Anda di halaman 1dari 10

FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS

(FMEA) “ PELAYANAN OBAT SITOSTATIKA”

A. Definisi FMEA

FMEA adalah proses proaktif dengan cara mengkaji suatu prosedur secara rinci
mulai dari proses, sub proses dan menemukan kemungkinan hambatan atau
kegagalan/kesalahan pada suatu prosedur , melakukan penilaian terhadap tiap
model kesalahan/kegagalan dan mencari solusi dengan melakukan perubahan
atau desain/prosedur. Di dalam menyususn FMEA kesalahan dapat dicegah dan
diprediksi sehingga bisa dibuat antisipasi untuk mencegah kegagalan atau
dampak buruk suatu proses apabila melaksanakan suatu prosedur.
B. Langkah-langkah FMEA

Terdapat 8 (delapan) langkah FMEA (JCAHO, 2005) antara lain:


1. memilih proses yang berisiko tinggi dan membentuk tim
2. membuat diagram proses atau alur proses dengan flow chart yang rinci
3. untuk setiap kemungkinan kegagalan ( failure mode ) ,identifikasi efek yang
kemungkinan terjadi ke pasien ( the effect )
4. metetapkan kemungkinan tingkat keparahan dari efek tersebut ke pasien
(risk priority number /RPN )
5. melakukan RCA dari failure mode
6. rancang ulang proses
7. analisis dan uji cobakan proses yang baru
8. implementasi dan monitoring proses baru

C. FMEA Pelayanan Obat Sitostatika
1. Menentukan proses yang beresiko tinggi dan membentuk Tim

Dari berbagai masalah hasil temuan  di unit kerja, maka dipilih salah satu proses yang baru dan 

paling berisiko tinggi dengan menggunakan Matrix Prioritisasi atau dengan metoda UGD, 

maka terpilih satu topik yaitu:  “ Alur pelayanan sediaan obat sitostatika”.

Tujuan :

1|FMEA Pelayanan Obat Sitostatika


a. Mengenali kemungkinan kegagalan / kesalahan pada setiap proses pelayanan sediaan

sitostatika

b. Melakukan perubahan prosedur terkait kemungkinan kegagalan / kesalahan

Membentuk Tim

TIM FMEA Pelayanan Obat Sitostatika terdiri dari:

Ketua : Kepala Instalasi Farmasi

Anggota :

1. Dra. Retno Indiyati, Apt

2. Rinto Susilo, S.Farm., Apt., M.Sc

3. M. Taufik H., S.Far., Apt., M.Sc

4. Hanifah, S.Farm., Apt

5. Ani Aminah, S.Farm., Apt

6. Amy Widyastuti, S.Far., Apt (PMKP)

7. Supentin, S.Farm., Apt (Gudang)

8. Aji Pamungkas, Amd. Farm

9. Ka Tim HOT

10. Kasie Penunjang Non Diagnostik

11. Ka Komite Medis

12. Ka Komite Keperawatan

13. Ka Instalasi Sanitasi

Apakah semua area sudah terwakili : YA

Apakah Macam – macam dan tingkatan pengetahuan yang berbeda sudah terwakili

didalam Tim tersebut ? YA

Notulen : Sekretaris KPRS

2|FMEA Pelayanan Obat Sitostatika


2. Membuat Diagram Proses atau Alur Proses dengan Flow Chart yang rinci
Proses Penulisan Resep dan Alur Pelayanan Obat Sitostatika
Apoteker Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Tenaga Teknis Kefarmasian

Dokter  Mengkaji resep dan  Pengambilan Obat  Mengecek lang (double  Penyerahan obat ke perawat
protokol kemoterapi  Penyiapan Obat check) dengan  Serah terima dengan
 Protokol dengan prinsip 5  Pelabelan obat menggunakan prinsip 5 Pengecekan ulang (double
kemoterapi Benar  Penggunaan APD lengkap benar check) kesesuaian obat
Menulis  Menghitung dosis obat, sesuai standar  Mempersiapkan obat untuk dengan resep sesuai prinsip
resep pelarut, jumlah pelarut  Peracikan obat yang sudah pengiriman ke ruang 5 benar
 Menginput data obat disiapkan dalam BSC kemoterapi
ke SIM RS dengan memperhatikan
teknik aseptik
 Mengemas obat dalam
cold box

