/ MENKES/
enter/
Korupsi SK/ VI/ 2013
kartun
4. Menjelaskan Tata 4. Tata Cara Pelaporan Dugaan tentang Strategi
anima
Cara Pelaporan Pelanggaran Tindak Pidana Korupsi Komunikasi
si
Dugaan a. Laporan Pekerjaan dan
Pelanggaran b. Pengaduan Budaya Anti
Tindak Pidana c. Tatacara Penyampaian Pengaduan Korupsi
Korupsi
5. Menjelaskan B. Gratifikasi
Gratifikasi a. Pengertian Gratifikasi
b. Aspek Hukum Gratifikasi
c. Gratifikasi merupakan Tindak
Pidana Korupsi
d. Contoh Gratifikasi
e. Sanksi Gratifikasi
Nomor : MP-3
Materi : Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Waktu : 2 Jpl (T: 2 Jpl; P: 0 Jpl; PL: 0)
TPU : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun RTL perencanaan pengganggaran kesehatan
terpadu
Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok dan Sub Pokok Metode Media dan Referensi
(TPK) Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini, peserta Bahan
dapat: CTJ tayang Pusdiklat Aparatur,
1. Menjelaskan pengertian dan 1. Pengertian dan Ruang Diskusi Laptop Standar
ruang lingkup RTL Lingkup RTL kelompok LCD Penyelenggaraan
2. Menjelaskan unsur-unsur RTL 2. Unsur-unsur RTL Pleno Modul Pelatihan, 2012,
White board Jakarta.
3. Menjelaskan langkah-langkah 3. Langkah-langkah Flipchart
penyusunan RTL Penyusunan RTL Spidol
4. Menyusun RTL untuk pelatihan/ 4. Formulir Isian RTL
kegiatan yang akan
diselenggarakan di instansi
masing-masing
23
BAB VI DIAGRAM PROSES PEMBELAJARAN
A.Diagram proses pembelajaran yang digambarkan dalam bentuk bagan di bawah ini adalah memberi aba-aba
tahapan
kegiatan proses pembelajaran yang dilakukan pada pelatihan ini seperti pada bagan di bawah ini:
PEMBUKAAN
PRE TES
RTL
PENUTUPAN
EVALUASI
24
B. Proses Pembelajaran:
1. Proses secara umum:
a. Metodologi pelatihan adalah pelatihan ”In Class Training”, dilaksanakan di tempat pelatihan fasilitas pelayanan
kesehatan
b. Pelatihan dilaksanakan 5 hari.
c. Ada materi-materi tertentu yang dilakukan dalam kelas gabungan, dan materi yang sesuai kompetensi khusus
dilakukan di ruangan terpisah baik untuk teori maupun praktik.
25
d. Penyusunan rencana tindak lanjut (RTL). Setiap individu atau tim (sesuai angkatan), difasilitasi untuk menyusun
RTL setelah kembali ke tempat tugas masing-masing..
e. Penilaian terhadap peningkatan pengetahuan peserta pada akhir pelatihan, melalui pos tes.
2. Jumlah peserta
Jumlah peserta per angkatan maksimal adalah 30 orang
B. Fasilitator
Fasilitator berasal dari perawat dan bidan yang berpengalaman dan tersertifikasi akan perawatan, Dukungan dan
pengobatan di RS Penyakit Infeksi Prof. DR. Sulianti Saroso
26
B. Tempat penyelenggaraan
Tempat Penyelenggaraan adalah RSPI-SS
27
3. Evaluasi penyelenggaraan
Evaluasi yang dilakukan peserta terhadap keseluruhan penyelenggaraan pelatihan sebelum pelatihan
selesai/ditutup. Evaluasi antara lain, meliputi:
- Pencapaian tujuan pelatihan secara keseluruhan.
- Tingkat kepuasan terhadap penyelenggaraan secara umum.
- Kenyamanan ruang belajar kelas.
- Kenyamanan ruang belajar praktik
- Penyediaan alat bantu pelatihan di kelas
- Penyediaan alat bantu pelatihan di kelas
- Penyediaan dan pelayanan bahan pembelajaran.
- Penyediaan dan kebersihan kamar mandi.
- Pelayanan sekretariat.
28