Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KEGIATAN

PELAYANAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS


RSUD DABO TAHUN 2022

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DABO
KABUPATEN LINGGA
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas rahmat
dan karunia-Nya, Laporan Kegiatan Pelayanan Penanggulangan HIV/AIDS
Rumah Sakit Umum Daerah Dabo Tahun 2022 ini selesai disusun. Laporan
kegiatan ini adalah rangkuman hasil kegiatan program kerja pelayanan
penanggulangan HIV/AIDS di RSUD Dabo.
Perlu disadari bahwa masih kurangnya Pelayanan Penanggulangan
HIV/AIDS di RSUD Dabo, serta memerlukan dukungan dari para klinisi di rumah
sakit. Maka dari itu, diharapkan dengan adanya program kerja ini dapat
meningkatkan Pelayanan Penanggulangan HIV/AIDS di RSUD Dabo.
Tidak lupa penyusun sampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas
bantuan semua pihak dalam memberikan dukungan dan masukan dalam
pembuatan Laporan Kegiatan Pelayanan Penanggulangan HIV/AIDS RSUD Dabo
Tahun 2022. Kami sadar akan terdapatnya kekurangan dalam laporan kegiatan
ini. Oleh karena itu, kekurangan ini secara berkesinambungan akan terus
diperbaiki sesuai dengan tuntutan dalam pengembangan RSUD Dabo.

Dabo Singkep, 1 Desember 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Cover …………………………………………………………………………………….. i
Kata Pengantar …………………………………………………………………………. ii
Daftar Isi………………………………………………………………………………….. iii
I. PENDAHULUAN ………..………………………………….……… .…………….. 1
II. TUJUAN….………………………………………………………………………..... 2
III. RUANG LINGKUP KEGIATAN..……………….………………………………….. 3
IV. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN …...……..……………………………......... 4
V. HAMBATAN………………………………..………………………………………… 7
VI. KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………...……………….. 8
VII. PENUTUP…………………………… …………………………………….……….. 8
LAMPIRAN ………………………………………………………………………………. 10

iii
I. PENDAHULUAN
Perkembangan epidemi Human Immunodefficiency Virus menyebabkan
Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di dunia telah menjadi
masalah global dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mempunyai visi “Masyarakat
Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”, dengan salah satu misinya adalah :
Melindungi Kesehatan Masyarakat dengan Menjamin Tersedianya Upaya
Kesehatan yang Paripurna, Merata, Bermutu dan Berkeadilan”. Sejalan dengan
visi dan misi tersebut, sangatlah penting untuk memadukan upaya promotif dan
preventif dengan upaya perawatan, dukungan serta pengobatan yang
berkualitas dan sesuai dengan perkembangan yang ada pada saat ini.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan 278 rumah
sakit rujukan Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) melalui Surat Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 780/MENKES/SK/IV/2011 tentang penetapan
lanjutan Rumah Sakit Rujukan Bagi Orang dengan HIV yang tersebar dihampir
semua provinsi di Indonesia.
Sebagai salah satu fasilitas kesehatan rujukan ODHA yang berada di
ruang lingkup Kabupaten Lingga, maka Rumah Sakit Umum Daerah Dabo
telah membentuk tim dan pelayanan penanggulangan HIV/AIDS dengan tujuan
untuk meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan dalam pencapaian target
program HIV/AIDS.
Program penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia mempunyai 4 pilar,
yang semuanya menuju pada paradigma Zero New Infection, Zero AIDS-
Related Death dan Zero Discrimination. Empat pilar tersebut adalah
1. Pencegahan (prevention); yang meliputi pencegahan penularan HIV
melalui transmisi seksual dan alat suntik, pencegahan di lembaga
permasyarakatan dan rumah tahanan, pencegahan HIV dari ibu ke bayi
(prevention Mother to child transmission, PMTCT), pencegahan di
kalangan pelanggan penjaja seks, dan lain – lain;

2. Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP); yang meliputi penguatan


dan pengembangan layanan kesehatan, pencegahan dan pengobatan

1
infeksi oportunistik, pengobatan antiretroviral dan dukungan serta
pendidikan dan pelatihan bagi ODHA. Program PDP terutama ditujukan
untuk menurunkan angka kesakitan dan rawat inap, angka kematian yang
berhubungan dengan AIDS dan meningkatkan kualitas hidup orang
terinfeksi HIV berbagai stadium. Pencapaian tujuan tersebut dapat
dilakukan antara lain dengan pemberian terapi antiretroviral (ARV);

3. Mitigasi dampak berupa dukungan psikososio ekonomi;

4. Penciptaan lingkungan yang kondusif (creating enabling environment)


yang meliputi program peningkatan lingkungan yang kondusif adalah
dengan penguatan kelembagaan dan manajemen, manajemen program
serta penyelarasan kebijakan dan lain – lain.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka Tim Penanggulangan HIV/AIDS


RSUD Dabo mempunyai program-program yang seperti di atas antara lain:
meningkatkan fungsi pelayanan pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS,
menurunkan risiko tertular infeksi HIV pada staf klinis dan non klinis,
meningkatkan pendidikan dan keterampilan anggota Tim Penanggulangan
HIV/AIDS, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS dan
angka kunjungan.
Dalam menjalankan Pelayanan Penanggulangan HIV/AIDS, maka RSUD
Dabo wajib melaksanakan program kerja ini sebagai upaya meningkatkan
kualitas dan mutu pelayanan dalam pencapaian target program.

II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien HIV/AIDS di
RSUD Dabo

2. Tujuan Khusus
 Meningkatkan mutu pelayanan pasien HIV/AIDS di RSUD Dabo;
 Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, khusus-
nya Tim Penanggulangan HIV/AIDS RSUD Dabo;
 Menurunkan risiko tertular infeksi HIV pada staf klinis dan non klinis;
2
 Sebagai pertanggungjawaban terhadap program kerja yang telah
disusun;
 Sebagai bahan masukan dalam rancangan perencanaan di tahun
berikutnya.

III. RUANG LINGKUP KEGIATAN


Adapun kegiatan pokok dan rincian kegiatan program Tim Penanggulan-
gan HIV/AIDS RSUD Dabo tahun 2022 meliputi :
1) Meningkatkan fungsi layanan pencegahan dan pengendalian HIV dengan
melakukan kegiatan:
a) Monitoring pelaksanaan Tes HIV dan Konseling di RSUD Dabo
b) Monitoring pelaksanaan Prevention Mother To Child Transmision
(PMTCT)
c) Monitoring tatalaksana Anti Retroviral Therapy (ART) atau bekerja
sama dengan RS yang ditunjuk
d) Monitoring pelaksanaan Perawatan, Dukungan dan Pengobatan
Infeksi Oportunistik (IO)
e) Monitoring kegiatan kolaborasi dengan Tim TB dalam rangka
Screening TB-HIV.
f) Monitoring kegiatan pelayanan penanggulangan HIV/AIDS meliputi
unit-unit berikut : UGD, Ruang Bersalin, Instalasi Rawat Inap, NICU,
HCU, Instalasi Rawat Jalan termasuk Poli TB

2) Menurunkan risiko tertular infeksi HIV pada staf klinis dan non klinis
meliputi:
a) Pemeriksaan kesehatan seluruh karyawan RSUD Dabo secara
berkala
b) Bekerja sama dengan Tim PPI RSUD Dabo dalam sosialisasi praktik
menyuntik yang aman, dan pengelolaan limbah benda tajam dan
jarum.

3
3) Meningkatkan pendidikan dan keterampilan anggota Tim Penanggulangan
HIV/AIDS RSUD Dabo dengan mengikutsertakan Tim Penanggulangan
HIV/AIDS pada :
a) Pelatihan berkaitan pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS
b) Seminar/workshop tentang HIV/AIDS

4) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS dan angka kun-


jungan melalui kegiatan : mengenalkan dan mempromosikan pelayanan
penanggulangan HIV/AIDS di RSUD Dabo dengan memberikan brosur
layanan, poster edukasi HIV/AIDS.