3. Untuk setiap kemungkinan kegagalan ( failure mode ) , identifikasi efek yang kemungkinan terjadi ke pasien ( the effect )
KEMUNGKINAN KEGAGALAN PROSES

1. Tulisan sulit dibaca 1. Salah membaca nama


2. Salah menulis identitas obat 1. tidak melakukan double
pasien 2. Salah membaca dosis obat 1. Salah check kesesuaian obat 1. Tidak memeriksa
3. Tidak menulis identitas 3. Tidak melakukan mengambil dengan resep ulang kesesuaian
pasien pemeriksaan 7 benar obat 2. salah menulis identitas obat dengan resep
4. Identitas pasien tidak secara lengkap 2. Obat yang pasien 2. Tidak memberikan
lengkap 4. Salah memasukkan diambil 3. salah memilih jenis dan penjelasan kepada
5. Salah menulis nama obat identitas pasien sudah jumlah pelarut perawat tentang
6. Salah menulis dosis obat 5. Salah memasukkan nama kadaluarsa 4. salah menempel etiket obat yang diterima
7. Salah menulis cara pakai dan dosis obat 3. Salah dalam pada obat 3. Salah penyerahan
8. Permintaan obat 6. Salah menghitung dosis proses 5. salah memasukkan obat obat kepada
/instruksi dengan lisan pada waktu meracik peracikan pada plastik obat pasien pasien lain
dan Penulisan resep 7. Salah dalam pemilihan 4. Tidak sesuai lain
menyusul pelarut teknik
8. Salah dalam menentukan aseptik
jumlah pelarut 5. Cool bx
rusak
6. BSC rusak
3|FMEA Pelayanan Obat Sitostatika
4. Menetapkan kemungkinan penyebab dan tingkat keparahan dari efek kegagalan dengan menghitung Risk priority number :

NO PROSES FAILURE MODE CAUSE FAILURE EFFECT FAILURE S O D RPN


1 Penulisan resep oleh dokter Resep tidak bisa dibaca Tulisan dokter sulit dibaca Salah mendapatkan
5 5 1 25
obat
Resep tidak lengkap Dokter salah menulis identitas pasien 5 2 3 30
Dokter tidak menulis identitas pasien 5 4 1 20
Dokter tidak menulis BB pasien 5 5 1 25
Resep salah Dokter salah menulis nama obat 5 1 3 15
Dokter salah menulis dosis obat 5 3 3 45
Dokter salah menulis cara pakai 5 1 3 15
2 Menginput data untuk menghitung Salah memasukkan data Salah membaca nama dan dosis obat 5 3 3 45
Salah memasukkan nama dan dosis obat 5 3 3 45
biaya resep
Salah memasukkan identitas pasien 5 2 3 30
Mengecek kelengkapan resep Tidak melakukan Tidak melakukan pemeriksaan 7 benar
5 3 4 60
dengan 5 benar (mengisi HTKP) pemeriksaan 5 benar secara lengkap
3 Menghitung dosis obat racikan, Salah dosis, salah cairan Salah menghitung dosis, jumlah dan jenis
5 3 5 75
jumlah dan jenis pelarut dan jumlah pelarut cairan pelarut
4 Pengambilan Obat Obat yang diambil tidak Salah mengambil obat 5 3 3 45
Obat yang diambil kadaluarsa 5 1 2 10
sesuai
5 Peracikan obat yang sudah Peracikan obat tidak Salah dalam proses peracikan
1 5 25
disiapkan sesuai
6 Mengecek dengan menggunakan 5 Pengecekan tidak sesuai Tidak melakukan pemeriksaan 5 benar
5 3 5 75
benar secara lengkap
Tidak memeriksa ulang kesesuaian obat
5 1 5 25
dengan resep
7 Mengemas obat Pengemasan obat tidak Salah menulis identitas pasien pada etiket 5 1 3 15
Salah menulis aturan pakai pada etiket 5 1 3 15
sesuai
Salah memasukkan obat pada plastik obat 5 1 3 15
pasien lain

