Anda di halaman 1dari 43

Curicullum Vitae

Nama : Dr. Hj.Sri Yanti Harahap, M.Ked (Ped), Sp. A


Pekerjaan : Staf Divisi Perinatologi RSU Dr.Pirngadi Medan
Pendidikan Formal : - Dokter Umum, FK USU Medan, 2000
- Dokter Spesialis Anak – FK USU / RSHAM Medan, 2012
- Magister Kedokteran Pediatrik (Mked.Ped), FK-USU – 2010
Riwayat Pekerjaan : - 2004 – 2012 : Staf RSU Dr. Kumpulan Pane Tebing Tinggi
- 2012 – skrg : Staf medis IKA RSU dr. Pirngadi Medan Divisi
Perinatologi

1
Mengenali Kegawatan Pernafasan
Pada Neonatus

Divisi Perinatologi/NICU

2
Mengapa penting?

Mengenali neonatus yang berisiko



Deteksi dini kegawatan

Pertolongan cepat
Menghindari kerusakan lebih lanjut
Tumbuh kembang tidak terganggu

3
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Neonatus:

• Sebelum kehamilan
– Diabetes maternal
– Hipertensi kronik
– Riwayat kematian janin & neonatus
– Ibu dengan penyakit jantung, ginjal, paru, tiroid,
anemia atau kelainan neurologi
– Ibu pengguna obat-obat bius, merokok
– Usia ibu < 20 atau > 35 tahun

4
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Neonatus

• Saat kehamilan
– Hipertensi – Ketuban pecah dini
– Perdarahan trimester – Post-term
II/III – Kehamilan ganda
– Infeksi maternal – Obat-obatan pada ibu
– Polihidramnion – Berkurangnya gerakan
– Oligohidramnion janin
– Tanpa antenatal care

5
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Neonatus

• Saat persalinan
– Operasi kaisar darurat
– Kelahiran dengan ekstraksi vakum/forsep
– Letak sungsang / presentasi abnormal
– Persalinan presipitatus
– Korioamnionitis
– Ketuban pecah lama (>18 jam)
– Partus lama (> 24 jam)
– Kala 2 lama (> 2 jam)
– Bradikardi janin

6
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Neonatus:

• Saat persalinan
– Frekuensi jantung janin yang tidak beraturan
– Penggunaan anestesi umum
– Tetani uterus
– Penggunaan obat narkotik < 4 jam
– Air ketuban hijau kental + mekonium
– Prolaps tali pusat
– Solusio plasenta
– Plasenta previa

7
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Neonatus
• Faktor bayi
– Berat janin tidak sesuai
dengan masa kehamilan
(KMK atau BMK)
– Prematuritas
– Kelainan kongenital

8
Apa yang terjadi pada kelahiran?
• Cairan di alveoli diserap
• Relaksasi pembuluh
darah paru
• Penghentian aliran
duktus arteriosus

9
Penilaian BBL
• Tanda bahaya: • Tiga hal utama yang
– Sianosis sentral dinilai:
– Bradikardia – Pernafasan
– Depresi pernafasan – Frekuensi jantung
– Tonus otot buruk – Warna kulit

10
Bayi Normal

11
Bayi Sakit

12
Kegawatan Pada Sistem Pernapasan

• Sindrom gawat napas (SGN)


– Tanda :
• Dispne
• Merintih (grunting)
• Takipne (frekuensi nafas > 60 x/menit)
• Retraksi dinding dada
• Sianosis

13
– Penyebab :
• Pulmoner
• Non pulmoner

– Tindakan :
• Pembersihan jalan nafas, posisikan
• Pemberian oksigen, puasakan

14
BIRU PADA NEONATUS
DIFERENSIAL DIAGNOSIS
KELAINAN JANTUNG KELAINAN NON JANTUNG
• Penurunan aliran darah ke • Gangguan napas pada
paru neonatus
• Campuran • PPHN
• Gangguan saraf
• Campuran

Sianosis sentral
Sianosis perifer
DIFERENSIAL DIAGNOSIS
KELAINAN JANTUNG KELAINAN NON JANTUNG
• Tidak ada distres • Distres pernapasan dan
pernapasan, tetapi ada takipnea
takipnea • Sianosis ringan dan tidak
• Sianosis merata merata
• Tidak membaik dengan • Membaik dengan
pemberian oksigen pemberian oksigen
• Sianosis bertambah saat • Membaik dengan menangis
menangis • Terjadinya segera setelah
• Terjadi setelah 24 jam pasca lahir
lahir
Tanda Bahaya Gawat Nafas

• Sianosis/ biru
• Apnea berat
• Stridor
• Megap-megap (gasping)
• Retraksi dada yang berat
• Pucat/ perfusi buruk (syok)
Evaluasi Respiratory Distress Skor Downe

0 1 2
Frekuensi Nafas < 60x/menit 60-80 x/menit >80x/menit

Retraksi Tidak ada Retraksi ringan Retraksi berat


retraksi
Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang Sianosis menetap
dengan O2 walaupun diberi
O2
Air Entry Udara masuk Penurunan Tidak ada udara
ringan udara masuk
masuk
Merintih Tidak merintih Dapat didengar Dapat didengar
dengan tanpa alat bantu
stetoskop

19
Evaluasi Respiratory Distress Skor Downe

Skor < 4 gangguan pernafasan ringan

Skor 4 – 5 gangguan pernafasan sedang

Skor > 6 gangguan pernafasan berat


(pemeriksaan gas darah harus
dilakukan)

20
21
22
Upaya Mengatasi Hipoksia
(di fasilitas terbatas)
• Berikan O2 seoptimal mungkin
• O2 nasal 0,5 – 2 L/menit
• O2 head box 3 – 5 L/menit

Evaluasi Down Score  Persiapkan rujukan

23
PROSEDUR MERUJUK PASIEN:S-T-A-B-L-E
S TAB LE
SUGAR + SAFE CARE Periksa gula darah, pasang infus/ umbilikal

TEMPERATURE Inkubator transpor / Kangaroo Mother Care.


Target suhu: 36,5 – 37,5oC

AIRWAY Nasal kanul / CPAP / intubasi

BLOOD PRESSURE Pasang infus / umbilikal, loading NaCl 0,9%


Pastikan sirkulasi baik.

LAB WORK AGD , DPL, septic work up (sesuai


kebutuhan)

INFORM CONSENT Tentang Kondisi Bayi


EMOTIONAL SUPPORT
Empati + Tertulis
Gunakan metode kangguru untuk menjamin
suhu bayi tetap hangat di perjalanan
TRANSPORT NEONATAL
Kegawatan Pada Sistem Pernapasan
• SGN Pulmoner • SGN Non Pulmoner
– HMD – Atresia koana
– Transient tachypnoe – Kelainan jantung
– Sindrom aspirasi – Hipotermia
– Aspirasi mekonium – Asidosis metabolik
– Pneumonia – Perdarahan otak
– Pneumotoraks
– Obat-obatan
– Kehilangan darah akut
– Polisitemia
– Distrofi toraks
– Hernia diafragmatika

28
Video Mekonium Aspirasi Sindrom

29
• Pencegahan
– Ketahui faktor risiko
– Cegah kelahiran prematur
– Antenatal care
– Kortikosteroid pada kelahiran prematur

30
Kegawatan Pada Sistem Pernapasan

• Apnea
– Bayi tidak bernapas > 20 detik
– Penyebab :
• Prematuritas
• Kelainan SSP  asfiksia, perdarahan
intraventrikular
• Obstruksi jalan nafas, penyakit paru
• Anemia, hipotermia, sepsis, dll
– Tindakan : oksigen, stimulasi taktil,
posisi
31
32
33
39
Neonatal Sepsis
• Penyakit sistemik + bakteremia
• Faktor risiko :
– Prematuritas dan BBLR
– Ketuban pecah dini / lama ( > 18 jam)
– Ketuban : hijau, keruh atau berbau
– Resusitasi pada saat kelahiran
– Kehamilan ganda
– Prosedur invasif
– Infeksi pada ibu atau bayi

40
Neonatal Sepsis
• Manifestasi klinis :
– Temperatur tidak stabil  hipo / hipertermia
– Letargi, iritabel, lemas (hipotonia)
– Kulit : dingin, sianosis, kutis mamorata, pucat,
petekie, ikterik
– Tidak mau menyusu, muntah, kembung, diare
– Sesak nafas, merintih, takikardia, hipotensi 
keadaan lanjut
• Tindakan pencegahan infeksi !!

41
Kesimpulan

• Merujuk bukan memindahkan K E M A T I A N ke


tempat lain

• Deteksi dini kegawatdaruratan neonatus yang baik serta


upaya merujuk yang baik diharapkan dpt me ↓
morbiditas & mortalitas neonatus

42
43

Anda mungkin juga menyukai