Anda di halaman 1dari 15

Divisi Perinatologi Dep.

IKA
RSUP. HAM

1
 BBLR: Bayi berat lahir rendah dengan berat
badan lahir kurang dari 2500 gram

 BBLSR: Bayi berat lahir sangat rendah dengan


berat badan lahir 1000 gram-1499 gram

 BBLASR: Bayi berat lahir amat sangat rendah


dengan berat lahir kurang dari 1000 gram

2
Penyebab lahir prematur:
 Janin:
 Hidramnion
 Abnormalitas janin dan plasenta
 Infeksi janin
 Gawat janin

 Faktor maternal:
 Penyakit kelamin
 Penyakit kronik dan sistemik
 Usia < 20 thn dan > 35 thn
 Kehamilan kembar / jarak dekat
 Sosial ekonomi rendah
 Pre eklampsia
 Terpapar zat teratogenik
 Penyalahgunaan obat
 Trauma fisik dan psikologis
3
 Ketidakstabilan suhu:
 Peningkatan hilangnya panas (radiasi, evaporasi,
konveksi, konduksi)
 Berkurangnya lemak subkutan
 Rasio daerah permukaan terhadap berat badan
yang besar
 Produksi panas berkurang akibat lemak coklat
yang tidak memadai dan ketidakmampuan untuk
menggigil

4
 Kesulitan pernapasan:
 Defisiensi surfaktan paru yang mengarah ke
RDS/HMD
 Pernapasan periodik dan apnea

 Masalah gastrointestinal dan nutrisi:


 Reflek isap dan telan yang buruk
 Motilitas usus yang menurun
 Meningkatnya risiko NEC

5
 Imaturitas hati:
 Konyugasi dan ekskresi bilirubin yang terganggu
 Defisiensi faktor pembekuan yang bergantung
pada vitamin K

 Imaturitas ginjal:
 Ketidakmampuan untuk mengeksresi solute load
besar
 Akumulasi asam anorganik dengan asidosis
metabolik
 Ketidakseimbangan elektrolit
6
 Imaturitas imunologis:
 Bayi prematur rentan terhadap infeksi

 Masalah neurologis:
 Perdarahan intraventrikuler
 HIE (hypoxic ischemic encephalopathy)
 Retinopati of prematuritas
 Kejang
 Hipotoni

7
 Masalah kardiovaskular:
 PDA (Patent Ductus Arteriosus)

 Pemeriksaan Fisik:
 Berat badan < 2500 gram
 Berkurangnya lemak subkutan
 Pada telapak kaki hanya terdapat garis lurus tanpa
lekukan
 Refleks isap dan menelan belum sempurna
 Otot pernapasan dan dinding torak masih lemah 
napas dangkal dan lemah
 ♂ descencus testikulorum biasanya belum turun
 ♀ labia mayor belum menutupi labia minor
8
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan imaturitas sistem
pernapasan
 Tujuan
 Pola napas adekuat

 Kriteria evaluasi
 Tidak ada NCH, retraksi dada, sianosis, periodik apnea
 Intervensi keperawatan
 Rawat bayi dalam inkubator (atur suhu)
 Observasi tanda vital
 Posisikan bayi, observasi dan kaji respon bayi terhadap terapi
ventilasi
 Pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi
9
2. Resiko perubahan suhu tubuh: hipotermi berhubungan dengan
imaturitas sistem termoregulasi
 Tujuan
 Hipotermi tidak terjadi

 Kriteria evaluasi
 Suhu tubuh dalam batas normal, akral hangat
 Intervensi keperawatan
 Rawat bayi dalam inkubator
 Kaji faktor resiko, observasi tanda vital
 Ganti popok bila basah
 Kaji aktivitas dan warna kulit
 Pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi
10
 Intervensi keperawatan
 Rawat bayi dalam inkubator
 Kaji faktor resiko, observasi tanda vital
 Ganti popok bila basah
 Kaji aktivitas dan warna kulit
 Tutup kepala dan topi
 Perawatan metode kangguru
 Pemeriksaan GDS

11
 Masalah keperawatan lain:
 Resiko kekurangan volume cairan
 Perubahan nutrisi
 Resiko infeksi
 Perubahan proses keluarga

12
 Perawatan bayi dalam inkubator
 Pastikan semua petugas yang terlibat dalam perawatan
mampu menggunakan inkubator dengan benar, memantau
suhu dan menyesuaikan suhu inkubator untuk
mempertahankan suhu lingkungan yang netral
 Inkubator memerlukan listrik yang tidak terputus, petugas
terlatih untuk pemeliharaan dan perbaikan suku cadang jika
ada perbaikan
 Perhatikan lokasi inkubator di ruang bayi
 Suhu BBL harus dipantau secara berkala
 Lubang di inkubator digunakan saat perawatan dan tidak
membuka pintu inkubator yang lebih besar
13
3. ResikoInfeksi berhubungan dengan defisiensi pertahanan
immunologi
 Intervensi keperawatan
 Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
 Pastikan peralatan yang kontak dengan bayi benar – benar
bersih
 Cegah orang terinfeksi datang dan kontak langsung dengan
bayi
 Isolasi bayi
 Berikan antibiotik profilaktik

14
15

Anda mungkin juga menyukai