Disusun Oleh :
Dwi Andriyani
NIM: 92022040042
PREMATURITAS
Surfaktan tidak adekuat Konjugasi bilirubin belum Refelk hisap belum kuat
baik
Ikterik neonatus
Retraksi dada
Takipneu Kelelahan
Kolaps paru
Hipoksia Asidosis
respiratorik
Penurunan oksigenasi
Penurunan PH dan PAO2
Metabolisme anaerob
Vasekontriksi berat
Timbunan asamlaktat
(2) System Integumen : kaji ada tidaknya eritema, bengkak, oedema, nyeri tekan.
(3) Kepala : kaji bentuk kepala, apakah terdapat benjolan, apakah ada nyeri kepala
(4) Leher : kaji ada tidaknya penjolankelenjar tiroid, dan reflek menelan.
(5) Muka : kaji ekspresi wajah klien wajah, ada tidak perubahan fungsi maupun
bentuk. Ada atau tidak lesi, ada tidak oedema.
(6) Mata : kaji konjungtiva anemis atau tidak (karena tidak terjadi perdarahan).
(7) Telinga : kaji ada tidaknya lesi, nyeri tekan, dan penggunaan alat bantu
pendengaran.
(8) Hidung : kaji ada tidaknya deformitas, dan pernapasan cuping hidung.
(9) Mulut dan Faring : kaji ada atau tidak pembesaran tonsil, perdarahan gusi, kaji
mukosa bibir pucat atau tidak.
(10)Paru :
(b) Palpasi : kaji pergerakan sama atau simetris, fermitus raba sama.
(11)Jantung
(b) Palpasi : kaji ada tidaknya nadi meningkat, iktus teraba atau tidak.
(12) Abdomen
(13) Ekstremitas
(a) Atas : kaji kekuatan otot, rom kanandan kiri, capillary refile, perubahan bentuk
tulang
(b) Bawah : kaji kekuatan otot, rom kanan dan kiri, capillary refile, dan perubahan
bentuk tulang
b. diagnose keperawatan
1) Pola nafas tidak efektif b.d imaturitas neurologis d.d adanya retraksi dinding dada
saat bernafas, klien terpasang CPAP.
2) Ikterik neonatus b.d usia kurang dari 7 hari d.d usia 3 hari,kulit pada bagian perut
hingga lutut berwarna kuning saat ditekan
3) Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan d.d berat badan menurun
4) Gangguan pertukaran gas b.d ketidakadekuatan kadar surfaktan,
ketidakseimbangan perfusi ventilasi
5) Termogulasi tidak efektif b.d peningkatan upaya pernapasan sekunder akibat
RDS
c. Intervensi keperawatan