DEMAM
Tristiani Utari
Nama An. AS
• Riwayat Pengobatan:
OS diberika obat penurun panas, namun demam hanya hilang sesaat
• Riwayat Alergi:
Pasien tidak memiliki alergi obat, debu maupun makanan.
Riwayat imunisasi:
Imunisasi di puskesmas
0 bulan: Hepatitis B
1 bulan: BCG, Polio 1
2 bulan: DPT-HB-Hib 1, Polio 2
3 bulan: DPT-HB-Hib 2, Polio 3
4 bulan: DPT-HB-Hib 3, Polio 4
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum: Lemas
• Kesadaran: Composmentis
• Tanda tanda vital:
o Nadi: 120 x/menit
o Respirasi: 24 x/ment
o Suhu: 39,2 °C
o SpO2: 98%
o BB: 7,5 kg
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
Normocephal Telinga
Bentuk normal, sekret (-)
Mata
Conjungtiva anemi (-/-), Sklera ikterik (-/-),
mata cekung (-/-), refleks cahaya (+/+),
pupil isokor Mulut
Mukosa basah, sianosis (-),
Hidung oral hygiene baik
Bentuk normal, napas cuping hidung (-),
sekret (-)
Cor
Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak
Palpasi: Ictus cordis tidak teraba
Auskultasi: Bunyi jantung 1 dan 2 murni, reguler, murmur
(-), gallop (-)
Pulmo
Inspeksi: gerakan simetris kanan kiri, retraksi (-)
Palpasi: vokal fremitus simetris, nyeri tekan (-)
Perkusi: sonor
Auskultasi: SDV (+/+), Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-)
Abdomen
Inspeksi: cembung
Auskultasi: BU (+) normal
Palpasi: supel, hepar tidak teraba, lien tidak teraba, NT (-), turgor
kembali cepat
Perkusi: tympani
PEMERIKSAAN FISIK
Genital
Tidak ada kelainan
Ekstremitas
Akral hangat, CRT <2 detik, turgor kembali cepat, udem (-)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Interpretasi
Hematologi
• Anamnesis
• Kejang disertai demam 1 kali selama ± 5 menit.
• Kejang terjadi seluruh tubuh. Tangan dan kaki pasien kaku, mata melirik ke atas.
• Kejang merupakan yang pertama kalinya
• Demam dan BAB cair >5 kali sejak pagi.
• Pemeriksaan fisik
• Suhu 39,2 °C
• Pemeriksaan Penunjang
• Trombositosis
• Penurunan hematokrit
Diagnosis
Kejang Demam Sederhana
Tatalaksana
• O2 3lpm
• Infus D5 ½ ns 15 tpm mikro
• Diazepam suppo 5 mg keluar karena diare & masih kejang
• Inj. Diazepam 2,5mg iv pelan
• Zink syrup 1x1/2 cth
• Paracetamol drop 0,8 cc/4 jam
FOLLOW UP
20-09-2022 21-09-2022 22-09-2022
S: Kejang ± 5 menit, kejang 1x, setelah S: BAB cair >5x, demam (-), muntah (-), S: Demam (-), BAB lembek 2x, muntah (-),
kejang pasien lemas, BAB cair >5x makan minum masih mau makan minum mau
A: KDS, DCA A: KDS, DCA tanpa dehidrasi A: KDS, DCA tanpa dehidrasi
ad Functionam
02 ad bonam
ad Sanationam
03 Dubia ad bonam
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal diatas
38 °C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat,
gangguan elektrolit akut, terjadi pada anak berusia 1 bulan dan tidak ada riwayat kejang tanpa
demam sebelumnya.
Epidemiologi
Di Amerika Serikat, Amerika Selatan dan Eropa barat,
kejadian kejang demam diperkirakan 2-3%. Di Asia
dilaporkan lebih tinggi
• Pemeriksaan Neurologis:
1. Tingkat kesadaran
2. Tanda rangsal meningeal
3. Tanda refleks patologis
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Penunjang:
a) Pemeriksaan Lab
darah lengkap, elektrolit, glukosa darah
b) Pungsi Lumbal
• Harus dilakukan pada semua anak kejang disertai demam dan memiliki gejala meningeal atau
ditemukan tanda-tanda meningitis
c) Electroencephalography (EEG)
• Tidak dapat memprediksi berulangnya kejang demam, ataupun memperkirakan kemungkinan
kejadian epilepsi di kemudia hari
• Dapat dilakukan pada keadaan kejang demam tidak khas misalnya kejang demam kompleks pada
anak usia lebih dari 6 tahun atau kejang demam fokal
TATALAKSANA
Pemberian Obat Rumatan
Indikasi :
• Kejang lama > 15 menit
• Kejang fokal
• Kelainan neurologis nyata sebelum atau sesudah kejang (hemiparesis, cerebral palsy, hidrosefalus)
Jenis Antikonvulsan:
• Fenobarbital 3-4 mg/kg/hari dalam 1-2 dosis atau
• Asam valproat 15-40 mg/kg/hari dalam 2-3 dosis
EARTH
Earth is the third planet from the
Sun
Follow the link in the graph to modify its data and then paste the new
one here. For more info, click here
Daftar Pustaka
● Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 2. hal 847. cetakan ke 9. 2000 bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI.
● Pudjiah, AH. 2010. Pedoman Pelayanan Medis. Hlm. 150-153. cetakan pertama. Ikatan Dokter
Anak Indonesia.
● Mary Rudolf, Malcom Levene. Pediatric and Child Health. Edisi ke-2. Blackwell pulblishing,
2006.
● Lumbantobing, S.M. Kejang Demam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2007
● Hendarto S. K. Kejang Demam. Subbagian Saraf Anak, Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, RSCM, Jakarta. Cermin Dunia Kedokteran No. 27. 2002
● Garna H & Nataprawira HM. 2012. Pedoman Diagmosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Ed.
4, hlm. 691-694. Departemen Ilmu Kesehatan anak FK UNPAD/RS Hasan Sadikin. Bandung.
● Staf Pengajar IKA FKUI. 2005. Kejang Demam. Dalam: Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Bagian
IKA FKUI.
● Hardiono D. Pusponegoro, Dwi Putro Widodo dan Sofwan Ismail. 2006. Konsensus
Penatalaksanaan Kejang Demam. Badan Penerbit IDAI. Jakarta.
TERIMA
KASIH