Anda di halaman 1dari 18

PENYAKIT MEMBRAN HIALIN

Dessyana Wulandari
1210070100023

Preseptor : dr. IGM. Afridoni, SpA

SMF Ilmu Kesehatan Anak


Rumah Sakit Umum Daerah Solok
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah
Pernapasan

• Frekuensi napas normal adalah 40 –60 kali per


menit.
• Pemeriksaan frekuensi nafas dilakukan dengan
melakukan observasi selama satu menit penuh.
• Untuk neonatus yang stabil, frekuensi napas
diukur dengan melakukan penghitungan periodik
setiap 3-4 jam.
• Jika neonatus tidak stabil, hitung frekuensi
pernafasan setiap jam.
Penilaian Pernapasan

• Penilaian awal saat lahir merupakan evaluasi


keberhasilan transisi bayi:
– Pernafasannya nyaman
– Tidak ada takipnea
– Tidak ada ngorok
– Tidak ada retraksi pada dinding dada
– Tidak ada sianosis atau pucat
Penilaian Pernapasan

Parameter Keterangan

Warna kulit Merah muda, kebiruan, pucat, gelap, kutis


marmorata, atau kuning

Pernapasan Ringan, ngorok, cuping hidung kembang


kempis, atau retraksi

Suara napas Jauh, dangkal, stridor, wheezing, atau


melemah, seimbang atau tidak seimbang

Dinding dada Gerakannya simetris atau tidak simetris


Neonatus dengan depresi napas

Gejala:
 Bradikardia

 Tekanan darah rendah


 Gangguan usaha napas
 Tonus otot yang buruk
PENILAIANRespiratory Distress
“Skor Downe”
0 1 2

Frekuensi nafas < 60/menit 60 – 80/menit > 80/menit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang Sianosis meski


dengan O2 diberi O2

Jalan masuk udara Udara masuk Penurunan ringan Tidak ada udara
bilateral baik udara masuk masuk

Grunting Tidak ada grunting Dapat didengar oleh Dapat didengar


stetoskop tanpa alat bantu
Hyaline Membrane Disease
(HMD =Respiratory Distress Syndrome)

Definisi
– Hyalin Membrane Disease (HMD) juga
dikenal sebagai sindrom gawat pernapasan
(RDS)

– Terjadi pada sekitar 25% BBL yang lahir


pada usia kehamilan 32 minggu. Insidensi
meningkat dengan semakin prematurnya
BBL.
PENYAKIT MEMBRAN HIALIN
(IRDS; RDS; HMD; PMH; SGN)

• Aterm  surfaktan cukup  mencegah


kolaps alveolus saat akhir ekspirasi
• Prematur  surfaktan kurang  alveolus
kolaps saat akhir ekspirasi  bayi akan
mengalami sesak napas
• Makin muda usia kehamilan  makin tinggi
risiko PMH
Hyaline Membrane Disease
(Respiratory Distress Syndrome)

•RISIKO TINGGI PADA


– Prematuritas
– Jenis kelamin laki-laki
– BBL dari ibu dengan diabetes

•RISIKO RENDAH
– Stress intrauterus kronis
• Ketuban Pecah Dini dalam waktu lama
• Hipertensi ibu
• Pemakaian narkotik
• Retardasi Pertumbuhan Intrauterus (RPIU) atau
kecil untuk usia kehamilan (KMK)
– Kortikosteroid – Prenatal
Kelainan paru-paru pada PMH

1. Kolaps alveolus
2. Cairan yang mengandung protein
tinggi  membran hialin
3. Penyempitan arteri pulmonalis

Semua keadaan di atas  gagal napas


Perjalanan penyakit

1. Sesak napas saat atau beberapa saat


setelah lahir
2. Klinis memburuk selama 48 – 72 jam
3. Perbaikan klinis terjadi setelah 48 – 72
jam
4. Oksigen dihentikan antara hari ke 5 - 10
Diagnosis
• Anamnesis
– Bayi prematur atau cukup bulan dengan ibu
diabetes melitus tidak terkontrol

• Pemeriksaan fisis
– Sesak napas
– Bayi tampak lemah, edema perifer

• Pemeriksaan penunjang
– Foto toraks
Foto toraks

Stadium PMH (Giedion, 1973):


1. Pola retikulogranular (PRG)
2. PRG dan bronkogram udara (BGU)
3. PRG + BGU + batas jantung kabur
4. Kolaps seluruh paru (white lung)
Pencegahan

• Pencegahan persalinan prematur


• Pemberian betametason pada ibu
(prematur < 34 minggu)
• Resusitasi adekuat
• Mencegah hipotermi, hipoglikemia dan
hipoksia
Tatalaksana

• Diagnosis dini
• Risiko tinggi timbulnya PMH  Bayi
dilahirkan di RS yang mempunyai NICU
• Surfaktan  ISEC approach
• Penanganan suportif yang baik
• Bila dapat hidup 72 jam setelah kelahiran
 sembuh sendiri
Hyaline Membrane Disease
(Respiratory Distress Syndrome)

Penatalaksanaan HMD (RDS)


• Umum
– Pengaturan suhu
– Cairan parenteral
– Antibiotik
– Pemantauan berkesinambungan
• Perawatan Spesifik
– Terapi penggantian surfaktan

Anda mungkin juga menyukai