Anda di halaman 1dari 20

Kode Dokumen : KKS-12 /01/2019

Panduan kredensial
dan Re-Kredensila
Tenaga Kesehatan 2019
Lainnya
Kredensial Merupakan proses mencari, menemukan
dan menarik profesi tenaga kesehatan lainnya untuk
ditugaskan atau dipekerjakan oleh suatu institusi RSUD MADISING
rumah sakit sebagai langkah awal calon tenaga
kesehatan lainnya menduduki suatu pekerjaan.

1
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD MADISING
NOMOR: 51/KEP/RSUL/VI/2017

TENTANG
PANDUAN KREDENSIAL DAN RE-KREDENSIAL
TENAGA KESEHATAN LAINNYA
RSUD MADISING

DIREKTUR RSUD MADISING KABUPATEN PINRANG


Menimbang : a. Bahwa agar penyelenggaraan kredensial dan re-kredensial tenaga
kesehatan lainnya dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan
di RSUD MADISING sebagai landasan panduan kredensial dan re-
kredensial tenaga kesehatan lainnya
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada huruf (a) diatas perlu
adanya keputusan direktur tentang Panduan kredensial dan re-kredensial
tenaga kesehatan lainnya di RSUD MADISING.
Mengingat c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
: 1.
d. Kesehatan.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.129/Menkes/SK/ II /2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit
4. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor.
HK.02.04/I/2790/11 tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit

2
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PANDUAN KREDENSIAL DAN RE-KREDENSIAL
TENAGA KESEHATAN LAINNYA
Kesatu : Panduan ini adalah acuan dalam melaksanakan kredensial dan
rekredensial tenaga kesehatan lainnya di RSUD MADISING,
sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini.
Kedua : Segala biaya yang timbul dari diterbitkannya panduan ini sepenuhnya
dibebankan dalam RAB RSUD MADISING
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan dilakukan
perbaikan apabila terdapat kekeliruan pada saat ditetapkan.

Ditetapkan di Pinrang
Pada Tanggal 5 Juni 2017
Direktur RSUD MADISING,

MOH. INWAN AHSAN

3
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................................... 1


Lembar Pengesahan ............................................................................................................ 2
Dasar Kebijakan .................................................................................................................. 3
Daftar Isi ............................................................................................................................. 4
BAB I DEFINISI ................................................................................................................ 5
A. Latar Belakang. .................................................................................................. 5
B. Tujuan................................................................................................................. 6
BAB II RUANG LINGKUP ............................................................................................... 7
A. Kredensial Profesi Tenaga Kesehatan Lainnya. ................................................ 7
B. Konsep Dasar Kredensial Tenaga Kesehatan Lainnya
Di RSUD MADISING ....................................................................................... 9
BAB III TATA LAKSANA................................................................................................ 11
A. Tugas Utama Tim Kredensial............................................................................. 11
B. Tahapan Proses Kredensial ................................................................................ 11
C. Berakhirnya Kewenangan Klinis........................................................................ 13
BAB IV DOKUMENTASI ................................................................................................. 15

4
BAB I

DEFINISI

A. LATAR BELAKANG

Untuk mendapatkan tenaga kesehatan yang bermutu dan berkualitas, institusi rumah

sakit seharusnya membuat sistem mulai dari proses masuk tenaga kesehatan, karena

setiap tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit harus melakukan pekerjaannya sesuai

dengan standar yang berlaku di rumah sakit. Hal ini sesuai dengan UU no. 44 / 2009 pasal

13 yang menyatakan bahwa setiap tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit harus

bekerja sesuai dengan standar profesi , standar pelayanan rumah sakit , standar prosedur

operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan mengutamakan

keselamatan pasien.

Salah satu faktor penting dalam keselamatan pasien adalah kewenangan klinis tenaga

kesehatan karena pada hakikatnya seseorang tidak mungkin mengusai semua bidang.

Dalam hal tenaga kesehatan yang kurang kompoten dalam melakukan tindakan

profesinya karena sebab apapun, belum ada mekanisme yang mencegah tenaga kesehatan

untuk melakukan tindakan profesinya di rumah sakit. Pada akhirnya ini meningkatkan

resiko terjadinya kecelakaan atau kejadian tidak diharapkan pada pasien.

Demi menjaga keselamatan pasien dari kesalahan tenaga kesehatan lainnya yang

kurang kompoten, rumah sakit perlu mengambil langkah-langkah pengamanan dengan

cara pemberian kewenangan klinis melalui proses kredensial. Proses kredensial

merupakan upaya untuk melindungi, mencegah kejadian yang tidak diharapkan karena

inkompetensi dari tenaga kesehatan lainnya.

