MODUL PELATIHAN
KOLABORASI TB-HIV
BAGI PETUGAS
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
MATERI INTI 7
KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI
PENCEGAHAN HIV-AIDS & IMS
Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Kementerian Kesehatan R.I.
2013
1
Materi Inti 7- Komunikasi, Informasi dan Edukasi Pencegahan HIV-AIDS & IMS
I. DAFT AR ISI
I. DAFTAR ISI.................................................................................................. 2
2
Materi Inti 7- Komunikasi, Informasi dan Edukasi Pencegahan HIV-AIDS & IMS
Secara keseluruhan kegiatan KIE harus terintegrasi dalam program pelayanan dan
pencegahan yang ada, sebagai contoh: promosi penggunaan kondom, atau
pengobatan IMS pada kelompok dengan perilaku risiko tinggi akan efektif hanya jika
kondom dapat di akses dan adanya layanan pengobatan IMS serta tidak adanya
stigmatisasi. Lingkungan sosial yang positip tanpa adanya stigma dan diskriminasi
akan memfasilitasi terjadinya perubahan perilaku.
3
Materi Inti 7- Komunikasi, Informasi dan Edukasi Pencegahan HIV-AIDS & IMS
1. METODE
4
Materi Inti 7- Komunikasi, Informasi dan Edukasi Pencegahan HIV-AIDS & IMS
2. MEDIA
Materi inti 7
petunjuk latihan soal,
3. ALAT BANTU
LCD,
Flipchart,
Whiteboard,
dildo,
kondom laki-laki,
phantom vagina,
kondom perempuan,
5
Materi Inti 7- Komunikasi, Informasi dan Edukasi Pencegahan HIV-AIDS & IMS
SESI 4: KONDOM
Langkah Proses Pembelajaran sebagai berikut:
Peserta secara bergantian membaca pokok bahasan 3 materi inti pelatihan
Fasilitator mendorong peserta untuk menanyakan bagian yang tidak dimengerti.
Melakukan apersepsi tentang materi yang dibahas dengan metoda curah
pendapat, meminta beberapa peserta untuk menjawabnya, atau penjelasan dari
narasumber.
Fasilitator memperagakan cara memasang, melepaskan dan membuang
Fasilitator meminta peserta untuk melakukan peragaan pemasangan kondom
secara bergantian
Fasilitator memberikan apersepsi tentang materi yang dibahas dan peragaan
yang telah dilaksanakan
6
Materi Inti 7- Komunikasi, Informasi dan Edukasi Pencegahan HIV-AIDS & IMS
Tujuan umum dari KIE adalah mempromosikan dan mendukung perubahan perilaku
yang tepat, terutama diantara populasi dengan perilaku berisiko tinggi. Perubahan
perilaku yang diharapkan adalah:
Menunda hubungan seksual pertama kali (pada usia dini)
Mengurangi perilaku berganti-ganti pasangan
Meningkatkan penggunaan kondom
Meningkatkan penggunaan layanan pengobatan IMS; dan
Meningkatkan penggunaan jarum yang steril oleh Penasun
7
Materi Inti 7- Komunikasi, Informasi dan Edukasi Pencegahan HIV-AIDS & IMS
Jika seseorang mempunyai kedua penyakit ini, akan dapat menjadi sangat serius
dan dapat menyebabkan kematian, oleh karena itu penatalaksanaan yang tepat
(diagnosis dan pengobatan) sangat diperlukan. Pengobatan untuk HIV sudah
tersedia di beberapa RS dan dapat meningkatkan kualitas hidup ODHA. Dan
juga jika seseorang mengetahui status HIV-nya, petugas kesehatan dapat
mengobati penyakit TB nya dengan lebih baik. Jika seseorang tidak/belum
memutuskan untuk melakukan tes HIV, petugas kesehatan tetap akan mengobati
TB-nya.
8
Materi Inti 7- Komunikasi, Informasi dan Edukasi Pencegahan HIV-AIDS & IMS
[B] (Be faithful) : Bersikap saling setia kepada satu pasangan seks (tidak
berganti-ganti)
9
Materi Inti 7- Komunikasi, Informasi dan Edukasi Pencegahan HIV-AIDS & IMS
Pada pasien TB, juga perlu diberikan informasi mengenai keterkaitan antara
HIV dan IMS. Sehingga jika dijumpai pasien TB dengan gejala IMS harus
segera dirujuk ke layanan IMS.
