Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA KOTAMOBAGU

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GOGAGOMAN
Jl. Inpres Kelurahan Gogagoman Kecamatan Kotamobagu Barat 95715

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


TENTANG PENYAKIT HIV/AIDS
DI UPTD PUSKESMAS GOGAGOMAN
TAHUN 2020

A. Pendahuluan
Puskesmas merupakan Pusat Kesehatan Masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Puskesmas
mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat
dalam wilayah kerjanya
Dalam rangka mengamankan jalannya pembangunan nasional, demi terciptanya
kwalitas manusia yang diharapkan, perlu peningkatan upaya penaggulangan HIV / AIDS,
yang melibatkan semua sektor pembangunan nasional melalui program yang terarah,
terpadu dan menyeluruh.
AIDS (Acuquired Immune Deficiency Sidrome) merupakan kumpulan gejala penyakit
yang disebabkan oleh virus HIV ( Human Immuno Deficiency Virus ) yang akan mudah
menular dan mematikan. Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh manusia, dengan
berakibat yang bersangkutan kehilangan daya tahan tubuhnya, sehingga mudah terinfeksi
dan meninggal karena berbagai penyakit infeksi, kanker dan lain-lain.
Sampai saat ini belum ditemukan vaksin pencegahan atau obat untuk penyembuhannya.
Jangka waktu antara terkena infeksi dan munculnya gejala penyakit pada orang dewasa
memakan waktu rata-rata 5-10 tahun. Selama kurun waktu tersebut walaupun masih
tampak sehat, secara sadar maupun tidak pengidap HIV dapat menularkan virusnya pada
orang lain.
Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Infeksi Menular Seksual akan lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual dengan
bergonta ganti pasangan, baik melalui vagina, oral maupun anal.

Kegiatan-kegiatan dalam setiap program Puskesmas disusun oleh Kepala


Puskesmas dan penanggung jawab program tidak hanya mengacu pedoman atau acuan
yang sudah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, maupun
Dinas Kesehatan Kota tapi juga perlu memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat
terutama sasaran program.
B. Latar belakang
Strategi penanggulangan HIV-AIDS ditujukan untuk mencegah dan mengurangi
risiko penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA, serta mengurangi dampak
sosial dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu, keluarga dan masyarakat, agar
individu dan masyarakat menjadi produktif dan bermanfaat untuk pembangunan. Hal ini
memerlukan peran aktif multipihak baik pemerintah maupun masyarakat termasuk mereka
yang terinfeksi dan terdampak, sehingga keseluruhan upaya penanggulangan HIV dan
AIDS dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya, yang menyangkut area pencegahan,
pengobatan, mitigasi dampak dan pengembangan lingkungan yang kondusif.
Untuk keberhasilan program pencegahan dan pengobatan diperlukan peran aktif dari
kelompok populasi kunci yaitu : (1) Orang-orang berisiko tertular atau rawan tertular
karena perilaku seksual berisiko yang tidak terlindung, bertukar alat suntik tidak steril; (2)
Orang-orang yang rentan adalah orang yang karena pekerjaan, lingkungannya rentan
terhadap penularan HIV, seperti buruh migran, pengungsi dan kalangan muda berisiko; dan
(3) ODHA adalah orang yang sudah terinfeksi HIV.
Seperti diketahui situasi epidemi HIV dan AIDS di indonesia telah memasuki epidemi
terkonsentrasi. Berdasarkan hasil Surveilans Terpadu HIV dan Perilaku (STHP, Populasi
Kunci, 2007) menunjukkan prevalensi HIV pada populasi kunci : Wanita Pekerja Seks
(WPS) langsung 10,4%; WPS tidak langsung 4,6%; waria 24,4%; pelanggan WPS 0,8%;
lelaki seks dengan lelaki (LSL) 5,2%; pengguna napza suntik 52,4%. Di provinsi Papua
dan Papua Barat terdapat pergerakan ke arah generalized epidemic dengan prevalensi HIV
sebesar 2,4% pada penduduk 15-49 tahun (STHP, Penduduk Papua, 2007).
Dalam menghadapi epidemi HIV tersebut perlu dilakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV dan AIDS yang lebih intensif, menyeluruh, terpadu dan
terkoordinasi, untuk menghasilkan program yang cakupannya tinggi, efektif dan
berkelanjutan.
Puskesmas Gogagoman sebagai salah satu Puskesmas yang ada di kota Kotamobagu ikut
serta dalam upaya pencegahan dan penangulangan HIV-AIDS dengan mengadakan
kegiatan berupa klinik PDP , penyuluhan tentang HIV-AIDS dan IMS ke kelompok resiko
tinggi dan kelompok yang rentan tertular HIV yang menjadi populasi kunci dalam
keberhasilan penanggulangan HIV-AIDS ini.