Pemilihan proses tindak lanjut dari proses kredensial, diharapkan akan didapatkan

tenaga-tenaga kesehataan yang profesional dan berkualitas baik yang bekerja di Unit-unit

Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang Pinrang sesuai dengan keahlian tertentu sesuai

5
kewenangannya, sehingga akan meningkatkan kualitas tenaga dan mutu pelayanan

kepada pelanggan dengan mengedepankan patien safety. Hal ini akan berdampak secara

langsung ataupun tidak langsung, keselamatan pasien maupun keselamatan tenaga

kesehatannya termasuk di dalamnya adalah tenaga kesehatan lainnya.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Pedoman kredensial profesi tenaga kesehatan lainnya di Rumah Sakit Umum

Daerah Lasinrang Pinrang dibuat dengan tujuan umum untuk melindungi keselamatan

pasien melalui mekanisme kredensial masing-masing profesi di tenaga kesehatan

lainnya di Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang Pinrang

2. Tujuan Khusus

a. Memberikan pedoman mekanisme kredensial dan re-kredensial bagi petugas-

petugas tenaga kesehatan lainnya di Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang

Pinrang

b. Memberikan pedoman bagi tim tenaga kesehatan lainnya untuk menyusun jenis

kewenangan klinis ( clinical privilage ) bagi setiap tenaga profesi tenaga

kesehatan lainnya di RSUD MADISING Pinrang.

c. Memberikan pedoman bagi jajaran manajemen rumah sakit untuk menerbitkan

kewenangan klinis bagi tenaga kesehatan lainnya untuk melakukan tindakan di

RSUD MADISING Pinrang

d. Meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas tenaga kesehatan lainnya di

institusi fasilitas pelayanan kesehatan.

6
BAB II

RUANG LINGKUP

A. KREDENSIAL PROFESI TENAGA KESEHATAN LAINNYA

1. Definisi Kredensial

Kredensial Merupakan proses mencari, menemukan dan menarik profesi tenaga

kesehatan lainnya untuk ditugaskan atau dipekerjakan oleh suatu institusi rumah sakit

sebagai langkah awal calon tenaga kesehatan lainnya menduduki suatu pekerjaan.

Adapun profesi tenaga kesehatan lainnya yang akan di kredensial adalah sebagai

berikut :

a. Fisioterapi

b. Farmasi

c. Laboratorium

d. Radiologi

e. Gizi

f. Kesehatan Masyarakat

g. Rekam medik

h. Penata anastesi

i. Teknisi Gigi

j. Sanitarian

k. Teknisi elektromedik

2. Proses Kredensial

Suatu proses evaluasi oleh rumah sakit terhadap tenaga kesehatan lainnya untuk

menentukan apakah yang bersangkutan layak di beri kewenangan klinis menjalankan

tindakan sesuai profesinya dalam lingkungan rumah sakit tersebut untuk suatu

periode tertentu.

7
Proses Kredensial Di RSUD MADISING Pinrang adalah Suatu proses evaluasi

terhadap tenaga kesehatan untuk menentukan apakah yang bersangkutan layak di beri

kewenangan klinis menjalankan tindakan sesuai profesinya dalam lingkungan RSUD

MADISING Pinrang untuk suatu periode tertentu.

3. Proses Re-Kredensial

Proses re-evaluasi oleh suatu rumah sakit terhadap profesi kesehatan yang telah

bekerja dan memiliki kewenangan klinis di rumah sakit untuk menentukan apakah

yang bersangkutan masih layak di beri kewenangan klinis tersebut untuk periode

tertentu.

Proses re-evaluasi di RSUD MADISING Pinrang terhadap profesi tenaga

kesehatan yang telah bekerja dan memiliki kewenangan klinis di RSUD MADISING

Pinrang untuk menentukan apakah yang bersangkutan masih layak di beri

kewenangan klinis tersebut.

4. Tahapan Proses Kredensial

Profesi tenaga kesehatan mengajukan permohonan kredensial kepada direktur

rumah sakit, kemudian direktur rumah sakit memninta kepada Komite Tenaga

Kesehatan Lainnya untuk melakukan proses kredensial kepada yang bersangkutan.

sub komite kredensial melalui Tim adhoc mengkaji dan memberikan rekomendasi

tindakan sesuai profesinya yang diajukan oleh pemohon selanjutnya Direktur RSUD

MADISING Pinrang menerbitkan surat penugasan Klinis.

5. Kewenangan Klinis

Lingkup praktik bagi tenaga kesehatan yang spesifik, serta ditetapkan melalui

proses kredensialing berdasarkan pendidikan / pelatihan, pengalaman dan

keberhasilan yang telah dibuktikan dalam waktu yang cukup lama / terus menerus.

