Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak pemerintah menetapkan COVID-19 sebagai jenis penyakit yang menimbulkan
kedaruratan kesehatan masyarakat berdasarkan Keputusan Presiden No. 11 Tahun 2020 pada
pertengahan bulan Maret 2020, maka sejak itulah pula tatanan kehidupan masyarakat
berubah 180 derajat. Perubahan tidak hanya terjadi pada dunia kesehatan akan tetapi hampir
pada semua sisi kehidupan, baik pendidikan, pekerjaan, peribadahan bahkan dampaknya pun
telah memukul berbagai sudut ekonomi. Indeks bursa saham rontok, rupiah terperosok, dan
pelaku di sektor riil berteriak susah berusaha. Dampak dari meluasnya wabah Covid-19 ke
seluruh dunia mengakibatkan Ekonomi Dunia Menanggung Beban Covid-19.
Rumah sakit sebagai salah satu lembaga penyedia layanan kesehatan rujukan memiliki
peranan penting untuk menjaga, dan meningkatkan mutu derajat kesehatan terutama di saat
wabah pandemic sekarang. Sesuai amanat pasal 4 Undang-Undang no 44 tahun 2009, tentang
rumah sakit, menyebutkan rumah sakit mempunyai tugas untuk memberikan pelayananan
kesehatan perorangan paripurna (promotif, preventif kuratif dan rehabilitatif). Serta memiliki
fungsi melaksanakan pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
bidang kesehatan, dan penelitian, pengembangan serta penapisan teknologi di bidang
kesehatan.
Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan mendorong
rumah sakit untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Seiring dengan
bermunculannya rumah sakit baru, disamping laju pertambahan penduduk Kota Sukabumi
pun semakin meningkat, setiap rumah sakit yang ada memiliki kesempatan untuk meraih
potensi pengembangan. Manajemen Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi dengan dukungan
segenap komponen yang ada senantiasa berkomitmen untuk menjalankan amanat yang
diberikan oleh Yayasan Assyifa guna mewujudkan visi rumah sakit “Menjadi rumah sakit
unggul, profesional, dan terpercaya dalam pelayanan kesehatan yang islami”.
Dalam implementasinya komitmen tersebut tercermin pada rencana strategis dan
program kerja yang dilakukan dalam berbagai tahapan, baik jangka panjang, jangka
menengah, maupun jangka pendek (tahunan). Sejalan dengan itu, Rumah Sakit telah

Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 1


menyusun kerangka rencana pengembangan untuk masing-masing tahapan, yang memuat
rencana program, kebijakan beserta target dan sasaran yang akan dicapai.
Dalam rencana strategis rumah sakit tahun 2019 – 2023, telah ditetapkan bahwa
target rumah sakit adalah mewujudkan “Mewujudkan Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi
Menjadi Rumah Sakit Syariah Yang Memberikan Pelayanan Paripurna Berbasis Teknologi
Informasi”.
Selaras dengan visi Kota Sukabumi yakni “Terwujudnya Kota Sukabumi sebagai pusat
pelayanan berkualitas bidang pendidikan, kesehatan dan perdagangan di Jawa Barat
berlandaskan iman dan taqwa”, maka target yang telah ditetapkan oleh rumah sakit pun
sangat relevan karena menyatukan bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan yang menjadi
icon Kota Sukabumi, sehingga dalam realisasinya dapat mendukung program pemerintah.
Dengan Tujuan Memberikan Pelayanan Kesehatan Secara Profesional dengan
Akhlakul Karimah serta Menjadi rumah sakit pendidikan. Rumah Sakit Islam Assyifa dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya selain menyediakan jasa pelayanan kesehatan, juga
melaksanakan fungsi sosial sebagaimana dilihat dari bentuk badan hukumnya sebagai Yayasan
yang bersifat nirlaba. Fungsi sosial rumah sakit merupakan agenda yayasan dan rumah sakit
yang dilaksanakan secara terencana pada setiap tahunnya. Selain itu Rumah Sakit Islam
Assyifa yang bercita-cita menjadi rumah sakit syariah dan rumah sakit pendidikan memiliki
tugas pokok dan fungsi ganda yang mencakup fungsi rujukan pelayanan, pengkajian,
penelitian dan pendidikan serta menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan menjadikan rumah
sakit sebagai sarana transformasi dakwah Islam.
Melalui program pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative, Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi di lingkup wilayah Sukabumi sebagai
sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran
yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh
karena itu Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi dituntut untuk lebih memberikan pelayanan
yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan peraturan
perundang-undangan, bahkan ditargetkan dapat memberikan pelayanan yang lebih tinggi dari
standar yang ada.
Rumah Sakit Islam Assyifa sebagai salah satu rumah sakit yang ditunjuk oleh
pemerintah sebagai rumah sakit rujukan covid 19 dituntut untuk memberikan pelayanan
kepada pasien terindikasi covid 19 sesuai dengan tatalaksana pengobatan yang telah
Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 2
ditetapkan. Ini berarti, Rumah Sakit Islam Assyifa harus melakukan fungsi pelayanan rujukan
yang baik serta didukung dengan pendidikan dan pelatihan yang memadai bagi petugas yang
memberikan pelayanan. Penguatan pelayanan harus dilakukan secara sistematis melalui
pedoman, panduan dan program Rumah Sakit yang spesifik. Dalam keadaan terjadinya
kedaruratan kesehatan masyarakat atau disebut Public Health Emergency of International
Concern (PHEIC), maka virus covid 19 menjadi sangat penting untuk dikelola secara
profesional untuk dikaji jenis virusnya sehingga dapat diketahui jenis obat untuk tatalaksana
pengobatannya.
Disisi lain secara global, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam
kehidupan masyarakat sudah menjadi kebutuhan utama dalam mengembangkan masyarakat
informasi (information society) dan masyarakat berpengetahuan (knowledge society)
termasuk dalam hal pelayanan kesehatan yangmana perkembangan digital health care terus
menerus semakin meluas seiring dengan perkembangan sistem kesehatan nasional secara
online.

Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 3


BAB II
DASAR HUKUM OPERASIONAL
RUMAH SAKIT ISLAM ASSYIFA

Dari sisi pemenuhan administrasi rumah sakit, Alhamdulilah, Manajemen Rumah Sakit Islam
Assyifa Sukabumi selalu memprioritaskan penyelesaian semua perizinan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku yakni :
a. Badan Hukum/Pemilik Rumah Sakit :
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM ASSYIFA KOTA SUKABUMI
b. Akte Pendirian Yayasan Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi :
Notaris Abu Bakar Yakub Nomor 1 tertanggal 5 Desember 1967
c. Akte Yayasan Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi :
Notaris SEPTIAN ADRIANSYAH, SH.,M.KN. Nomor 31 tertanggal 23 April 2020 yang
telah disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
No. AHU-0009473.AH.01.12 Tahun 2020 tanggal 27 April 2020
d. Domisili Yayasan Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi :
Jl. Kartini No. 1 Kota Sukabumi Jawa Barat
Telp. (0266) 222 663 Ext. 103 Telp/Fax. (0266) 6252048
e. Nama Rumah Sakit : RUMAH SAKIT ISLAM ASSYIFA SUKABUMI
f. Klasifikasi Rumah Sakit :
KELAS C berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor. 759/MENKES/SK/VI/2010 tertanggal 24 Juni 2010.
g. Akreditasi Rumah Sakit :
Status Terakreditasi Utama oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS)
Nomor : KARS – SERT / 1182 / XI / 2019 masa berlaku 29 Oktober – 28 Oktober 2022.
h. Domisili Rumah Sakit Islam Assyifa :
Jl. Jenderal Sudirman No. 3 Kel. Gunungpuyuh Kec. Gunungpuyuh
Kota Sukabumi Jawa Barat 43123
Informasi ( 0266 ) 222 663 - 085861793307 ( Hunting ) Fax. ( 0266 ) 223 501 - 213 433
E-mail : rsi_assyifa@yahoo.co.id Website : rsi-assyifa.com Frekuensi HT : 151700
Koordinat Latitude : -6.918821 - Longitude : 106.916875
i. Jenis Rumah Sakit :
Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 4
RUMAH SAKIT UMUM SWASTA
j. Kode Rumah Sakit : 3272051
k. Nomor Induk Berusaha (NIB) OSS : 8120111171145
l. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : 01.477.309.7.405.000
m. Surat Izin Gangguan (HO) :
Surat Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kota
Sukabumi Nomor : 503 / SK.774 / BPMPT / HO / 2016 tertanggal 17 November 2016
n. Surat Izin Operasional Rumah Sakit :
Surat Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kota
Sukabumi Nomor. 440/03/SIO-RS/BPMPT/XI/2016 tentang Izin Operasional “Rumah
Sakit Islam Assyifa” masa berlaku 16 November 2016 - 16 November 2021
o. Izin-izin yang diperoleh
No Nomor Izin Nama Perizinan Instansi Yang Masa Berlaku
Mengeluarkan
1 503/SK.774/BPMPT/HO/ Pemberian izin Badan penanaman modal 17 November 2016
2016 gangguan kepada RSI. dan layanan terpadu Kota
Assyifa Sukabumi Sukabumi
2 440/03/SIO-RS/BPMPT/ Pemberian Izin Badan penanaman modal 16 November 2016
XI/2016 Operasional Rumah dan layanan terpadu Kota – 16 November
Sakit Sukabumi 2021
3 KARS – SERT / 1182 / XI / Sertifikat Akreditasi Komisi Akreditasi Rumah 29 Oktober – 28
2019 Rumah Sakit Sakit Oktober 2022
4 503/1493/KLH Izin (TPS) Limbah B3 Wali Kota Sukabumi 24 Agustus 2016
5 02/IPLC/PPPL-DLH/2019 Izin Pengolahan 30 Januari 2018
Limbah Cair Wali Kota Sukabumi
6 0031.206.3.3272.GEKZ.16 Sertifikat Laik Operasi PT.Konsuil jawa Barat 22 Juli 2016 - 21
Juli 2031
7 0001.206.3.3272.GE28.15 Sertifikat Laik Operasi Konsuil jawa Barat 17 Agustus 2015 -
18 Agustus 2030
8 566/5490/PK-WIL.BGR/ Surat keterangan UPTD Pengawasan 27 Juli 20202019
SKT/IPP-K3/2020 Instalasi penyalur petir ketenagakerjaan wilayah
Bogor

