Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

DETEKSI DINI PADA KASUS IMS/HIV-AIDS


PUSKESMAS MARIUK
TAHUN 2019

1. Pendahuluan
Risiko penularan HIV dari ibu ke bayi dapat dikurangi sampai kurang dari
5% melalui kombinasi langkah- langkah pencegahan penularan dari ibu ke anak /
PMTCT (Prevention Mother to Child Transmission), termasuk terapi ARV
(antiretroviral) untuk ibu hamil dan anak yang baru lahir. Risiko penularan HIV dari
ibu ke bayi dapat dikurangi sampai kurang dari 5% melalui kombinasi langkah-
langkah pencegahan penularan dari ibu ke anak / PMTCT (Prevention Mother to
Child Transmission), termasuk terapi ARV (antiretroviral) untuk ibu hamil dan anak
yang baru lahir.

Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu infeksi paling sering pada


penderita HIV/AIDS. Akibat kerusakan cellular immunity oleh infeksi HIV
menyebabkan berbagai infeksi oportunistic,seperti TB [ada penderita HIV lebih
tinggi,TB merupakan penyebab kematian ( 30- 50 % ) pada penderita HIV/AIDS.
Mekanisme infeksi TB pada penderita HIV melalui : reaktivasi, infeksi baru yang
progresif. Infeksi HIV mengakibatkan kerusakan luas pada sistem imunitas seluler
sehingga terjadi koinfeksi. Infeksi TB mengakibatkan progresifitas perjalanan
HIV/AIDS yang lebih cepat hingga kematian.

Pelaksanaan kegiatan Program IMS/HIV-AIDS dilaksanakam sesuai Visi


Puskesmas Mariuk terwujudnya Puskesmas Perkotaan Berkualitas Menuju
Kecamatan Subang Sehat Mandiri Gotong royong tahun 2020. Dan Misi Puskesmas
Mariuk 1. Meningkatkan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
paripurna,merata,bermutu,dan terjangkau. 2. Mewujudkan pembangunan
berwawasan kesehatan dan menggerakkan masyarakat berprilaku hidup sehat. 3.
Meningkatkan kompetensi dan profesional petugas kesehatan secara berkelanjutan.
4.Mengoptimalkan peran dan fungsi jejaring puskesmas dengan sesuai tata Nilai
EDUN ( Efektif,Dinamis,Unggul,Nyaman. )
2. Latar Belakang

Strategi Pemeriksaan HIV-AIDS pada bumil dan pasien TB ditujukan untuk


mencegah dan mengurangi resiko penularan HIV,meningkatkan kualitas hidup
ODHA,serta mengurangi dampak social dan ekonomi akibat HIV-AIDS pada
individu,keluarga dan masyarakat agar individu dan masyarakat menjadi produktif
dan bermanfaat untuk pembangunan.Hal ini memerlukan peran aktif multipihak baik
pemerintah dan masyarakat termasuk mereka yang terinfeksi dan
terdampak,sehingga keseluruhan upaya penanggulangan HIV-AIDS dapat
dilakukan dengan sebaik-baiknya,menyangkut area pencegahan dan pengobatan.

Puskesmas Mariuk sebagai salah satu puskesmas di kota subang yang


ikut serta aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS dengan
mengadakan kegiatan berupakan pemeriksaan VCT,penyuluhan tentang HI-AIDS
dan IMS ke kelompok resiko tinggi dan kelompok yang rentan tertular yang menjadi
populasi kunci dalam keberhasilan penanggulangan HIV-AIDS ini.

3. Tujuan

3.1 Tujuan umum

Program HIV-AIDS dan IMS di Puskesmas Mariuk adalah pencegahan


dan penanggulangan HIV-AIDS dan IMS di masyarakat.

3.2 Tujuan Khusus

a) menemukan kasus baru penderita HIV-AIDS dan IMS


b) Meningkatkan pengetahuan Masyarakat,kelomok resiko tinggi dan
kelompok rentan tertular HIV tentang HIV-Aids dan penyakit Menular
Seksual ( IMS )
c) Mencegah penularan HIV.

4. Kegiatan pokok dan rincian Kegiatan


1. Melakukan deteksi dini pada ibu hamil di 4 kelurahan yang ada di wilayah
puskesmas mariuk
2. melakukan konseling dan pemeriksaan Bumil dan pasien TB di Puskesmas
5. Cara melaksanakan Kegiatan

No Kegiatan pokok Pelaksanaan Lintas Lintas sector Ket


program HIV- Program terkait
AIDS terkait terkait
1. Melakukan -menyusun - KIA -Kader
deteksi pada jadwal - Bidan desa
bumil dan pasien kegiatan yang -Poli Dot
TB akan
dilaksanakan
-konseling pra
tes dan post HIV
-pengambilan
sampel darah
-pencatatan hasil
Kegiatan

6. Sasaran
 Bumil : estimasi 1040/tahun
 Pasien TB
7. Jadwal pelaksanaan kegiatan

No kegiatan Jadwal tahun 2019


. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Deteksi dini pada bumil dan
pasien TB/pada populasi
umum

A. Monitoring,Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan

Evaluasi pelaksanaan kegiatan program akan dievaluasi 1 bulan sekali untuk melihat
kesesuaian antara rencana kegiatan dan realisasinya.

B. Pencatatan dan pelaporan dan evaluasi

1. penyelenggaraan pada kegiatan tiap ada pasien yang di periksa di catat pada
form VCT dan buku rekapan/buku panduan program dan didokumentasikan
2. Laporan bulanan di entry pada manual siha kemudian di online ke siha depkes
kemudian di print untuk pelaporan ke dinas kesehatan yang terlebih dahulu
laporkan ke kepala puskesmas.
3. Program akan dievaluasi oleh puskesmas per 6 bulan sekali
4. Program akan dievaluasi oleh dinas per 6 bulan sekali

Anda mungkin juga menyukai