1
3 Macam Kondisi Bayi Baru Lahir
(BBL)
2
Perawatan Level I
3
Perawatan Level IIA
Resusitasi dan stabilisasi bayi prematur dan/atau bayi
sakit sebelum dipindahkan ke fasilitas NICU
Perawatan bayi usia gestasi > 32 minggu dan BL
1500 gram : (1) secara fisiologik imatur seperti apnea
prematuritas, ketidakmampuan mempertahankan suhu
tubuh atau ketidakmampuan minum per oral, (2) bayi
sakit sedang dengan masalah yang dapat diantisipasi
dan pulih dengan cepat
Perawatan bayi pemulihan setelah perawatan intensif
4
Perawatan Level IIB
5
Perawatan Level IIIA
Perawatan bayi dengan berat lahir 1000
gram dan 28 minggu
Mempunyai kapasitas menyediakan
ventilasi mekanik konvensional selama
dibutuhkan tetapi tidak menggunakan
HFO
Prosedur operasi minor seperti
pemasangan kateter vena sentral atau
operasi hernia inguinal
6
Perawatan Level IIIB
Perawatan komprehensif pada bayi BBLASR
(UG 28 minggu dan BL 1000 gram)
Bantuan pernapasan lanjut seperti high-
frequency ventilation dan inhalasi nitric oxide
Akses cepat dan on site tenaga subspesialis
anak
7
…Perawatan Level IIIB
Advanced imaging dengan interpretasinya
termasuk CT scan, MRI dan ekokardiografi
Spesialis bedah anak dan anestesiologis anak
on site atau dekat dengan institusi untuk
melakukan operasi mayor seperti ligasi PDA,
operasi defek dinding abdomen, NEC dengan
perforasi usus, fistula trakeoesofagus dan/atau
atresia esofagus, dan mielomeningokel
8
Perawatan Level IIIC
Memiliki fasilitas yang sama dengan level
IIIB
Berlokasi di rumah sakit anak
Juga memiliki fasililitas ECMO dan
operasi kelainan jantung kongenital
kompleks yang memerlukan bypass
kardiopulmonar
9
Berbagai Masalah
Kegawatdaruratan Neonatus
Suhu hipotermi, hipertermi
Pernapasan apnea, sesak, hipoksia
Sirkulasi syok/renjatan
Saluran cerna kembung, muntah
Traktus urinarius anuri, oliguri
Metabolisme hipoglikemi, hipokalsemi
Lain-lain perdarahan, kuning, kejang
10
Masalah Suhu
Normal : 36,5 – 37,5o C
Pengukuran di aksila selama 3 menit
Hindari pengukuran di anus
4 cara kehilangan panas : konduksi,
evaporasi, konveksi, dan radiasi
Hipotermi adalah pembunuh utama
pada neonatus
11
Upaya Menurunkan Risiko Hipotermi
Suhu optimal untuk ruangan bersalin/OK dan
ruang perawatan
Suhu ruangan bayi ideal 24 – 26o C
Alas tidur dan handuk pembungkus hangat
Inkubator transpor hangat
Saat melakukan tindakan, pastikan bayi tetap
hangat; mis: bayi dibawah radiant warmer
Pintu inkubator jangan sering dibuka
Bila bayi sudah stabil metoda kanguru
12
Masalah Pernapasan
Normal : RR 40 – 60 x/menit
Bedakan “Periodic Breathing” dengan apnea
Apnea : stop napas > 20 detik, atau kurang
dari 20 detik, tapi disertai bradikardi dan
atau SpO2 menurun
Sesak nafas (respiratory distress),
kumpulan gejala klinis yang menunjukkan
bayi kesulitan bernafas
13
…masalah pernafasan
Sesak nafas (respiratory distress), bila
didapat 2 gejala klinis dibawah ini:
1. tahipnu : RR > 60 x/menit
2. sianosis sentral: lidah biru pd udara
kamar
3. retraksi: tarikan sela iga saat tarik nafas
4. grunting: suara merintih saat ekspirasi
14
Evaluasi Respiratory Distress dengan
Skor Down
0 1 2
Frekuensi Napas < 60x/menit 60-80 x/menit >80x/menit
16
Upaya Mengatasi Hipoksia
Hipoksia : berkurangnya jumlah oksigen
dalam jaringan
Berikan O2 seoptimal mungkin
O2 nasal 0,5 – 2 L/menit
O2 head box 3 – 5 L/menit
Kadang-kadang boleh dimix antara O2 head
box 5 L/menit + O2 nasal s/d 2 L/menit
sambil dipersiapkan CPAP atau ventilator
17
…Upaya Mengatasi Hipoksia
18
Masalah Sirkulasi
Normal HR 120 – 160 x/menit
Periksa kualitas isi nadi, waktu pengisian
kapiler (N < 2 detik)
Tensi bayi harus diukur dengan manset
yang sesuai (no. 1 – 2 – 3 – 4); yang
dilaporkan MAP
Normal : bradikardi saat tidur
19
Upaya Mengatasi Renjatan
Berikan cairan isotonis 10 ml/kg/x selama
30 menit , kmdn evaluasi, dapat diulang 2x
Tidak ada perubahan inotropik
Dopamin/dobutamin 5 – 10 µg/kg/menit
Caranya : 30 mg/kgBB inotropik, larutkan
dalam Dx 10 % sampai 50 ml, jalankan 1
ml/jam = 10 µg/kg/menit.
