Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RANCAEKEK DTP
Jl.Raya Rancaekek – Majalaya No.99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM HIV – AIDS


DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS)

I. PENDAHULUAN
Indonesia adalah salah satu Negara di Asia yang memiliki kerentanan
terhadap infekai penyakit HIV. Hal ini di akibat dampak perubahan ekonomi
dan perubahan kehidupan social. Dalam rangka mengamankan jalannya
pembangunan nasional, demi terciptanya kualitas manusia yang diharapkan,
perlu upaya penanggulangan HIV/AIDS yang melibatkan semua sektor
pembangunan nasional melalui program terarah, terpadu dan menyeluruh.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Sindrome) merupakan kumpulan
gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Imune Difeciency
Virus) yang akan mudah menular dan mematikan. Virus tersebut merusak
sistem kekebalan tubuh manusia dengan berakibat yang bersangkutan
kehilangan daya tahan tubuhnya, sehingga mudah terinfeksi dan meninggal
karena berbagai penyakit, kanker dan lain – lain.
Sampai saat ini belum ditemukan vaksin pencegahan atau obat untuk
menyembuhkannya langka waktu antara terkena infeksi dan munculnya
gejala penyakit pada orang dewasa memakan waktu rata – rata 5- 10 tahun.
Selama kurun waktu tersebut walaupun masih tampak sehat, secara sadar
maupun tidak pengidap HIV dapat menularkan virusnya pada orang lain.
Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang ditularkan melalui
hubungan seksual. Selain HIV / AIDS infeksi menular seksual lainnya juga
perlu perhatian. Seperti kasus sifilis, gonorrhoe dan lain-lain. IMS akan lebih
berisiko bila melakukan hubungan seksual dengan bergonta ganti pasangan,
baik melalui vagina, oral maupun anal.

II. LATAR BELAKANG


Penanggulangan HIV/AIDS memerlukan peran aktif multi pihak, baik
pemerintah maupun masyarakat termasuk mereka yang terinfeksi maupun
yang terdampak, sehingga keseluruhan upaya penanggulangan HIV dan
AIDS dapat dilakukan dengan sebaik – baiknya, yang menyangkut area
pencegahan, pengobatan, minimalisasi dampak dan pengembangan
lingkungan yang kondusif.
Departemen Kesehatan melaporkan bahwa terjadi peningkatan laju kasus
baru HIV AIDS. Untuk penemuan kasus baru HIV AIDS di Wilayah kerja
Puskesmas Rancaekek DTP periode tahun 2015 sampai dengan desember
2018 telah ditemukan 29 orang pasien dengan HIV positif yang terdiri dari
Wanita Pekerja Seks (WPS) 6 orang,Pelanggan Penjaja sex 2 orang, lelaki
seks dengan lelaki (LSL) 16 orang, pengguna napza suntik 1 orang, dan
penularan dari ibu ke Janin masa perinatal 4 orang, pasien tersebut
tersebar di 5 desa wilayah kerja Puskesmas Rancaekek DTP.
Dalam menghadapi epidemi HIV tersebut perlu dilakukan upaya
pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS yang lebih intensif,
menyeluruh, terpadu dan terkoordinasi, untuk menghasilkan program yang
cakupannya tinggi, efektif dan berkelanjutan

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Mencegah dan mengurangi risiko penularan HIV, meningkatkan
kualitas hidup ODHA serta mengurangi dampak sosial dan ekonomi
akibat HIV dan AIDS pada individu, keluarga dan masyarakat, agar
individu dan masyarakat menjadi produktif dan bermanfaat untuk
pembangunan
B. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit HIV AIDS
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit IMS
3. Menemukan kasus HIV sedini mungkin pada kelompok beresiko dan
segera merujuknya ke PDP
4. Kasus IMS dapat diaobati dengan tuntas sesuai prosedur
5. Mencegah terjadinya kasus HIV baru
6. Menurunkan tingkat diskriminasi pada ODHA

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


NO Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Penentuan sasaran  Berkolaborasi dengan layanan KIA, TB dan
IMS dan populasi kunci untuk menentukan
sasaran
(sasaran estimasi didpatkan dari dinas
kesehatan)
2 Promosi kesehatan /  Penyusunan dan pengadaan media KIE untuk
penyuluhan dalam dan penyuluhan
luar gedung  Berkoordinasi dengan lintas program dan
lintas sector untuk penjadwalan

3 Pemeriksaan deteksi dini  Pemeriksaan HIV pada ibu hamil


HIV dalam gedung  Pemeriksaan HIV pada pasien TB
 Pemeriksaan HIV pada pasien IMS
 Pemeriksaan HIV pada populasi kunci

