Di susun oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak-
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik waktu, tenaga, maupun
pikiran. Atas dukungan moral dan materil dalam penyusunan makalah ini.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada segenap pihak yang
telah memberikan bimbingan, dukungan, serta arahan selama penulisan makalah ini. Kami
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk para
pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari. Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
pepatah mengatakan “Tak ada gading yang tak retak”, oleh karenanya kami memohon maaf
apabila terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Kepada seluruh pembaca yang bersedia
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam rangka penyempurnaan makalah
ini selanjutnya, kami membuka tangan selebar-lebarnya untuk apresiasi tersebut dengan hati
yang terbuka dan ucapan terima kasih.
i
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
"Bagaimana Pengaruh Penyalahgunaan Narkoba di lndonesia? "
2
BAB II
PEMBAHASAN
Narkotika golongan 1 seperti ganja, opium, dan tanaman kokain sangat berbahaya jika
dikonsumsi karena beresiko tinggi menimbulkan efek kecanduan.
Ganja Cocain
nn
3
2.2.2 Narkotika Golongan 2
Morfin
Dan yang terakhir, narkotika golongan 3 memiliki risiko ketergantungan yang cukup
ringan dan banyak dimanfaatkan untuk pengobatan serta terapi, contohnya codein.
Codein
Seperti yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa jenis narkoba yang bisa didapatkan
secara alami namun ada juga yang dibuat melalui proses kimia. Jika berdasarkan pada
bahan pembuatnya, jenis-jenis narkotika tersebut di antaranya adalah:
Jenis yang satu ini didapatkan dari proses pengolahan yang rumit. Golongan ini
sering dimanfaatkan untuk keperluan pengobatan dan juga penelitian. Contoh dari
narkotika yang bersifat sintetis seperti Amfetamin, Metadon, Deksamfetamin, dan
sebagainya.
4
Amfetamin
Ganja dan Koka menjadi contoh dari Narkotika yang bersifat alami dan langsung
bisa digunakan melalui proses sederhana. Karena kandungannya yang masih kuat, zat
tersebut tidak diperbolehkan untuk dijadikan obat. Bahaya narkoba ini sangat tinggi
dan bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan jika disalahgunakan. Salah satu
akibat fatalnya adalah kematian.
5
Dalam kelompok depresan, maka obat terlarang ini akan menyebabkan depresi (menekan
aktivitas susunan syaraf pusat). Pemakai akan menjadi tenang pada awalnya kemudian
apatis, mengantuk dan tidak sadar diri. Semua gerak refleks menurun, mata menjadi sayu,
daya penilaian menjadi turun, ganguan terhadap system Cardiovascular (jantung dan
pembuluh darah). Termasuk kelompok depresan ini ialah ipioid seperti heroin morphin dan
turunannya sedative seperti babi turat and diazefam, nitazefam dan turunanya.
Kelompok stimulan merupakan obat terlarang yang dapat merangsang fungsi tubuh.
Pada awalnya pemakai akan merasa segar, penuh percaya diri, kemudian berlanjut jadi susah
tidur, perilaku hiperaktif, agresi, denyut jantung jadi cepat dan mudah tersinggung termasuk
dalam kelompok ini contohnya adalah kokain, amvetamin, ecstacy dan kafein.
Kelompok halusinogen merupakan kelompok obat yang menyebabkan adanya
penyimpangan persepsi termasuk halusinasi seperti mendengar suara atau melihat sesuatu.
Persepsi ini menjadi "aneh". Termasuk dalam kelompok ini ialah LSB meskalin,
mariyuana/ganja. Pemakai menjadi curiga berlebihan, mata menjadi merah dan agresif serta
disorientasi.
Cara-cara pemakaian obat di atas tersebut juga sangat bervariasi, dari secara oral
maupun suntikan menyangkut cara penyurtikan, bahaya yang timbul adalah kemungkinan
terjadinya infeksi pada alat suntik, tertularnya radang hati (hepatitis virus B) dan HIV/AIDS
sedangkan cara pemakaian yang dihirup melalui hidung dapat menyebabkan pendarahan di
hidung (epistaksis).
