Anda di halaman 1dari 21

HMD

Hyaline Membrane Disease

Sulau jalung 11 2016 377

Pembimbing
Dr. Dyah Kurniati, Sp.A
Definisi
• Sindrom gawat nafas atau Respiratory Distress
Syndrome (RDS) pada neonatus
• Hyaline Membrane Disease (HMD), merupakan
suatu penyakit paru-paru akut pada neonatus
yang disebabkan karena kekurangan surfaktan,
terutama bayi prematur, dimana suatu membran
yang tersusun atas protein dan sel-sel mati
melapisi alveoli sehingga membuat kesulitan
untuk terjadinya pertukaran gas
Epidemiologi
• Di US, RDS terjadi pada sekitar 40.000 bayi/tahun.
• 60-80% pada bayi kurang dari 28 minggu, 15-30%
pada bayi 32-36 minggu, 5% pada bayi kurang dari
37 minggu, dan sangat jarang terjadi pada bayi
matur
• Ibu yang diabetes, kelahiran usia kehamilan < 37
minggu, kehamilan dengan >1 fetus, kelahiran
dengan operasi caesar, kelahiran yang dipercepat,
asfiksia
Anatomi

Alveolus tempat
pertukaran udara
terdiri dari jaringan
elastik dan selapis
epitel gepeng.
Mengembang dan
menampung udara
yang diserap saat
pernapasan dan
mentransfer O2 dari
udara ke kapiler
Etiologi
• Kurangnya surfaktan
Faktor resiko
• Faktor Ibu
• Faktor plasenta :
– solusio plasenta, plasenta kecil, plasenta tipis,
plasenta tidak menempel pada tempatnya
• Faktor janin :
– meliputi kompresi tali pusat antara janin dan jalan
lahir, gemeli, prematur
• Faktor persalinan :
– persalinan yang dipercepat sebelum waktunya
Surfaktan
• Surfaktan disintesa dari prekursor di retikulum endoplasma dan dikirim ke
aparatus Golgi melalui badan multivesikular.
• Komponennya badan lamelar, Setelah disekresikan (eksositosis) ke
perbatasan cairan alveolus, fosfolipid-fosfolipid surfaktan mielin tubular
fosfolipid yang menghasilkan materi yang melapisi perbatasan cairan dan udara
di alveolus tegangan permukaan.

Komponen surfaktan

Dipalmitylphosphatidylcholine (lecithin) – 80 %

phosphatidylglycerol – 7 %

phosphatidylethanolamine – 3 %

apoprotein (surfactant protein A, B, C, D)

Cholesterol
Patofisiologi
Manifestasi klinik
• menjadi cepat dan dangkal (60 x / menit)
• takipnea, grunting, retraksi intercostal dan
subcostal, dan pernafasan cuping hidung, sianosis
Nilai 0 1 2 Downe’s
Frekuensi
nafas
< 60x/menit 60-80x/menit >80x/menit Score
Tidak ada Keterangan :
Retraksi Retraksi ringan Retraksi berat 0 – 4 : distress nafas
retraksi ringan, membutuhkan
O2 nasal atau headbox
Sianosis hilang
Sianosis menetap
Tidak ada dengan 4 – 7 : distress nafas
Sianosis walaupun diberi sedang, membutuhkan
sianosis pemberian nasal CPAP
oksigen
oksigen >7 : distress nafas
Penurunan berat, ancaman gagal
Udara Udara masuk Tidak ada udara nafas, membutuhkan
ringan udara intubasi
masuk bilateral baik masuk
masuk
Dapat didengar
Tidak Dapat didengar
Merintih dengan
merintih tanpa alat bantu
stetoskop
Diagnosis
• Dari gejala klinis, faktor ibu dan neonatus
• Rongent paru
• Echocardiografi
Rontgen Thoraks
– Stage 1 : gambaran
reticulogranular
– Stage 2 : stage 1
serta air broncogram
diluar bayangan
jantung
– Stage 3 : stage 2
serta kesukaran
menentukan batas
jantung
– Stage 4 : stage 3
serta kesukaran
menentukan batas
diafragma, gambaran
white lung
Diagnosis banding
• Pneumonia neonatal
– Pada pneumonia yang
muncul saat lahir, akibat
streptokokus B
– ditemukan coccus gram
positif dari aspirat
lambung atau trakhea
Diagnosis banding
• Transient Tachypnea of
The Newborn (TTN)
– Muncul dalam beberapa
jam pertama kehidupan
seperti takipnea, dan
kebutuhan oksigen
meningkat
– gejala klinisnya pendek dan
ringan
– Dengan pemberian
ventilasi memperbaiki
gejala
– Hiperaerasi
Diagnosis banding
• Sindroma aspirasi
meconium
– Gangguan pernapasan
pada bayi baru lahir
disebabkan oleh
masuknya mekonium ke
paru sebelum atau
sekitar waktu kelahiran
– Terlihat adanya air
trapping, gambaran opak
noduler kasar difus
Pencegahan
• Hindari kelahiran prematur
• Pemberian kortikosteroid
– dexamethasone atau betamethasone pada ibu
hamil 48 – 72 jam sebeum melahirkan fetus
berusia 32 minggu kehamilan atau kurang
– Steroid berikatan dengan reseptor spesifik di sel
paru-paru dan merangsang produksi
phosphatydilcholine oleh sel tipe II
Terapi
• Oksigenasi dan monitoring analisa gas darah
• Ventilasi Mekanik
– Continuous Positive Airway Pressure (CPAP)
• Fluid and Nutrition
• Surfaktan eksogen
• Resusitasi di tempat melahirkan
– Adrenalin 10 microgram /kg (0,1 mls/kg larutan 1 : 10.000)
– Pemberian bicarbonat 4 mmol/kg (larutan bicarbonat 8,4%
mengandung 1 mmol/ml), atau 2 mEq/kg dari konsentrasi 0,5 mEq/ml.
Pemberian dilakukan secara intravena dengan hati-hati.
– Bolus glukosa 10 % 1 ml/kg BB
Komplikasi
• pemasangan ETT
• Perawatan intensif
Prognosis
• observasi intensif dan perhatian pada bayi
baru lahir beresiko tinggi dengan segera akan
mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat
HMD
• Baik
Kesimpulan
• HMD Hyaline membrane disease merupakan suatu kelainan dimana
kekurangan surfaktan pada paru sehingga menimbulkan kelainan
seperti sukar bernafas hingga terjadinya retraksi pada dada. Kelainan
ini sering terjadi pada bayi baru lahir yang secara sectio dan
prematuritas yang usia kehamilannya dibawah dari 36 minggu.
Kelainan ini juga bisa dari faktor ibu dimana ibu memiliki kelainan
seperti indikasi untuk segera melahirkan dengan indikasi tertentu
sebelum waktunya lahir.
• pernafasan menjadi cepat dan dangkal (60 x / menit) bahkan sampai
terjadinya retraksi dada. Maka perlu dilakukan resusitasi dan segera
dilakukan tindakan terapi untuk mencegah terjadinya gagal nafas

Anda mungkin juga menyukai