Anda di halaman 1dari 18

Hyaline Membrane Disease

(HMD =Respiratory Distress


Syndrome)
Rahayu Yuliana W
Definisi

• Hyalin Membrane Disease (HMD) juga dikenal sebagai sindrom


gawat pernapasan (RDS).

• RDS merupakan gangguan pernapasan yang ditemukan terutama


pada bayi prematur akibat kurangnya surfaktan sehingga
mengakibatkan kolapsnya alveoli.

• RDS merupakan perkembangan yang imatur dari sistem


pernafasan karena tidak adekuatnya jumlah surfaktan dalam paru

2
EPIDEMIOLOGI
• Sindrom gawat nafas / penyakit membrane hialin terjadi lebih dari
setengahnya pada bayi-bayi yang dilahirkan sebelum usia kehamilan
28 minggu dan kurang dari sepertiganya dilahirkan antara usia
kehamilan 32- 36 minggu dan berat badan kurang dari 2500 gram.
Etiologi
• Penyebab utama RDS adalah defisiensi surfaktan, baik berupa
penurunan produksi ataupun sekresi.
• Defisiensi ini dapat disebabkan antara lain karena
prematuritas, asfiksia perinatal, maternal diabetes dan seksio
sesaria
• Aterm  surfaktan cukup  mencegah kolaps alveolus saat akhir
ekspirasi
• Prematur  surfaktan kurang  alveolus kolaps saat akhir ekspirasi
 bayi akan mengalami sesak napas
• Makin muda usia kehamilan  makin tinggi risiko terjadi RDS
Faktor resiko Hyaline Membrane
Disease
(Respiratory Distress Syndrome)
• Prematuritas • Stress intrauterus
• BBL dari ibu dengan kronis
diabetes • Ketuban Pecah Dini
• Gemeli dalam waktu lama
• Hipertensi ibu
• Kelahiran SC

Learning Objective 4
• Pemakaian narkotik
• Asfiksia perinatal • Retardasi
• Korioamnionitis Pertumbuhan
Intrauterus (RPIU)
atau kecil untuk usia
kehamilan (KMK)

6
Patofisiologi
• Surfaktan terdapat dalam alveoli dan
bronkiolus, berfungsi untuk menurunkan
tegangan permukaan, mempertahankan
patensi alveoli, dan mencegah kolaps alveoli.
• Defisiensi surfaktan menyebabkan tegangan
lebih tinggi. Alveoli paru tidak mampu
mempertahankan patensinya dan mulai kolaps.
• Saat alveoli kolaps, akan terjadi penurunan
ventilasi dan hipoksia.Bayi berusaha
mengimbanginya dengan melakukan
pernafasan dangkal dan cepat,
• Peningkatan upaya untuk mengembangkan
paru menyebabkan pelambatan respirasi dan
asidosis respiratorik yang kemudian dapat
mengakibatkan gagal nafas.
• Tanda dan gejala sindrom gangguan pernapasan sering
disertai riwayat asfiksia pada waktu lahir atau gawat janin
pada akhir kehamilan.

• Adapun tanda dan gejalanya adalah :


– Timbul setelah 6-8 jam setelah lahir
– Pernapasan cepat/hiperapnea atau dispnea dengan frekuensi
pernapasan lebih dari 60 kali/menit
– Retraksi interkostal, epigastrium atau suprasternal pada inspirasi
– Sianosis
– Grunting (terdengar seperti suara rintihan) pada saat ekspirasi
– Takikardia yaitu nadi 170 kali/menit
Perjalanan penyakit
1. Sesak napas saat atau beberapa saat setelah lahir
2. Klinis memburuk selama 48 – 72 jam
3. Perbaikan klinis terjadi setelah 48 – 72 jam
4. Oksigen dihentikan antara hari ke 5 - 10
Penegakan diagnosis
• Langkah awal untuk • Pemeriksaan
mencari penyebab : penunjang :
1. Anamnesis 1. Pemeriksaan
2. Pemeriksaan fisik radiologik dada
3. Menilai tingkat 2. Analisa gas darah
maturitas dengan 3. Status metabolik :
Ballard AGD, elektrolit, kadar
glukosa darah
Anamnesis
PENILAIAN Respiratory Distress
“Skor Downe”
0 1 2

Frekuensi nafas < 60/menit 60 – 80/menit > 80/menit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang Sianosis meski


dengan O2 diberi O2

Jalan masuk udara Udara masuk Penurunan ringan Tidak ada udara
bilateral baik udara masuk masuk

Grunting Tidak ada grunting Dapat didengar oleh Dapat didengar


stetoskop tanpa alat bantu

Learning Objective 1 13
Evaluasi Respiratory Distress
“Skor Downe”

Skor < 4 Tidak ada respiratory distress

Learning Objective 1
Skor 4 -7 Respiratory distress

Skor > 7 Ancaman gagal nafas (analisa gas darah harus


dilakukan)

14
Skor Ballard
Pemeriksaan Penunjang
• Rontgen foto torak
• Analisis gas darah arteri
• Lab Darah : anemia, polisitemia, sepsis
• Pemeriksaan glukosa darah → hipoglikemia
• Kultur darah (sepsis, pneumonia)
Penatalaksanaan HMD (RDS)

• Umum
• Pengaturan suhu
• Cairan parenteral

Learning Objective 4
• Antibiotik
• Pemantauan berkesinambungan
• Perawatan Spesifik
• Terapi penggantian surfaktan

18

Anda mungkin juga menyukai