8
6. Surat Penugasan

Adalah surat yang diterbitkan oleh Direktur RSUD MADISING Pinrang kepada

seorang profesi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan di RSUD MADISING

Pinrang berdasarkan daftar kewenangan klinis yang telah ditetapkan baginya.

7. Mitra Bestari

Adalah sekelompok orang dengan reputasi tinggi yang memilki kesamaan profesi

dan atau dianggap dapat menilai kompetensi untuk melakukan tindakan profesinya.

Mintra bestari adalah sekelompok orang yang ditunjuk dan di beri tugas untuk dapat

menilai kompetensi profesinya yang dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan

Direktur Utama.

B. KONSEP DASAR KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN LAINNYA DI RSUD

MADISING PINRANG

Salah satu upaya RSUD MADISING Pinrang dalam menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya untuk menjaga keselamatan pasiennya adalah dengan menjaga

standar profesi dan kompetensi para tenaga tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas

kewenangannya. Upaya ini dilakukan dengan cara mengatur agar setiap tindakan yang

dilakukan terhadap pasien hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompoten.

Walaupun seorang tenaga kesehatan telah senior, maka rumah sakit wajib

melakukan verifikasi dalam kompetensi seseorag untuk melakukan tindakan profesinya

dalam lingkup spesialis tersebut, hal ini dikenal dengan proses credentialing. Proses

credentialing ini dilakukan dengan dua alasan utama. Alasan pertama, banyak faktor yang

mempengaruhi kompetensi setelah seseorang mendapat brevet spesialis dari kolegium.

Perkembangan ilmu dan teknologi berkembang pesat sehingga kompetensi yang

diperoleh saat brevet diterima sudah kadaluarsa, bahkan biasa dianggap sebagai tindakan

yang tidak aman bagi pasien. Alasan kedua, keadaan kesehatan seseorang dapat menurun

9
akibat penyakit tertentu atau bertambahnya usia sehingga mengurangi keselamatan

tindakan terhadap pasien.

Setelah seorang dinyatakan kompeten melalui proses kredensial, di rumah sakit

menerbitkan suatu izin bagi yang bersangkutan untuk melakukan serangkaian tindakan-

tindakan tertentu di rumah sakit tersebut, hal ini dikenal sebagai kewenangan klinis

(clinical privilage). Tanpa adanya kewenangan klinis tersebut seorang yang termasuk

dalam tenaga kesehatan belum diperkenankan melakukan tindakan. Luasnya kewenangan

klinis tersebut antara satu kesehatan dengan tenaga kesehatan yang lain dapat saja

berbeda walaupun mempunyai jenjang lulusan yang sama. Dalam hal tindakan yang dapat

membahayakan pasien maka kewenangan klinis dapat saja dicabut sehingga tidak

diperkenankan untuk melakukan tindakan tersebut. Pencabutan ini dilakukan melalui

prosedur tertentu yang melibatkan komite kredeensial masing-masing profesi.

10
BAB III
TATA LAKSANA
Tim kredensial yang ada pada tenaga kesehatan lainnya berperan penting dalam

mekanisme kredensial profesi di rumah sakit, karena tugas utama tim adalah menjaga

profesionalisme tenaga kesehatan dan melindungi pasien rumah sakit untuk hal-hal yang

berkaitan dengan tindakan yang dilakukan.

A. TUGAS UTAMA TIM KREDENSIAL

Tiga tugas utama tim kredensial adalah :

a. Rekomendasi pemberian izin untuk melakukan tindakan ( Entering to the

pefession )

b. Memelihara kompetensi dan perilaku profesi ( Maintaining professionalism )

sub komite mutu profesi melalui audit tenaga kesehatan lainnya sesuai

profesi masing-masing dan pengembangan profesi berkelanjutan ( Countinuing

professional development )

c. Merekomendasi penangguhan kewenangan klinis tertentu hingga pencabutan ijin

melakukan tindakan/pekerjaan (Expellimg from the profession ) sub komite

etik dan disiplin profesi.

B. TAHAPAN PROSES KREDENSIAL

Tahapan proses kredensial adalah:

1. Profesi tenaga kesehatan mengajukan permohonan untuk memperoleh kewenangan

klinis dengan metode self assessment. Profesi tenaga kesehatan mengisi formulir

yang isinya daftar tindakan atau kompetensi yang akan diuji sesuai bidang

keahliannya. Profesi tenaga kesehatan memilih kompetensi yang tertera dalam

formulir dengan mencontreng dan menyerahkan dokumen yang dipersyaratkan.

