Anda di halaman 1dari 14

LEMBAR PENGESAHAN

Disusun oleh: Tanda tangan: Tanggal:


17 Nopember 2021

dr. Ayu Novyaningtias

Diperiksa oleh: Tanda tangan: Tanggal:


18 Nopember 2021

dr. Endah Pratamaningtias, Sp. PD

Ditetapkan oleh: Tanda tangan: Tanggal:


19 Nopember 2021

dr. Budi Herlambang


(Direktur RSI Garam Kalianget)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan


ridhoNya Kerangka Acuan Kegiatan Sosialisasi Program Perawatan Dukungan
Pengobatan HIV di Rumah Sakit Garam Kalianget dapat dibuat. Kerangka
Acuan Kegiatan ini akan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan Sosialisasi
Program Perawatan Dukungan Pengobatan HIV di RS Islam Garam Kalianget
dalam upaya menurunkan angka penularan dan kesakitan HIV-AIDS melalui
peningkatan mutu pelayanan.
Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang terlibat dalam penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan di Rumah Sakit
Islam Garam Kalianget, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan Rumah
Sakit Islam Garam Kalianget.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
Kerangka Acuan Kegiatan ini, kami sampaikan terima kasih dan penghargaan
yang tinggi. Semoga amal kebaikan diterima oleh Allah SWT.

2
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
BAB II LATAR BELAKANG............................................................................2
BAB III TUJUAN...........................................................................................4
BAB IV KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN....................................5
BAB V CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN....................................................6
BAB VI SASARAN..........................................................................................7
BAB VII JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN................................................8
BAB VIII EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN................9
BAB IX PEMBIAYAAN.................................................................................10
BAB X PENUTUP.........................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

Sehubungan dengan penilaian Akreditasi Oleh SNARS 1.1 RSI Garam Kalianget
perlu meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien sehingga salah satu
pemenuhan standar tersebut diperlukan Sosialisasi Program Perawatan Dukungan
Pengobatan HIV (PDP HIV) agar terlaksananya program Perawatan Dukungan Pengobatan
HIV efektif sebagai upaya menurunkan angka kesakitan HIV.

Kementerian Kesehatan RI telah mengembangkan model layanan HIV-IMS yang


komprehensif dan berkesinambungan (LKB) yang mampu menjamin penyediaan layanan
yang terintegrasi. Hal tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki hasil pengobatan dengan
mengadaptasi prinsip dari Treatment 2.0 kedalam model layanan LKB yang terintegrasi,
sehingga dapat meningkatkan cakupan layanan pencegahan dan pengobatan HIV yang
berkualitas hingga ke tingkat layanan primer.

Perawatan, dukungan dan pengobatan (PDP) terhadap ODHA memerlukan


pengetahuan dan keterampilan yang memadai dari setiap tenaga pelaksana, terutama
tenaga dokter, perawat, petugas farmasi dan petugas pencatatan pelaporan. Untuk
keperluan hal tersebut maka perlu dilaksanakan pelatihan peningkatan kapasitas petugas
kesehatan dalam pelayanan perawatan dukungan dan pengobatan (PDP) HIV/AIDS.
Akselerasi ARV sangat diharapkan untuk dapat mencapai target yang telah ditetapkan,
perlu pula disiapkan infrastruktur yang memadai serta perlu dibentuk sistem yang efektif
dalam pendistribusian obat ARV, mekanisme rujukan maupun monitoring dan evaluasi
disamping pelatihan petugas tata laksana klinis dan dukungan terhadap ODHA.

1
BAB II
LATAR BELAKANG

Program penanggulangan AIDS di Indonesia mempunyai pilar, yang semuanya


menuju pada paradigma 3 Zero, yakni Zero New Infection (menurunkan infeksi HIV baru),
Zero AIDS-related death (menurunkan kesakitan dan kematian akibat AIDS) dan Zero
Discrimination (menurunkan stigma dan diskriminasi). Pilar tersebut adalah: 1.
Pencegahan (prevention); yang meliputi pencegahan penularan HIV melalui transmisi
seksual dan alat suntuk, pencegahan di lembaga permasyarakatan dan rumah tahanan,
pencegahan HIV dari ibu ke bayi, pencegahan dikalangan penjaja seks, dan lain-lain. 2.
Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP) yang meliputi penguatan dan pengambangan
layanan Kesehatan, pencegahan dan pengobatan infeksi opportunistik, pengobatan
antiretroviral (ARV) dan dukungan serta pendidikan dan pelatihan bagi ODHA.

