Anda di halaman 1dari 21

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM

MANAJEMEN HIV AIDS

DISUSUN OLEH
TIM

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
TAHUN 2013
Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

DAFTAR ISI

Daftar Isi ............................................................................................................... 2

Pendahuluan ........................................................................................................ 3

Kegiatan Belajar 1 : Kelompok Dampingan Sebaya.................................... 6

Kegiatan Belajar 2 : Manajemen Kasus .......................................................... 12

Tes Akhir Modul .................................................................................................. 20

Daftar Pustaka..................................................................................................... 21

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV-AIDS2


Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dari hari ke hari, tahun demi tahun kasus HIV AIDS di dunia
semakin meningkat baik akibat seks bebas maupun akibat
penyalahgunaan NAPZA khususnya napza suntik. Dengan semakin
banyaknya pengidap HIV atau ODHA maka akan semakin banyak pula
informasi yang dibutuhkan bagi mereka agar dapat menjalani
kehidupan sehari hari lebih baik. Manajemen Kasus HIV dan AIDS
merupakan salah satu metode pelayanan yang bisa digunakan untuk
membantu Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA). Pelayanan
Manajemen Kasus menggunakan pendekatan individual secara holistic
dan terpadu, yang mengkaitkan dan mengkoordinasikan klien dengan
sumber layanan baik medis, psikososial dan spiritual.
Peningkatan pengetahuan terhadap kelompok dampingan,
tahapan dalam sebuah perubahan prilaku adalah dengan peningkatan
pengetahuan tentang IMS, HIV dan AIDS serta upaya-upaya
pencegahannya dilakukan pendekatan secara individu, pendekatan
kelompok pelatihan sehari sebagai salah satu sarana untuk melakukan
seleksi terbentuknya kelompok pendidik sebaya, penyediaan media
KIE sebagai dukungan informasi serta memberikan rujukan jika
terinfeksi IMS, HIV dan AIDS.
Keterlibatan kelompok dampingan dalam Pelaksanaan Program
Penanggulangan HIV dan AIDS, program yang berkelanjutan
dibutuhkan peran dan kerjasama antar semua element masyarakat
termasuk di dalamnya adalah kelompok dampingan. Kelompok
dampingan adalah subjek dalam program yang dilakukan, sekaligus
sebagai mandat dalam strategi penanggulangan HIV dan AIDS
nasional masyarakat adalah sebagai pelaku utama dalam kegiatan.
Peran pendidik sebaya sebagai role model dalam upaya

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV-AIDS3


Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

penanggulangan HIV dan AIDS sangat dibutuhkan sehingga dalam


proses pelaksanaanya dibutuhkan system rekruitmen yang baik
Peningkatan pengetahuan terhadap kelompok dampingan,
tahapan dalam sebuah perubahan prilaku adalah dengan peningkatan
pengetahuan, yang dilakukan dalam peningkatan pengetahuan tentang
resiko pekerjaannya berkaitan IMS, HIV dan AIDS serta upaya – upaya
pencegahannya dilakukan pendekatan secara individu, pendekatan
kelompok pelatihan sehari sebagai penguatan informasi dan sebagai
salah satu sarana untuk melakukan seleksi terbentuknya kelompok
pendidik sebaya.
Manajemen kasus HIV AIDS sebagai pelayanan terpadu bagi
orang dengan HIV / AIDS (ODHA) adalah pelayanan yang mengkaitkan
dan mengkoordinasi bantuan dari berbagai lembaga dan badan
penyedia dukungan medis, psikososial, dan praktis bagi individu –
individu yang membutuhkan bantuan itu. Dengan intervensi yang
diberikan dalam pelayanan manajemen kasus HIV dan AIDS, banyak
ODHA yang merasa terbantu. Pemahaman akan HIV dan AIDS sudah
lebih baik, lebih mengetahui dan termotivasi untuk menjaga kondisi
kesehatannya, mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mencegah
penularan kepada orang lain dan menjaga agar tidak tertular infeksi
lain, dan bahkan sebagian dari mereka sudah menjadi motivator bagi
teman-teman pemuda di lingkungannya yang menggunakan narkoba
suntik untuk mengikuti VCT (Voluntary Counseling & Testing). Hal ini
dilakukan setelah ia memberi informasi tentang HIV dan AIDS,
pencegahan dan penularannya, manfaat dilakukan VCT dan tempat-
tempat pelayanan VCT, informasi adanya layanan manajemen kasus
HIV dan AIDS bagi mereka yang hasil tes HIV-nya positif. Semua ini
dilakukan atas apa yang sudah dirasakannya, dimana mengetahui hasil
tes lebih dini akan lebih baik untuk dapat penanganan yang lebih dini
pula sehingga kondisi kesehatan pun dapat lebih baik, tidak cepat jatuh
ke stadium AIDS.