9 566/5778/PK-WIL.BGR/ SK Pesawat angkat dan UPTD Pengawasan 27 Juli 2020


SKT/MD-K3/2020 angkut (Lift Penumpang) ketenagakerjaan wilayah I

Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 5


No Nomor Izin Nama Perizinan Instansi Yang Masa Berlaku
Mengeluarkan
Bogor
10 566/5491/PK-WIL.BGR/ SK Instalasi Listrik UPTD Pengawasan 27 Juli 2020
SKT/IL-K3/2020 ketenagakerjaan wilayah I
Bogor
11 566/5488/PK-WIL.BGR/ SK Pesawat angkat dan UPTD Pengawasan 27 Juli 2020
SKT/ESCA-K3/2020 angkut (Lift Penumpang) ketenagakerjaan wilayah I
Bogor
12 566/5485/PK-WIL.BGR/ SK Pesawat angkat dan UPTD Pengawasan 27 Juli 2020
SKT/ESCA-K3/2020 angkut (Lift Penumpang) ketenagakerjaan wilayah I
Bogor
13 Izin pengusahaan air DPMPT Provinsi Jawa Barat 14 Juli 2020 -
546.2/389/291032a/ tanah RSI Assyifa
14 Juli 2022
DPMPTSP/2020 Sukabumi
14 Izin pengusahaan air DPMPT Provinsi Jawa Barat 14 Juli 2020 -
546.2/390/291032a/ tanah RSI. Assyifa
14 Juli 2022
DPMPTSP/2020 Sukabumi
15 Izin pemanfaatan tenaga Badan pengawas tenaga 21 Januari 2021
nuklir penggunaan nuklir
– 19 Februari
dalam radiologi
021630.010.22.21012 2023
diagnostic dan
0 intervensional
16 Izin pemanfaatan tenaga Badan pengawas tenaga 21 Januari 2021
nuklir penggunaan nuklir
– 19 Februari
dalam radiologi
025148.010.22.21012 2023
diagnostic dan
0 intervensional
17 26-2.5/IK-MUK-BPFKJ Laporan hasil uji Direktorat jenderal 19 November 2017
kesesuaian pesawat pelayanan kesehatan (BPFK)
sinar X dental Jakarta
panoramic

18 26-4.7/IK-MUK-BPFKJ Laporan hasil uji Direktorat jenderal 06 Desember 2017


kesesuaian pesawat pelayanan kesehatan (BPFK)
sinar X general purpose Jakarta
19 640/123/DTRPP/2016 Keterangan keandalan / Dinas tata ruang , 28 Maret 2016
Laik fungsi bangunan perumahan dan pemukiman
Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 6
No Nomor Izin Nama Perizinan Instansi Yang Masa Berlaku
Mengeluarkan
Kota Sukabumi
20 503/SK.10/DPMPTSP/ Izin lingkungan kegiatan Dinas penanaman modal 02 Mei 2018
2018 Rumah Sakit Islam pelayanan terpadu satu
Assyifa Kota Sukabumi pintu Kota Sukabumi
21 640/SK.428/DPMPTSP/ Pemberian izin Dinas penanaman modal 04 Desember 2017
2017 mendirikan bangunan pelayanan terpadu satu
pintu Kota Sukabumi
22 640/SK.420/BPMPT/2014 Pemberian izin Dinas penanaman modal 12 November 2014
mendirikan bangunan pelayanan terpadu satu
pintu Kota Sukabumi
23 651.21/56/Dishub.02 Rekomendasi Dinas Perhubungan Kota 10 Januari 2018
Sukabumi

24 660.1/Rek.08/Bid Rekomendasi UKL-UPL Dinas Lingkungan Hidup 26 Maret 2018


1-DLH/2018 Kota Sukabumi

25 671/158/29.1.21.0/ Izin Operasi Usaha DPMPT Provinsi Jawa Barat 12 September


DPMPTSP/2018
Penyedian Tenaga 2018-12
Listrik (Genset) September
2028
26 759/MENKES/SK/VI/2010 Penetapan Kelas Menteri kesehatan republik 24 Juni 2010
Indonesia
Rumah Sakit

27 037 Tahun 2019 Pengesahan Dinas sosial,tenaga kerja 21 Oktober


dan transmigrasi kota
Peraturan 2019
sukabumi
Kepegawaian
28 01340307 Sertifikat OSS BPJS Kesehatan 01 April 2016
29 85FK0010 Sertifikat BPJS Ketenagakerjaan 09 September
Kepesertaan OSS 2016
30 8120111171145 Izin Operasional Lembaga Pengelola dan 14 November
Penyelenggara OSS
Rumah Sakit 2018
31 8120111171145 Nomor Induk Lembaga Pengelola dan 14 November
Penyelenggara OSS
Berusaha (NIB) 2018
Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 7
No Nomor Izin Nama Perizinan Instansi Yang Masa Berlaku
Mengeluarkan
32 Izin Pelaksanaan Kantor Kesehatan 17 Maret 2021

Penerbitan & Pelabuhan Bandung


YP.02.01/4/589/2021 Permohonan Blanko
Sertipikat Vaksinasi
Internasional
33 145.O.PP.171.3272.0000.1 Sertifikat Laik Operasi Kepala Dinas Energi dan 14 Januari 2019-14
9 Genset Sumber Daya Mineral Januari 2024
Provinsi Jawa Barat

 DASAR HUKUM PEDOMAN KERJA TENAGA KESEHATAN LAINNYA


1. Undang – undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang - undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
3. Undang - undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1045/MENKES/PER/XI/2006
tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Di Lingkungan Departemen Kesehatan.
5. Peraturan Presiden RI Nomor 77 Tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi Rumah
Sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 tahun 2014 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor. 759/MENKES/SK/VI/2010 tentang Penetapan
Kelas Rumah Sakit Umum Islam Assyifa Sukabumi Milik Yayasan Assyifa Sukabumi
dengan Klasifikasi Rumah Sakit KELAS C.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012 tentang
Akreditasi Rumah Sakit.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2017 Uji
Kompetensi Tenaga Kesehatan.
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
11. Surat Keputusan Pengurus Yayasan RSI. Assyifa Sukabumi Nomor : 94/ P/ YA/ SK/ XII -
2014 tentang Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital ByLaws) dan Peraturan Internal
Staf Medik Rumah Sakit (Medical Staf ByLaws).

Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 8


12. Surat Keputusan Pengurus Yayasan Assyifa Nomor : 86/P/YA/SK/IV-2021 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja RSI. Assyifa.
 SEJARAH PERKEMBANGAN RUMAH SAKIT ISLAM ASSYIFA SUKABUMI
Rumah Sakit Islam Assyifa didirikan oleh Yayasan Assyifa. Pada mulanya yakni tahun
1967 Assyifa merupakan Balai Pengobatan (BP). Setelah kurang lebih sepuluh tahun
menjadi Balai Pengobatan (BP). Assyifa kemudian berkembang menjadi Rumah Sakit
Bersalin tepatnya pada tahun 1978.
Karena pada saat itu kebutuhan masyarakat Sukabumi akan adanya rumah sakit
umum semakin besar, maka berdasarkan Izin Pendirian Rumah Sakit dari Dapartemen
Kesehatan RI Nomor : 1179 / Yanmed / RSKS / SK / 1988, dari tahun 1988 Assyifa
meningkatkan pelayanan kesehatannya menjadi Rumah Sakit Umum Swasta pertama dan
satu-satunya di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi. Seiring dengan perkembangannya
pada tahun 1990 Assyifa diklasifikasikan sebagai Rumah Sakit Swasta Pratama atau
disetarakan dengan Rumah Sakit Umum Pemerintah Tipe C. Hingga saat ini Rumah Sakit
Islam Assyifa masih berdiri dan semakin menunjukkan eksistensinya dengan
diterbitkannya Izin Penyelenggaraan Operasional Rumah Sakit dari Departemen
Kesehatan RI dengan Nomor. YM.02.04.3.5.255 tentang Izin Penyelenggaraan
Perpanjangan III kepada YAYASAN ASSYIFA untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit Umum
dengan nama “RUMAH SAKIT ISLAM ASSYIFA” tertanggal 6 Pebruari 2006
Pada tahun 2010 seiring dengan berlakunya Undang-undang Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit Islam Assyifa berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor.759/MENKES/SK/VI/2010 tertanggal 24 Juni 2010 ditetapkan sebagai
Rumah Sakit Swasta dengan Klasifikasi Rumah Sakit KELAS C.
Dengan adanya otonomi daerah, yang mana pemberian izin Rumah Sakit KELAS C
merupakan kewenangan pemerintah daerah, maka berdasarkan Surat Keputusan Kepala
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kota Sukabumi Nomor. 440/03/SIO-
RS/BPMPT/XI/2016 tentang Surat Izin Operasional “RUMAH SAKIT ISLAM ASSYIFA”
tertanggal 18 November 2016.
Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai akreditasi
rumah sakit, Alhamdulilah pada saat ini Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi telah
mendapatkan Status Terakreditasi versi JCI dengan Nilai Utama (BINTANG 4) oleh Komite

Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 9


Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Nomor : KARS – SERT / 507 / XII / 2016 tertanggal 22
Desember 2016.

 TUGAS POKOK DAN FUNGSI


Rumah Sakit Islam Assyifa mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara
berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu sesuai standar yang telah
ditentukan dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya
rujukan.
Untuk mengelola tugas tersebut, Rumah Sakit Islam Assyifa mempunyai fungsi :
1. menyelenggarakan pelayanan medis ;
2. menyelenggarakan pelayanan penunjang medis ;
3. menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan ;
4. menyelenggarakan pelayanan rujukan ;
5. menyelenggarakan pelayanan rekam medis ;
6. menyelenggarakan pelayanan ruhani Islam ;
7. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan ;
8. meyelenggarakan penelitian dan pengembangan ;
9. menyelenggarakan pengelolaan karyawan ;
10. menyelenggarakan pengelolaan keuangan ;
11. menyelenggarakan administrasi rumah sakit ;
12. menyelenggarakan sistem informasi manajemen rumah sakit ;
13. menyelenggarakan pengelolaan sarana dan prasarana ;
14. menyelenggarakan promosi kesehatan, sosialisasi dan publikasi;
15. menyelenggarakan fungsi sosial rumah sakit ;
16. menyelenggarakan kerja sama dengan masyarakat, institusi pendidikan, perusahaan
dan instansi.

Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 10


BAB III
VISI MISI RUMAH SAKIT ISLAM ASSYIFA
3.1. Rumusan Pernyataan Visi, Misi, dan Tata Nilai
Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi diselenggarakan berazaskan Pancasila dan
didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan,
persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien,
mempunyai fungsi sosial serta berdasarkan prinsip-prinsip rumah sakit syariah.
Pengaturan penyelenggaraan Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi bertujuan :
1. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ;
2. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah
sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit ;
3. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit ; dan
4. Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya manusia dan
Rumah Sakit.
5. Membantu pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
3.1.1. Visi
Adapun Visi Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi adalah “Menjadi rumah sakit unggul,
profesional, dan terpercaya dalam pelayanan kesehatan yang islami”.
3.1.2. Misi
Misi Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi adalah :
1. Mewujudkan Profesionalisme Dalam Pelayanan Kesehatan Berlandaskan Maqashid As
Syariah;
2. Mengembangkan Kualitas Dan Kuantitas Sarana/Prasarana Pelayanan Sesuai Qaidah Islam
;
3. Menyelenggarakan Pendidikan Dan Pelatihan Yang Bermutu ;
4. Meningkatkan Keahlian Dan Kesejahteraan Sumber Daya Manusia (SDM) Dengan Prinsip
Syariah.
3.1.3. Motto
Motto Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi adalah “Dengan Basmalah Kami Siap Melayani
Anda”.
3.1.4. Target “Mewujudkan Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi Menjadi Rumah Sakit Syariah
Yang Memberikan Pelayanan Paripurna Berbasis Teknologi Informasi
Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 11
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI

KETERANGAN:
a. Kelompok Jabatan Struktural
1. Direktur adalah Kepala Rumah Sakit yang merupakan pimpinan tertinggi dalam rumah
sakit. Direktur merupakan seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan dan
keahlian di bidang perumahsakitan dan atau ilmu manajemen.Dalam kedudukannya
sebagai pimpinan tertinggi dalam rumah sakit, Direktur diangkat dan bertanggung
jawab kepada Pengurus Yayasan.
2. Bidang adalah unsur organisasi rumah sakit yang mengelola pelayanan medis dan
keperawatan serta pelayanan penunjang medis (revenue center) yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit. Bidang dalam
pelaksanaan pelayanan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang.Kepala Bidang diangkat
dan bertanggung jawab kepada Direktur. Unit kerja Bidang dalam struktur organisasi
ini terdiri dari :
 Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan ;
 Bidang Penunjang Medis.
Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 12
3. Bagian adalah unsur organisasi rumah sakit yang mengelola pelayanan administrasi
keuangan, sarana prasarana penunjang non medis dan administrasi kepegawaian (cost
center) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit.
Bagian dalam pelaksanaan pelayanan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian. Kepala
Bagian diangkat dan bertanggung jawab kepada Direktur.Unit kerja Bagian dalam
struktur organisasi ini terdiri dari :
 Bagian Administrasi Umum;
 Bagian Keuangan.
Sub Bagian adalah unit kerja dibawah Bagian yang bertugas mengelola pelayanan
penunjang non medis, administrasi umum dan keuangan rumah sakit (cost center).Sub
Bagian dalam pelaksanaan pelayanan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian. Kepala
Sub Bagian bertanggung jawab kepada Kepala Bagian. Unit kerja Sub Bagian yang
mengelola administrasi umum dalam struktur organisasi ini terdiri dari :
 Sub Bagian Kesekretariatan
 Sub Bagian Kepegawaian Dan Diklat
 Sub Bagian Informasi dan Teknologi (IT)
 Sub Bagian Pemasaran, Humas dan Promosi Kesehatan
 Sub Bagian Rumah Tangga Dan Logistik
 Sub Bagian Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (PSRS).
Unit kerja Sub Bagian keuangan dalam struktur organisasi ini terdiri dari :
 Sub Bagian Penjaminan dan Pelayanan Pasien
 Sub Bagian Penerimaan dan Pengeluaran
 Sub Bagian Akuntansi

4. Seksi adalah unit kerja di bawah bidang yang bertugas membantu Kepala Bidang
dalam mengelola Pelayanan Medis dan Keperawatan. Unit Kerja Seksi dalam struktur
organisasi ini adalah Seksi Keperawatan. Seksi dalam pelaksanaan pelayanan dipimpin
oleh seorang kepala Seksi dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
5. Instalasi adalah unit kerja dibawah Bidang yang bertugas mengelola pelayanan medis
dan penunjang medis (revenue center). Instalasi dalam pelaksanaan pelayanan
dipimpin oleh seorang Kepala InstalasiKepala Instalasi bertanggung jawab kepada

Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 13


Kepala Bidang. Unit kerja instalasi yang mengelola pelayanan medis dan keperawatan
dalam struktur organisasi ini terdiri dari :
 Instalasi Gawat Darurat
 Instalasi Rawat Jalan
 Instalasi Rawat Inap
 Instalasi Rawat Bedah Central
 Instalasi Rawat Inap Khusus Isolasi

Unit kerja instalasi yang mengelola penunjang medis dalam struktur organisasi ini
terdiri dari :
 Instalasi Farmasi
 Instalasi Radiologi
 nstalasi Laboratorium
 Instalasi Gizi
 Instalasi Rekam Medis

b. Kelompok Jabatan Fungsional


1. Kelompok Jabatan Fungsional merupakan unit kerja fungsional dibawah Kepala
Instalasi atau Kepala Sub Bagian yang bertugas mengelola pelayanan rumah sakit baik
revenue center maupun cost center.
2. Kelompok Jabatan Fungsional yang mengelola pelayanan medis dan keperawatan
dalam struktur organisasi ini terdiri dari :
 Kepala Ruangan Gawat Darurat
 Kepala Ruangan Rawat Jalan
 Kepala Unit Home Care Dan Medical Cek Up (MCU)
 Kepala Ruangan Rawat Inap
 Kepala Ruangan Rawat Inap Khusus Isolasi Non Covid’19
 Kepala Ruangan Rawat Inap Khusus Isolasi Covid’19
 Kepala Ruangan Bedah Sentral
3. Kelompok Jabatan Fungsional yang mengelola penunjang medis medis dalam struktur
organisasi ini terdiri dari :
 Kepala Unit Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alkes dan Bahan Medis Habis Pakai
Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 14
 Kepala Unit Pelayanan Farmasi Klinis
4. Kelompok Jabatan Fungsional yang mengelola keuangan dalam struktur organisasi ini
terdiri dari :
 Kepala Unit Administrasi dan Verifikasi Data Pasien
 Kepala Unit Penagihan
 Kepala Unit Penerimaan Dan Pengeluaran
 Kepala Unit Pelaporan dan Verifikasi
 Kepala Unit Perpajakan