IV. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Hasil Monitoring Pelayanan Penanggulangan HIV/AIDS di RSUD Dabo
Pelayanan Penanggulangan HIV/AIDS RSUD Dabo meliputi pelayanan
Konseling dan Testing Sukarela (KTS) / Voluntary Counselling and Testing
(VCT), pelayanan Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP) /
pelayanan Case, Support and Treatment (CST), kolaborasi TB-HIV, serta
Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak (PPIA) / pelayanan Prevention
Mother To Child Transmision (PMTCT).

Adapun jumlah kunjungan pada pelayanan penanggulangan HIV/AIDS di


RSUD Dabo tahun 2022 dapat dilihat pada tabel berikut:

Bulan
Jumlah
Jan Feb Ma Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt No Des
Kunjungan
r v
Jumlah yang 32 43 31
ditawarkan
Tes HIV
Jumlah orang 32 43 31
di tes HIV

4
Jumlah orang 0 1 0
yang
HIV positif dan
menerima
hasil tes
Jumlah orang 0 1 0
yang HIV
(+) dikaji
gejala TB
Jumlah orang 0 0 0
yang HIV (+)
dengan IO
Jumlah bumil 29 36 22
yang di-
tes HIV
Jumlah bumil 0 1 0
yang HIV (+)
dan menerima
hasil
Jumlah bumil 0 1 0
yang
mengetahui
status HIV
pasangannya
Jumlah bumil 0 1 0
yang dirujuk
ke PDP dan
PPIA
Jumlah orang 0 0 0
yang HIV (+)
menerima
ART

5
Jumlah bayi 0 1 0
dengan ibu
HIV (+) yang
mendapat
profilaksis

Sedangkan, jumlah kunjungan pelayanan penanggulangan HIV-AIDS


berdasarkan usia dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut :

Jumlah Kunjungan Bulan


sesuai Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des
Jenis Kelamin / Usia
(th)
Laki-laki <4 0 0 0
5-14 0 0 0
15-19 1 0 0
20-24 0 1 0
25-49 2 2 2
≥50 0 1 1
Jumlah 3 4 3
Perempua <4 0 0 0
n 5-14 0 0 0
15-19 1 5 1
20-24 9 6 5
25-49 19 27 20
≥50 0 1 2
Jumlah 29 39 28

2. Hasil kegiatan menurunkan risiko tertular infeksi HIV pada staf klinis dan
non klinis meliputi :
a) Pemeriksaan kesehatan seluruh karyawan RSUD Dabo secara
berkala pada tahun 2022 belum bisa terlaksana, terkait biaya opera-
sional.
6
b) Sosialisasi praktik menyuntik yang aman, dan pengelolaan limbah
benda tajam dan jarum sudah dilakukan bekerja sama dengan Tim
PPI dalam kegiatan Inhouse Trainning yang dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : 4-6 Agustus 2022
Tempat : Ruang Pertemuan RSUD Dabo
Sasaran : Semua petugas medis dan paramedis, serta Unit
Kesling yang masing-masing berjumlah 216 orang.
3. Pelatihan/Seminar/Workshop yang mengikutsertakan Tim Penanggulangan
HIV/AIDS pada tahun 2022, yaitu:
Lokakarya Viral Load bagi Tenaga Kesehatan pada
Hari/tanggal : Senin s/d Kamis, 10-13 Oktober 2022
Metode : Online via Zoom
Peserta : Dokter, Perawat/Bidan, staf RR, dan staf
Laboratorium

4. Promosi pelayanan penanggulangan HIV/AIDS kepada pengunjung RSUD


Dabo terlaksana dengan upaya-upaya promosi meliputi :
- Poster/papan iklan pelayanan penanggulangan HIV/AIDS yang ditem-
pel di ruang tunggu RSUD Dabo.
- Leaflet tentang HIV/AIDS.