4 Pelayanan IMS  Pelayanan IMS


Sesuai tupoksi,  Rujukan jika diperlukan
kompetensi,kewenangan
dan penugasan
5 Mobile VCT  Pemeriksaan HIV pada ibu hamil
 Pemeriksaan HIV pada populasi kunci

6 Kunjungan Rumah  Berkoordinasi dengan KDS


 Kunjungan rumah

7 Melakukan Rujukan  Koordinasi dengan petugas di PDP


 Koordinasi dengan LSM/KDS
 Merujuk pasien ketika ditemukan kasus baru

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN


NO Kegiatan Pelaksana Lintas Lintas sector Ket
Pokok Program HIV Program terkait
IMS terkait
1 Penentuan  Berkolaborasi  Program
sasaran dengan KIA
layanan KIA, :menyepak
TB dan IMS ati sasaran
dan populasi ibu hamil
kunci untuk  Program
menentukan TB
sasaran menyepak
(sasaran ati sasaran
estimasi TB
didpatkan dari
dinas
kesehatan)
2 Promosi  Penyusunan  Promkes  Kader, Sumber
kesehatan / dan pengadaan Melakukan kepala Biaya
penyuluhan media KIE penyuluha sekolah, BOK HIV
dalam dan untuk n tentang karang
luar penyuluhan penyakit taruna
gedung  Berkoordinasi HIV dan memberikan
dengan lintas IMS dukungan
program dan dan
lintas sector penggerakka
untuk n sasaran
penjadwalan

3 Pemeriksa  Pemeriksaan  Program Sumber


an deteksi HIV pada ibu KIA biaya
dini HIV hamil melakukan ATM GF
dalam test HIV
gedung pada ibu
hamil

 Program
 Pemeriksaan TB
HIV pada melakukan
pasien TB test HIV
pada
pasien TB
 Program
IMS
melakukan
 Pemeriksaan test HIV
HIV pada pada
pasien IMS pasien
IMS

 Pemeriksaan
HIV pada
populasi kunci

4 Mobile  Pemeriksaan  Laboratori LSM/KDS Sumber


VCT HIV pada um menginforma biaya
populasi kunci melakukan sikan dan ATM GF
pemeriksa menggerakk
an HIV an sasaran
pada
populasi
kunci
5 Kunjungan  Berkoordinasi  LSM / KDS Sember
Rumah dengan KDS memberikan biaya
 Kunjungan dukungan pd BOK HIV
rumah ODH agar
mempertaha
nkan
pengobatan
6 Melakukan  Koordinasi Sumber
Rujukan dengan  LSM/ KDS biaya
petugas di PDP ikut BOK HIV
 Koordinasi mendampingi
dengan saat merujuk
LSM/KDS
 Merujuk pasien
ketika
ditemukan
kasus baru

VI. SASARAN
1. Ibu hamil
2. Pasien TBC
3. Pasien IMS
4. Penjaja sex
5. LSL (Laki Sex Laki)
6. Transgender
7. Penasun
8. WBP
9. Masyarakat
VII. JADUAL KEGIATAN

N Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des

O
1 Penentuan 
sasaran
2 Promosi            
kesehatan /
penyuluhan
dalam dan luar
gedung
3 Pemeriksaan            
deteksi dini HIV
dalam gedung
4 Pelayanan IMS            
Sesuai tupoksi,
kompetensi,kewe
nangan dan
penugasan
5 Mobile VCT 
6 Kunjungan            
Rumah
7 Melakukan            
Rujukan

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan program.Pemantauan dilaksanakan secara
berkala dan terus menerus untuk dapat segera mendeteksi bila ada masalah
dalam melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan supaya dapat
dilakukan tindakan perbaikan. Evaluasi berguna untuk menilai sejauh mana
tujuan dan target yang telah ditetapkan dalam satu periode waktu tertentu.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. PENCATATAN

Setiap melakukan pemeriksaan HIV ( PITC ) dicatat dalam formulir PITC dan
di entri ke dalam SIHA untuk kemudian dilaporkan ke dinas kesehatan
kabupaten Kegiatan program pada penyelenggaraan UKM akan
didokumentasikan pada notulen kegiatan
2. PELAPORAN

Laporan bulanan program dilaporkan ke puskesmas dank e dinas kesehatan


melalui aplikasi SIHA, laporan penyuluhan dan kegiatan mobile vct akan
dilaporkan kepada kepala Puskesmas

3. EVALUASI KEGIATAN

a. Program akan dievaluasi oleh Tim Mutu Puskesmas 3 bulan sekali


b. Program akan dievaluasi oleh Dinas Kesehatan 1 tahun sekali

Mengetahui,
Kepala Puseksmas Rancaekek DTP

Anda mungkin juga menyukai