Anda di halaman 1dari 11

ASKEP GANGGUAN PERNAPASAN

PADA BAYI

Divisi Neonatologi
RSUP. H. Adam Malik Medan
Respiratory Distress Syndrome ( RDS)

Respiratory Distress Syndrome ( RDS) Adalah kumpulan


gangguan pernapasan pada neonatus yang berhubungan
dengan perkembangan / kematangan paru – paru
(Defisiensi Surfaktan) yang DIFINISI :
Dicirikan dengan kolapes alveoli yang progesif, Atelektasis dan
Insufiensi pernapasan
ETIOLOGI
 Usia kehamilan
 Berat badan bayi < 2500 gram
FAKTOR RESIKO
 Prematuritas
 Jenis kelamin laki – laki
 BBL dari ibu yang diabetes
1) KPD dalam waktu yang lama
2) Hipertensi
3) Pemakaian Narkotik
4) Retardasi pertumbuhan intra uterin
MANIFESTASI RDS
 Takipnea ( di awal, kemudian apnea )
 Retraksi epigatrium, Supra sternal, Inter costal
 Sianosis
 Napas cuping hidung
 Grunting ekspirasi
 Periodik apnea
 Menurunnya udara yang masuk
PENATALAKSANAAN
1. Cairan parenteral
2. Pamantauan berkesinambungan
3. Pengukuran suhu
4. Dicoba dengan CPAP
5. Jika dengan CPAP tidak ada kemajuan perbaikan lakukan intubasi
endotracheal dan ventilasi mekanik
6. Antibiotik

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
 LAB : GD, AGDA, Darah lengkap
 Foto thoraks
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Pengkajian fisik bayi baru lahir dan pengkajian gestasi
2. Pengkajian terhadap sistem pernapasan

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pertukaran gas b.d kolaps alveoli
Tujuan : Pertukaran gas dapat optimal
2. Tidak efektif jalan nafas
3. Tidak efektif pola nafas
4. Risiko injury
5. Risiko kekurangan cairan berhubungan dengan hilangnya cairan yang
tanpa disadari
6. Perubahan nutrisi
INTERVENSI
1. Kajian status pernapasan : frekuensi dan kedalaman
pernapasan, gangguan otot – otot bantu pernapasan.
R/ Takipnea dan dyspnea menunjukan adanya obstruksi
pernapasan
2. Auskultasi area paru – paru yang mengalami penurunan
atau tidak adanya suara napas.
R/ Area yang tidak mengalami pertukaran gas dapat di
indentifikasi dengan hilangnya suara napas
3. Observasi adanya sisanosis
R/Indikasi adanya hipoksemia
Lanjutan...................
4. Elevasikan kepala sesuai dengan toleransi klien
R / Mendukung ekspansi paru – paru
5. Monitor TTV
R /Perubahan TTV dapat menunjukkan adanya hipoksemia
dan asidosis
6. Kaji tingkat kesadaran atau perubahan status
R / Hipoksemia dapat direflessikan dengan kelemahan dan
iribilitas
KRETERIA EVALUASI

1. Frekuensi pernapasan dalam batas normal ( 30-60 kali / menit)


2. Oksigenasi jaringan adekuat seperti : tidak ada sianosis, tidak ada
hipoksia
3. Nilai AGDA dalam batas normal : Ph : 7,35 – 7,45
PaO2 : 85 – 95 mmHg
PaCO2 : 34 – 45 mmHg

Anda mungkin juga menyukai