Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM HIV – AIDS DAN INFEKSI

MENULAR SEKSUAL (IMS) PUSKESMAS BESITANG


TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN

HIV/AIDS dan IMS adalah dua isu penting dalam bidang kesehatan global.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh, sedangkan IMS adalah kelompok infeksi yang ditularkan
melalui kontak seksual.

HIV adalah virus yang menyerang sel CD4 dalam tubuh manusia. Sel CD4
adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh kita. Ketika virus ini
menyerang sel CD4, sistem kekebalan tubuh melemah, membuat tubuh rentan
terhadap penyakit dan infeksi lainnya.

Indonesia adalah salah satu Negara di Asia yang memiliki kerentanan


HIV akibat dampak perubahan ekonomi dan perubahan kehidupan sosial.Saat
ini epidemi AIDS di dunia sudah memasuki dekade ketiga,namun penyebaran
infeksi terus berlangsung yang menyebabkan Negara kehilangan sumber daya
dikarenakan masalah tersebut.Program HIV AIDS dikelola pemerintah dan
masyarakat merupakan kebijakan yang terpadu untuk mencegah penularan HIV
dan memperbaiki kualitas hidup orang dengan HIV .Berdasarkan Undang-
undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan bahwa setiap kegiatan dalam
upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakatyang
setinggi tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip non
diskriminatif,pastisipatif dan berkelanjutan.Peraturan Presiden No 75 Tahun
2006mengamanatkan perlunya peningkatan upaya penanggulangan HIV dan
AIDS di seluruh Indonesia.

Infeksi menular seksual ( IMS ) di Negara berkembang merupakan


masalah besar dalam bidang kesehatan masyarakat.Di Asia Tenggara terdapat
hamper 50 juta IMS setiap tahun.

IMS dapat menyebabkan individu menjadi rentan terhadap infeksi


HIV.IMS dalam populasi mrupakan faktor utamapendorong terjadinya
pandemik HIV .Di Negara berkembang proporsi infeksi baru HIV dalam
populasi IMS lebih tinggi pada awal dan pertengahan epidemi HIV.Penularan
infeksi melalui hubungan seksual diikuti dengan perilaku yang menempatkan
individu dalam resiko tertular HIV sepertiberganti-ganti pasangan
seksual,pasangan beresiko tinggi,dan tidak konsisten menggunakan
kondom.Pencegahan terhadap IMS akan melindungi diri tertular HIV.
B. LATAR BELAKANG

Strategi penanggulangan HIV AIDS ditujukan untuk mencegah dan


mengurangi resiko penularan HIV,meningkatkan kualitas hidup ODHA,serta
mengurangi dampak social dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada
individu,keluarga dan masyarakat agar individu dan masyarakat menjadi
produktif dan bermanfaat untuk pembangunan.Hal ini memerlukan peran aktif
multipihak baik pemerintah dan masyarakat termasuk mereka yang terinfeksi
dan terdampak,sehingga keseluruhan upaya penanggulangan HIV dan AIDS.
Dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya,menyangkut area
pencegahan,pengobatan,mitigasi dampak dan pengembangan lingkungan yang
kondusif.Untuk keberhasilan program pencegahan dan pengobatan diperlukan
peran aktif dari kelompok populasi kunci yait : (1)Orang-orang yang beresiko
tertular atau rawan tertular karena perilaku seksual beresiko yang tidak
terlindung,bertukar alat suntik tidak steril,(2) Orang-orang yang rentan adalah
orang yang karena pekerjaan,lingkungannya rentan terhadap penularan HIV
seperti buruh migrant,pengungsi dan kalangan muda beresiko,dan ( 3 ) ODHA
adalah orang yang sudah terinfeksi HIV.Epidemi HIV merupakan masalah dan
tantangan serius terhadap kesehatan masyarakat di dunia.Pada tahun 2007
jumlah ODHA diseluruh duniadiperkirakan sudah mencapai 33,2 Juta 9 30,6-
36,1 juta ).Setiap hari lebih 6800 orang terinfeksi HIV dan lebih dari 5700
meninggal karena AIDS,yang disebabkan terutama kurangnya akses terhadap
pelayanan pengobatan dan pencegahan HIV.
Seperti diketahui situasi epidemi HIV dan AIDS di Indonesia telah
memasuki epidemi terkonsentrasi.Berdasarkan hasil survey terpadu Biologis
dan Perilaku ( STBP ) pada populasi kunci tahun 2007 dan 2011( Kemenkes
2007 dan 2011 ) menunjukkan bahwa prevalensi HIV pada pengguna Napza
Suntik ( Penasun ) turun dari 52,4 % pada tahun 2007 menjadi 42,4 % tahun
2011.Prevalensi HIV pada waria,wanita pekerja seks ( WPS ) tampak stabil
atau sedikit berkurang dari 24,3 % menjadi 23,2 % ( Waria ) dan 9,8% menjadi
9,3 % ( WPS ) dari 4 % menjadi 3 %.Namun demikian meningkatnya
prevalensi HIV pada lelaki yang seks dengan lelaki ( LSL )dari 5,3 %
menjadi12,4 % dan pelanggan PS dari 0,1 % menjadi 0,7 % meningkatkan
kekhawatiran.Model matematik dari epidemic HIV di Indonesia ( Asian

EpidemicModel ) menunjukkan proyeksi jumlah orang dengan HIV dan


AIDS ( ODHA ) yang . Meningkat pesat sampai dengan tahun 2017 jika tidak
dilakukan percepatan upaya pencegahan dan pengobatan.Dalam menghadapi
epidemi HIV tersebut perlu dilakukan upaya pencegahandan penanggulangan
HIV AIDS yang lebih intensif,menyeluruh terpadu dan terkoordinasi untuk
menghasilkan program yang cakupannya tinggi efektif dan berkelanjutan.
Puskesmas Besitang sebagai salah satu Puskesmas di BESITANG ikut
serta aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS dengan
mengadakan kegiatan berupa Klinik VCT dan IMS ,penyuluhan tentang HIV
AIDS dan IMS ke kelompok resiko tinggi dan kelompok yang rentan tertular
yang menjadi populasi kunci dalam keberhasilan penanggulanagn HIV AIDS
ini.
Tata nilai kegiatan penanganan tuberkulosis yang dilaksanakan di Puskesmas
Besitang didasari oleh Tata Nilai SMART yang terdiri dari :
S : Senyum,Salam ,Sapa, Santun dalam melayani

M :Memikat dalam performa dan menampilkan yang terbaik untuk masyarakat


A : Aktif terlibat dalam kegiatan masyarakat
R : Responsif dalam menangani masalah kesehatan
T :Terampil dalam melakukan tindakan berdasarkan SOP dalam setiap
pelayanan

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

1.Tujuan Umum
Program HIV AIDS dan IMS di Puskesmas Besitang adalah pencegahan dan
penanggulangan HIV AIDS dan IMS di Masyarakat.

2.Tujuan Khusus :
a. Menemukan kasus baru penderita HIV dan
IMS
b. Mencegah penularan HIV dan IMS
c. Meningkatkan pengetahuan Masyarakat,Kelompok resiko tinggi dan
kelompok rentan tertular HIV tentang HIV AIDS dan Penyakit Infeksi
Menular Seksual ( IMS )
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Program Kegiatan Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


Kegiatan program HIV Melakukan kegiatan  Melakukan konseling
AIDS dan IMS penanganan HIV IMS dan tes HIV sukarela (
dalam gedung KTS ) maupun
konseling IMS baik
rujukan dari dalam
gedung maupun luar
gedung
 Melakukan Tes HIV
atas inisiasi petugas
kesehatan ( TIPK )
pasien yang
berkunjung ke
layanan klinik
Puskesmas Besitang
 Penjaringan HIV
dalam gedung pada
ibu hamil dan pasien
TB
 Pemeriksaan
Diagnosis HIV dan
IMS
 Memberikan
pengobatan pada
pasien IMS
 Melakukan rujukan
pasien HIV reaktif ke
layanan PDP

Kegiatan program HIV Melakukan kegiatan  Penyuluhan pada


AIDS dan IMS penanganan HIV IMS di kelompok resiko
luar gedung. tinggi

 Penyuluhan kapada
kelompok anak
sekolah

 Mobile KTS

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Kegiatan penanganan HIV IMS di puskesmas ampenan dilaksanakan dengan


Pelayanan dalam gedung yang meliputi pemeriksaan HIV dan IMS secara
sukarela maupun tes inisiatif petugs kesehatan
Kolaborasi dengan lintas program dalam penemuan HIV ( kolaborasi pada
pemeriksaan ibu hamil,penderita TB dan Gizi buruk )
Pelayanan diluar gedung yang meliputi penyuluhan yang dilakukan pada
kelompok resiko tinggi,

F. SASARAN

Sasaran pelaksanaan kegiatan adalah kelompok yang beresiko tinggi maupun


masyarakat remaja, ibu hamil serta yang ingin memeriksakan status HIV dan
IMS nya.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

JADWAL
NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Konseling dan Test √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


2 Merujuk Pasien ke Layanan PDP
3 Penyuluhan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 Mobile VCT √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5 Laporan Bulanan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
H. MONITORING, EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Kegiatan penangann HIV dan IMS di Puskesmas Besitang dievaluasi oleh


penanggung jawab program kemudian dilaporkan ke penanggungjawab upaya
kesenatan masyarakat dan perorangan untuk dipaparkan lokakarya mini puskesmas
dbaik lokakarya mini bulanan maupun lokakarya mini lintas sektor.

Mengetahui Besitang,Januari 2023

KUPT Pekan Besitang Penangung jawab HIV DAN IMS

dr. Savitri Wardhani Tungga Dewi Sri Dewi Puspita BR S


NIP: 19810705 201001 2 034 NIP : 19770510 200801 2 006

Anda mungkin juga menyukai