5. Kelompok Jabatan Fungsional yang mengelola administrasi umum dalam struktur


organisasi ini terdiri dari :
 Kepala Unit Kesejahteraan SDM
 Kepala Unit Pendidikan dan Latihan ( Diklat )
 Kepala Unit Pemasaran, Humas dan Promosi Kesehatan
 Kepala Unit Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
 Kepala Unit Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan

c. Koordinator
1. Koordinator merupakan unit kerja fungsional dibawah Kepala Unit yang bertugas
mengelola pelayanan rumah sakit baik revenue center maupun cost center.
2. Koordinator yang mengelola penunjang medis dalam struktur organisasi ini terdiri dari:
 Koordinator Depot Obat Rawat Jalan;
 Koordinator Depot Obat Rawat Inap.
1. Koordinator yang mengelola administrasi umum dalam struktur organisasi ini terdiri
dari :
 Koordinator Satuan Pengamanan (Satpam).
 Koordinator Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan
2. Koordinator dalam pelaksanaan pelayanan dipimpin oleh seorang Koordinator.
3. Koordinator bertanggung jawab kepada Kepala Unit.

d. Fungsional Pelaksana

Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 15


1. Fungsional Pelaksana merupakan sumber daya manusia yang melaksanakan pelayanan
sesuai dengan kompetensi, profesi dan unit kerjanya masing-masing.
2. Fungsional Pelaksana yang melaksanakan pelayanan sesuai dengan kompetensi dan
profesinya sebagai tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya disebut Fungsional.
3. Fungsional Pelaksana yang melaksanakan pelayanan sesuai dengan kompetensi dan
profesinya sebagai tenaga non medis dan tenaga non kesehatan lainnya disebut
Pelaksana.
4. Fungsional Pelaksana dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada
pimpinan di Unit kerjanya masing-masing secara berjenjang.

e. Organisasi Rumah Sakit Lainnya


1. Komite – Komite :
Komite - komite adalah unsur organisasi rumah sakit yang terdiri dari tenaga ahli atau
profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada pimpinan rumah
sakit dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit sesuai
dengan kebutuhan akreditasi rumah sakit serta standar pelayanan rumah sakit. Komite
dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya dipimpin oleh seorang Ketua. Ketua
Komite diangkat dan bertanggung jawab kepada Direktur. Komite-komite dalam
struktur organisasi ini terdiri dari :
 Komite Medis
 Komite Perawatan
 Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
 Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
 Komite Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)
 Komite Tenaga Kesehatn Lainnya
 Komite Pengendalian Resistensi Anti Mikroba
 Komite Farmasi Terapi ( KFT )
 Komite Etika Hukum
 Komite Koordinasi Pendidikan
 Komite Rekam Medis
 Komite Syari’ah
 Komite – Komite lainnya sesuai standart akreditasi.
Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 16
f. Ketakmiran Mesjid dan Bimbingan Rohani
Tugas pokok Ketakmiran Mesjid dan Bimbingan Rohani adalah menyelenggarakan
pengelolaan dan pelayanan bimbingan Rohani yang meliputi :pemberian bimbingan
rohani kepada pasien dan keluarga di unit pelayanan Gawat Darurat, rawat inap, dan
pre / post operasi, pelayanan pemulasaraan jenazah, melakukan kerjasama pelayanan
bimbingan rohani dengan rohaniawan non Islam dan Ketakmiran Mesjid meliputi :
melaksanakan kegiatan rutin ibadah, serta ketakmiran mesjid, pengelolaan zakat, infaq,
sodaqoh dan wakaf, pengelolaan pelaksanaan qurban sesuai pedoman, panduan, etik
profesi, dan standar prosedur operasional ( SPO ) yang berlaku di Rumah Sakit Islam
Assyifa, serta standar pelayanan yang telah ditentukan dalam akreditasi, peraturan
perundang – undangan yang berlaku dan prinsip – prinsip Rumah Sakit Syari’ah.

g. Satuan Pemeriksaan Internal


Satuan Pemeriksaan Internal adalah unsur organisasi rumah sakit yang melaksanakan
audit kinerja internal unit kerja yang ada di rumah sakit. Satuan Pemeriksaan Internal
dalam pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya dilaksanakan oleh Anggota Satuan
Pemeriksaan Internal. Satuan Pemeriksaan Internal diangkat dan bertanggung jawab
kepada Direktur.

h. Dewan Pengawas Rumah Sakit


Dewan Pengawas merupakan unit nonstruktural yang bersifat independen, dibentuk dan
bertanggung jawab kepada pemilik Rumah Sakit. Dewan Pengawas berfungsi sebagai
governing body Rumah Sakit dalam melakukan pembinaan dan pengawasan nonteknis
perumahsakitan secara internal di Rumah Sakit.Keanggotaan Dewan Pengawas terdiri dari
unsur pemilik Rumah Sakit, organisasi profesi, asosiasi perumahsakitan, dan tokoh
masyarakat. Keanggotaan Dewan Pengawas berjumlah maksimal 5 (lima) orang terdiri
dari 1 (satu) orang ketua merangkap anggota dan 4 (empat) orang anggota.Masa jabatan
anggota Dewan Pengawas ditetapkan selama 5 (lima) tahun atau sesuai dengan Peraturan
Internal Rumah Sakit (Hospital Bylaws) atau Dokumen Pola Tata Kelola (corporate
governance) dan dapat diangkat kembali selama memenuhi persyaratan.
Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 17
Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 18
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA RSI ASSYIFA

Direktur RSI Assyifa

Ketua Komite Tenaga


Kesehatan lainnya

Sub Komite Mutu, Etik dan


Sub Komite Kredensial
Disiplin Profesi Tenaga
Kesehatan Lainnya

KETERANGAN
1. Direktur adalah Kepala Rumah Sakit yang merupakan pimpinan tertinggi dalam
rumah sakit yang merupakan seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan
dan keahlian di bidang perumahsakitan dan atau ilmu manajemen. Dalam
kedudukannya sebagai pimpinan tertinggi dalam rumah sakit, Direktur diangkat
dan bertanggung jawab kepada Pengurus Yayasan.

2. Ketua Komite Tenaga Kesehatan lainnya diangkat dan ditetapkan dengan


Keputusan Direktur. Komite Tenaga Kesehatan lainnya mempunyai fungsi
meningkatkan profesionalisme Tenaga Kesehatan lainnya yang bekerja di Rumah
Sakit dengan cara melakukan Kredensial bagi seluruh tenaga Tenaga Kesehatan
lainnya yang akan melakukan pelayanan keprofesionalannya di Rumah Sakit,

memelihara mutu profesi Tenaga Kesehatan lainnya dan menjaga disiplin, etika, dan
perilaku Tenaga Kesehatan Lainnya.

Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 19


3. Sub Komite Kredensial bertugas membantu ketua komite Tenaga Kesehatan lainnya
dalam mempertahankan kompetensi dan meningkatkan mutu pelayanan Tenaga
Kesehatan lainnya melalui proses kredensial dan rekredensial.

a. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap Tenaga Kesehatan Lainnya untuk


menentukan kelayakan dalam pemberian kewenangan klinis.
b. Re-Kredensial adalah proses Re-Kredensial terhadap Tenaga Kesehatan Lainnya
yang telah memiliki Kewenangan Klinis ( Clinical Privilege ), untuk menentukan
apakah yang bersangkutan masih layak diberi kewenangan klinis tersebut untuk
suatu periode tertentu atau tidak.
c. Kewenangan Klinis adalah hak yang diberikan kepada Tenaga Kesehatan
Lainnya untuk melakukan asuhan pelayanan kesehatan dalam lingkungan
Rumah Sakit untuk suatu periode tertentu yang dilaksanakan berdasarkan
penugasan klinis ( Clinical Appointment )
d. Penugasan Klinis adalah penugasan dari Direktur kepada Tenaga Kesehatan
Lainnya untuk melakukan asuhan pelayanan di Rumah Sakit tersebut
berdasarkan daftar kewenangan klinis yang telah ditetapkan baginya.

4. Subkomite Mutu, Etika dan Disiplin Profesi bertugas membantu Tenaga Kesehatan
lainnya dalam melakukan audit Tenaga Kesehatan lainnya dan merekomendasikan
kebutuhan pengembangan profesional berkelanjutan bagi Tenaga Kesehatan
lainnya serta bertugas membantu dalam pembinaan etik dan disiplin profesi.

Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 20


BAB VI
URAIAN JABATAN

RUMAH SAKIT KOMITE TENAGA Disahkan oleh


ISLAM ASSYIFA KESEHATAN LAINNYA Direktur RSI. Assyifa

URAIAN TUGAS KETUA


KOMITE TENAGA
SUKABUMI KESEHATAN LAINNYA dr. H. Ahmad Dian

No. 08.UT.01 Terbit ke : 1 Tanggal 11 Agustus 2021


I. Kedudukan
Ketua Komite Tenaga Kesehatan Lainnya merupakan pejabat non struktural yang
berkedudukan langsung di bawah direktur Rumah Sakit Islam Assyifa.

II. Misi Organisasi


Membantu direktur dalam meningkatkan profesionalisme dan mutu serta etika dan
disiplin profesi Tenaga Kesehatan Lainnya untuk mencapai pelayanan yang bermutu,
profesional, unggul dan terpercaya.

III. Misi Jabatan


1. Memelihara mutu profesi tenaga Tenaga Kesehatan Lainnya dan menjaga disiplin,
etika dan perilaku profesi.
2. Meningkatkan kompetensi Tenaga Kesehatan Lainnya melalui proses kredensial.
3. Menciptakan kerja sama yang baik dengan seluruh elemen rumah sakit.

IV. Tugas Pokok


Membantu direktur dalam merencanakan, menyusun, mengatur administrasi dan
mengendalikan kegiatan pelayanan Tenaga Kesehatan Lainnya, mengontrol serta
mengevaluasi sumber daya manusia (SDM).

V. Fungsi-fungsi adalah :
1. Melakukan Kredensial bagi seluruh Tenaga Kesehatan Lainnya yang akan melakukan
pelayanan keprofesionalannya di Rumah Sakit ;
2. Memelihara mutu profesi tenaga keperawatan ; dan
3. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi Tenaga Kesehatan Lainnya;
4. Menetapkan lingkup praktek, kompetensi dan kewenangan fungsional Tenaga
Kesehatan Lainnya, merumuskan pedoman serta menyediakan alat ukur untuk
evaluasi kinerja Tenaga Kesehatan Lainnya;
Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 21
RUMAH SAKIT KOMITE TENAGA Disahkan oleh
ISLAM ASSYIFA KESEHATAN LAINNYA Direktur RSI. Assyifa

URAIAN TUGAS KETUA


KOMITE TENAGA
SUKABUMI KESEHATAN LAINNYA dr. H. Ahmad Dian

No. 08.UT.01 Terbit ke : 1 Tanggal 11 Agustus 2021


5. Menyusun standar pelayanan Tenaga Kesehatan Lainnya;
6. Mempertahankan dan mengembangkan kompetensi.
7. Mengintegrasikan proses peningkatan mutu dengan renstra Rumah Sakit Islam
Assyifa
8. Memberikan masukan atau saran-saran kepada manajemen tentang
pengembangan kompetensi Tenaga Kesehatan Lainnya,
9. Mengkomunikasikan dan menginformasikan hasil telaah mutu Tenaga Kesehatan
Lainnya, kepada semua bidang yang terkait.

VI. Tanggung Jawab


1. Tercapainya visi dan misi rumah sakit dengan menggunakan strategi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengontrolan serta evaluasi
kegiatan di lingkup Tenaga Kesehatan Lainnya.
2. Terbitnya Strategi Action Plan (SAP), Uraian Tugas dan Standar Prosedur
Operasional (SPO) di Tenaga Kesehatan Lainnya,.
3. Tersusunnya program kerja di lingkup Tenaga Kesehatan Lainnya, secara berkala
(bulanan, triwulan, tahunan).
4. Terjaminnya kredibilitas, transparansi, validitas, kerahasiaan dan objektivitas
laporan di lingkup Tenaga Kesehatan Lainnya,.
5. Mempertanggungjawabkan hasil rekomendasi kewenangan klinis dan
rekomendasi hasil proses kredensial maupun rekredensial.
6. Menjamin diterapkannya standar uji kompetensi Tenaga Kesehatan Lainnya,

VII. Wewenang
1. Memberikan rekomendasi rincian Kewenangan Klinis:
2. Memberikan rekomendasi perubahan rincian Kewenangan Klinis:
3. Memberikan rekomendasi penolakan Kewenangan Klinis tertentu:
4. Memberikan rekomendasi surat Penugasan Klinis yang berupa Surat penugasan
Kerja Klinis (SPKK):
5. Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit Tenaga Kesehatan Lainnya,;
6. Memberikan rekomendasi pendidikan Tenaga Kesehatan Lainnya, berkelanjutan
Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 22
RUMAH SAKIT KOMITE TENAGA Disahkan oleh
ISLAM ASSYIFA KESEHATAN LAINNYA Direktur RSI. Assyifa

URAIAN TUGAS KETUA


KOMITE TENAGA
SUKABUMI KESEHATAN LAINNYA dr. H. Ahmad Dian

No. 08.UT.01 Terbit ke : 1 Tanggal 11 Agustus 2021


dan
7. Memberikan rekomendasi pendampingan dan memberikan rekomendasi
pemberian tindakan disiplin.
8. Menyetujui pembentukan dan pembubaran peer group.

VIII. Uraian Tugas


1. Menyusun program kerja, Strategi Action Plan (SAP), Uraian Tugas dan Standar
Prosedur Operasional (SPO) Tenaga Kesehatan Lainnya,.
2. Melaksanakan program kerja, Strategi Action Plan (SAP), Uraian Tugas dan
Standar Prosedur Operasional (SPO) dilingkup Tenaga Kesehatan Lainnya, yang
berlaku.
3. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kerja, Strategi Action
Plan (SAP), Uraian Tugas dan Standar Prosedur Operasional (SPO) dilingkup
Tenaga Kesehatan Lainnya.
4. Melaksanakan fungsi perencanaan yang meliputi : merencanakan, menyusun dan
menetapkan kebijakan direktur rumah sakit.
5. Membantu direktur RS dalam menyusun standar pelayanan Tenaga Kesehatan
Lainnya dan memantau pelaksanaannya
6. Memberikan motivasi, dukungan, bimbingan dan arahan kepada sub komite.
7. Memberikan masukan kepada ketenagaan, sistem dan standar pelayanan Tenaga
Kesehatan Lainnya.
8. Mengkoordinasi pengurus komite Tenaga Kesehatan Lainnya, yang dimaksud
pengurus Tenaga Kesehatan Lainnya adalah sub komite kredensial dan sub
komite mutu dan etik Tenaga Kesehatan Lainnya.
9. Meningkatkan program pengembangan SDM Tenaga Kesehatan Lainnya
10. Mengawasi dan membina pengurus komite Tenaga Kesehatan Lainnya,
11. Mengawasi proses kredensial dan rekredensial
12. Mengevaluasi hasil kredensial dan rekredensial
13. Mengawasi proses evaluasi mutu dan etik Tenaga Kesehatan Lainnya,
14. Mengesahkan rencana program komite Tenaga Kesehatan Lainnya, kepada
direktur Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi.
Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 23
RUMAH SAKIT KOMITE TENAGA Disahkan oleh
ISLAM ASSYIFA KESEHATAN LAINNYA Direktur RSI. Assyifa

URAIAN TUGAS KETUA


KOMITE TENAGA
SUKABUMI KESEHATAN LAINNYA dr. H. Ahmad Dian

No. 08.UT.01 Terbit ke : 1 Tanggal 11 Agustus 2021


15. Terlibat langsung dalam penyusunan standar etik, evaluasi penerapan kode etik
profesi dan proses pembinaan.
16. Melakukan kajian berbagai isu Tenaga Kesehatan Lainnya, yang berkembang.
17. Memantau kegiatan/program kerja dari sub komite.
18. Menjalin hubungan dengan organisasi profesi nasional seperti PORMIKI, PATELKI,
IAI, PARI, dll.
19. Berkoordinasi dengan sub bagian kepegawaian dalam peningkatan kualitas, mutu
dan etik Tenaga Kesehatan Lainnya, maupun kelengkapan administrasi Tenaga
Kesehatan Lainnya.

IX. Kualifikasi Jabatan


1. Lulusan Strata-I dengan pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun di Rumah Sakit
Islam Assyifa.
2. Memiliki kemampuan sesuai dengan tugasnya.
3. Pernah mengikuti pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan keprofesiannya.
4. Berwibawa.
5. Inovatif dan kreatif.
6. Pemahaman agama Islam cukup baik.
7. Hafalan Surat Pendek minimal 15 Surat.

X. Hubungan Kerja
1. Dengan direktur RSI Assyifa dalam hal pertanggung jawaban kerja.
2. Seluruh unit yang terkait dengan Tenaga Kesehatan Lainnya.

XI. Perangkat Kerja


1. Komputer.
2. Buku Agenda.
3. Pensil dan Balpoint.
4. Perlengkapan lain sesuai tugas dan kepentingan.

Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 24


RUMAH SAKIT KOMITE TENAGA Disahkan oleh
ISLAM ASSYIFA KESEHATAN LAINNYA Direktur RSI. Assyifa

URAIAN TUGAS KETUA


KOMITE TENAGA
SUKABUMI KESEHATAN LAINNYA dr. H. Ahmad Dian

No. 08.UT.01 Terbit ke : 1 Tanggal 11 Agustus 2021


XII. Bahan Kerja
1. Peraturan dan perundang-undangan RI yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi.
2. Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku di RSI. Assyifa baik yang disahkan
oleh Yayasan maupun oleh Direktur Rumah Sakit.
3. Program kerja, Standar Prosedur Operasional dan Petunjuk Tekhnis yang berlaku di
lingkup Tenaga Kesehatan Lainnya.
4. Literatur.