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV-AIDS4


Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

Modul ini dikemas dalam dua kegiatan belajar dan seluruhnya diberi
alokasi waktu 32 jam. Dua kegiatan tersebut disusun dengan urutan
sebagai berikut :
1. Kelompok dampingan sebaya
2. Manajemen Kasus
B. KOMPETENSI DASAR
1. Mahasiswa mampu memahami keuntungan dukungan sebaya,
bagaimana memperkenalkan dukungan sebaya dan cara
menawarkan dukungan sebaya.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menerapkan prinsip-prinsip
dasar serta memahami fungsi / kegiatan manajemen kasus HIV /
AIDS dan peran manajer kasus dalam membantu ODHA
memecahkan masalah
3. Mahasiswa mampu melaksanakan system manajemen kasus
dalam perawatan, dukungan dan perawatan ODHA.
C. STANDAR KOMPETENSI
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Memahami keuntungan dukungan sebaya, bagaimana
memperkenalkan dukungan sebaya dan cara menawarkan
dukungan sebaya
2. Menjelaskan dan menerapkan prinsip-prinsip dasar serta
memahami fungsi / kegiatan manajemen kasus HIV / AIDS dan
peran manajer kasus dalam membantu ODHA memecahkan
masalah
3. Melaksanakan system manajemen kasus dalam perawatan,
dukungan dan perawatan OD
4. HA.
D. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan belajar 1 : Kelompok dampingan sebaya
Kegiatan belajar 2 : Manajemen kasus

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV-AIDS5


Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV-AIDS6


Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

Mata kuliah : Manajemen HIV AIDS


Pokok bahasan : Kelompok Dampingan Sebaya
Sub Pokok Bahasan : 1. Keuntungan dukungan sebaya
: 2. Cara bagaimana
memperkenalkan dukungan
sebaya
: 3. Cara menawarkan dukungan
sebaya
Semester : IV

LEARNING OUTCOME
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu :
1. Memahami prinsip dasar dukungan sebaya
2. Memahami bagaimana memperkenalkan dukungan sebaya
3. Memahami cara menawarkan dukungan sebaya

DASAR TEORI
Keterlibatan kelompok dampingan dalam Pelaksanaan Program
Penanggulangan HIV dan AIDS, program yang berkelanjutan dibutuhkan
peran dan kerja sama antara semua element masyarakat termasuk di
dalamnya adalah kelompok dampingan. Kelompok dampingan adalah
subjek dalam program yang dilakukan, sekaligus mandat dalam strategi
penanggulangan HIV AIDS nasional. Masyarakat adalah pelaku utama
dalam kegiatan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan
pendidik sebaya dengan konsep peran “DASA WISMA”. Dukungan sebaya
adalah dukungan untuk dan oleh orang dalam situasi yang sama. Dukungan
sebaya meliputi orang yang menghadapi tantangan yang sama seperti
pasien dengan infeksi tertentu, komunitas tertentu, orang-orang dengan
permasalahan yang sama. Dukungan sebaya bisa diantara seseorang yang