Syarat – syarat tersebut diantaranya syarat administrasi, meliputi :

11
a. Lulusan D III, DIV / S I / profesi dan spesialis

b. Memiliki STR

c. Memiliki SIP/SIK

d. Memiliki sertifikat kompetensi ( jika sudah ada )

e. Sehat jasmani dan rohani.

Setelah persyaratan lengkap rumah sakit menyerahkan kepada tim kredensial komite

tenaga kesehatan.

2. Rumah sakit menugaskan komite tenaga kesehatan lainnya dalam hal ini Tim

kredensial ( Tim Adhoc ) untuk menyiapkan kredensial yang merupakan tim yang

ditunjuk oleh RSUD MADISING Pinrang. Tim kredensial ( Tim Adhoc ) mengkaji

dan memberikan rekomendasi tindakan Profesi tenaga kesehatan yang diajukan oleh

pemohon. Berdasarkan core kompetensi Profesi tenaga kesehatan yang terdiri dari :

a. Kemampuan menganalisis ilmu sebagai dasar praktik.

b. Kemampuan menganalisis kebutuhan pasien/klien.

c. Kemampuan merumuskan diagnosa.

d. Kemampuan merencanakan tindakan.

e. Kemampuan melakukan intervensi.

f. Kemampuan melakukan evaluasi dan re-evaluasi,

g. Kemampuan berkomunikasi dan berkoordinasi yang efisien dan efektif.

h. Kemampuan melakukan pendidikan (edukasi pasien/klien).

i. Kemampuan menerapkan prinsip-prinsip manajemen dalam praktik.

j. Kemampuan melaksanakan penelitian

k. Kemampuan melakukan tanggung jawab dan tanggung gugat praktik masing-

masing profesi tenaga kesehatan lainnya.

3. Direktur RSUD MADISING Pinrang menerbitkan surat penugasan.

12
Direktur rumah sakit menerbitkan surat penugasan klinis kepada pemohon

berdasarkan rekomendasi tersebut. Surat penugasan tersebut memuat sejumlah daftar

kewenangan klinis untuk melakukan tindakan. Setiap tenaga kesehatan lainnya dapat

saja memiliki kewenangan klinis yang berbeda diantara satu dengan yang lainnya.

C. BERAKHIRNYA KEWENANGAN KLINIS

Kewenangan klinis akan berakhir bila surat penugasan habis masa berlakunya atau

dicabut Direktur RSUD MADISING Pinrang. Surat penugasan untuk setiap tenaga

kesehatan memiliki masa berlaku untuk periode tertentu, misalnyan tiga tahun. Pada akhir

masa berlakunya surat penugasan tersebut rumah sakit harus melaksanakan re kredensial

terhadap tenaga kesehatan yang bersangkutan. Proses rekredensial ini lebih sederhana

dibandingkan dengan proses kredensial awal sebagaimana diuraikan diatas.

Surat penugasan dapat berakhir setiap saat bila seorang tenaga kesehatan tersebut

dinyatakan tidak kompeten untuk melakukan tindakan tertentu. Walaupun seorang tenaga

kesehatan yang bersangkutan sebelumnya telah memperoleh kewenangan untuk

melakukan tindakan tertentu, namun kewenangan tersebut dapat dicabut berdasarkan

pertimbangan tertentu. Atau bisa jadi kewenangan dicabut karena dapat terjadi

kecelakaan yang diduga karena inkompetensi atau karena tindakan disiplin dari komite

medic / tenaga kesehatan lainnya. Namun demikian kewenangan klinis dapat diberikan

kembali setelah yang bersangkutan pulih kembali dan direkomendasikan kembali oleh

komite tenaga kesehatan lainnya setelah melalui pembinaan.

Mekanisme kredensial dan re-kredensial bagi tenaga kesehatan di rumah sakit

adalah tanggung jawab tim kredensial tenaga kesehatan yang telah ditugaskan oleh

Direktur RSUD MADISING Pinrang. Pada proses kredensial dilakukan oleh tim

kredensial dengan melakukan serangkaian kegiatan berupa proses permohonan kebutuhan

setiap profesi pada tenaga kesehatan. Tim kredensial tenaga kesehatan melakukan proses

13
kredensial melalui uji tulis dan wawancara pada waktu tertentu. Pada akhir proses

kredensial tim kredensial tenaga kesehatan memberikan rekomendasi kepada jajaran

direksi terkait.