V. HAMBATAN
1. Biaya operasional untuk pemeriksaan kesehatan karyawan secara berkala,
khususnya screening HIV masih terbatas;
2. Masyarakat Kabupaten Lingga, khususnya yang melakukan kunjungan ke
RSUD Dabo belum banyak yang tahu tentang pelayanan penanggulangan
HIV/AIDS di RSUD Dabo;
3. Stigma negatif tentang HIV/AIDS pada masyarakat Kabupaten Lingga
masih ada, sehingga kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri
secara sukarela ke pelayanan penanggulangan HIV/AIDS di RSUD Dabo
masih sangat rendah; serta

7
4. SDM untuk petugas pelayanan penanggulangan HIV/AIDS RSUD Dabo
masih terbatas, sehingga untuk melaksanakan pelayanan penanggulangan
HIV/AIDS masih double shift, terutama dokter, konselor, dan staf RR.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
a) Pelayanan Penanggulangan HIV/AIDS di RSUD Dabo meliputi
pelayanan Konseling dan Testing Sukarela (KTS) / Voluntary Coun-
selling and Testing (VCT), pelayanan Perawatan, Dukungan dan Pen-
gobatan (PDP) / pelayanan Case, Support and Treatment (CST), ko-
laborasi TB-HIV, serta Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak
(PPIA) / pelayanan Prevention Mother To Child Transmision (PMTCT).
b) Pelayanan tersebut di atas belum bisa berjalan secara optimal, tanpa
didukung sumber daya manusia dan pembiayaan yang memadai.

2. Saran
a) Rumah Sakit Umum Daerah Dabo perlu menyediakan ruangan khusus
pelayanan HIV-AIDS yang sesuai standar.
b) Rumah Sakit Umum Daerah Dabo perlu meningkatkan upaya promosi
pelayanan penanggulangan HIV/AIDS yang sudah ada, dengan cara
lebih sering dan aktif melakukan sosialisasi tentang pelayanan HIV/
AIDS di RSUD Dabo.
c) Rumah Sakit Umum Daerah Dabo perlu memberikan edukasi dan
penyuluhan kepada masyarakat, khususnya kelompok beresiko
tentang HIV/AIDS dan pentingnya memeriksakan diri secara sukarela.
d) Rumah Sakit Umum Daerah Dabo perlu meningkatkan kemampuan
SDM pelayanan penanggulangan HIV/AIDS dengan mengikutsertakan
dalam pelatihan-pelatihan HIV yang terkini.

8
e) Rumah Sakit Umum Daerah Dabo perlu menambah jumlah personil tim
penanggulangan HIV/AIDS RSUD Dabo supaya dapat memberikan
pelayanan yang lebih optimal.

VII. PENUTUP
Demikian Laporan Kegiatan Pelayanan Penanggulangan HIV/AIDS RSUD
Dabo Tahun 2022 dibuat dan telaksana sepenuhnya. Program kerja yang telah
berjalan dengan baik diharapkan untuk tetap dilanjutkan dan ditingkatkan
pelayanannya. Program kerja yang belum terlaksana di tahun ini, akan dima-
sukkan kembali dalam perencanaan di tahun berikutnya. Setiap program kerja
akan selalu diawasi dan dievaluasi agar dapat memberikan pelayanan terbaik
di RSUD Dabo.

Ditetapkan di : Dabo Singkep.


Pada Tanggal : 1 Desember 2022
Ketua Tim Penanggulangan Direktur RSUD Dabo
HIV/AIDS

dr. Des Riyadi Anas, Sp.PD, FINASIM dr. Roni


NIP. 19811223 200903 1 006 NIP. 19810604 201001 1 013

9
LAMPIRAN

Leaflet “Jauhi Penyakitnya Bukan Orangnya” Halaman Depan

10
Leaflet “Jauhi Penyakitnya Bukan Orangnya” Halaman Belakang

11

Anda mungkin juga menyukai