Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP WADO
Jl. Raya Wado – SumedangTlp. ( 0262 ) 002820387
Email : Puskesmaswado27@gmail.com

FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)

UNIT KERJA : Farmasi

TIM FMEA

Pimpinan Tim : Ketua Tim KP

Sri rahayu utami

Anggota : - Sri rahayu utami

Anggota : - Ai Patimah N

- Fitri asih
- Eva Nurindah
- Eros Rohaeni
- Kokom komariah
- Risma
- Lisna Nur A

Petugas Notulen : Ela

Tujuan Pembentukan Tim FMEA

Melakukan identifikasi, penilaian, analisis dan menyusun rekomendasi perbaikan terhadap


prosedur Pelayanan Obat

Tanggung Jawab Tim

a. Identifikasi ( menyusun register risiko di Farmasi)


b. Melakukan analisis (FMEA)
c. Menyusun rekomendasi perbaikan
d. Melaksanakan prosedur hasil perbaikan ( Implementasi prosedur baru hasil perbaikan)
e. Melakukan evaluasi implementasi Prosedur yang baru
I. ALUR PROSES YANG DIANALISA: Pelayanan Obat

1. 2 3 4a
Dokter Resep diterima Resep Mempersiapkan obat
menulis Pasien/keluarg
Resep a Pasien

4b
Membuat Etiket
5 4
Pasien/keluarga Petugas
pasien Ruang Farmasi
menerima obat
4c
Memeriksa kesesuaian resep, obat, etiket

Resep lupa diserahkan


II. IDENTIFIKASI FAILURE MODE Diletakkan bukan pada tempatnya
Resep jatuh/hilang dari wadahnya

Tulisan tidak jelas di baca Kesalahan telaah resep


Permintaan incomplete Kesalahan meracik
Obat tidak sesuai formularium
Penggunaan singkatan yang tidak jelas

4a
Mempersiapkan obat
1. 2 3
Dokter Resep diterima Resep
menulis Pasien/keluarg
Resep a Pasien Penulisan etiket salah

5 4 4b
Pasien/keluarga Petugas Membuat Etiket
pasien Ruang Farmasi
menerima obat

Menyerahkan pada orang yang salah


Informasi obat yang tidak jelas 4c
Memeriksa kesesuaian resep, obat, etiket

III. TUJUAN MELAKUKAN ANALISIS FMEA


Analisis FMEA di Farmasi dilakukan untuk mengenali/mendeteksi kegagalan/kesalahan
yang mungkin akan timbul serta akibatnya dan mengenali penyebab terjadinya sebelum
menjadi masalah yang berbahaya di farmasi bagi pasien dan karyawan.
IV. IDENTIFIKASI AKIBAT JIKA TERJADI FAILURE MODE UNTUK TIAP-TIAP FAILURE
MODE