10
Materi Inti 7- Komunikasi, Informasi dan Edukasi Pencegahan HIV-AIDS & IMS
A. Pengertian Kondom
Kondom merupakan penghambat atau dinding pemisah dan pencegah
terjadinya pertukaran cairan yang berasal dari dalam tubuh.
Menggunakan kondom berari 10.000 kali lebih terlindung daripada tidak
menggunakannya.
Sewaktu mengunakan kondom, pastikan bahwa kondom tersebut berkualitas
baik, berstandar mutu Internasional dan perhatikan pula tangal kadaluarsa
kondom.
Jangan gunakan kondom bila kemasannya rusak, warnanya pudar, kering
atau lengket dan bila anda meragukan kualitasnya.
Jangan menyimpan kondom di dalam dompet atau saku belakang celana
anda, karena kondom bisa rusak.
Jaga kondom agar tidak terkena sinar matahari langsung, simpan kondom
ditempat yang sejuk dan kering.
Jangan gunakan pelumas kondom dengan bahan dasar minyak seperti
vaseline, body lotion, baby oil, dsb, karena dapat menyebabkan kondom
rusak atau robek. Pakailah pelumas kondom berbahan dasar air.
B. Manfaat kondom
Pada hakekatnya kondom berguna untuk mencegah pertukaran cairan tubuh,
menahan sperma bertemu sel telur bermanfaat untuk mencegah kehamilan dan
mencegah masuknya virus untuk mencegah tertular hepatitis dan berbagai
penyakit IMS dan HIV. Selain manfaat tersebut diatas, kegunaan kondom lainnya
adalah; variasi dalam hubungan seksual; hubungan seksual menjadi lebih lama,
bila selalu menggunakan kondom, anda tidak perlu mengunjungi klinik IMS,
kondom mencegah IMS yang dapat menyebabkan kemandulan dan
meningkatkan kemungkinan terinfeksi HIV, kondom mengandung pelicin
sehingga membantu mencegah lecet.
Kondom laki-laki sudah lama ada, kurang lebih 3000 tahun yang lalu. Perempuan
selama ini mengalami kesulitan meyakinkan pasangan untuk menggunakan
kondom guna melindungi diri mereka berdua dari IMS, HIV dan mencegah
kehamilan. Saat ini perempuan mempunyai pilihan untuk menggunakan kondom
perempuan.
11
Materi Inti 7- Komunikasi, Informasi dan Edukasi Pencegahan HIV-AIDS & IMS
C. Jenis kondom
1. Kondom laki-laki
Kondom laki – laki terbuat dari lateks yang sangat tipis dan sangat kuat.
Kondom yang baik tidak mudah robek. Kondom laki-laki lebih mudah
ditemukan dan lebih populer bila dibandingkan dengan kondom perempuan.
Kondom biasanya dilengkapi dengan cairan pelicin berbahan dasar air.
Kondom mudah rusak bila dipakai dengan menggunakan pelicin berbahan
dasar minyak (misalnya hand body).
Kondom bisa rusak karena beberapa hal seperti : suhu panas; terkena benda
tajam, misalnya kuku; cairan berbahan dasar minyak. Menggunakan kondom
sekaligus 2 bisa menyebabkan karet bergesekan dan dapat menyebabkan
rusak. Kondom laki-laki sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan
kondom perempuan karena tidak memberikan perlindungan ganda.
2. Kondom Perempuan
Mengapa kondom perempuan?
Masih rendahnya penggunaan kondom laki-laki meskipun mengalami
peningkatan
Memberikan alternatif pada perempuan aktif melindungi diri
Hasil survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2003 menyebutkan
penggunaan kondom pada pasangan usia subur sangat rendah yaitu
0.9%.
Diperkirakan ada 7-10 juta lelaki pelanggan pekerja seks di Indonesia
12
Materi Inti 7- Komunikasi, Informasi dan Edukasi Pencegahan HIV-AIDS & IMS
14
Materi Inti 7- Komunikasi, Informasi dan Edukasi Pencegahan HIV-AIDS & IMS
15
Materi Inti 7- Komunikasi, Informasi dan Edukasi Pencegahan HIV-AIDS & IMS
LATIHAN 1
6. SIMULASI KIE
16
Materi Inti 7- Komunikasi, Informasi dan Edukasi Pencegahan HIV-AIDS & IMS
VIII. REFERENSI
17