4|FMEA Pelayanan Obat Sitostatika


Salah menempel etiket pada obat 5 1 1 5

8 Mempersiapkan obat racikan Obat racikan tidak sesuai Salah mempersiapkan obat sesuai dosis yang
5 1 5 25
sudah dihitung
Salah mengambil obat yang akan diracik 5 2 5 50
Obat yang diambil untuk diracik kadaluarsa 5 1 2 10
9 Pengecekan kesesuaian obat dengan Pengecekan tidak sesuai Tidak melakukan pemeriksaan 5 benar
5 3 5 75
resep 5 benar secara lengkap
10 Penyerahan obat ke perawat Tidak sesuai Tidak memberikan penjelasan kepada
pasien/perawat tentang obat yang diterima
5 2 3 30
(kegunaan, cara pakai, efek samping, cara
penggunaan)
Tidak memberikan penjelasan kepada
5 4 3 60
perawat tentang interaksi obat yang diterima
Salah menyerahkan obat kepada pasien lain 5 1 2 10

5|FMEA Pelayanan Obat Sitostatika


5. Melakukan Analisis Faktor Penyebab dari setiap kegagalan dengan RPN yang termasuk prioritas (range RPN 45-75)
CAUSE FAILURE Analisis Faktor Penyebab RTL ( Rencana Tindak Lanjut ) OUTCOME PJ
Dokter salah menulis Lupa aturan dosis Menyediakan buku panduan Tersedianya buku panduan (DORS / Ka Instalasi
dosis obat obat/dosis Formularium RS) di ruangan Farmasi / Ka Ru
Salah menghitung dosis / kg Meneliti ulang R / yang telah ditulis DPJP
BB
Mengira-ngira BB pasien Setiap pasien yang mendapatkan Terdapat dalam SPO DPJP
Dituliskan dalam rekam medik
karena tidak mau dosis kg/BB dan kondisi
Tersedianya timbangan yang berfungsi Ka Ru
menimbang memungkinkan harus selalu
dengan baik di ruangan
ditimbang
Tidak menulis dosis Perawat ruangan selalu R / lengkap DPJP
mengingatkan dokter untuk menulis
resep dengan lengkap (identitas
pasien termasuk BB dan keterangan
obat)
Permintaan
obat/instruksi obat
secara lisan
Salah membaca nama Tulisan dokter di resep tidak Dokter menulis dengan jelas, tanpa Tersedia daftar standarisasi singkatan Ka Ru
dan dosis obat jelas singkatan RS di ruangan
Disosialisasikan kembali pedoman Ka Farmasi
penulisan resep (kebijakan pelayanan
farmasi)
R / mudah dibaca
Terburu-buru karena Mengatur ratio waktu dan jumlah
tuntutan pasien pasien

6|FMEA Pelayanan Obat Sitostatika


Mengadakan alat bantu informasi Terdapat monitor yang Ka Farmasi
kepada pasien tentang obat yang menginformasikan urutan antrian.
sedang disiapkan (waktu tunggu, Terdapat keterangan bahwa obat pasien
urutan nomer antrian) A sedang dikerjakan, sekian menit lagi
selesai
Penglihatan kabur Pemeriksan mata (termasuk Medical Terdapat hasil pemeriksaan dari dokter Ka Farmasi
checkup) berkala untuk staf mata
Jadwal Medical checkup untuk semua SDM
staf
Dilakukan pemeriksaan kesehatan Peraturan medical checkup untuk SDM
pada saat penerimaan karyawan karyawan baru
baru

