DARURATAN
PADA BAYI BARU LAHIR
1
2
PENYEBAB LANGSUNG KEMATIAN
BAYI BARU LAHIR
• Infeksi 32%
• Asfiksia 29%
• Komplikasi prematuritas 24%
• Anomali Kongenital 10%
• Lain-lain 5%
3
INFEKSI / SEPSIS PADA BBL
4
DEFINISI SEPSIS PADA BAYI BARU LAHIR
5
INFEKSI / SEPSIS PADA BBL…
6
SEPSIS AWITAN DINI – FAKTOR
RISIKO
Ketuban Pecah Dini >18 jam
Korioamnionitis maternal
Cairan ketuban berbau
Penanganan oleh bidan yang tidak terlatih
Infeksi saluran kemih ibu
Persalinan prematur
7
KORIOAMNIONITIS
• Prematuritas/BBLR
• Di RS
• Prosedur invasif - ventilator, alat infus,
akses vena sentral, kateter urine
• Kontak dengan penyakit infeksi - dokter,
perawat, bayi dengan infeksi
• Buruknya kebersihan di NICU
9
DIAGNOSIS SEPSIS BBL -
TANDA DAN GEJALA KLINIS
Tanda klinis: tanda awal tidak spesifik, mungkin
samar
• Gawat nafas – 90%
• Apnea
• Suhu tidak stabil- suhu lebih sering
• Menurunnya aktivitas
• Rewel
• Asupan yang buruk
• Distensi abdomen
• Hipotensi, syok, purpura, kejang- tanda lanjut 10
KRITERIA KLINIS INFEKSI BAKTERI YANG
PARAH
1. Laju nafas > 60 kali per menit
2. Lekukan dada yang dalam
3. Cuping hidung kembang kempis Bila dijumpai satu atau lebih
gejala ini:
4. Ngorok
Curigai Kemungkinan
5. Fontanel menonjol Sepsis Berat
6. Kejang
7. Nanah dari telinga
8. Kemerahkan di sekitar umbilikus yang melebar ke kulit
9. Suhu > 37,7 C (atau teraba hangat) atau < 35,5C (atau
teraba dingin)
10. Letargis atau tidak sadar
11. Penurunan gerakan
12. Tidak bisa minum dan tidak mau menyusui
13. Tidak melekat pada payudara ibu 11
Gejala Klinis Hasil kultur darah
Berat (Hasil Kultur CSS, jika mungkin)
+ Uji
hematologis Segera mulai antibiotik
Rujuk RS
12
ANTIBIOTIKA PILIHAN PERTAMA DI
RS/PUSKESMAS:
• Ampicillin 50 mg/kg
• Minggu pertama kehidupan bayi : Setiap 12 jam
• Usia 2- 4 minggu : Setiap 8 jam
PLUS
• Gentamicin satu kali sehari.
13
GENTAMICIN : DOSIS SEKALI SEHARI
14
ASFIKSIA BBL
15
ASFIKSIA BBL…
Interpretasi :
8 – 10 : Normal
4 – 7 : Asfiksia ringan
0 – 3 : Asfiksia berat
17
SKOR APGAR (APGAR SCORE)…
Sign 0 1 2
Appearance Biru atau pucat Badan Badan dan
(warna kulit) kemerahan ekstremitas
dengan kemerahan
ekstremitas
kebiruan
2. Paru-paru :
Lama mulai bernafas, Respiratory Distress Syndrome
(RDS)
3. Sistem kardiovaskular :
Syok, hipotensi, nekrosis myokardium, disfungsi
ventrikel
19
EFEK PADA ORGAN AKIBAT ASFIKSIA…
4. Sistem ginjal :
Oliguria, anuria, gagal ginjal
5. Saluran cerna :
Ileus paralitik, enterokolitis nekrotikans (NEC)
6. Darah :
Trombositopenia, koagulasi intravaskular diseminata (DIC)
7. Metabolik :
Asidosis, hipoglikemi, hipokalsemia, hiponatremia
20
TATALAKSANA ASFIKSIA
21
RESUSITASI NEONATUS
22
23
24
25
26
27
28
29
30
CARA PEMBERIAN VTP
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
TEMPERATUR (SUHU)
37.5 C
36.5 C Batas Normal
Cold stress ---------- Penyebab
36.0 C
Hipotermia Moderat --- Hangatkan bayi
32.0 C
Hipotermia berat --- Perlu perawatan
intensif secepatnya
KEHILANGAN PANAS TUBUH
Mekanisme
a. Konduksi
b. Konveksi
c. Evaporasi
d. Radiasi
A. KONDUKSI
• Hilangnya suhu karena
kontak langsung dengan benda
yang suhunya lebih rendah
• Hangatkan objek sebelum
bersentuhan dengan bayi
tempat tidur, stetoskop, selimut,
topi
• Tutupi timbangan dengan
selimut hangat, baru kemudian
timbangan diatur menjadi 0
KEHILANGAN PANAS AKIBAT KONDUKSI…
↑ pergerakan
