Anda di halaman 1dari 34

SEPSIS NEONATORUM

Dr. dr. Johnny Rompis, Sp.A(K)

Divisi Neonatologi
Bagian Ilmu Kesehatan Anak
FK UNSRAT–RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado
Pendahuluan
Definisi :

Sindrom klinis yang timbul akibat invasi mikroorganisme ke dalam aliran

darah yang timbul pada satu bulan pertama kehidupan.

Insidens :
1-8/1000 kelahiran hidup
13-27/1000 kelahiran hidup pada bayi dengan BBL < 1500 g

Angka kematian → 13-25%


Angka ini lebih tinggi pada bayi prematur dan bayi yang lahir dengan
kelainan yang timbul lebih dini.
Sistem Imunologi Neonatal

➢ Semua neonatus tergolong imunokompromis.

➢ Sistem yang masih imatur dan tidak efektif :

▪ Antibodi

▪ Komplemen

▪ Netrofil

▪ Barier mukosa/kulit
Pertahanan Anatomis Neonatus

➢ Permukaan kulit dan mukosa imatur : Lapisan tipis

▪ Junction antar sel masih kurang

▪ Sekresi IgA sedikit

➢ Tali pusat
Sepsis Neonatorum

➢ Sepsis Neonatorum Awitan ➢ Sepsis Neonatorum Awitan


Dini (SNAD) Lambat (SNAL)
▪ Kelainan multisistem ▪ Sepsis atau meningitis
▪ ≤ 72 jam ▪ Usia > 72 jam
▪ Komplikasi obstetrik ▪ Didapatkan perinatal atau
▪ Prematuritas postnatal
▪ Bawaan perinatal
▪ Angka mortalitas lebih
▪ Angka mortalitas tinggi
rendah 2-6%
5-50%
Sepsis Nosokomial

▪ Timbul pada neonatus risiko tinggi

▪ Patogenesisnya akan berhubungan dengan :

▪ Penyakit dasar neonatus

▪ Kuman di lingkungan NICU

▪ Adanya monitoring invasif

▪ Kerusakan pada fungsi pertahanan kulit dan usus akan


meningkatkan risiko terjadinya infeksi oportunistik
Organisme Penyebab

Etiologi

Sepsis Primer Sepsis nosokomial

Streptococcus grup B
Enterics gram negatif (terutama
E. coli) Tergantung pola kuman
Listeria monocytogenes, Staphylococcus epidermidis,
Staphylococcus, streptococcus Pseudomonas, Klebsiella,
lain (enterococcus), kuman Serratia, Proteus, juga jamur
anaerob, Haemophylus
influenza
PERJALANAN PENYAKIT INFEKSI NEONATUS
Bila ditemukan dua atau lebih keadaan: → SIRS
Laju nafas >60x/m dengan/tanpa retraksi dan
desaturasi O2
Suhu tubuh tidak stabil (<36ºC atau >37.5ºC)
Waktu pengisian kapiler > 3 detik
Hitung leukosit <4000x109/L atau >34000x109/L
CRP >10mg/dl
IL-6 atau IL-8 >70pg/ml
16 S rRNA gene PCR : Positif

→ SEPSIS
Terdapat satu atau lebih kriteria SIRS disertai
dengan gejala klinis infeksi
→ SEPSIS BERAT
Sepsis disertai hipotensi dan disfungsi organ
tunggal
→ SYOK
Sepsis berat disertai hipotensi dan kebutuhan
SEPTIK
resusitasi cairan dan obat-obat inotropik
→ SINDROM DISFUNGSI
Terdapat disfungsi multi organ meskipun telah
MULTIORGAN
mendapatkan pengobatan optimal
Haque KN. Pediatr Crit Care Med 2005; 6: S45-9 ↓ KEMATIAN
AWITAN TERJADINYA SEPSIS NEONATORUM

Early Onset Late Onset


- < 72 jam - ≥ 72 jam
- berkaitan dengan infeksi - berkaitan dengan infeksi
vertikal/maternal genital tract nosokomial / HAI – Hospital
Acquired Infection)
Diagnosis SNAD
Faktor risiko mayor :

▪ KPD > 18 jam

▪ Ibu demam saat intrapartum (suhu > 38°C)

▪ Korioamnionitis

▪ Denyut jantung janin yg menetap (> 160 x/menit)

▪ Ketuban berbau
Diagnosis SNAD (lanj.)
Faktor risiko minor :

▪ Ketuban pecah > 12 jam

▪ Ibu demam intrapartum (suhu > 37,5°C)

▪ Nilai Apgar rendah (menit ke-1 < 5, menit ke-5 < 7)