Tidak konfirmasi dengan Selalu konfirmasi ke dokter yang SPO komunikasi konfirmasi obat, Ka Farmasi
dokter yang bersangkutan bersangkutan apabila tulisan tidak termasuk tindakan apabila dokter tidak
apabila tulisan resep tidak jelas dapat dihubungi
Dokter yang bersangkutan harus Ka Farmasi
jelas
bersedia mengkonfirmasi pertanyaan
farmasis
Salah memasukkan Terburu-buru Idem
Penglihatan kabur Idem
nama dan dosis obat
Mengganti obat (jenis sama) Selalu konfirmasi ke dokter yang Terdapat dalam SPO
tanpa konfirmasi ke dokter bersangkutan apabila akan mengganti
bersangkutan obat dengan alasan apapun
Tidak teliti Cek ulang membaca resep Terdapat dalam SPO Ka Farmasi
Tidak mahir menggunakan Mendapatkan pelatihan penggunaan Materi orientasi karyawan baru Ka Farmasi
komputer komputer pada saat orientasi

7|FMEA Pelayanan Obat Sitostatika


Mendapatkan pelatihan komputer Kompetensi setelah pelatihan Ka Farmasi
secara berkala (refreshing) meningkat
Tidak melakukan Malas dan berasumsi tidak Review SPO secara berkala Jadwal review SPO Ka Farmasi
pemeriksaan 5 benar perlu semua dilakukan
Tidak ada alat bantu untuk Membuat checklist 5 benar Checklist 5 benar yang terdapat di Ka Farmasi
secara lengkap
memonitor pelaksanaan 5 apotik dan ruangan
benar
Lupa prosedur pemeriksaan Orientasi untuk karyawan baru Materi orientasi karyawan baru
Pelatihan penyegaran mengenai alur Jadwal review SPO Ka Farmasi
5 benar
pelayanan obat
Tidak mengikuti prosedur Menekankan pentingnya melakukan Jadwal review SPO Ka Farmasi
seharusnya semua langkah sesuai prosedur
(Review SPO secara berkala)
Menekankan pentingnya sesuai Melakukan pelatihan keselamatan Ka Farmasi
prosedur untuk keselamatan pasien pasien secara berkala
Terburu-buru Idem
Tidak teliti Idem
Salah menghitung Terburu-buru Idem
Keterampilan kurang / Pelatihan / pendampingan bagi Asistensi Ka Farmasi
dosis pada waktu
belum terbiasa karyawan baru farmasi
meracik
Tidak teliti Selalu cek ulang dosis Ka Farmasi
Tidak mengikuti prosedur Idem Idem
seharusnya
Salah mengambil obat Terburu-buru Idem Idem
Obat tidak terlihat Mengatur letak dan pelabelan obat Pengaturan obat-obatan rapi dan jelas Ka Farmasi
dengan rapi dan jelas
Nma dan penampilan obat Pemisahan dan pelabelan obat yang Obat-obatan NORUM mempunyai letak Ka Farmasi
mirip mirip nama dan penampilan dan label yang jelas

8|FMEA Pelayanan Obat Sitostatika


Tidak ada label kadaluarsa Setiap mengambil obat selalu melihat Terdapat keterangan tanggal kadaluarsa Ka Farmasi
tanggal kadaluarsa di kartu stok
Salah mengambil obat Terburu-buru Idem Idem
Tidak terlihat Idem
yang akan diracik
Tidak ada label kadaluarsa Idem
Tidak memberikan Tidak mengetahui interaksi Mengadakan alat bantu untuk Software mengenai interaksi obat Ka Farmasi
penjelasan kepada antar obat mengidentifikasi interaksi obat
pasien tentang (software komputer)
Mensosialisasikan program komputer Pelatihan software interaksi obat Ka Farmasi
interaksi obat yang
tersebut kepada staf yang
diterima
bersangkutan
Pasien tidak pernah Mengedukasi pasien soal pentingnya Tersedianya komputer tersebut di Ka Farmasi
menanyakan soal interaksi interaksi obat apotik dan ruangan sehingga dapat
obat digunakan untuk mengedukasi pasien
Tidak ada alat bantu untuk Memasukkan interaksi obat ke dalam Petugas tidak pernah lupa mengedukasi Ka Farmasi
mengingatkan soal interaksi materi edukasi farmasi kepada pasien soal interaksi obat
obat kepada pasien

Kepala Instalasi Farmasi

Drs. Dedi Tarmasi, Apt

9|FMEA Pelayanan Obat Sitostatika


10 | F M E A P e l a y a n a n O b a t S i t o s t a t i k a

Anda mungkin juga menyukai