No. Failure Mode Efect/Akibat

1 Tulisan tidak jelas dibaca Salah obat, dosis, frekwensi dan rute

2 Permintaan incomplete & Obat tidak sesuai Pasien membeli obat di luar Salah
Formularium dosis, frekwensi dan rute

3 Penggunaan Singkatan yang tidak jelas Salah obat, dosis

4 Resep lupa diserahkan Tidak mendapat obat

5 Resep diletakkan bukan pada tempatnya Tidak mendapat obat, mengantri lebih
lama

6 Resep jatuh/hilang dari wadahnya Tidak mendapat obat, mengantri lebih


lama, harus meminta resep dari ruang
pelayanan kembali

7 Kesalahan telaah resep Salah obat, dosis, dapat menimbulkan


Efek Samping

8 Kesalahan meracik Salah obat dan dosis

9 Penulisan etiket salah Salah dosis, frekwensi dan rute

11 Menyerahkan obat pada pasien/orang yang Salah obat, Keracunan,KTD, KTC, KNC
salah dan KPC

12 Informasi obat yang tidak jelas Salah cara mengkonsumsi obat, hasil
tidak baik

V. IDENTIFIKASI PENYEBAB DARI TIAP FAILURE MODE DAN UPAYA YANG TELAH
DILAKUKAN UNTUK MENGATASI FAILURE MODE

N Failure Mode Penyebab Upaya yang ada


o

1 Tulisan tidak jelas dibaca Menulis terburu-buru Menghubungi dokter penulis


resep untuk konfirmasi

2 Permintaan incomplet Menulis terburu-buru dan stock Menghubungi dokter penulis


obat belum di sosialisaikan resep untuk konfirmasi dan
sosialisasi stok obat.dari Farmasi
ke Unit2 Pelayanan

3 Obat tidak sesuai Dokter membutuhkan obat sesuai -Sosialisasi stock obat dari Bgaian
Formularium dengan indikasi tetapi tidak Farmasi ke Unit2 Pelayanan
tercantum dalam formularium

4 Penggunaan Singkatan Menulis terburu-buru, tidak Menghubungi dokter penulis


yang tidak jelas tersedia daftar singkatan di meja resep untuk konfirmasi
kerjanya

5 Resep lupa diserahkan Pasien tidak focus karna sakit - Mendahulukan paisen lansia
atau Resep dimbilkan oleh
petugas

6 Resep diletakkan bukan Pasien terburu-buru dan tidak ada Membuat petunjuk penyimpan
pada tempatnya petunjuk penyimpanan resep di resep dan Mengingatkan pasien
Puskesmas untuk meletakkan di tempatnya

7 Resep jatuh/hilang dari Wadah tidak menjamin keamanan Menyediakan kotak untuk
wadahnya resep ( rusak) menyimpan resep

8 Kesalahan telaah resep Petugas farmasi terburu-buru Memeriksa ulang obat &
karna jumlah pasien yg bnayak identitas sebelum diserahkan ke
pasien

9 Kesalahan meracik Petugas kurang teliti Memeriksa ulang obat sebelum


diserahkan

10 Penulisan etiket salah Petugas kurang teliti Memeriksa ulang obat sebelum
diserahkan

11 Menyerahkan obat pada Pasien tidak mendengar panggilan Memastikan minimal 2 identitas
pasien/orang yang salah dengan jelas pasien, ( nama , umur dan
keluhan)

12 Informasi obat yang tidak Petugas terburu-buru -menjelaskan dg jelas tentang


jelas informasi obat tesebut (efek dari
obat)

VI. PERHITUNGAN RPN

Tahapan Failure mode akibat S (Severity) O D RPN


proses (kemungki Kemudaha (SxOxD)
nan n dideteksi
terjadi)

Dokter 1. Tulisan tidak Salah obat, dosis, 10 6 2 120


menulis Resep jelas di baca frekwensi dan rute

2. Permintaan Salah dosis, frekwensi 8 6 2 96


incomplete dan rute

3. Obat tidak Pasien membeli obat 1 2 2 4


sesuai di luar
formularium

4. Penggunaan Salah obat, dosis 8 1 2 16


singkatan yang
tidak jelas

Resep diterima
Pasien/keluarg
a Pasien

Resep 5. Resep lupa Tidak mendapat obat 2 1 2


diserahkan
4

6. Diletakkan Tidak mendapat obat, 2 10 2 40


bukan pada mengantri lebih lama
tempatnya
7. Resep Tidak mendapat obat, 2 5 2 20
jatuh/hilang mengantri lebih lama,
dari wadahnya harus meminta resep
dari ruang pelayanan
kembali

Petugas 8. Kesalahan Salah obat, dosis, 10 5 3 150


telaah resep dapat menimbulkan
Ruang Farmasi
Efek Samping

9. Kesalahan Salah obat dan dosis 8 2 2 32


meracik

Mempersiapka
n obat

Membuat 10. Penulisan Salah dosis, frekwensI 8 4 2 64


Etiket etiket dan rute
salah

Memeriksa
kesesuaian
resep, obat,
etiket

Pasien/keluarg 11. Menyerah Salah obat, 10 3 3 90


a pasien kan obat Keracunan, KPC, KNC
menerima pada
obat pasien/or
ang yang
salah