XIII. Kondisi Kerja


1. Ruangan yang representative.
2. Sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai.
3. Lingkungan kerja yang kondusif.

Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 25


RUMAH SAKIT KOMITE TENAGA Disahkan oleh
ISLAM ASSYIFA KESEHATAN LAINNYA Direktur RSI. Assyifa

URAIAN TUGAS
SUBKOMITE KREDENSIAL dr. H. Ahmad Dian
SUKABUMI
No. 08.UT.02 Terbit ke : 1 Tanggal 11 Agustus 2021

I. Kedudukan
Sub Komite kredensial Tenaga Kesehatan lainnya secara struktural berkedudukan
dibawah ketua komite Tenaga Kesehatan lainnya RSI Assyifa .
II. Misi Organisasi
Membantu ketua komite Tenaga Kesehatan lainnya dalam mempertahankan
kompetensi dan meningkatkan mutu pelayanan Tenaga Kesehatan lainnya melalui
proses kredensial dan rekredensial.
III. Misi Jabatan
1. Memberikan kejelasan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga Tenaga Kesehatan
lainnya; yang memiliki kompotensi dan Kewenangan Klinis yang jelas
2. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap tenaga Tenaga Kesehatan
lainnya yang berada disemua level pelayanan.
IV. Tugas Pokok
Merekomendasikan Kewenangan Klinis yang adekuat sesuai kompetensi yang dimiliki
Tenaga Kesehatan lainnya melalui proses kredensial dan rekredensial.
V. Fungsi-fungsi adalah :
1. menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis dan Buku Putih ;
2. melakukan verifikasi persyaratan Kredensial ;
3. merekomendasikan Kewenangan Klinis Tenaga Kesehatan lainnya;
4. merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis ;
5. melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang ditetapkan ;
6. melaporkan seluruh proses Kredensial kepada Ketua Tenaga Kesehatan lainnya
untuk diteruskan kepada kepala/direktur Rumah Sakit.
VI. Tanggung Jawab
1. Tercapainya visi dan misi komite Tenaga Kesehatan lainnya melalui peningkatan
kompetensi Tenaga Kesehatan lainnya.
2. Tanggung jawab terhadap berjalannya proses kredensial dan rekredensial.
3. Mempertanggungjawabkan hasil rekomendasi kewenangan klinis dan
rekomendasi hasil proses kredensial maupun rekredensial.
4. Terjaminnya transparansi dan objektivitas hasil kredensial maupun rekredensial.

Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 26


RUMAH SAKIT KOMITE TENAGA Disahkan oleh
ISLAM ASSYIFA KESEHATAN LAINNYA Direktur RSI. Assyifa

URAIAN TUGAS
SUBKOMITE KREDENSIAL dr. H. Ahmad Dian
SUKABUMI
No. 08.UT.02 Terbit ke : 1 Tanggal 11 Agustus 2021
VII. Wewenang
1. Memberikan rekomendasi rincian Kewenangan Klinis;
2. Memberikan rekomendasi perubahan rincian Kewenangan Klinis;
3. Memberikan rekomendasi penolakan Kewenangan Klinis tertentu;
4. Memberikan rekomendasi surat Penugasan Klinis yang berupa Surat penugasan
Kerja Klinis (SPKK);
5. Memberikan rekomendasi pendidikan Tenaga Kesehatan lainnya berkelanjutan;
6. Mengusulkan pembentukan peer group atau mitra bestari kepada ketua komite
Tenaga Kesehatan lainnya untuk membantu proses kredensial maupun proses
rekredensial;
7. Mengusulkan pembubaran peer group kepada ketua komite Tenaga Kesehatan
lainnya.
VIII. Uraian Tugas
1. Menyusun daftar Rincian Kewenangan Klinis (RKK)
2. Menyusun buku putih yang merupakan dokumen persyaratan terkait kompetensi
yang dibutuhkan melakukan setiap jenis pelayanan Tenaga Kesehatan lainnya
sesuai dengan standar kompetensinya. Buku putih disusun oleh Komite
Keperawatan dengan melibatkan Mitra Bestari (peer group) dari berbagai unsur
organisasi profesi Tenaga Kesehatan lainnya, kolegium Tenaga Kesehatan
lainnya, Unsur pendidikan tinggi Tenaga Kesehatan lainnya.
3. Menerima hasil verifikasi persyaratan Kredensial dari bagian sub bagian
kepegawaian meliputi:
a) Ijazah;
b) Surat Tanda Registrasi (STR);
c) Sertifikat kompetensi;
d) Logbook yang berisi uraian capaian kinerja:
e) Surat pernyataan telah menyelesaikan program orientasi Rumah Sakit atau
orientasi di unit tercantum bagi tenaga Tenaga Kesehatan lainnya baru;
f) Surat hasil pemeriksaan kesehatan sesuai ketentuan.
4. Merekomendasikan tahap proses Kredensial:
a) Tenaga Kesehatan Lainnya mengajukan permohonan untuk memperoleh
Kewenangan Klinis kepada Ketua komite Tenaga Kesehatan lainnya;

Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 27


RUMAH SAKIT KOMITE TENAGA Disahkan oleh
ISLAM ASSYIFA KESEHATAN LAINNYA Direktur RSI. Assyifa

URAIAN TUGAS
SUBKOMITE KREDENSIAL dr. H. Ahmad Dian
SUKABUMI
No. 08.UT.02 Terbit ke : 1 Tanggal 11 Agustus 2021
b) Ketua tenaga Tenaga Kesehatan lainnya menugaskan Subkomite Kredensial
untuk melakukan proses Kredensial (dapat dilakukan secara individu
atau kelompok)
c) Sub komite kredensial melakukan review, verifikasi dan evaluasi dengan
berbagai metode : porto folio, asesmen kompetensi
5. Sub komite kredensial memberikan laporan hasil kredensial sebagai bahan
untuk menentukan Kewenangan Klinis bagi setiap Tenaga Kesehatan lainnya
Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis bagi setiap Tenaga
Kesehatan lainnya.
6. Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang ditetapkan.
7. Sub komite kredensial membuat laporan seluruh proses Kredensial kepada Ketua
Tenaga Kesehatan lainnya untuk diteruskan ke direktur Rumah Sakit Islam Assyifa.
IX. Kualifikasi Jabatan
1. Lulusan Strata-I dengan pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun di Rumah Sakit
Islam Assyifa.
2. Memiliki kemampuan sesuai dengan tugasnya.
3. Pernah mengikuti pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan Tenaga Kesehatan
Lainnya
4. Berwibawa.
5. Inovatif dan kreatif.
6. Pemahaman agama Islam cukup baik.
7. Hafalan Surat Pendek minimal 15 Surat.
X. Hubungan Kerja
1. Dengan ketua tenaga Tenaga Kesehatan lainnya dalam hal pertanggung jawaban
kerja.
2. Seluruh unit yang terkait Tenaga Kesehatan lainnya.
XI. Perangkat Kerja
1. Komputer.
2. Buku Agenda.
3. Pensil dan Balpoint.
4. Perlengkapan lain sesuai tugas dan kepentingan.

Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 28


RUMAH SAKIT KOMITE TENAGA Disahkan oleh
ISLAM ASSYIFA KESEHATAN LAINNYA Direktur RSI. Assyifa

URAIAN TUGAS
SUBKOMITE KREDENSIAL dr. H. Ahmad Dian
SUKABUMI
No. 08.UT.02 Terbit ke : 1 Tanggal 11 Agustus 2021
XII. Bahan Kerja
1. Peraturan dan perundang-undangan RI yang terkait dengan tugas pokok dan
fungsi.
2. Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku di RSI. Assyifa baik yang
disahkan oleh Yayasan maupun oleh Direktur rumah sakit.
3. Program kerja, Standar Prosedur Operasional dan Petunjuk Tekhnis yang berlaku
di lingkup Tenaga Kesehatan lainnya.
4. Literatur.

XIII. Kondisi Kerja


1. Ruangan yang representative.
2. Sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai.
3. Lingkungan kerja yang kondusif.

Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 29


RUMAH SAKIT KOMITE TENAGA
ISLAM ASSYIFA KESEHATAN LAINNYA Disahkan oleh
Direktur RSI. Assyifa

URAIAN TUGAS
SUBKOMITE MUTU PROFESI
dr. H. Ahmad Dian
SUKABUMI
No. 08.UT.03 Terbit ke : 1 Tanggal 11 Agustus 2021

I. Kedudukan
Sub Komite mutu profesi secara struktural berkedudukan dibawah ketua komite
tenaga kesehatan lainnya Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi.
II. Misi Organisasi
Membantu ketua komite tenaga kesehatan lainnya dalam meningkatkan dan
penjagaan mutu profesi.
III. Misi Jabatan
Memastikan mutu profesi tenaga tenaga kesehatan lainnya sehingga dapat
memberikan asuhan tenaga kesehatan lainnya yang berorientasi kepada
keselamatan pasien sesuai kewenangannya.
IV. Tugas Pokok
Melakukan audit tenaga kesehatan lainnya dan merekomendasikan kebutuhan
pengembangan profesional berkelanjutan bagi tenaga kesehatan lainnya.
V. Fungsi-fungsi adalah :
1. Menyusun data dasar profil tenaga tenaga Tenaga Kesehatan lainnya sesuai
area praktik:
2. Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional berkelanjutan
tenaga tenaga kesehatan lainnya:
3. Melakukan audit pelayanan tenaga kesehatan lainnya
4. Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan.
VI. Tanggung Jawab
1. Tercapainya visi dan misi komite melalui peningkatan mutu profesi tenaga
kesehatan lainnya.
2. Tanggung jawab terhadap berjalannya proses audit tenaga kesehatan lainnya.
3. Mempertanggungjawabkan hasil audit pelayanan, etik dan disiplin tenaga
tenaga kesehatan lainnya.
4. Terjaminnya transparansi dan objektivitas hasil audit tenaga kesehatan lainnya
5. Mengurangi angka kesalahan dalam pelayanan tenaga kesehatan lainnya
6. Meningkatkan tingkat kepercayaan pasien terhadap tenaga Tenaga Kesehatan
lainnya.
7. Memastikan kualitas mutu profesi tenaga Tenaga Kesehatan lainnya sehingga
Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 30
RUMAH SAKIT KOMITE TENAGA
ISLAM ASSYIFA KESEHATAN LAINNYA Disahkan oleh
Direktur RSI. Assyifa

URAIAN TUGAS
SUBKOMITE MUTU PROFESI
dr. H. Ahmad Dian
SUKABUMI
No. 08.UT.03 Terbit ke : 1 Tanggal 11 Agustus 2021
dapat memberikan pelayanan yang berorientasi kepada keselamatan pasien
sesuai kewenangannya.

VII. Wewenang
1. Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit tenaga kesehatan lainnya.
2. Memberikan rekomendasi pendidikan tenaga kesehatan lainnya
berkelanjutan serta pendampingan.
VIII. Uraian Tugas
1. Koordinasi dengan bidang penunjang medis dan non medis untuk
memperoleh data dasar tentang profil tenaga kesehatan lainnya di Rumah
Sakit sesuai area praktiknya berdasarkan jenjang karir;
2. Mengidentifikasi kesenjangan kompetensi yang berasal dari data
subkomite
kredensial sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
perubahan standar profesi. Hal tersebut menjadi dasar perencanaan
pengembangan professional berkelanjutan (Continuiting Professional
Development/CPD).
3. Merekomendasikan perencanaan CPD kepada unit yang berwenang;
4. Koordinasi dengan praktisi tenaga kesehatan lainnya dalam melakukan
pendampingan sesuai kebutuhan;
5. Melakukan audit tenaga kesehatan lainnya dengan cara:
a) Pemilihan topik yang akan dilakukan audit,
b) Penetapan standar dan criteria,
c) Penetapan jumlah kasus/sampel yang akan diaudit,
d) Membandingkan standar kriteria dengan penatalaksanaan pelayanan,
e) Melakukan analisis kasus yang tidak sesuai standar dan criteria,
f) Menerapkan perbaikan,
g) Rencana audit.
6. Menyusun laporan kegiatan subkomite mutu profesi untuk disampaikan
kepada Ketua Komite tenaga kesehatan lainnya.
IX. Kualifikasi Jabatan
1. Lulusan Strata-I dengan pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun di Rumah
Sakit Islam Assyifa.
Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 31
RUMAH SAKIT KOMITE TENAGA
ISLAM ASSYIFA KESEHATAN LAINNYA Disahkan oleh
Direktur RSI. Assyifa

URAIAN TUGAS
SUBKOMITE MUTU PROFESI
dr. H. Ahmad Dian
SUKABUMI
No. 08.UT.03 Terbit ke : 1 Tanggal 11 Agustus 2021
2. Memiliki kemampuan sesuai dengan tugasnya.
3. Pernah mengikuti pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan Tenaga
Kesehatan Lainnya.
4. Berwibawa.
5. Inovatif dan kreatif.
6. Pemahaman agama Islam cukup baik.
7. Hafal Surat surat pendek minimal 15 Surat.

X. Hubungan Kerja
1. Dengan ketua komite k Tenaga Kesehatan Lainnya dalam hal pertanggung
jawaban kerja.
2. Seluruh unit yang terkait dengan Tenaga Kesehatan
Lainnya.

XI. Perangkat Kerja


1. Komputer.
2. Buku Agenda.
3. Pensil dan Balpoint.
4. Perlengkapan lain sesuai tugas dan kepentingan.

XII. Bahan Kerja


1. Peraturan dan perundang-undangan RI yang terkait dengan tugas pokok dan
fungsi.
2. Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku di RSI. Assyifa baik yang
disahkan oleh Yayasan maupun oleh Direktur rumah sakit.
3. Program kerja, Standar Prosedur Operasional dan Petunjuk Tekhnis yang
berlaku di lingkup komite tenaga Tenaga Kesehatan lainnya.
4. Literatur.

XIII. Kondisi Kerja


1. Ruangan yang representative.
2. Sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai.
3. Lingkungan kerja yang kondusif.
Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 32
RUMAH SAKIT KOMITE TENAGA
ISLAM ASSYIFA KESEHATAN LAINNYA Disahkan oleh
Direktur RSI. Assyifa

URAIAN TUGAS
SUBKOMITE MUTU PROFESI
dr. H. Ahmad Dian
SUKABUMI
No. 08.UT.03 Terbit ke : 1 Tanggal 11 Agustus 2021

RUMAH SAKIT KOMITE TENAGA Disahkan oleh


ISLAM ASSYIFA KESEHATAN LAINNYA Direktur RSI. Assyifa

URAIAN TUGAS
SUBKOMITE ETIK DAN
dr. H. Ahmad Dian
DISIPLIN PROFESI
SUKABUMI
No. 08.UT.04 Terbit ke : 1 Tanggal 11 Agustus 2021

I. Kedudukan
Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi tenaga kesehatan lainnya secara struktural
berkedudukan dibawah ketua komite tenaga kesehatan lainnya RSI Assyifa .
II. Misi Organisasi
Membantu ketua komite tenaga kesehatan lainnya dalam pemeliharan etik dan
disiplin profesi tenaga kesehatan lainnya.
III. Misi Jabatan
1. Menerapkan prinsip-prinsip etik dalam memberikan pelayanan
2. Melindungi pasien dari pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan lainnya
yang tidak professional
3. Memelihara dan meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan lainnya.
IV. Tugas Pokok
Menerapkan prinsip-prinsip kode etik profesi.
V. Fungsi-fungsi adalah :
1. melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga kesehatan lainnya;
2. melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga kesehatan lainnya serta
penguatannilai-nilai etik dalam kehidupan profesi Tenaga Kesehatan Lainnya.
3. merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran disiplin dan masalah etik
dalam kehidupan profesi dan pelayanan tenaga kesehatan lainnya;
4. merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis ; dan
5. memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam asuhan
tenaga kesehatan lainnya.
Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 33
RUMAH SAKIT KOMITE TENAGA Disahkan oleh
ISLAM ASSYIFA KESEHATAN LAINNYA Direktur RSI. Assyifa

URAIAN TUGAS
SUBKOMITE ETIK DAN
dr. H. Ahmad Dian
DISIPLIN PROFESI
SUKABUMI
No. 08.UT.04 Terbit ke : 1 Tanggal 11 Agustus 2021
VI. Tanggung Jawab
1. Tercapainya visi dan misi komite Tenaga Kesehatan Lainnya melalui peningkatan
dan penjagaan etik dan disiplin profesi
2. Tanggung jawab terhadap berjalannya proses sosialisasi etika profesi
3. Tanggung jawab terhadap penjagaan etika dan disiplin profesi
4. Mempertanggungjawabkan hasil pembinaan etik dan disiplin profesi
5. Terjaminnya transparansi dan objektivitas dalam proses pembinaan etik profesi.

