Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM HIV – AIDS DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL

I. LATAR BELAKANG
Strategi penanggulangan HIV AIDS/IMS ditujukan untuk mencegah dan
mengurangi resiko penularan HIV/IMS, meningkatkan kualitas hidup ODHA serta
mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu, keluarga
dan masyarakat agar individudan masyarakat menjadi produktif dan bermanfaat untuk
pembangunan.

Di masa pandemi covid-19 ini diperlukan peran aktif multi pihak baik pemerintah
dan masyarakat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan termasuk mereka yang
terinfeksi dan terdampak, sehingga keseluruhan upaya penanggulangan HIV dan AIDS
dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya, menyangkut area pencegahan, pengobatan,
mitigasi dampak dan pengembangan lingkungan yang kondusif.

Untuk keberhasilan program pencegahan dan pengobatan diperlukan peran


aktif dari kelompok populasi kunci yaitu : (1) Orang-orang yang beresiko tertular atau
rawan tertular karena perilaku seksual beresiko yang tidak terlindung, bertukar alat
suntik tidak steril, (2) Orang-orang yang rentan adalah orang yang karena pekerjaan,
lingkungannya rentan terhadap penularan HIV seperti buruh migrant, pengungsi dan
kalangan muda beresiko dan ( 3 ) ODHA adalah orang yang sudah terinfeksi HIV.
Epidemi HIV merupakan masalah dan tantangan serius terhadap kesehatan
masyarakat di dunia. Pada tahun 2007 jumlah ODHA diseluruh dunia diperkirakan
sudah mencapai 33,2 Juta 9 30,6- 36,1 juta ). Setiap hari lebih 6800 orang terinfeksi
HIV dan lebih dari 5700 meninggal karena AIDS, yang disebabkan terutama kurangnya
akses terhadap pelayanan pengobatan dan pencegahan HIV

Seperti diketahui situasi epidemi HIV dan AIDS di Indonesia telah memasuki
epidemiterkonsentrasi.Berdasarkanhasil survey terpadu Biologis dan Perilaku ( STBP )
pada populasi kunci tahun 2007 dan 2011 ( Kemenkes 2007 dan 2011 ) menunjukkan
bahwa prevalensi HIV pada pengguna Napza Suntik ( Penasun ) turun dari 52,4 %
padatahun 2007 menjadi 42,4 % tahun 2011. Prevalensi HIV pada waria, wanita
pekerja seks ( WPS ) tampak stabil atau sedikit berkurang dari 24,3 % menjadi 23,2 %
( Waria ) dan 9,8% menjadi 9,3 % ( WPS ) dari 4 % menjadi 3 %. Namun demikian
meningkatnya prevalensi HIV pada lelaki yang seks dengan lelaki ( LSL ) dari 5,3 %
menjadi 12,4 % dan pelanggan PS dari 0,1 % menjadi 0,7 % meningkatkan
kekhawatiran. Model matematik dari epidemic HIV di Indonesia ( Asian Epidemic
Model ) menunjukkan proyeksi jumlah orang dengan HIV dan AIDS ( ODHA ) yang
meningkat pesat sampai dengan tahun 2017 jika tidak dilakukan percepatan upaya
pencegahan dan pengobatan. Dalam menghadapi epidemi HIV tersebut perlu
dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS yang lebihintensif,
menyeluruh terpadu dan terkoordinasi untuk menghasilkan program yang cakupannya
tinggi efektif dan berkelanjutan.

Puskesmas Lubuk Baja sebagai salah satu Puskesmas di Kota Batam ikut serta
aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS dengan mengadakan
kegiatan berupa Klinik VCT, IMS dan PDP, penyuluhan tentang HIV AIDS dan IMS
kekelompok resiko tinggi dan kelompok yang rentan tertular yang menjadi populasi
kunci dalam keberhasilan penanggulangan HIV AIDS ini.

Tata nilai kegiatan penanganan HIV AIDS dan IMS yang dilaksanakan di
Puskesmas Lubuk Baja didasari oleh Tata Nilai ber-TEKAD dalam melayani, yaitu :
T : Tanggung Jawab artinya Setiap pegawai Puskesmas Lubuk Baja memiliki rasa
Tanggung jawab dalam melaksanakan tupoksi dan tugas integrasinya,
E : Empati Artinya Setiap pegawai Puskesmas Lubuk Baja dapat menempatkan dirinya
Dalam keadaan, perasaan yang sama dengan orang lain,
K : Komunikatif artinya Setiap pegawai puskesmas lubuk baja Mampu menyampaikan
Dan memberikan informasi antar profesi layanan kesehatan dan kepasien,
A : Akuntable artinya Setiap pegawai puskesmas Lubuk Baja Mampu mengerjakan
Tugas dan kewajibannya serta dapat diukur,
D : Disiplin artinya Setiap pegawai puskesmas Lubuk Baja Taat dan tertib pada aturan
Serta waktu