▪ BBLSR (< 1500 gram)

▪ Usia gestasi < 37 minggu

▪ Kehamilan ganda

▪ Keputihan pada ibu yg tidak diobati

▪ Ibu dgn ISK/tersangka ISK yg tidak diobati


Diagnosis SNAL
Faktor risiko SNAL :

▪ Adanya infeksi silang & infeksi nosokomial

▪ Pelayanan asepsis/antisepsis yg tidak optimal

▪ Petugas yang tidak memadai


Gejala Klinis

➢ Gejala klinis tidak spesifik

➢ Diagnosis banding

▪ RDS

▪ Kelainan metabolik

▪ Kelainan hematologik

▪ Kelainan SSP

▪ Penyakit jantung

▪ Proses infeksi lain (misalnya TORCH)


Gejala Klinis
Letargi, refleks hisap buruk, limp, tidak dapat dibangunkan,
SSP
poor or high pitch cry, iritabel, kejang

Kardiovaskuler Pucat, sianosis, dingin, clummy skin

Respiratorik Takipnu, apnu, merintih, retraksi

Saluran
Muntah, diare, distensi abdomen
pencernaan

Hematologik Pendarahan, jaundice

Kulit Ruam, purpura, pustula


Gejala Klinis

Skin mottling (cutis marmoratus)


Gejala Klinis

Rash
Diagnosis
Kultur
➢ Darah
▪ Diagnosis pasti sepsis
▪ 94% bertumbuh pada usia 48 jam
➢ Urin
▪ Tidak perlu dilakukan pada neonatus <24 jam karena
ISK sangat jarang didapatkan pada kelompok usia ini.
➢ CCS
▪ Kontroversial
▪ Mungkin berguna pada neonatus sakit berat atau
dengan hasil kultur darah yang positif.
Pemeriksaan Penunjang

➢ Leukosit dan hitung jenis


▪ Netropenia bisa menjadi salah satu penanda
▪ I:T ratio > 0.2
▪ Lekopenia < 5.000/mm3 atau lekositosis > 25.000/mm3
▪ Perlu dilakukan pemeriksaan serial
➢ Trombositopenia
▪ Merupakan penanda yang timbul lebih lambat dan tidak spesifik
➢ Fase akut
▪ CRP meningkat pada awal infeksi, monitor secara serial
▪ Procalsitonin akan meningkat lebih awal
▪ LED akan meningkat lebih lambat
➢ Pemeriksaan lain: bilirubin, glukosa
Pemeriksaan Radiologis

➢ Foto thorak

▪ Dilakukan pada neonatus dengan gejala respiratorik

▪ Sulit membedakan infeksi Streptokokus atau Listeria


pneumonia dari yang lainnya

➢ USG renal dan atau VCUG pada neonatus dengan ISK


Tatalaksana

➢ Antibiotik

▪ Sepsis primer : ampicillin dan gentamicin

▪ Sepsis nosokomial : vancomisin dan gentamicin atau


cefotaxime

▪ Penggantian antibiotik didasarkan pada hasil kultur

dan sensitivitas
Tatalaksana

➢ Untuk infeksi jamur :


▪ Amphotericin B (Liposomal)
1 mg/kg/hari, dpt di↑ 1 mg/kg/harinya sampai maksimal
3 mg/kg/hari

▪ Pilihan lain Fluconazole


dosis inisial 6 mg/kg lalu 3 mg/kg
❖ usia ≤ 1 minggu setiap 72 jam
❖ usia 2 – 4 minggu setiap 48 jam
❖ usia ≥ 4 minggu setiap 24 jam
Tatalaksana non-konvensional

▪ Imunoglobulin intravena

▪ Transfusi FFP (Fresh Frozen Plasma)

▪ Transfusi sel darah putih

▪ Pemberian G-CSF dan GM-CSF

▪ Transfusi tukar

▪ Kortikosteroid
NUTRISI
Sepsis merupakan keadaan stress : hipermetabolisme, hiperglik
emia, resistensi insulin, lipolisis, dan katabolisme protein

• Minimal 50% dari energy expenditure bayi sehat harus dipenu


hi atau minimal 60 kal/kg/hari
• Kebutuhan Protein : 2,5-4 g/kg/hari
• Kebutuhan Karbohidrat : 8,5-10 g/kg/hari
• Kebutuhan Lemak : 1 g/kg/hari

dianjurkan untuk tidak memberikan nutrisi enteral pada 24-48 j


am pertama. Pemberian nutrisi enteral diberikan setelah bayi le
bih stabil (suhu, ventilasi dan sirkulasi)
HTA Indonesia 2008. Sepsis Neonatorum

Anda mungkin juga menyukai