Anda di halaman 1dari 57

L/O/G/O

HOMEPPT

Kegawatdaruratan pada
neonatal
dr. Marhamah, Sp.A

www.homeppt.com
PENDAHULUAN

Kegawatdaruratan pada neonatus :


• Masalah klinis neonatus yang
dapat menyebabkan kematian
segera
• Perlu deteksi dini
• Tata laksana sesegera mungkin
• Merujuk bayi
Berbagai Masalah Kegawatdaruratan
Neonatus
• Suhu  hipotermi, hipertermi
• Pernapasan  apnea, sesak, hipoksia
• Sirkulasi  syok/renjatan
• Saluran cerna  kembung, muntah
• Traktus urinarius  anuri, poliuri
• Metabolisme  hipoglikemi, hipokalsemi
• Lain-lain  perdarahan, kejang, kuning
Data penyebab kematian bayi di RSUD
Dr Adnaan WD
Tatalaksana BBLR

Berat lahir < 1500 gr dibungkus plastik


Menjaga kehangatan di rumah

Birth weight (Kg) Room


temperature (0C)

1.0 – 1.5 34 – 35

1.5 – 2.0 32 – 34

2.0 – 2.5 30 – 32

> 2.5 28 - 30
Skin-to-skin contact

Convection
Evaporation
Radiation

Conduction

Prevent heat losses


Baby warmly wrapped
Asfiksia
SESAK NAPAS

Gejala klinis:
• Takipnu : frekuensi napas  60/menit
• Sianosis sentral pada udara kamar
• Retraksi
• Expiratory grunting

Bila  2 gejala klinis  sesak napas


Evaluasi distres napas
Skor Downe
0 1 2
Frekuensi < 60x/menit 60-80 x/menit >80x/menit
Napas
Retraksi Tidak ada Retraksi ringan Retraksi berat
retraksi
Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang Sianosis menetap
dengan O2 walaupun diberi O2
Air Entry Udara masuk Penurunan ringan Tidak ada udara
udara masuk masuk
Merintih Tidak merintih Dapat didengar Dapat didengar
dengan stetoskop tanpa alat bantu
Skor Downe

Skor < 4 gangguan pernapasan ringan

Skor 4 – 5 gangguan pernapasan sedang  CPAP

Skor > 6 gangguan pernapasan berat


(pemeriksaan gas darah harus dilakukan)
 ventilator
… sesak napas
Penyebab sesak napas :

Organ paru:
• Penyakit membran hialin (PMH)
• Transient Tachypnoea of the newborn (TTN)
• Sindrom Aspirasi Mekoneum (SAM)
• Pneumonia

Di luar paru:
• Pneumotoraks, gagal jantung,hipotermi,asidosis
metabolik, anemia, polisitemia
… sesak napas

Perawatan suportif umum


1. Hangatkan dalam inkubator
2. Intervensi minimal
3. Beri cairan intravena
4. Berikan oksigen (nasal, CPAP, ventilator)
5. Observasi tanda klinis
6. Rujuk
… sesak napas

Tata laksana :
• PMH : surfaktan
• TTN : oksigen sesuai downe score
• SAM :suction mekonium, oksigen sesuai downe
score, bila berat  ventilator
• Antibiotik untuk pneumonia
• Pneumotoraks : pasang WSD, keadaan darurat
aspirasi pleura

Setiap neonatus dengan sesak napas


tanpa diketahui penyebab  beri antibiotik
sampai terbukti bukan infeksi
APNUE

• Apnue : henti napas  20 detik


sehingga menyebabkan
bradikardi atau sianosis

Periodic apnue : henti napas < 20 detik,


tidak terdapat bradikardi atau sianosis
Penyebab apnue :

• Prematuritas (tersering)
• Distres pernapasan
• Infeksi : sepsis / meningitis
• Hipoksia, hipotermi, hipoglikemi
• Hipertermi
• Perdarahan periventrikular
• Refluks gastroesofageal
• Kejang
• Analgesik/sedasi pada ibu
• Anemia
Tata laksana apnue (umum) :

• Tata laksana sesuai penyebab


• Jaga suhu 36,50-37,50C
• Berikan oksigen
• Nasal CPAP
• Ventilasi mekanik
Kejang pada neonatus