VII. Wewenang:
1. Memberikan rekomendasi pembinaan dan pendampingan etik dan disiplin
profesi
2. Memberikan rekomendasi pemberian tindakan disiplin:
3. Memberikan rekomendasi pencabutan Kewenangan Klinis tertentu
4. Memberikan rekomendasi perubahan/modifikasi rincian kewenangan klinis

VIII. Uraian Tugas


1. Melakukan prosedur penegakan disiplin profesi dengan tahapan:
a. Mengidentifikasi sumber laporan kejadian pelanggaran etik dan disiplin di
dalam rumah sakit
b. Melakukan telaah atas laporan kejadiaan pelanggaran etik dan disiplin profesi
2. Membuat keputusan terhadap pelanggaran etik profesi dengan melibatkan
panitia adhok
3. Melakukan tindak lanjut keputusan berupa:
a. Pelanggaran etik direkomendasikan kepada organisasi profesi Tenaga
Kesehatan Lainnya di rumah sakit melalui ketua komite Tenaga Kesehatan
Lainnya;
b. Pelanggaran disiplin profesi diteruskan kepada bidang penunjang medis dan
non medis melalui Ketua Komite Tenaga Kesehatan Lainnya;
c. Rekomendasi pencabutan Kewenangan Klinis diusulkan kepada Ketua Komite
Tenaga Kesehatan Lainnya untuk diteruskan kepada direktur Rumah Sakit
Islam Assyifa.
4. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga Tenaga Kesehatan Lainnya,
Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 34
RUMAH SAKIT KOMITE TENAGA Disahkan oleh
ISLAM ASSYIFA KESEHATAN LAINNYA Direktur RSI. Assyifa

URAIAN TUGAS
SUBKOMITE ETIK DAN
dr. H. Ahmad Dian
DISIPLIN PROFESI
SUKABUMI
No. 08.UT.04 Terbit ke : 1 Tanggal 11 Agustus 2021
meliputi:
a. Pembinanaan ini dilakukan secara terus menerus melekat dalam praktik
Tenaga Kesehatan Lainnya sehari-hari
b. Menyusun program pembinaan, mencakup jadwal, materi/topic dan metode
serta evaluasi.
c. Metode pembinaan dapat berupa diskusi, ceramah, lokakarya, “coaching”,
symposium, “bedside teaching”, diskusi kasus dan lain-lain disesuaikan
dengan lingup pembianaan dan sumber yang tersedia.
5. Menyusun laporan kegiatan sub komite untuk disampaikan kepada Ketua Komite
Tenaga Kesehatan Lainnya.

IX. Kualifikasi Jabatan


1. Lulusan Strata-I dengan pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun di Rumah
Sakit Islam Assyifa.
2. Memiliki kemampuan sesuai dengan tugasnya.
3. Pernah mengikuti pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan Tenaga
Kesehatan Lainnya
4. Berwibawa.
5. Inovatif dan kreatif.
6. Pemahaman agama Islam cukup baik.
7. Hafal Surat surat pendek minimal 15 Surat.

X. Hubungan Kerja
1. Dengan ketua komite Tenaga Kesehatan Lainnya dalam hal pertanggung
jawaban kerja.
2. Seluruh unit yang terkait dengan Tenaga Kesehatan Lainnya.

XI. Perangkat Kerja


1. Komputer.
2. Buku Agenda.
3. Pensil dan Balpoint.
4. Perlengkapan lain sesuai tugas dan kepentingan.

Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 35


RUMAH SAKIT KOMITE TENAGA Disahkan oleh
ISLAM ASSYIFA KESEHATAN LAINNYA Direktur RSI. Assyifa

URAIAN TUGAS
SUBKOMITE ETIK DAN
dr. H. Ahmad Dian
DISIPLIN PROFESI
SUKABUMI
No. 08.UT.04 Terbit ke : 1 Tanggal 11 Agustus 2021
XII. Bahan Kerja
1. Peraturan dan perundang-undangan RI yang terkait dengan tugas pokok dan
fungsi.
2. Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku di RSI. Assyifa baik yang
disahkan oleh Yayasan maupun oleh Direktur rumah sakit.
3. Program kerja, Standar Prosedur Operasional dan Petunjuk Tekhnis yang
berlaku di lingkup komite Tenaga Kesehatan Lainnya.
4. Literatur.

XIII. Kondisi Kerja


1. Ruangan yang representative.
2. Sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai
3. Lingkungan kerja yang kondusif.

Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 36


BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
RUMAH SAKIT ISLAM ASSYIFA SUKABUMI

a. Tata Hubungan

Direktur Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi

Sub Bagian Kepegawaian Bidang Penunjang Medis dan Non Medis


Komite Tenaga Kesehatan Lainnya

Bidang lain

b. Keterkaitan Hubungan Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya dengan unit lain.

NO UNIT KERJA TATA HUBUNGAN


1.
Direktur Pertanggungjawaban
2. Bidang Penunjang Medis dan Non  Koordinasi
 Mitra
Medis
 Kerjasama dan
 Saling menguatkan.
3. Sub Bagian Kepegawaian  koordinasi untuk alur administrasi kelengkapan
dokumen staf Tenaga Kesehatan Lainnya (Ijazah,

Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 37


STR, SIK dll), perencanaan CPD (continuing
professional development)
 Kerjasama dalam proses jenjang karier Tenaga
Kesehatan Lainnya.
4. Bidang lain hubungan koordinasi guna memperlancar pelayanan
Tenaga Kesehatan Lainnya yang sesuai dengan
wewenang komite Tenaga Kesehatan Lainnya.

Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 38


BAB VIII
RAPAT

A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu
masalah tertentu.
B. Tujuan
1. Umum :
Silaturahmi dengan staff, dan melakukan koordinasi, evaluasi kredensial, etika dan
mutu pelayanan Tenaga Kesehatan lainnya.
2. Khusus:
a. Dapat menggali potensi dari subkomite komite Tenaga Kesehatan lainnya.
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan
masalah etika dan mutu pelayanan Tenaga Kesehatan lainnya.
c. Dapat membuat evaluasi kinerja
d. Dapat merencanakan program yang akan datang.
C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Ketua Komite Tenaga Kesehatan lainnya yang
dipimpin oleh Ketua Tenaga Kesehatan Lainnya dan diikuti oleh subkomite Kredensial dan
Subkomite Mutu dan Etik Profesi. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal:
Rapat dilakukan satu bulan sekali, dilaksanakan di Ruang Komite Tenaga Kesehatan
lainnya, dari pukul 10.00 s/d 12.00 WIB, dipimpin oleh Ketua Komite Tenaga Kesehatan
lainnya, dan diikuti oleh Subkomite Kredensial dan Subkomite Mutu, Etik dan Disiplin
Profesi.
Materi rapat:
a. Evaluasi program kerja
b. Program bulan yang akan datang
c. Masalah - masalah etik dan mutu yang muncul pada minggu berjalan.
d. Solusi dari masalah- masalah yang muncul.
e. Koordinasi dengan unit terkait
Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 39
Notulen rapat dibuat bergiliran oleh Subkomite dan di rapikan,
didokumentasikan dan disimpan dalam satu file, di simpan di ruang Komite Tenaga
Kesehatan lainnya.
2. Rapat Tidak Terjadwal:
Rapat dilakukan kapan saja bila di perlukan, dan memerlukan pemecahan masalah
sesegera mungkin, dilaksanakan di Ruang Komite Tenaga Kesehatan lainnya. Materi
rapat, masalah yang insidentil yang memerlukan pemecahan masalah sesegera
mungkin.
Notulen rapat dibuat oleh Sub Komite Tenaga Kesehatan Lainnya dan
didokumentasikan dalam notulen rapat Tenaga Kesehatan Lainnya.

Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 40


BAB IX
PELAPORAN

A. Laporan Bulanan
Ketua Komite Tenaga Kesehatan lainnya wajib membuat laporan bulanan yang
disampaikan langsung kepada Direktur Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi. Laporan
disampaikan paling lambat setiap tanggal 8 setiap bulannya, diketik rapih dan
ditandatangani oleh Ketua Komite. Bila ada hal-hal yang sifatnya penting laporan dibuat
sesuai waktu kejadian. Isi Laporan adalah Program Komite Tenaga Kesehatan lainnya baik
yang sedang berjalan maupun yang akan dilaksanakan :
a. Mutu Asuhan Pelayanan berdasarkan hasil audit Tenaga Kesehatan Lainnya dan
monitoring;
b. Proses Kredensial/Re-kredensial;
c. Etik dan disiplin tenaga kesehatan lainnya;
d. Peningkatan mutu melalui kegiatan Pendidikan dan latihan;
e. Pembinaan;
f. Kegiatan bulanan;
g. Evaluasi kinerja;
h. Kesimpulan dan saran.
B. Laporan Triwulan
Ketua Komite Tenaga Kesehatan lainnya membuat laporan triwulan yang disampaikan
kepada Direktur Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi.
Laporan disampaikan paling lambat setiap tanggal 8 setiap bulan April, Juli, Oktober dan
Januari, diketik rapih dan ditandatangani oleh Ketua Komite. Isi laporan triwulan sama
dengan laporan bulanan, tetapi rekapitulasi per tiga bulan.
C. Laporan Tahunan
Ketua Komite wajib membuat laporan tahunan yang disampaikan kepada Direktur
Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi.
Laporan disampaikan paling lambat setiap tanggal 8 setiap bulan Januari diketik rapih
dan ditandatangani oleh Ketua Komite. Isi laporan tahunan sama dengan laporan
triwulan, tetapi rekapitulasi sampai pada bulan Desember.

Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di RSI Assyifa| 41

Anda mungkin juga menyukai