Anda di halaman 1dari 16

KEGAWATDARURATAN NEONATAL

SEPSIS NEONATAL

MAYASARI PUTRI ARDELA, S.Keb., Bd., M.Keb.


PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI
Definisi Sepsis Neonatal

 Sindroma klinis yang terjadi pada 28

hari awal kehidupan

 Secara klinis terlihat sakit parah

 Kultur darah positif (atau kultur positif

di tempat lain yang biasanya steril)


Sepsis Neonatal

Penyebab langsung kematian neonatus:

 Infeksi 32%
 Asfiksia 29%
 Komplikasi prematuritas 24%
 Kelainan bawaan 10%
 Lain-lain 5%
Sepsis pada Neonatal
Awitan Awitan
Dini Lambat
Usia bayi < 72 Usia bayi > 72
jam jam

Didapat saat Didapat dari


persalinan lingkungan

Didapatkan se-
Penularan ver-
cara nosokomial
tikal dari ibu ke
atau dari rumah
bayi
sakit

Perbedaan antara sepsis tahap awal dan tahap lanjut di negara


berkembang tidak jelas
• Bayi lahir di rumah dan dibawa ke RS pada usia 3 hari
• Bayi dirujuk dari RS lain
Faktor Risiko Sepsis Neonatal

Sepsis Awitan Dini

• Ketuban Pecah Dini >18 jam


• Korioamnionitis maternal (ibu de-
mam 38ºC)
• Cairan ketuban berbau
• Asfiksia antenatal atau intra partum
• Infeksi saluran kemih ibu
• Persalinan prematur
Korioamnionitis

 Ibu demam selama persalinan  38ºC


 Nyeri pada uterus
 Lekositosis
 Denyut jantung janin meningkat

Risiko tinggi sepsis neonatus


Faktor Risiko Sepsis Neonatal

Sepsis Awitan Lambat


• Prematuritas/BBLR
• Di RS
• Prosedur invasif : ventilator, alat infus, akses vena sen-
tral, kateter urine, pipa torakal
• Kontak dengan penyakit infeksi - dokter, perawat, bayi
dengan infeksi
• Tidak diberi ASI
• Buruknya kebersihan di NICU
Bakteri Patogen Penyebab Sepsis
di Negara Berkembang

Sepsis Awitan Dini Sepsis Awitan Lambat


• Basil gram negatif • Basil gram negatif
• E.coli • Pseudomonas
• Klebsiella • Klebsiella
• Enterococcus • Staph aureus (MRSA)
• Group B streptococcus • Coagulase negative staphylo-
• Coagulase negative staphylo- cocci
cocci
Diagnosis Sepsis Neonatus

Tanda klinis → tanda awal tidak spesifik


 Gawat nafas → 90%, apnea, takipnea, sianosis
 Gejala GI : mutah, diare, malas minum, distensi
abdomen, ileus
 Ikterus
 Suhu tidak stabil :  suhu lebih sering
 Hipoglikemia atau hiperglikemia
 Lethargi, atau justru rewel
 Fontanela menonjol
 Hipotensi, syok, purpura, kejang → tanda lanjut
Manifestasi Klinis
 Janin yang terinfeksi akan mengalami takikardi, lahir dengan
asfiksia dan dengan skor apgar yang rendah
 Saat lahir, bayi akan tampak lemah dengan gambaran klinis
sepsis seperti pucat, hipotermia atau hipertermia, hipoglikemia
atau kadang hiperglikemia
 Selain itu, akan tampak kelainan susunan saraf pusat seperti
letargi, menangis lemah kadang terdengar high pitch cry dan
dapat disertai dengan kejang
 Kelainan kardiovaskuler berupa hipotensi, takikardi, sianosis,
dingin dan clummy skin
 Gejala respirasi yang timbul diantaranya takipneu, apneu,
merintih dan terdapat retraksi dinding dada
 Bayi juga dapat memperlihatkan kelainan hematologi dan
gastrointesinal (perdarahan, ikterus, muntah, diare, distensi
abdomen dan intoleransi untuk minum)
Kriteria Klinis Infeksi Bakteri yang Parah
Buku Pedoman WHO ‘Integrated Management of Childhood Illnesses’, 2000

 Laju nafas > 60 kali per menit


 Lekukan dada yang dalam
 Cuping hidung kembang kempis
 Ngorok
 Fontanel menonjol
 Kejang
 Nanah dari telinga
 Kemerahkan di sekitar umbilikus yang melebar ke kulit
 Suhu > 37,7º C (atau teraba hangat) atau < 35,5º C (atau teraba dingin)
 Letargis atau tidak sadar
 Penurunan gerakan
 Tidak bisa minum
 Tidak mau menyusu

Bila dijumpai satu atau lebih gejala ini,


Curigai kemungkinan SEPSIS BERAT
Pemeriksaan Laboratorium

 Kultur untuk mengidentifikasi bakteri patogen


 Darah, CSS, urine, lain-lain

 Pemeriksaan hematologis
 Hitung leukosit, hitung platelet, Erythrocyte
Sedimentation Rate (ESR)

 Pemeriksaan lainnya
 C- reactive protein
Tatalaksana Sepsis Neonatus

 PAI (Profilaksis Antimikroba Intrapartum)


 Rekomendasi
 Persalinan Prematur
 Ketuban Pecah Dini >18 jam
 Demam Intrapartum Ibu (> 38º C)
 Bakteriuri GBS Ibu selama hamil
 Anak sebelumnya terkena GBS simtomatik

Neonatus Dari Ibu yang Dapat PAI


 Jika bayi menunjukkan sepsis, ambil kultur,beri antibiotika
 BayI ≥ 35 minggu, tidak sepsis, ibu dapat 2 dosis antibiotika,
bayi awasi ketat, tak perlu antibiotika ataupun kultur
 Bayi < 35 minggu, tidak sepsis, ibu dapat satu dosis antibiotika,
awasi ketat, periksa darah tepi, dan kultur darah, observasi,
tidak perlu antibiotika
Terapi Supportif

 Suhu lingkungan yang mendukung


 Perbaiki gejala GI → muntah, ileus
 Antisipasi kardiorespirasi → hypoxia, apnea, syok
 Perbaiki kelainan hematologis:
 Anemia, thrombocytopenia
 Dukungan neurologis → kejang
Pencegahan Infeksi Nosokomial

 Cuci tangan

 ASI

 Kurangi penggunaan antibiotik spektrum luas

 Kurangi tindakan invasif

 Prosedur sterilisasi yang sesuai


Thank you

Anda mungkin juga menyukai