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV-AIDS7


Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

menghadapi tantangan untuk pertama kalinya dengan seseorang yang


telah mampu mengelolanya.
Kebijakan umum yang mendukung pelaksanaan program intervensi
perubahan perilaku dalam pencegahan IMS dan HIV adalah :
1. Upaya pengendalian HIV dan AIDS diutamakan pada kelompok
masyarakat berperilaku risiko tinggi tetapi harus memperhatikan
kelompok masyarakat yang rawan, termasuk yang berkaitan dengan
pekerjaannya dan kelompok marginal terhadap penularan HIV AIDS
2. Upaya pencegahan yang efektif termasuk pengendalian IMS pada sub
populasi berisiko tertentu dan promosi alat/jarum suntik steril serta
terapi rumatan metadon bertujuan untuk memutuskan rantai penularan
HIV
3. Pelaksanaan kegiatan program pengendalian IMS, HIV dan AIDS
menggunakan standar, pedoman dan petunjuk teknis yang
diberlakukan departement kesehatan
4. Layanan kesehatan terkait IMS, HIV dan AIDS tanpa diskriminasi dan
menerapkan prinsip keberpihakan pada pasien dan masyarakat
5. Upaya pengendalian HIV dan AIDS harus menghormati harkat dan
martabat manusia serta memperhatikan keadilan dan kesetaraan
jender
6. Upaya pencegahan HIV dan AIDS pada anak sekolah, remaja, dan
masyarakat umum diselenggarakan melalui kegiatan komunikasi,
informasi dan edukasi guna mendorong kehidupan yang lebih sehat
7. Upaya pencegahan yang efektif termasuk penggunaan kondom 100%
pada setiap hubungan seks berisiko, semata mata hanya untuk
memutus rantai penularan HIV
8. Upaya pengendalian HIV dan AIDS diselenggarakan oleh masyarakat,
pemerintah dan LSM berdasarkan prinsip kemitraan. Masyarakat dan
LSM menjadi pelaku utama sedangkan pemerintah berkewajiban
mengarahkan, membimbing dan menciptakan suasana yang
mendukung terselenggaranya upaya pengendalian HIV dan AIDS

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV-AIDS8


Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

9. Upaya pengendalian HIV dan AIDS diutamakan pada kelompok


masyarakat berperilaku risiko tinggi tetapi harus pula memperhatikan
kelompok masyarakat yang rentan termasuk yang berkaitan dengan
pekerjaannya dan kelompok marginal terhadap penularan HIV dan
AIDS
Keuntungan Dukungan Sebaya
Keuntungan-keuntungan dari dukungan sebaya yaitu :
1. Mengurangi isolasi
2. Meningkatkan dukungan social
3. Mengurangi stigma
4. Membantu berbagi pengalaman
5. Membantu orang untuk melihat bahwa hidup dengan HIV adalah
mungkin
6. Bisa mengontrol dirinya dengan hidup yang lebih sehat
7. Meningkatkan kualitas hidup ODHA
Bagaimana memperkenalkan dukungan sebaya
Cara memperkenalkan dukungan sebaya meliputi :
1. Berbicara mengenai dukungan sebaya kepada klien secara teratur
2. Tekankan keuntungan-keuntungan dukungan sebaya
3. Mengenali kekhawatiran mereka
4. Cari tahu pelayanan lokal yang tersedia dan ketahui secara detail
kelompok yang ada di wilayah anda
Cara menawarkan dukungan sebaya
1. Dukungan sebaya perorangan : Bila orang baru terinfeksi, ia
membutuhkan orang lain yang punya pengalaman yang sama
2. Kelompok sosial : ODHA sering merasa diisolasi dan merasa sendiri.
Pertemuan dengan ODHA lainya akan mengurangi isolasi dan
mendorong mereka untuk hidup lebih berkualitas. Kelompok awal terdiri
dari dua orang dan berkembang sesuai dengan kebutuhan.