Kemungkinan penyebab
• Hipoksik-iskemik
• Perdarahan intrakranial, trauma lahir
• Sepsis, meningitis
• Metabolik : hipo/hipernatremia, hipokalsemia,
hipomagnesemi, hipoglikemi
• Anomali kromosom
• Kelainan bawaan SSP
• Inborn errors of metabolism
• Drug withdrawal
Tata laksana kejang :

• Penanganan suportif umum


 Posisikan, hisap mulut / jalan napas
 Oksigenisasi, bila perlu VTP
• Menghentikan kejang (fase akut)
• Mencari penyebab kejang
• Mencegah /mengendalikan kejang
Obat anti kejang :

 Lini pertama: fenobarbital IV dengan loading dose


20 mg/kg IV selama 10-15 menit. Loading dose
ulangan dapat diberikan sebanyak 20 mg/kg IV bila
kejang belum teratasi
 Lini kedua : fenitoin IV 20mg/kg IV dilarutkan dalam
larutan NaCl 0,9% dengan kecepatan pemberian
1mg/kg/menit.
 Lini ketiga : midazolam 0,15 mg/kg IV bolus diikuti
dengan infus midazolam 1-4g/kg/menit.
Tata laksana kejang :

• Hipoksik-iskemik ensefalopati
 Pertahankan suhu, tekanan darah,
ventilasi, anti kejang, restriksi cairan
• Perdarahan intrakranial
 Cari kausa, operasi
• Infeksi
 Antibiotika selama 2-3 minggu
Tata laksana kejang :
• Drug withdrawal
 Terapi suportif, morfin / fenobarbital
• Metabolik
 Koreksi hipo/hipernatremia,
hipokalsemia, hipomagnesemi,
hipoglikemi
Hipoglikemi

Faktor risiko:
• Asfiksia
• Hipotermi
• Bayi prematur
• Bayi berat lahir rendah
• Bayi kecil masa kehamilan
• Bayi besar masa kehamilan
• Sepsis
• Ibu diabetes mellitus
Target glukosa darah

• Untuk bayi sakit yang membutuhkan transport


atau perawatan intensif yang aman

Pertahankan glukosa darah


50 – 110 mg/dl
(2.8 – 6.0 mmol/L)

Adapted from Cowett & Farrag (2004)


Seminars in Neonatology, Vol 9: 37-47
Tatalaksana hipoglikemia neonatus
Syok  3 penyebab utama

• Hipovolemia Syok hipovolemia

• Gagal jantung Syok kardiogenik

• Infeksi Syok septik


Tata laksana

• Sesuai etiologi
 Beri oksigen pada hipoksia
 Tranfusi darah pada perdarahan
 Antibiotik pada kasus infeksi
• Memperbaiki perfusi perifer dengan cairan
IV : 10 mL/kg NaCl 0,9% dalam 30 menit
dapat diberikan 2x.
• Pemberian obat - obatan: dopamin, dosis
Evaluasi Syok

1. Usaha bernapas

2. Nadi
– Kekuatan
– Perbandingan
brakhial dan
femoral
Evaluasi Syok
3. Perfusi perifer
– Capillary refill time (CRT)
• Normal  ≤ 3 detik
• Bandingkan ekstremitas
atas dan bawah
– Kulit teraba dingin
Evaluasi Syok
4. Warna
– Sianosis
– Pucat, putih
• Hemoglobin rendah
– mottled skin
Evaluasi Syok
5. Denyut jantung
– Normal
• 120 – 160 x/mnt
• Dapat bervariasi antara 80 – 200 x/mnt

– Bradikardia (< 100)


• Hipoksemia, hipotensi, asidosis  sistem konduksi ditekan

– Takikardia (> 180)


• Dapat mengindikasikan ↓ curah jantung, gagal jantung kongestif
Evaluasi Syok
6. Tekanan darah
– Masih mungkin normal dalam
keadaan awal syok
Tata Laksana – syok hipovolemia

• Tanpa perdarahan akut


– Normal saline 10 cc/kg dalam
30 menit, jika gagal dapat
diulang 2 kali

• Dengan perdarahan akut


– Packed RBC
– Whole blood
– Periksa ulang setelah
pemberian transfusi
Tata Laksana – syok kardiogenik

Pengobatan
• Larutan Sodium bicarbonate 4.2% (0.5 mEq/ml)
– Dahulukan terapi masalah utama penyebab asidosis
metabolik
– Dosis untuk terapi asidosis metabolik
• Ventilasi harus efektif !
• 1 – 2 mEq/kg/dosis selama 30-60 menit
• Inotropik
– Dopamin drip
– Dobutamin drip
Perdarahan pada neonatus