Perawatan, dukungan dan pengobatan (PDP) terhadap ODHA memerlukan


pengetahuan dan keterampilan yang memadai dari setiap tenaga pelaksana, terutama
tenaga dokter, perawat, petugas farmasi dan petugas pencatatan pelaporan. Untuk
keperluan hal tersebut maka perlu dilaksanakan pelatihan peningkatan kapasitas petugas
kesehatan dalam pelayanan perawatan dukungan dan pengobatan (PDP) HIV/AIDS.
Akselerasi ARV sangat diharapkan untuk dapat mencapai target yang telah ditetapkan,
perlu pula disiapkan infrastruktur yang memadai serta perlu dibentuk sistem yang efektif
dalam pendistribusian obat ARV, mekanisme rujukan maupun monitoring dan evaluasi
disamping pelatihan petugas tata laksana klinis dan dukungan terhadap ODHA.

Penggunaan obat antiretroviral (ARV) hanya untuk menekan jumlah virus dalam
darah, meskipun belum mampu menyembuhkan HIV secara menyeluruh.Therapi ARV
menurunkan angka kematian dan kesakitan, meningkatkan kualitas hidup ODHA, dan
meningkatkan harapan masyarakat, sehingga HIV/AIDS diterima sebagai penyakit yang
dapat dikendalikan dan tidak dianggap sebagai penyakit yang menakutkan.

Terdapat banyak survei yang menunjukan bahwa kebutuhan utama dari ODHA
adalah pengobatan, dan untuk menjaga efektifitasnya, obat ARV harus dikonsumsi secara
2
terus menerus (seumur hidup) dan diperoleh secara gratis, namun banyak berdampak pada
hidup dalam hal kepatuhan dan resistensi, serta efek samping. Beberapa ahli menganggap
bahwa bila lupa minum obat lebih dari dua kali dalam sebulan maka virus HIV akan
resisten terhadap obat ARV yang kita pakai, sehingga menjadi tidak efekif. Efek samping
ARV merupakan salah satu faktor penghambat kepatuhan minum obat, seperti mual,
muntah, diare, dan/atau sakit kepala yang berat, sehingga membuat banyak ODHA yang
putus obat.

Dengan adanya masalah-masalah tersebut dituntut adanya penguatan dan


pengembangan layanan kesehatan terkait HIV/AIDS termasuk layanan CST
(Care, Support and Treatment), sehingga dapat menumbuhkan kesadaran dan rasa percaya
diri bagi ODHA.

Dan dengan adanya layanan Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP) atau
Care, Support and Treatment (CST) HIV di RSI Garam Kalianget diharapkan menjadi
salah satu pusat rujukan pasien HIV-AIDS di wilayah Sumenep dan sekitarnya.

Atas dasar tersebut maka agar terlaksananya program Perawatan, Dukungan dan
Pengobatan (PDP) HIV efektif sebagai upaya mendukung paradigma 3 Zero, kami
mengadakan Sosialisasi Program Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP) HIV

3
BAB III
TUJUAN

A. Tujuan Umum
Adapun maksud diadakannya kegiatan ini adalah agar terlaksananya program
Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP) HIV di RSI Garam Kalianget sebagai
upaya menurunkan angka kesakitan HIV-AIDS melalui peningkatan mutu
pelayanan.
B. Tujuan Khusus
1. Sebagai pedoman penatalaksanaan konseling dan tes HIV di poliklinik HIV-
AIDS Rumah Sakit Islam Garam Kalianget
2. Sebagai pedoman dalam pelayanan rujukan pada pasien HIV-AIDS
3. Sebagai pedoman pencatatan dan pelaporan layanan
4. Menjaga mutu layanan melalui penyediaan sumber daya manusia (petugas
layanan yang bersertifikat), pemenuhan sarana dan prasarana yang memadai dan
mutu keselamatan petugas serta pasien.