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV-AIDS9


Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

PETUNJUK KERJA
1. Baca dan pelajari terlebih dahulu materi yang tersedia
2. Tanyakan pada dosen pembimbing bila terdapat hal-hal yang kurang

dimengerti

Tugas Kelompok !

Lakukan Role Play di kelas, beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai

pemegang peranan tertentu untuk memainkan peranan bagaimana cara

memperkenalkan dan menawarkan dukungan sebaya.

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV-AIDS10


Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

SKALA PENILAIAN
NAMA :
NIM :
KELOMPOK :
NO KETERANGAN 0 1 2 3 4
1 Persiapan
Membuat format/narasi role play
sesuai panduan
2 Sikap dan tingkah laku
Menunjukkan kedisiplinan
(datang tepat waktu)
Menunjukkan kesiapan
mengikuti kegiatan
Menunjukkan penampilan rapi
dan sikap sesuai peranan role
play
Menunjukkan sikap bersungguh
– sungguh dalam mengikuti
semua kegiatan
3 Pelaksanaan :
Cara memperkenalkan
dukungan sebaya
Berbicara mengenai dukungan
sebaya kepada klien
Menekankan keuntungan-
keuntungan dukungan sebaya
Mengenali kekhawatiran
klien/mereka
Mencari tahu pelayanan lokal
yang tersedia
Cara menawarkan dukungan
sebaya
Dukungan sebaya perorangan
Kelompok sosial
3 Laporan
Membuat laporan sesuai
kegiatan
JUMLAH NILAI

NILAI : Jumlah Nilai x 100%


48

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV-AIDS11


Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV-AIDS12


Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

Mata kuliah : Manajemen HIV AIDS


Pokok bahasan : Manajemen Kasus
Sub Pokok Bahasan : 1. Prinsip-prinsip dasar
manajemen kasus HIV
AIDS
: 2. Kegiatan manajemen dan
peran manajer kasus
: 3. Manajemen kasus dalam
perawatan, dukungan dan
pengobatan ODHA
Semester : IV

LEARNING OUTCOME
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan dan menerapkan prinsip-prinsip dasar manajemen kasus
HIV AIDS
2. Memahami fungsi/kegiatan manajemen kasus HIV AIDS dan peran
manajer kasus dalam membantu ODHA memecahkan masalah
3. Melaksanakan sistem manajemen kasus dalam perawatan, dukungan
dan pengobatan ODHA

DASAR TEORI
Prinsip-prinsip dasar manajemen kasus HIV AIDS
Manajemen kasus adalah pelayanan terpadu yang mengkaitkan dan
mengkoordinasi bantuan dari berbagai lembaga dan badan penyedia
dukungan medis, psikososial, dan praktis bagi individu-individu yang
membutuhkan bantuan itu. Tujuan dari manajemen kasus yaitu tersedianya
akses pelayanan dan koordinasi yang mencakup bantuan berbasis
masyarakat sehingga memungkinkan orang-orang yang mempunyai