II. DASAR HUKUM


1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 43 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 21 Tahun 2013 tentang
Penanggulangan HIV dan AIDS
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.51 tahun 2013 tentang
Pedoman Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 87 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Pengobatan Antiretroviral
5. Undang-undang Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran
Negara Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3273).
III. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud
Terselenggaranya pemeriksaan HIV dan IMS ditujukan bagi kelompok yang beresiko
tinggi maupun masyarakat yang ingin memeriksakan status HIV AIDS dan IMSnya.

b. Tujuan
A. Tujuan Umum

Program HIV AIDS dan IMS di PuskesmasLubuk Baja adalahpencegahan,


pengobatan dan penanggulangan HIV AIDS dan IMS di Masyarakat

B. Tujuan khusus :
1. Mencegah penularan HIV
2. Menemukan kasus baru penderita HIV AIDS dan IMS
3. Pengobatan HIV AIDS dan IMS
4. Meningkatkan pengetahuan Masyarakat, Kelompok resiko tinggi dan kelompok
rentan tertular HIV tentang HIV AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS)

IV. LOKASI
Lokasi kegiatan di lakukan di UPT. Puskesmas Lubuk Baja, Hotspot, bar dan spa di
wilayah kecamatan lubuk baja

V. SUMBER DANA
-

VI. TOTAL ANGGARAN


-

VII. RUANG LINGKUP KEGIATAN


- Pemeriksaan HIV/IMS pada bumil, kelompok populasi kunci (WPS, LSL, Waria,
Penasun, Pelanggan PS, pasangan risti)

VIII. SPESIFIKASI PEKERJAAN


a. Spesifikasi Barang / Jasa
b. Kriteria Penyedian

IX. HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)


-
X. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Rincian Kegiatan
Program Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
Kegiatan
Kegiatan Melakukan  Melakukan konseling dan tes HIV sukarela
program HIV kegiatan ( KTS ) maupun konseling IMS baik rujukan
AIDS dan IMS penanganan dari dalam gedung maupun luar gedung
pada dan pengobatan  MelakukanTes HIV atas inisiasi petugas
penyelenggara HIV IMS dalam kesehatan ( TIPK ) pasien yang berkunjung
UKP gedung kelayanan klinik Puskesmas Lubuk Baja
 Penjaringan HIV dalam gedung pada ibu
hamil dan pasien TB
 Pemeriksaan Diagnosis HIV dan IMS
 Melakukan pengobatan pada pasien IMS.
 Melakukan pengobatan pasien HIV reaktif
kelayanan PDP

Kegiatan Melakukan  Penyuluhan pada kelompok resiko tinggi


program HIV kegiatan  Penyuluhankapadakelompokanaksekolah
AIDS dan IMS penanganan  Mobile VCT dan IMS
pada HIV IMS di luar
penyelenggara gedung
UKM
PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR

LINTAS PERAN LINTAS PERAN


PROGRAM SEKTOR
Poli Rawat jalan Penemuan suspek HIV KPA Kota Batam DukunganPendampi
dan Rawat Inap ngan
Puskesmas

Laboratorium Penegakkan Diagnosa Kader peduli HIV Membantu jalannya


pasien kegiatan yang
diselenggarakan di
lingkungan

Promkes Penyebar luasan Dinas Pariwisata Membantu


informasi tentang HIV terselenggaranya
dan IMS acara yang diadakan
puskesmas di
Gizi Penemuan Suspek dari lingkungan diskotik,
kasus Gizi buruk massage, bar dll

TB HIV Kolaborasi
pemeriksaan HIV pada
pasien TB

b. Cara melaksanakan kegiatan

Kegiatan penanganan HIV IMS di puskesmasLubuk Baja dilaksanakan dengan:

A. Pelayanan dalam gedung yang meliputi pemeriksaan dan pengobatan HIV AIDS
dan IMS secara sukarela maupun tes inisiatif petugas kesehatan
B. Kolaborasi dengan lintas program dalam penemuan HIV ( kolaborasi pada
pemeriksaan ibu hamil, penderita TB dan Gizi buruk )
C. Pelayanan diluar gedung yang meliputi penyuluhan yang dilakukan pada
kelompok resiko tinggi, mobile VCT dan IMS
c. Pencatatan,pelaporan dan evaluasi kegiatan

Hasil kegiatan penanganan HIV AIDS dan IMS di Puskesmas Lubuk Baja
dicatat dalam registrasi dilaporkan dalam bentuk laporan bulanan dan aplikasi SIHA
dan LBPHA, dievaluasi dalam bentuk laporan bulanan dan dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kota Batam

d. Evaluasi pelaksanaan kegiatan


Kegiatan penanganan HIV dan IMS di Puskesmas Lubuk Baja dievaluasi oleh
penanggungjawab program kemudian dilaporkan kepenanggung jawab upaya
kesehatan masyarakat serta dipaparkan di lokmin lintas UKM.

XI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Jadwal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Konseling danTes √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 Merujuk pasien √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kelayanan PDP
3 Penyuluhan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 Mobile VCT dan IMS √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5 Laporan Bulanan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Batam, 26 Februari 2019


PPK
Kegiatan HIV/IMS

dr. Agnes Sintalia Saing


Penata TK.I
Nip. 19810110 201001 2 003

Anda mungkin juga menyukai