• Kerusakan pembuluh darah : trauma


(terutama pada bayi prematur)
• Trombositopeni : sepsis, DIC, autoimun
trombositopenia
• Fungsi trombosit abnormal : aspirin saat
hamil
• Penurunan faktor pembekuan : hemorrhagic
disease of the newborn (vitamin K), hemofili,
DIC, penyakit hati, antikoagulan saat hamil
Hemorrhagic disease of the newborn

• Saat lahir cadangan vitamin K terbatas 


berperan dalam produksi faktor pembekuan
• ASI hanya sedikit mengandung vitamin K
• Bila tidak diberi suplementasi vitamin K 
pada hari ke 4-7 faktor pembekuan
menurun  kembali normal setelah bakteri
usus memproduksi vitamin K
Hemorrhagic disease of the newborn
• Gejala klinis : hematemesis, melena,
hematom, perdarahan dari umbilikal,
perdarahan dari bekas luka tusukan
• Pencegahan : vitamin K1 1 mg
intramuskular
Masalah Saluran Cerna
• Kembung, muntah, perdarahan  NEC
• Syarat pemberian minum:
– Tidak sakit berat
– Sirkulasi baik
• Residu yang dapat ditolerir: < 15 – 20 % dari total
minum sebelumnya
• Mekonium harus keluar < 48 jam  berhubungan
dengan atresia ani; Hirschprung
• Air liur >> + polihidramnion  atresia esofagus
dan/atau sumbatan saluran cerna lainnya

40
Masalah Traktus Urinarius

• Urin harus keluar < 24 jam


• Normal 2 – 4 ml/kg/jam
• Oliguri/anuri : mungkin hipoalbuminemi/syok

41
Kuning pada Bayi Baru Lahir
• Tentukan risiko rendah atau tinggi
• Faktor risiko:
– Prematur < 35 minggu
– Sakit
– Asfiksia
– Hemolisis:
• ABO inkompatibilitas
• Rhesus inkompatibilitas
• G6PD deficiency
• Hati-hati kuning pada 24 jam pertama atau > 2 minggu
• Metode Kramer

42
Metode Kramer
Zona Bagian tubuh Rata-rata bilirubin
yang kuning indirek serum (mg/dL)
1 Kepala dan 5,9
leher
2 Pusat – leher 8,8
3 Pusat – paha 11,8
4 Leher + 14,6
tungkai
5 Tangan + kaki > 14,6

43
Hipotermia
Upaya Menurunkan Risiko Hipotermi
• Suhu optimal untuk ruangan bersalin/OK dan
ruang perawatan
• Suhu ruangan bayi ideal 24 – 26o C
• Alas tidur, handuk pembungkus hangat dan topi
• Inkubator transpor hangat
• Saat melakukan tindakan, pastikan bayi hangat
• Pintu inkubator jangan sering dibuka
• Bila sudah stabil  metode kanguru
44
L/O/G/O

MEKANISME RUJUKAN
DAN TRANSPORTASI
• Tenaga kesehatan yang merujuk HARUS
mengenali masalah pasien yang dirujuk tersebut
• Rujukan terbaik  rujukan intrauterine
• Ibu ikut dirujuk
• Stabilisasi klinis bayi : bila memungkinkan
dengan oksigen dan infus
• Merujuk bukan memindahkan KEMATIAN ke
tempat lain
Kondisi bayi yang harus dirujuk
• usia gestasi di bawah 32 minggu;
• asfiksia ringan dan sedang yang tidak menunjukkan
perbaikan selama 6 jam;
• kejang meningitis, dan sepsis.
• infeksi pra/ intra/ post partum;
• kelainan bawaan/kasus bedah neonatal
• distres nafas yang menetap;
• Bayi yang tidak menunjukan kemajuan selama
perawatan;
• kelainan jantung;
• hiperbilirubinemia
STABLE
STABLE
STABLE
STABLE
STABLE
STABLE
Take home massage
• Untuk menurunkan angka kesakitan
dan kematian, perlu antisipasi
adanya kegawatan neonatus
• Pemeriksaan antenatal care dan
edukasi mengenai persalinan dan
kondisi yang mungkin terjadi
• Perlu deteksi sedini mungkin dan
tata laksana sesegera mungkin untuk
mencegah terjadinya kerusakan
organ dan kematian
L/O/G/O

Anda mungkin juga menyukai