Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

RS SAIFUL ANWAR MALANG


JAWA TIMUR
2022 - 2027

SEPSIS NEONATORUM
1. Pengertian (Definisi) Sepsis neonatorum adalah sindrom klinis penyakit sistemik,
disebabkan oleh mikroorganisme atau produknya yang terjadi pada
masa neonatus.
Suatu sindroma respon inflamasi janin / FIRS disertai gejala klinis
infeksi yang diakibatkan adanya mikroorganisme di dalam darah
pada neonatus.

• Klasifikasi : 1. Early Onset (dini): terjadi pada 72 jam pertama


kelahiran dengan manifestasi klinis yang mendukung, dengan
gejala sistemik yang berat.Faktor risiko :
- Berat badan lahir rendah < 2500 gram atau prematur
- Ibu dengan demam atau terbukti infeksi dalam 2 minggu sebelum
persalinan
- Cairan ketuban bercampur mekonium atau berbau
- Pecah ketuban lebih dari 24 jam
- Pemeriksaan vagina lebih dari 3 kali yang steril atau 1 kali yang
tidak bersih selama persalinan
- Persalinan tidak maju (kala 1 dan kala 2 lebih dari 24 jam)
- Asfiksia perinatal (Apgar skore <4 pada menit pertama)

2. Late Onset (lambat): timbul setelah usia 72 jam dengan


manifestasi klinis sistemik yang berat. Faktor risiko: - Berat badan
lahir rendah - Prematuritas - Perawatan Neonatal Intensive Care
Unit (NICU) - Penggunaan ventilasi mekanis - Prosedur invasif -
Pemberian cairan parenteral Infeksi nosokomial yaitu infeksi yang
terjadi pada neonatus yang timbul setelah 48 jam dirawat di rumah
sakit
2. Anamnesis Faktor Risiko
1) Maternal :
Ibu dengan toksemia, demam, KPD > 18
jam, ketuban berbau

2) Intrapartum
Trauma kulit dan pembuluh darah
selama persalinan, atau tindakan
obstetri yang invasif

14
3) Postnatal :
Asfiksia, tindakan invasif seperti insersi
intrumen dan durasinya (misalnya
pemasangan selang nasogastrik, selang
endotrakea, ventilasi mekanik,
pemasangan CVC, chest tube, transfusi
darah atau transfusi tukar, dan lumbal pungsi), penggunaan
medikasi bersamaan seperti nutrisi parenteral.
3. Pemeriksaan Fisik Gejala tidak spesifik :
- Instabilitas suhu
- Letargi, sulit menyusu, menangis lemah
- Perfusi buruk, memanjangnya CRT
- Hipotonus, hilangnya refleks neonatal
- Bradikardi atau takikardi
- Gawat nafas, apnea, gasping
- Hipoglikemia atau hiperglikemia
- Asidosis metabolik

Gejala spesifik
- SSP : fontanel anterior menonjol, tangis melengking, iritabel,
stupor atau koma, kejang, tatapan kosong, dan leher kaku.
Dipertimbangkan meningitis
- Sistem kardiovaskular : hipotensi, perfusi buruk, syok
- Sistem gastrointestinal : intoleransi buruk, muntah, diare, distensi
abdomen, ileus paralitik, NEC
- Hepatik : hepatomegali, hiperbilirubinemia direk
- Ginjal : gagal ginjal akut
- Hematologi : perdarahan, ptekiae, purpura
- Perubahan kulit : pustula multipel, abses, sklerema, mottling,
kemerahan dan sekret di sekitar umbilikal.
4. Kriteria Diagnosis Berdasarkan klinis (anamnesis,
pemeriksaan fisis, pemeriksaan penunjang)
FIRS (Fetal inflammatory response syndrome/ Sindroma respon inflamasi janin)
• Laju napas > 60 x/menit atau <30
x/menit atau apnea dengan atau
tanpa retraksi dan desaturasi oksigen
• Suhu tubuh tidak stabil (< 360C atau
> 37,50C)
• Waktu pengisian kapiler > 3 detik
• Hitung leukosit < 4.000 x 109/L atau
> 34.000 x 109/L
Bila ditemukan dua atau lebih keadaan
tersebut di atas disebut sebagai FIRS
TERDUGA/ SUSPEK SEPSIS
Adanya satu atau lebih kriteria FIRS
disertai gejala klinis infeksi (letargis,
apne, bradikardi, takikardi, tidak mau
menyusu)
TERBUKTI/ PROVEN SEPSIS

15
Adanya satu atau lebih kriteria FIRS
disertai bakteremia / kultur darah positif
Laboratorium :
o Leukositosis (> 34.000 x 109/L)
o Leukopenia (< 4.000 x 109/L)
o Netrofil muda >10%
o Perbandingan netrofil immatur (stab) dibanding total
(stab+segmen) atau I/T ratio > 0,2
o Trombositopenia < 100.000 x 109/L)
o Peningkatan CRP serial di atas nilai normal
5. Diagnosis Kerja Bacterial sepsis of newborn (ICD 10: P36)
6. Diagnosis Banding • Congenital viral diseases (ICD 10: P35)
• Other congenital infectious and parasitic diseases (ICD 10: P37)
7. Pemeriksaan Penunjang • Rasio imatur/total (rasio I/T) (ICD 9 CM: 90.5)
• Hitung total neutrofil (ICD 9 CM: 90.5)
• Rasio imatur/matur (rasio I/M) (ICD 9 CM: 90.5)
• Hitung neutrofil imatur (ICD 9 CM: 90.5)
• Jumlah leukosit (ICD 9 CM: 90.5)
• Perubahan degenerasi neutrofil (ICD 9 CM: 90.5)
• Jumlah trombosit (ICD 9 CM: 90.5)
• Kultur darah (ICD 9 CM: 90.52)
• Lumbal pungsi (ICD 9 CM: 03.31)
• Biomarker: reaktan fase akut [C-reactive protein (CRP),
procalcitonin (PCT), Serum Amiloid-A (SAA),
LipopolysacharideBinding Protein (LBP)], sitokin [tumor necrosis
factor (TNF), interleukin 1 (IL-1), IL-2, IL-8 dan interferon gamma
(IFN-γ)] dan sel antigen permukaan [cluster differentiation (CD)
11b, reseptor FcgI-III (CD64, CD32, dan CD16), CD69]. (ICD 9 CM:
90.5)
8. Terapi – Antibiotik sesuai pola kuman di rumah sakit masing-masing

9. Edukasi Kenali tanda dan gejala sepsis pada neonatus


Lakukan cuci tangan secara efektif
Tata laksana dengan komprehensif
10. Prognosis Ad vitam : dubia ad malam
Ad sanationam : dubia ad malam
Ad fumgsionam : dubia ad malam
11. Tingkat Evidens II
12. Tingkat Rekomendasi B
13. Penelaah Kritis 1. dr. Eko Sulistijono, SpAK)
2. dr. Brigitta, SpA(K), M.Kes
14. Indikator Medis 80% Pasien Hiperbilirubinemia teratasi dalam 5 hari perawatan
15. Kepustakaan IDAI. Panduan Pelayanan Neonatal UKK Neonatologi PP IDAI,
Edisi Pertama, 2018

16

Anda mungkin juga menyukai