Pada proses re-kredensial dilakukan oleh tim kredensial tenaga kesehatan dengan

melakukan serangkaian kegiatan orientasi tenaga baru, on the job training di unit kerja

melalui proses bimbingan preceptorship dan selanjutnya ada proses evaluasi yang

dilakukan oleh manajerial di unit kerja yang bersangkutan. Hasil evaluasi dapat dijadikan

sebagai data untuk memberikan rekomendasi untuk diterima atau tidak sebagai tenaga

tetap di lingkungan rumah sakit.

14
BAB IV

DOKUMENTASI

Dengan adanya pengaturan mekanisme kredensial tenaga kesehatan di rumah sakit oleh

tim kredensial / komite tenaga kesehatan lainnya diharapkan dapat :

1. Menjalankan tata kelola klinik yang baik

2. Mendukung rumah sakit dan tenaga kesehatan lainnya agar dapat terhindar atau

meminimalis tuntutan pasien

3. Menjaga mutu pelayanan tenaga kesehatan lainnya.

4. Menjaga disiplin tenaga kesehatan khususnya kepatuhan mengikuti kebijakan, standar

dan SPO

5. Merinci dan menjaga kompetensi tenaga kesehatan lainnya.

15
Lampiran 1 : Data pemohon kewenangan klinis

DATA PEMOHON KEWENANGAN KLINIS

A. IDENTITAS

Nama pemohon :
Nip :
Tanggal Lahir :
Alamat :
Telepon :
B. STATUS REGISTRASI
Nomor Registrasi :
Nomor Ijazah :
Nama Institusi pendidikan :
Tanggal Lulusan :
Kualifikasi Pendidikan :
No.Sertifikat Kompetensi :
Masa berlaku sampai :
C. STATUS KREDENSIALING YANG DI USULKAN
Awal

Kenaikan tingkat

Pemulihan kewenangan

Pemutihan

D. PRASYARATAN KREDENSIALING
a. Apakah anda pernah melakukan kredensialing ? Jika iya,Tuliskan

Ya Tidak

...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................

b. Apakah anda memiliki surat penugasan klinis yang menjelaskan kewenangan klinis anda
? Jika Ya ? tuiskan tanggal penugasan klinis dan nomor surat penugasan klinik

Ya Tidak

...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................

16
c. Apakah kewenangan klinis anda pernah

 Di kurangi Ya Tidak

 Di bekukan Ya Tidak

 Di cabut Ya Tidak

Jika Ya,tuliskan kapan hasil tersebut terjadi :

...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................

d. Apakah anda pernah terlibat dengan persidangan perdata ataupun pidana terkait
kewenangan klinis yang anda miliki ? Jika Ya, tuliskan kapan hal tersebut terjadi :

Ya Tidak

e. Tuliskan program pengembangan profesional berkelanju(CPD) yan anda ikuti dalam 3


tahun terakhir
Bukti Institusi
Tahun kegiatan Jenis Kegiatan
(NO.sertifikat/surat penyelenggaraan
tugas SK) kegiatan

f. Tuliskan kewenangan klinis yang di usulkan beserta bukti-bukti pendukung

Diminta Rekomendasi
NO KOMPETENSI (penilaian diri dari Mitra
profesi........ Bestari
secara mandiri

17
E. PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa segala hal yang tertulis di dalam dokumen ini adalah benar adanya.
Apabila di kemudian hari terbukti ada hal yang tidak benar maka saya bersedia menanggung
segala konsekuensi sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

Tanda Tangan :................


Nama Jelas :................
Tanggal :................

Lampiran 2. Contoh Surat Penugasan Klinis

18
SURAT PENUGASAN KLINIS
NOMOR : /RSUL/X /2017

Yang bertandatangan dibawah ini :


Nama :
NIP :
Jabatan : Direktur RSUD MADISING Pinrang
Dengan ini memberi Kewenangan Klinis sebagaimana tercantum dalam lampiran Rincian
Kewenangan Klinis..............., kepada :
Nama :
NIP :
Kualifikasi :
Kepada yang bersangkutan berhak dan dapat memberikan asuhan ................ kepada pasien
sesuai Rincian Kewenangan Klinis ......................
Berlaku mulai ...................... sampai dengan ....................
Demikian Surat Penugasan Kerja Klinis ini dibuat untuk dilaksanakan.

Dikeluarkan di Pinrang
Pada Tanggal

-----------------------------------------
Nip.

19
KOMPETENSI PROFESI.......................
RINCIAN KEWENANGAN KLINIS ............................

Nama Pegawai :
Nomor Pegawai :
Periode Penilaian : Tanggal, ................. s/d .......................

NO KOMPETENSI DISETUJUI

Makassar, 20......
Direktur RSUD MADISING
Pinrang

-----------------------------------
Nip.

20

Anda mungkin juga menyukai