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV-AIDS13


Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

masalah untuk menjalani kehidupan secara normal dalam lingkungan


alamiah. Dengan adanya manajemen kasus HIV AIDS menyadarkan kita
bahwa orang yang hidup dengan HIV merupakan tantangan biopsikososial
dan spiritual. Komponen pelayanan manajemen kasus HIV meliputi
pencegahan dan pengurangan risiko. Manajemen kasus merupakan
program terpadu yang memperhatikan peningkatan mutu melalui evaluasi
hasil, dan dapat menjaga kerahasiaan ODHA dengan memperhatikan
kompetensi budaya. Manajer kasus adalah seorang yang profesional yang
bekerja dan peduli pada program penanggulangan HIV AIDS, mampu
menjaga kerahasiaan ODHA, mampu bekerja erat dengan tim perawatan
kesehatan, mampu memfasilitasi ODHA pada akses perawatan dan
dukungan serta mencakupkan upaya pengurangan resiko dan pendidikan
HIV.
Fungsi atau kegiatan inti dari manajer kasus adalah :
1. Intake / Penerimaan Awal
Membangun hubungan kolaboratif dengan klien dan mengumpulkan
informasi serta memberi informasi mengenai persyaratan, batas
layanan, hak dan tanggung jawab klien.
2. Asesmen
Asesmen risiko penularan mencakup :
 Upaya mengidentifikasi hambatan bagi klien untuk mengurangi
risiko penularan
 Upaya pendidikan mengenai penularan HIV dan cara-cara
memperkecil resiko
Asesmen kemampuan klien mengikuti perawatan yaitu :
 Upaya mengidentifikasi kebutuhan perawatan dan dukungan
3. Perencanaan dan Pelayanan
Mengidentifikasi dan mendokumentasikan :
 Pelayanan yang dibutuhkan klien serta tujuan dan hasil yang
ingin dicapai

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV-AIDS14


Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

 Langkah-langkah pelayanan yang diperlukan untuk memenuhi


kebutuhan klien
 Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan klien
4. Pengkaitan dan Rujukan
 Melaksanakan strategi perencanaan pelayanan dalam rangka
mencapai kebutuhan klien
 Mengkoordinasi pelayanan dan rujukan-rujukan itu sendiri
 Mengadvokasi pelayanan terhadap klien jika dia tidak sanggup
mendapatkannya
 Mengkoordinasi dengan manajer kasus lain dengan siapa klien
akan bekerja
 Membuat perjanjian dan pelaksanaan rujukan kepada lembaga
lain
5. Monitoring dan Evaluasi
 Memastikan semua kegiatan dilaksanakan sesuai rencana dan
sesuai jadwal yang ditentukan
 Meyakinkan bahwa klien diakses secara tepat kepada lembaga
yang sesuai
 Mengidentifikasi dan mengatasi hambatan yang mungkin
diperoleh klien selama menerima pelayanan
 Menentukan apakah klien masih membutuhkan pelayanan
manajemen kasus
 Mengakses kembali dan memperbaiki rencana pelayanan
supaya selalu tepat
 Menyediakan dokumentasi yang tepat
Sistem Manajemen Kasus Dalam Perawatan, Dukungan Dan Pengobatan
Odha
Peran manajer kasus yaitu pemberi dukungan dimana adanya hubungan
suportif yang baik dengan klien, dan membuat mereka merasa memiliki
harapan.
Perawatan komprehensif

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV-AIDS15


Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

Perawatan yang melibatkan suatu jejaring sumber daya dan pelayanan


dukungan secara holistik, komprehensif dan luas untuk ODHA dan
keluarganya.
Perawatan Berkesinambungan
Perawatan yang menghubungkan antara perawatan rumah sakit dan
perawatan di rumah secara timbal balik sepanjang perjalanan penyakit.
Perawatan komprehensif berkesinambungan meliputi :
1. Tata laksana klinis
2. Perawatan pasien
3. Edukasi
4. Pencegahan
5. Konseling
6. Perawatan Paliativ
7. Dukungan social
Kegiatan pencegahan meliputi :
1. Peningkatan gaya hidup sehat melalui KIE, life skill education,
pendidikan kelompok sebaya, konseling.
2. Peningkatan penggunaan kondom pada perilaku seksual rawan tertular
dan menularkan
3. Pengurangan dampak buruk pada pengguna NAPZA suntik
4. Penatalaksanaan IMS (Klinik IMS, Pemeriksaan Berkala, Pengobatan
dengan Pendekatan Syndrome dan etiologi)
5. Skrining pengamanan donor darah
6. Kewaspadaan universal pada setiap kegiatan medis
7. Pencegahan penularan dari ibu HIV + kepada anaknya