dan fleksi
Metabolisme Penggunaan
lemak coklat O2 ↑
↑ laju Vasokonstriksi
metabolisme perifer
↑ penggunaan ↓ penyampaian
HIPOKSIA
O2 O2 ke jaringan
Konsekuensi hipoglikemia :
Kerusakan dan kematian sel saraf permanen
Efek jangka panjang berupa retardasi mental dan
cerebral palsy
Kematian
55
BATASAN HIPOGLIKEMIA
56
Poster
S.T.A.B.L.E
57
HOMEOSTASIS GLUKOSA
PADA BBL
• Pada saat lahir (tali pusat diputus), penyediaan
glukosa berhenti
• Bayi menggunakan bahan glukosa endogen
• Pada jam pertama kehidupan sumber glukosa berasal
dari glikogenbertahan kira-kira 10 jam setelah lahir
• Terjadi penurunan kadar glukosa :
• Fanaroff (2006) : 30-60 menit
• Avery (2005) : 1-2 jam
• Sehingga mekanisme lain dibutuhkan untuk
mempertahankan kadar normal gula darah
58
59
Perubahan mendadak kadar epinefrin, nor
epinefrin, glukagon, dan insulin terjadi
glukoneogenesis dan glikogenolisis
Produksi normal glukosa oleh hati dapat
dipertahankan bila bayi mempunyai cukup :
• Cadangan glikogen dan prekursor glukoneogenik (asam
lemak, gliserol, asam amino, dan laktat)
• Enzim-enzim di hati
• Fungsi sistem endokrin yang normal
Pada bayi prematur, kemampuan tersebut terbatas
60
GEJALA HIPOGLIKEMIA
Gejala Gejala
Gejala umum
neurologi kardiorespirasi
Tangis tidak normal Tremor Takipnea
Lemah Jittery Apnea
Malas minum Iritabel Sianosis
Hipotermia Hipotonia
Letargi
Kejang
61
TATA LAKSANA HIPOGLIKEMIA
62
SIAPAKAH YANG HARUS DI-SKRINING ?
KELOMPOK RISIKO TINGGI
63
NEONATUS BERISIKO TINGGI
64
KOREKSI HIPOGLIKEMIA
65
KEJANG PADA BBL
66
Definisi
perubahan tiba-tiba fungsi neurologi baik
fungsi motorik maupun fungsi otonomik
akibat kelebihan pancaran listrik pada otak
69
ETIOLOGI KEJANG PADA NEONATUS
• Primer
Karena proses intrakranial (meningitis, ensefalitis,
perdarahan otak, tumor otak, kelainan bawaan
otak)
• Sekunder
Karena masalah sistemik atau metabolik (iskemik-
hipoksik, hipokalsemia, hipoglikemia, hiponatremia,
hipernatremia, hipomagnesemia)
70
DIAGNOSIS BANDING
Hipoglikemia
• Anamnesis : Ibu DM
• Pemeriksaan fisik :
kejang, tremor, letargi atau tidak sadar
bayi kecil (berat lahir < 2500 g atau umur kehamilan <
37 minggu)
bayi sangat besar (berat lahir > 4000 g)
Tetanus neonatorum
• Anamnesis :
Ibu tidak diimunisasi tetanus toksoid, malas minum,
timbul pada hari ke 3-14, lingkungan kurang higienis,
pengolesan bahan tidak steril pada tali pusat
• Pemeriksaan fisik : spasme
71
Curiga Meningitis
Anamnesis : hari ke 2 atau lebih
Pemeriksaan fisik :
• kejang, tidak sadar, ubun-ubun besar
membonjol, letargi
• tanda-tanda sepsis
Asfiksia
• Riwayat resusitasi, timbul pada hari ke 1-4,
persalinan dengan penyulit (misal partus lama
atau gawat janin)
• Kejang, tidak sadar, layuh/letargi, gangguan
napas, suhu abnormal, mengantuk/ aktivitas
menurun, iritabel atau rewel
72
Perdarahan Intrakranial
Anamnesis : timbul hari ke 1-7, bayi mendadak
memburuk/ pucat
Pemeriksaan fisik : kejang, tidak sadar, bayi
kecil (berat lahir < 2500 g atau umur kehamilan
< 37 minggu), gangguan napas berat
Ensefalopati bilirubin
Anamnesis : ikterus hebat hari ke 2 tidak
diobati, ensefalopati timbul hari ke 3-7
Pemeriksaan fisik : kejang spastis, opistotonus
73
Ensefalopati Bilirubin (Kern icterus)
74
TATA LAKSANA UMUM
75
MENGHENTIKAN KEJANG DENGAN ANTI
KEJANG
82
83
TATA LAKSANA DISTRES RESPIRASI
84
85
86
KESIMPULAN