20
Masalah Saluran Cerna
Kembung, muntah, perdarahan NEC
Syarat pemberian minum:
– Tidak sakit berat
– Sirkulasi baik
Residu yang dapat ditolerir: < 15 – 20 %
dari total minum sebelumnya
Mekonium harus keluar < 48 jam
21
Masalah Traktus Urinarius
22
Hipoglikemia
Normal Gula Darah Sewaktu (GDS) : > 40 – 45
mg/dL s/d 120 mg/dL
Hipoglikemia < 40 mg/dL
Periksa GDS : Heel prick : kaki harus hangat,
merah, usap pakai alkohol 70 %, dan tunggu
sampai kering
Glucose Infusion Rate (GIR) : 4 – 6 mg/kg/menit
Rumus ……% Dx X ……ml/jam
6 X BB
23
Hipoglikemia
24
Hipoglikemia
Gejala : asymthomatik / symthomatik: apne,
kejang, mengisap lemah, hypotermia dll.
Faktor resiko :
1. bayi Kurang bulan BBLR / PJT
2. bayi lahir dari ibu DM
3. bayi dipuasakan
4. bayi hipoksia, hypotermia, dll
25
Hipokalsemia
Definisi:
– Kadar kalsium serum < 7 mg/dL (1,75 mmol/L)
– Prematur : < 7 mg/dL (1,75 mmol/L)
– Cukup bulan < 8 mg/dL (2,00 mmol/L)
– Kadar kalsium ion (lebih sensitif) 4,4 mg/dL
(1,10 mmol/L)
26
…Hipokalsemia
Faktor risiko:
a. Stres berat selama masa perinatal
b. Ibu penderita DM
c. Asupan nutrisi enteral ↓
d. Transfusi berulang
27
…Hipokalsemia
Faktor risiko:
e. Alkalosis
f. Diuretik
g. Hiperparatiroid kongenital
h. Asupan magnesium rendah
i. Asupan fosfat berlebihan
28
…Hipokalsemia
Gejala Klinis
Akut :
Apnea, iritabel, tremor ringan, tetani, kejang.
Gangguan hantaran jantung berupa aritmia
dan Q-T memanjang
29
…Hipokalsemia
Gejala Klinis
Kronis :
Rickets dengan demineralisasi tulang,
epnea,
ALP : fraktur iga dan tulang panjang
30
…Hipokalsemia
Tatalaksana:
2 – 4 mL/kgBB/hari larutan kalsium glukonas 10%
31
Kejang Neonatus
Sering dijumpai, dan jarang idiopatik
Klinis kejang : subtle(samar), klonik,
myoklonik dan tonik
Harus dapat dibedakan dengan Jitteriness
dan myoklonis ringan pd bayi saat tidur
Segera diatasi dengan antikejang bila lebih
3 menit atau berulang disertai ggn
kardiorespirasi
32
…kejang neonatus
70% kejang teratasi dengan fenobarbital.
Penyebab:
1. HIE pasca aspiksia
2. gangguan metabolik: hipoglikemi,
hipokalsemi, hipo/hypernatremi
3. trauma / perdarahan cerebral
4. infeksi
33
Neonatal jaundice
Fisiologis
Patologis:
A. terlalu dini (< 24 jam usia bayi)
- haemolysis : ABO incompatibility
Rh imunisasi
- sepsis
34
…neonatal jaundice
B. Terlalu tinggi (24 jam–10 hari usia bayi)
kadar bilirubin > 200-250 mmol/L
- Dehidrasi sedang / minum kurang
- Haemolysis
- Cephalhematoma
- Polycythemia
- Infeksi
35
…neonatal jaundice
C. Terlalu lama ( >10hari, apalagi 2 mgg)
- Breastmilk jaundice
- Haemolysis
- infeksi
- Hypothyroidea, pengobatan dapat
mencegah keterlambatan mental.
36
Masalah Infeksi Nosokomial (IN)
37
38