12. Informasi Salah cara 2 3 2 12


obat yang mengkonsumsi obat,
tidak jelas hasil tidak baik

Catatan :
(dar kolom di atas Di urutkan dari nilai yg terbesar sampai terkecil/ Rangking)

VII. FAILURE MODE YANG AKAN DISELESAIKAN

Berdasarkan nilai RPN diambil cut off point yaitu point 1 sampai dengan 5

No. Failure mode akibat S O D RPN Kumul %


(Severity) (kemun Kemuda (SxOx atif Kumul
gkinan han D) atif
terjadi) didetek
si

1 Kesalahan telaah Salah obat, 10 5 3 150 150 21,9


resep dosis, dapat
menimbulkan
Efek Samping

2 Tulisan tidak jelas Salah obat, 10 6 2 120 270 41,7


di baca dosis,
frekwensi dan
rute

3 Permintaan Salah dosis, 8 6 2 96 366 56.5


incomplete frekwensi dan
rute

4 Menyerahkan Salah obat, 10 3 3 90 456 70.4


obat pada Keracunan,
pasien/orang yang KPC, KNC
salah

5 Penulisan etiket Salah dosis, 8 4 2 64 520 80.2


salah frekwensi dan
rute

6 Diletakkan bukan Tidak 2 10 2 40 560 86,4


pada tempatnya mendapat
obat,
mengantri
lebih lama

7 Kesalahan meracik Salah obat dan 8 2 2 32 592 91,3


dosis

8 Resep Tidak 2 5 2 20 612 94,4


jatuh/hilang dari mendapat
wadahnya obat,
mengantri
lebih lama,
harus
meminta
resep dari
ruang
pelayanan
kembali

9 Penggunaan Salah obat, 8 1 2 16 628 96,9


singkatan yang dosis
tidak jelas

10 Informasi obat Salah cara 2 3 2 12 640 98,7


yang tidak jelas mengkonsums
i obat, hasil
tidak baik

11 Resep lupa Tidak 2 1 2 4 644 99,3


diserahkan mendapat
obat

12 Obat tidak sesuai Pasien 1 2 2 4 648 0.6


formularium membeli obat
di luar

VIII. RENCANA TINDAK LANJUT UNTUK MENGATASI FAILURE MODE

Tahapan Failure akibat S O D RPN Kegiatan yang Penangg Waktu


proses mode (SxOxD) direkomendasikan ung
jawab

Dokter 13.Tulisan Salah 10 6 2 120 14. Petugas Farmasi Penangg s/d 30


menulis tidak obat, mengecek resep ung Juli 2018
Resep jelas di dosis, dengan seksama Jawab
baca frekwensi 15. Jika Petugas tidak Farmasi
dan rute bisa membaca
maka konfirmasi
ulang ke dokter
16. Koreksi SOP

17.Permint Salah 8 6 2 96 18. Petugas Farmasi Penangg s/d 30


aan dosis, mengecek resep ung Juli 2018
incompl frekwensi dengan seksama Jawab
ete dan rute 19. Petugas konfirmasi Farmasi
ulang ke dokter
20. Koreksi SOP

21.Obat Pasien 1 2 2 4
tidak membeli
sesuai obat di
formula luar
rium

22.Penggu Salah 8 1 2 16
naan obat,
singkata dosis
n yang
tidak
jelas

Resep
diterima
Pasien/k
eluarga
Pasien

Resep 23.Resep Tidak 2 1 2


lupa mendapat
diserahk obat
4
an

24. Diletakk Tidak 2 10 2 40


an mendapat
bukan obat,
pada mengantri
tempat lebih lama
nya

25. Resep Tidak 2 5 2 20


jatuh/hi mendapat
lang obat,
dari mengantri
wadahn lebih
ya lama,
harus
meminta
resep dari
ruang
pelayanan
kembali