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV-AIDS16


Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

PETUNJUK KERJA
1. Baca dan pelajari terlebih dahulu materi yang tersedia
2. Tanyakan pada dosen pembimbing bila terdapat hal-hal yang kurang
dimengerti
Tugas Kelompok !
Lakukan Role Play di kelas, beberapa anggota kelompok ditunjuk
sebagai pemegang peranan tertentu untuk memainkan peranan.
Bagaimana manajer kasus dalam pelayanan menyeluruh dan
berkesinambungan dalam perawatan, dukungan, dan pengobatan orang
terinfeksi HIV (ODHA). Manajemer kasus akan memainkan sejumlah
peranan pemberi bantuan. Peran itu akan dilakukan dari penerimaan
awal, asesmen, perencanaan dan pelayanan, pengkaitan dan rujukan,
monitoring dan evaluasi.

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV-AIDS17


Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

SKALA PENILAIAN
NAMA :
NIM :
KELOMPOK :
NO KETERANGAN 0 1 2 3 4
1 Persiapan
Membuat format/narasi role
play sesuai panduan
2 Sikap dan tingkah laku
Menunjukkan kedisiplinan
(datang tepat waktu)
Menunjukkan kesiapan
mengikuti kegiatan
Menunjukkan penampilan
rapi dan sikap sesuai
peranan role play
Menunjukkan sikap
bersungguh – sungguh
dalam mengikuti semua
kegiatan
3 Pelaksanaan :
Penerimaan Awal
Asesmen
Mengidentifikasi kebutuhan
perawatan
Pendidikan mengenai
penularan HIV dan cara-
cara memperkecil resiko
Perencanaan dan
Pelayanan
Pelayanan yang
dibutuhkan klien
Langkah-langkah
pelayanan
Waktu yang dibutuhkan
Pengkaitan dan Rujukan
Melaksanakan strategi
perencanaan pelayanan
Mengkoordinasi pelayanan
dan rujukan
Mengadvokasi pelayanan
terhadap klien

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV-AIDS18


Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

Mengkoordinasi dengan
manajer kasus
Membuat perjanjian dan
pelaksanaan rujukan
Monitoring dan Evaluasi
Memastikan semua
kegiatan dilaksanakan
sesuai rencana
Meyakinkan bahwa klien
diakses secara tepat
Mengidentifikasi dan
mengatasi hambatan
selama klien menerima
pelayanan
Menentukan apakah klien
masih membutuhkan
pelayanan manajemen
kasus
memperbaiki rencana
pelayanan
Menyediakan dokumentasi
yang tepat
3 Laporan
Membuat laporan sesuai
kegiatan
JUMLAH NILAI

NILAI : Jumlah Nilai x 100%


92

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV-AIDS19


Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

Test Akhir Modul


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kelompok dampingan sebaya
2. Sebutkan keuntungan dari dukungan sebaya
3. Sebutkan cara memperkenalkan dan menawarkan dukungan sebaya
4. Jelaskan yang dimaksud dengan manajemen kasus dalam HIV AIDS
5. Jelaskan tujuan dari manajemen kasus
6. Sebutkan dan jelaskan kegiatan inti dari manajer kasus
7. Jelaskan sistem manajemen kasus dalam perawatan, dukungan dan
pengobatan odha
8. Sebutkan kegiatan pencegahan HIV AIDS dalam manajemen kasus

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV-AIDS20


Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI, 2009. Pusat Promosi Kesehatan (Sehat dan


Positif Untuk ODHA . Jakarta
Direktorat P2ML, Ditjen P2PL, Depkes RI, 2009, Manajemen
Penanggulangan HIV dan AIDS
Donna ignata, medical surgical nursing : A nursing process approach WB
sounders, philadelpia 1992
ghie.wordpress.com/2007/02/01/asal-usul-hivaids
Lewis ef all, medical surgical nursing : Asessment and management of
clinical problems, M Mosby, Philadelphia 2000
Mansjoer, Arif.dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia: Media Aesculapius
Sumber lain yang mendukung

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV-AIDS21

Anda mungkin juga menyukai