4
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. Kegiatan Pokok
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan standar akreditasi Prognas Sasaran II.
Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS (Standart 2.1 tentang sosialisasi program
pelayanan penanggulangan HIV/AIDS).

B. Rencana Kegiatan
Kegiatan ini akan dilaksanakan dengan beberapa rangkaian kegiatan yaitu:
1. Pemateri akan menyampaikan materi mengenai Program PDP/CST HIV
2. Diskusi/tanya jawab
3. Penutup

5
BAB V
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

A. Metode
Metode kegiatan Sosialisasi Program Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP)
HIV adalah metode ceramah dan diskusi.

B. Tahapan kegiatan
1. Pemateri akan menyampaikan materi mengenai Program PDP HIV
2. Diskusi/tanya jawab
3. Penutup

C. Materi
Materi yang akan disampaikan adalah penjelasan tentang program PDP HIV, HIV-
AIDS, pengobatan ARV, dan notifikasi pasangan.

6
BAB VI
SASARAN

Kegiatan ini diikuti oleh :

1. Manager Pelayanan
2. Seluruh tim PDP HIV RSI Garam Kalianget
3. Dokter DPJP di RSI Garam Kalianget, yaitu :
 dr. Andri Dwi Wahyudi, Sp.P
 dr. Anita, SP.A
 dr. Dian Marcia, Sp.A
 dr. Renny, Sp.P
 dr. Muhammad Kriestian, Sp.PD
 dr. Rahmi Utami,Sp.OG
 dr. Abdul Aziz, Sp.Rad
 dr. Lailatus Sa’adah, Sp. Rad
 dr. Rossy Meilani, Sp.PK

7
BAB VII
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Rencana sosialisasi akan dilaksanakan :


Hari/ Tgl : 26 Nopember 2021
Pukul : 13.00 sd selesai
Tempat : Ruang Pertemuan RSI Garam Kalianget

8
BAB VIII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

1. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setelah kegiatan


dilakukan.
2. Pemaparan yang berhubungan dengan program Perawatan, Dukungan dan
Pengobatan (PDP) atau Care, Support and Treatment (CST) HIV akan dipaparkan
pada pertemuan oleh tim PDP HIV.

9
BAB IX
PEMBIAYAAN

Rencana biaya kegiatan sosialisasi PDP HIV adalah :


Pemateri : Rp. 1.500.000,-
Perlengkapan
1. Fotocopy materi 28 x @ 2.000,- : Rp. 56.000,-
Konsumsi
1. Pemateri 1 x @ 15.000 : Rp. 15.000,-
2. Peserta 28 x @10.000,- : Rp. 280.000,-
Lain-lain : Rp. 150.000,-
Total : Rp. 2.001.000,-

10
BAB X
PENUTUP

Kerangka Acuan Kegiatan Sosialisasi Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP)


atau Care, Support and Treatment (CST) HIV di Rumah Sakit Islam Garam Kalianget
tersusun berdasarkan kolaborasi antara regulasi nasional, referensi dan implementasi
dilapangan. Kerangka Acuan Kegiatan ini dibuat untuk Pelaksanaan Sosialisasi Program
Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP) HIV di Rumah Sakit dengan harapan
terciptanya pelayanan yang bermutu dan berkualitas.
Pemberian pelayanan yang berkualitas dapat dilakukan dengan memberi tambahan
ilmu pada petugas yaitu dengan mengadakan pelatihan-pelatihan selain adanya standarisasi
tatacara penyelenggaraannya juga harus dilakukannya evaluasi secara berkala apakah
standar yang telah ditetapkan ini dapat diterapkan secara maksimal atau ketidak patuhan
staff terhadap standar yang dilakukan.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Kerangka
Acuan Kegiatan ini, kami sampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi. Semoga
amal kebaikan diterima oleh Allah SWT.

11

Anda mungkin juga menyukai