C. Tujuan umum dan tujuan khusus


1. Tujuan umum program HIV AIDS di Puskesmas Gogagoman adalah pencegahan dan
penanggulangan HIV- AIDS di masyarakat
2. Tujuan khusus:
Tujuan khusus program HIV- AIDS di Puskesmas Gogagoman adalah;
- menemukan kasus baru penderita HIV
- pencegahan penularan HIV dari ibu keanak
- meningkatkan pengetahuan kelompok resiko tinggi dan kelompok rentan tertular
HIV tentang HIV – AIDS.

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


1. Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada penyelenggaran UKP:
- melakukan Test HIV / Skrinning HIV pada Kelompok Resiko seperti IbunHamil dan
Pasien dengan Positif TB Paru atas Inisiasi Petugas Kesehatan (KTS) pasien yang
berkunjung kelayanan klinis Puskesmas Gogagoman
- melakukan Konseling dan Test HIV sukarela baik rujukan dari dalam gedung
maupun luar gedung Puskesmas Gogagoman
- merujuk pasien keunit laboratorium untuk test HIV
- melakukan Konseling pasien dengan Positif HIV
- menerima Rujukan pasien HIV Positif
- melayani pengobatan ARV untuk pasien positif HIV
2. Kegiatan Program HIV AIDS pada Penyelenggaraan UKM:
- Pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan kepada kelompok resiko tinggi dan rentan
tertular HIV tentang masalah HIV-AIDS.
- Kegiatan mobile PDP

a. Sasaran
Sasaran dan kegiatan ini adalah Masyarakat dengan Faktor Resiko Tinggi seperti Ibu
Hamil, Pasien Positif TB, pasien dengan IMS, LDL, PSK Penasun,Masyarakat WBP.

b. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Kegiatan dilaksanakan dengan matrik kegiatan sebagai berikut:
2020 2021
No Kegiatan Ja Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Se Okt Nov Des Jan Feb
n p
1. Penyuluhan x x x X x x x x x x x x x x
tentang
Penyaki HIV
2. Skrinning / x x x X x x x x x x x x x x
Test HIV
pada pasien
Ibu Hamil
3. Skrinning /
Test HIV
pada pasien
dengan X X X X X X X X X X X X X X
Positif TB
4. Konseling x x x x x x x x x x x x x x
pada pasien
HIV
5. Pembuatan
laporan
SIHA x x x x x x x x x x x x x x

c. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi dan pelaporan dilakukan setiap bulan berjalan apakah pelaksana kegiatan
sesuai jadwal.
d. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan
1. Pencatatan : Hasil Pemeriksaan dicacat pada Buku Register.
2. Pelaporan: semua pasien yang diSkrinning dilaporkan setiap bulan berjalan dan
datanya dimasukkan dalam Aplikasi Pelaporan SIHA.
3. Evaluasi : kegiatan dievaluasi setiap bulan berjalan Kepala Puskesmas.

Demikian Kerangka Acuan Kegiatan ini disusun guna kelancaran pelaksanakan kegiatan.

Gogagoman, Januari 2020


Kepala UPTD Puskesmas Gogagoman

SUKMAWATI, S.ST
NIP. 198505142008022001

Anda mungkin juga menyukai