Anda di halaman 1dari 14

Peraturan Internal

Tenaga Kesehatan Lain


Other Health Care Practitioners Bylaws

Uud Cahyono, SH, MARS, C.L.A.


Bagian Hukum dan Organisasi
PEMBAHASAN
Keputusan Direktur Utama RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
Nomor: HK.01.07/3.3/16370/2018 tanggal 15 Mei 2018
Tentang
Peraturan Internal Tenaga Kesehatan Lain
(Other Health Care Practitioners Bylaws)

1 TUJUAN

2 SISTEMATIKA

3 WEWENANG KLINIS & PENUGASAN KLINIS

4 HAK DAN KEWAJIBAN

5 KOMITE TENAGA KESEHATAN


TUJUAN
1. akuntabilitas kinerja professional, dengan landasan d
ispilin dan etika profesi;
2. menjamin pelayananan efisien dan bermutu sesuai
dengan standar profesi tenaga kesehatan;
3. memungkinkan peran serta tenaga kesehatan lain dalam
pembuatan kebijakan serta perencanaan rumah sakit;
4. kejelasan peran dalam aktifitas pendidikan, pelatihan
dan penelitian di rumah sakit;
5. peran serta dalam pendidikan professional
berkelanjutan;
6. peraturan dasar yang mengatur tenaga kesehatan; dan
7. menjadi dasar komite tenaga kesehatan.
SISTEMATIKA
1. PENDAHULUAN;
2. KETENTUAN UMUM;
3. TUJUAN;
4. WEWENANG KLINIS (CLINICAL PRIVILEGES);
5. PENUGASAN KLINIS (CLINICAL APPOINTMENT);
6. TUGAS DAN WEWENANG;
7. HAK DAN KEWAJIBAN;
8. KOMITE TENAGA KESEHATAN; 35 Pasal
9. SUBKOMITE KREDENSIAL;
10. SUBKOMITE MUTU PROFESI;
11. SUBKOMITE ETIK DAN DISIPLIN PROFESI;
12. PENGORGANISASIAN TENAGA KESEHATAN;
13. PERATURAN PELAKSANAAN TATA KELOLA KLINIS;
14. AMANDEMEN/PERUBAHAN;
15. KETENTUAN PENUTUP
WEWENANG KLINIS &
PENUGASAN KLINIS
Wewenang klinis (clinical privileges) tenaga kesehatan
lain ditetapkan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki
dan dituangkan dalam surat penugasan klinis
(clinical appointments) yang diberikan oleh Direksi.

KOMITE
TENAGA KESEHATAN DIREKSI
PENUGASAN KLINIS
WHITE PAPER

Direktori Kewenangan White Paper


Standar Profesi
Standar Pelayanan
KOMITE
TENAGA KESEHATAN

dokumen yang berisi syarat-syarat yang


harus dipenuhi oleh tenaga kesehatan
yang digunakan untuk menentukan
Kewenangan klinis. Rincian Kewenangan
Klinis
KEWENANGAN KLINIS
Kewenangan Klinis

KOMITE
TENAGA KESEHATAN

 KOMPETENSI
 KEILMUAN
 KETERAMPILAN
KREDENSIAL  KESEHATAN JASMANI
 KESEHATAN MENTAL
 PERILAKU
PENUGASAN KLINIS

REKOMENDASI - HASIL KREDENSIAL

KOMITE
TENAGA KESEHATAN

SURAT PENUGASAN KLINIS (3 tahun)

agar setiap tenaga kesehatan


dapat melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab dan profesional.
HAK
a. memperoleh perlindungan hukum;
b. memperoleh informasi yang benar, jelas dan jujur dari
pasien dan/atau keluarganya;
c. menerima imbalan atas pelayanan yang diberikan sesuai
ketentuan yang berlaku di RSUP Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo;
d. menolak keinginan pasien atau pihak lain yang
bertentangan dengan kode etik, standar pelayanan, standar
profesi, standar prosedur operasional, atau ketentuan
perundang-undangan;
e. memperoleh fasilitas kerja sesuai standar; dan
f. memperoleh kesempatan untuk pengembangan karir dan
Pendidikan berkelanjutan sesuai ketentuan yang berlaku.
KEWAJIBAN
a. memberikan pelayanan sesuai dengan kode etik, standar
pelayanan, standar profesi, standar prosedur operasional,
dan ketentuan perundang-undangan;
b. melakukan konsultasi dan rujukan pasien yang tidak dapat
ditangani kepada tenaga kesehata lain, termasuk kepada
tenaga medis dan tenaga keperawatan sesuai dengan
kompetensinya;
c. mendokumentasikan pelayanan yang diberikan sesuai
dengan standar; dan
d. memberikan informasi yang lengkap, jujur, benar, jelas dan
mudah dimengerti kepada pasien dan/atau keluarganya
sesuai batas kewenangannya.
KOMITE TENAGA KESEHATAN

DIREKTUR UTAMA KETUA

SEKRETARIS

SUBKOMITE SUBKOMITE SUBKOMITE

KREDENSIAL MUTU PROFESI ETIK & DISIPLIN

menyelenggarakan tata kelola klinis (clinical governance)


yang baik untuk meningkatkan mutu pelayanan (
quality) dan keselamatan pasien (patient safety) l
ebih terjamin dan terlindungi.
KOMITE TENAGA KESEHATAN
a. memperoleh perlindungan hukum;
b. memperoleh informasi yang benar, jelas dan jujur dari
pasien dan/atau keluarganya;
c. menerima imbalan atas pelayanan yang diberikan sesuai
ketentuan yang berlaku di RSUP Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo;
d. menolak keinginan pasien atau pihak lain yang
bertentangan dengan kode etik, standar pelayanan, standar
profesi, standar prosedur operasional, atau ketentuan
perundang-undangan;
e. memperoleh fasilitas kerja sesuai standar; dan
f. memperoleh kesempatan untuk pengembangan karir dan
Pendidikan berkelanjutan sesuai ketentuan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai