6 Penyiapan obat sesuai resep racikan/non racikan 1. Kegagalan dalam pengambilan obat
2. Kegagalan dalam peracikan
7 Pelabelan obat Kegagalan dalam membaca aturan pakai
Kegagalan dalam menempel etiket
Kegagalan dalam pemberian label
8 Petugas Farmasi menyerahkan obat ke bagian penyerahan obat Kegagalan dalam penyerahan obat kebagian penyerahan
10 Petugas farmasi menyerahkan obat kepada Pasien 1. Kegagalan dalam memberikan informasi obat
2. Kegagalan dalam memberikan obat(salah obat)
3. Kegagalan dalam penyerahan kepada pasien
III. Tujuan melakukan analisis FMEA:
IV. Identifikasi penyebab, akibat jika terjadi failure mode untuk tiap-tiap failure mode dan Penghitungan RPN
No Penyebab Akibat
1 - Tidak dilakukan skrining identitas, resep langsung diletakkan di - Kesalahan nomor antrian resep
kotak, tidak ada komunikasi - Waktu tunggu pasien lama
- Tidak ada petugas jaga diloket penerimaan - Proses lain tidak berjalan
2 - Tidak dilakukan skrining resep - Kelengkapan resep kurang
- Tidak ada petugas jaga diloket penerimaan - Waktu tunggu pasien lama
3 - Tulisan dokter yang tidak jelas - Salah dalam penyiapan obat, terapi tidak sempurna
- Kesalahan dalam penggunaan dosis
4 - Adanya rasa sungkan untuk adu urgumen dengan dokter - Akan terjadi salah interpretasi resep sehingga
- Dokter lupa karena banyak sekali pasien mengakibatkan salah dosis, salah obat, salah aturan pakai
5 - Kesalahan pengambilan urutan pengerjaan resep - Lama waktu tunggu, salah peracikan
6 - Letak obat yang berdekatan, nama obat yang hampir sama - Kegagalan pengobatan/terapi
7 - Tulisan kurang jelas, petugas kurang teliti, pasien terlalu banyak - Salah pemasangan etiket
- Salah aturan pakai obat
8 - Beban kerja yang terlalu tinggi, tidak teliti - Dapat terjadi salah pasien,tertukar obat
9 - Kelelahan karena proses yang cukup panjang,pasien terlalu - Dapat terjadi salah obat, salah pasien, salah etiket, salah
banyak pemberian obat
10 - Kurang teliti, nama yang mirip, beban kerja yang tinggi - Kegagalan pengobatan, pasien semakin parah, pasien tidak
sembuh, tidak mendapatkan informasi
No. Failure Modes Kemungkinan Tingkat Kemudahan Risk Priority Ranking
terjadinya kepatahan (S= dideteksi (D= Number(RPN)
( O= Severity) Detectability) RPN = OxSxD
Occurrence)
1 Petugas farmasi menerima Resep 6 6 2 72 6
3 Validasi resep 3 9 2 54 7
Tahapan Failure Akibat S Penyebab O Solusi D RPN Kegiatan yang Penanggung Kegiatan S O D RPN
Proses Modes direkomendasikan jawab yang
dilakukan
Petugas Kegagalan - Kurang 9 -Kegagalan 2 Adanya 5 90 Perbaikan SOP, Tim Mutu Sosialisasi 7 2 3 42
farmasi dalam teliti, pengobatan, nomor Sosialisasi SOP, Tim Mutu SOP,
menyerahkan memberik nama pasien semakin antrian Implementasi Pelaksana Implementasi
obat kepada an yang parah, pasien yang di SOP, FARMASI SOP,
Pasien informasi mirip, tidak sembuh, tulis Tim Mutu
obat beban tidak pada Monitoring dan Monitoring
kerja yang mendapatkan resep Evaluasi kembali dan Evaluasi
Kegagalan kembali
tinggi informasi sebagai
dalam
kroscek
memberik
an obat
(salah
obat)
Kegagalan
dalam
penyerahan
kepada
pasien