6
2.6 Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
a. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di rumah (keluarga)
b. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di sekolah/kampus
c. PencegahanPenyalahgunaan Narkoba dari diri Remaja
7
yang gelap, kamar mandi, atau tempat-tempat sepi lainnya takut akan air jika terkena
akan terasa sakit karena itu mereka jadi malas mandi, sering batuk-batuk dan pilek
berkepanjangan, biasanya terjadi pada saat gejala “putus zat" sikapnya cenderung jadi
manipulaf dan tiba-tiba tampak manis bila ada maunya, seperti saat membutuhkan uang
untuk membeli obat, sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai alasan,
mengalami jantung berdebar-debar, sering menguap, mengeluarkan air mata berlabihan,
mengeluarkan keringat berlebihan, sering mengalami mimpi buruk, mengalami nyeri
kepala, mengalami nyeri ngilu sendi-sendi.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Narkoba adalah obat obatan terlarang yang jika dikonsumsi mengakibatkan kecanduan
dan jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam
tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan
akhirnya kematian.
Dari segi kesehatan akibat kebiasaan menggunakan narkoba akan menyebabkan
berbagai penyakit. Melalui sikap kepedulian, pencegahan berbagai tindak criminal,
kenakalan remaja, keamanan, kedamaian, keharmonisan, akan mudah dicipatakan. Dengan
sikap kepedulian ini, maka motto bahwa, “Mencegah lebih baik dari mengobati” akan benar
benar terbukti. Pada tahap awal kehidupan manusia agen sosialisasi pertama adalah
keluarga. Oleh karena itu, orang tua merupakan orang penting dalam hal ini. Guna
mencegah terjerumusnya para penerus bangsa tersebut ke dunia nakoba, maka campur
tangan dan tanggung jawab orang tua memegang peranan penting disini.
Narkoba pun ada berbagai jenis seperti: heroin, ganja, putaw, kokain, sabu-sabu,dan
alkoholpun termasuk dalam golongan narkoba. Manfaat yang dirasakan hanyalah sesaat.
Tapi mudhorotnya jelas banyak sekali. Banyak organ tubuh menjadi rusak. palagi bila pakai
obat bius. Salah-salah pada saat operasi (karena suatu kejadian) bakal tak mampu lagi bius
bagi para penggunanya. Yang pasti biaya untuk bisa mengkonsumsi barang-barang haram
itu, sangatlah mahal. Salah-salah bisa masuk bui, kalau ketangkep aparat.
3.2 Saran
Mari kita isi waktu luang dengan kegiatan bermanfaat yang dapat meningkatkan
kualitas diri kita. Seperti berolahraga, belajar, dan lain sebagainya. Perlunya peran dari
orang tua yang harus memperhatikan anaknya agar tidak terjerumus ke dalam jurang
narkoba. Disamping itu perlu kerja sama antar masyarakat dengan aparat untuk
memeberantas peredaran narkoba. Remaja harus diperhatikan oleh semua pihak agar tidak
terjerumus pada penyalahgunaan narkoba itu sendiri.
9
10
DAFTARPUSTAKA
Anief, Muhammad. 2A07. Apa Yang Perlu Diketahui Tentang Obat. Yogyakarta: Gajahmada
University Press
Badan Narkotika Nasional Indonesia (BNN). 2007 . Mencegah Lebih Baik Dari pada
Mengobati. Jakarta: Badan Narkotika
Nasional Republik Indonesia Jehani, Libertus. 2006. Mencegah Terjerumus Narkoba.
Tanggerang: VIsimedia
Nasution, Zulkarnarn. 2007. Memilih Lingkungan Bebas Narkoba Modul Untuk Orang Tua.
Jalcarta: Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia
Nasution, Zulkarnain. 2007 . Memilih Lingkungan Bebas Narkoba Modul Untuk Remaja.
Jakarta: Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia
Sarwono, Sarlito Wirawan. 1988. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Press
Zulkifli. 2009. Obat ltu Racun.Yogyakarta.Graha Pustaka
https://bnn.go.id/pengertian-narkoba-dan-bahaya-narkoba-bagi-kesehatan/