Petugas Kesalahan Salah 10 5 3 150 26. Jumlah petugas Penangg s/d 30


telaah obat, pada jam padat ung Juli 2018
Ruang
resep dosis, diusahakan cukup Jawab
Farmasi
dapat 27. Memasang Farmasi
menimbul pengumuman agar
kan Efek pasien sabra
Samping mengantri
28. Bertanya pada
teman atau dokter
jika ada yang tidak
dimengerti
29. Koreksi SOP

Kesalahan Salah obat 8 2 2 32


meracik dan dosis

Memper
siapkan
obat
Membua Penulisan Salah 8 4 2 64 30. Jumlah petugas Penangg s/d 30
t Etiket etiket dosis, pada jam padat ung Juli 2018
salah frekwensI diusahakan cukup Jawab
dan rute 31. Memasang Farmasi
pengumuman agar
pasien sabra
mengantri
32. Bertanya pada
teman atau dokter
jika ada yang tidak
dimengerti
33. Koreksi SOP

Memerik
sa
kesesuai
an resep,
obat,
etiket

Pasien/k Menyerah Salah 10 3 3 90  Menggunakan Penangg s/d 30


eluarga kan obat obat, pengeras suara ung Juli 2018
pasien pada Keracunan  Menggunakan Jawab
menerim pasien/or , KPC, KNC Farmasi
pengecekan
a obat ang yang identitas minimal
salah dengan 2 identitas
seperti nama,
alamat, umur dll
 Koreksi SOP

Informasi Salah cara 2 3 2 12


obat yang mengkons
tidak jelas umsi obat,
hasil tidak
baik

IX. PELAKSANAAN KEGIATAN DAN EVALUASI

NARASI ( menceritakan proses FMEA dari awal sampai muncul SOP baru. Sop Baru
diimplementasi, kemudian dievaluasi dan hasil evaluasi di tindak lanjuti secara
berkesinambungan /PDCA)

X. Prosedur YANG BARU SEBAGAI HASIL DARI ANALISIS FMEA

1. Dokter menuliskan resep


2. Resep diserahkan pada pasien/keluarga pasien
3. Resep diserahkan ke farmasi dengan meletakkan resep pada wadah yang telah
disediakan oleh petugas
4. Petugas farmasi melakukan telaah resep dan apabila ditemukan masalah maka
petugas mengkonfirmasi ulang pada penulis resep
5. Apabila ditemukan tulisan yang kurang jelas petugas mengkonfirmasi ulang pada
penulis resep
6. Petugas menyiapkan obat
7. Petugas membuat etiket dengan berpedoman pada resep yang berisi :
a. Tanggal dibuat etiket (tanggal resep dilayani)
b. Nomor resep
c. Nama Pasien
d. Aturan pemakaian obat (interfal pemakaian)
e. Cara pakai
8. Petugas memeriksa kesesuaian antara resep, obat dan etiketnya sebelum
diserahkan ke petugas loket obat
9. Etiket obat yang diminum berwarna putih sedangkan yang berwarna biru untuk
obat luar dan injeksi
10. Petugas di loket obat memeriksa kembali kesesuaian resep, obat dan etiket
11. Petugas memanggil pasien
12. Petugas mengidentifikasi pasien dengan cara mengkonfirmasi minimal dengan
dua identitas seperti nama, alamat (Rt/Rw), umur, nama kepala keluarga dan
lain-lain
13. Apabila pasien telah teridentifikasi dengan baik maka petugas menyerahkan obat
pada pasien/keluarga pasien.
14. Obat diserahkan pada pasien dengan diberikan penjelasan yang cukup, minimal
cara pakai obat.
15. Untuk pasien tertentu dilakukan konseling oleh apoteker.

Mengetahui Bandung , ………..


Ka. UPTD Puskesmas ……………. Ketua Tim FMEA/KP
UPTD Puskesmas …………….
. …………………….. (. ………………………)
NIP…………………… Nip. …………………….

Anda mungkin juga menyukai