0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan9 halaman
Asuhan kebidanan pada keluarga berencana yang berbasis bukti ilmiah dapat meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan, memberikan manfaat keamanan bagi tenaga kesehatan dan pasien, serta memenuhi tuntutan standar pelayanan berkualitas. Namun, pelaksanaannya juga harus memperhatikan prinsip etika seperti kejujuran, otonomi pasien, dan budaya yang aman.
Asuhan kebidanan pada keluarga berencana yang berbasis bukti ilmiah dapat meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan, memberikan manfaat keamanan bagi tenaga kesehatan dan pasien, serta memenuhi tuntutan standar pelayanan berkualitas. Namun, pelaksanaannya juga harus memperhatikan prinsip etika seperti kejujuran, otonomi pasien, dan budaya yang aman.
Asuhan kebidanan pada keluarga berencana yang berbasis bukti ilmiah dapat meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan, memberikan manfaat keamanan bagi tenaga kesehatan dan pasien, serta memenuhi tuntutan standar pelayanan berkualitas. Namun, pelaksanaannya juga harus memperhatikan prinsip etika seperti kejujuran, otonomi pasien, dan budaya yang aman.
DEFINISI • Evidence Based Midwifery Practice dalam asuhan keluarga berencana dapat disimpulkan sebagai asuhan kebidanan pada ibu bersalin berdasarkan bukti penelitian yang telah teruji menurut metodologi ilmiah yang sistematis Dilema Etik yg sering terjadi dalam pelayanan kebidanan 1. Agama 2. Sosial Budaya 3. Asuhan Kebidanan 4. Aborsi 5. Unwanted Pregnancy 6. Cloning 7. Kematian yg tenang(euthanasia ) MANFAAT • Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan berdasarkan bukti ilmiah • Meningkatkan kompetensi (kognitif) • Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagi professional dalam memberikan asuhan yang bermutu • Memenuhi kepuasan pasien yang mana dalam asuhan kebidanan, pasien mengharapkan asuhan yang benar, seseuai dengan bukti dan teori serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Etika Pemanfaatan Evidence Based Practice pada Asuhan pada Keluarga Berencana •Peraturan moral yang paling utama adalah jujur sehingga bidan harus menjelaskan kondisi kliennya saat ini dan komplikasi yang dapat terjadi padanya. Kejujuran ini penting agar dapat membangun rasa saling percaya dan hubungan yang baik antara mereka. Bidan perlu menjelaskan plus minus dari tindakan berbasis EBP yang diberikan pada pasien KB. Hal lain yang harus diperhatikan bidan adalah prinsip otonomi. Otonomi bersifat umum, tetapi berlaku juga dalam asuhan kebidanan, dimana bidan harus dapat menghargai pilihan kliennya Asuhan Kebidanan pada Keluarga Berencana dengan Memanfaatkan Evidence Based Practice • Woman centered: memungkinkan ibu untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan mengenai perawatan mereka sendiri • Asuhan kebidanan KB dilakukan sesuai asuhan pada kebidanan sesuai dengan SOP • Pelayanan kesehatan akan memfasilitasi akses yang tepat dan adil sehingga ibu dapat mengakses layanan yang terdekat • Pelayanan KB sesuai dengan budaya yang aman Asuhan Kebidanan pada Ibu dengan Asuhan Keluarga berencana dengan Memanfaatkan Evidence Based Practice
• Kolaboratif dan terkoordinasi dalam pelayanan kesehatan dan untuk
mengoptimalkan asuhan dan outcomes. • Memastikan perempuan memiliki akses yang tepat dan konsisten untuk layanan di seluruh tatanan layanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan • Pelayanan kesehatan akan meningkatkan hasil yang aman dan berkualitas tinggi bagi perempuan dan keluarga • Pencatatan dan pelaporan data yang akurat tentang akses perempuan terhadap penggunaan Keluarga Berencana (KB) Kerangka pengambilan keputusan dlm asuhan kebidanan 1. Bidan hrs mempunyai responbility dan accauntability 2. Menghargai wanita sbg individu dan melayani dng hormat 3. Pusat perhatian adalah safety and well being mother (kesejahteraan ibu) 4. Menyokong pemahaman ibu ttgh kesejahteraan dan menyatakan pilihannya pada pengalaman situasi yg aman 5. Sumber proses pengambilan keputusan adalah : Kwoledge,kemampuan berfikir kritis, kemampuan membuat keputusan klinik yg logis TERIMAKASIH