Anda di halaman 1dari 55

Masalah Sistem Pernapasan

pada Bayi Late Preterm Infants

Ns.Nining Caswini,S.Kep.,M.Kep
PKIA KIARA RSCM
Pendahuluan

Mengenal neonatus yang berisiko



Deteksi dini kegawatan

Pertolongan cepat
Menghindari kerusakan lebih lanjut
Tumbuh kembang tidak terganggu
2
Cont’
Prematur

Syndrom gangguan pernapasan

Alat bantu napas Alat bantu napas


non invasive ? invasive
The First Golden Minute

60 detik: langkah
Hindari
awal, resusitasi, Morbiditas dan
penundaan
memulai ventilasi mortalitas
inisiasi ventilasi
jika dibutuhkan
The First Golden Hour

Perawatan
Perawatan
neonatus Kerja tim,
neonatus
dalam 1 perawatan
dalam 1
menit konsisten dan
menit
pertama aplikasi sesuai
pertama 
harus praktek
dampak
memfokuska berbasis bukti
bermakna
n untuk akan
bagi luaran
menurunkan meningkatkan
bayi
komplikasi : kualitas
terutama
hipotermi, pelayanan
pada bayi
IVH, CLD dan neonatus
prematur
ROP

Tin W, Milligan DW, Pennefather P, Hey E. Pulse oximeter, severe retinopathy, and outcome at one year in babies of less than 28 weeks
gestation. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed. 2001;84:F106-10
Kondisi yang berhubungan dengan
gangguan pernapasan
7
Konstriksi
pembuluh
darah

Cairan dalam alveoli &


pembuluh darah yang
kontriksi sebelum lahir

Cairan
dalam
alveoli
Sistem Pernapasan

Cairan di alveoli  diserap jaringan paru 


diganti udara  O2 udara berdifusi ke
pembuluh darah sekeliling alveoli
Dilatasi pembuluh darah paru
saat lahir
Konstriksi
Dilatasi

Cairan dalam O2 dalam


alveoli alveoli
udara

Cairan
paru-paru
janin

Napas kedua Napas selanjutnya


Napas pertama

CAIRAN DALAM PARU DIGANTIKAN UDARA


ADAPTASI PERNAPASAN & SIRKULASI

Tidak semua bayi dapat melewati


fase transisi dengan baik

Butuh lingkungan optimal

Ada sebagian neonatus butuh resusitasi/


oksigenisasi
Distress napas pada neonatus

Paling sering terjadi

Terutama bayi prematur

Riskesdas 2007: dua penyebab kematian


neonatus 0-6 hari di Indonesia: asfiksia (37%)
dan prematuritas (34%)
BAYI BUGAR 90 % BAYI Sesak /Merintih 9 % Bayi Apnea 1 %

IMD CPAP VTP


Periode Awal
Bayi Baru Lahir Lahir

(BBL)
Adaptasi

Gagal
Berhasil
STABLE
Resusitasi
IMD

Warm Transport

Rawat Pink Sweet Rawat level 2


Gabung atau 3
Kapan melakukan deteksi dini terhadap
gangguan pernapasan ?
• Mulai dari persiapan kelahiran
(antenatal)

• Saat kelahiran/persalinan

• Saat neonatus dalam Perawatan

17
Sistem Respirasi
Pusat respirasi (batang otak)

Diaprahma

Otot pernapasan

Dinding dada

Jalan napas

Membran kapiler alveolar
Pernapasan spontan

Ekshalasi Inspirasi
Pertukaran gas

Faktor yang berhubungan


dengan pertukaran gas
selama ventilasi :

1. Oksigenasi
2. Pengeluaran CO2
O2 CO2 3. Mekanisme gas transport
4. Interaksi antara pasien dan
ventilator
Penyebab umum distress napas

 Penyakit membran  Hipotermi


hialin  Asidosis metabolik
 Wet lung syndrome  Anemia
 Mekonium aspirasi  Polisitemia
sindrom  Apnea of prematurity
 Pneumonia  Bronchopulmonary
 Pneumotoraks displasia
 Gagal jantung
Gejala klinis kesulitan masa
transisi
1. Sianosis akibat kekurangan O2 dalam darah
2. Bradikardia karena hipoksi otot jantung
3. Tekanan darah rendah
4. Depresi pernafasan karena kekurangan
oksigen pada pusat nafas otak
5. Tonus otot buruk karena kurang O2 pada otot
dan otak
Bagaimana menilai tanda
distres napas
0 1 2
Frekuensi < 60x/menit 60-80 x/menit >80x/menit
Napas
Retraksi Tidak ada Retraksi ringan Retraksi berat
retraksi
Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang Sianosis
dengan O2 menetap
walaupun diberi
O2
Air Entry Udara masuk Penurunan Tidak ada udara
ringan udara masuk
masuk
Merintih Tidak merintih Dapat didengar Dapat didengar
dengan tanpa alat bantu
stetoskop
 Skor < 4 : gangguan pernapasan ringan

 Skor 4 – 5 : gangguan pernapasan sedang

 Skor > 6 : gangguan pernapasan berat


(dibutuhkan konfirmasi pemeriksaan gas darah)

25
Alat bantu napas apa yang
diperlukan ???
Stepwise approach
towards optimal ventilation
NON-INVASIVE HFOV
FAILURE CRITERIA:
• Apneu FAILURE CRITERIA:
• Respiratory failure CMV Respiratory failure
(PO2 < 40 mmHg, (PO2 < 40 mmHg,
PaCO2>60 mmHg, PaCO2> 60 mmHg,
pH <7,25, BE > (-) 12) pH <7,25, BE > (-)12)
• FiO2 > 40% NIPPV
LUNG INJURY
Mainly by high tidal volume :
> 8 mL/ kg may cause
CPAP overdistension
FiO2 > 60%

HFN
INVASIVE
Optimal ventilation
•Work of breathing (–)
• The lowest possible FiO2 to reach targeted O2 saturation
•Acceptable pCO2 with pH > 7.25
• CXR- the 8th-9th ribs
Bagaimana dengan Caring
A Nurse ?
• Sifat kepeduliaan perawat untuk
memenuhi kebutuhan klien.

• Suatu upaya untuk membantu individu


menetapkan dan menyelesaikan masalah

• Dasar dalam asuhan keperawatan.


Cont'
Asuhan keperawatan diperlukan
dalam menangani bayi dengan
Respiratory Distress.

Pengunaan Ventilasi non-invasif lebih


diutamakan untuk mengatasi respiratory
distress (RD) agar pencegahan komplikasi :
(Pnemothorak, CLD)

Perawatan serta penanganan


neonatus secara komprehensif
Cont' Invasive
ventilation

Angka harapan hidup Bayi Prematur


Bayi Prematur
HMD

Problem pada Respiratory


BBL Distress

Bayi Aterm
Non invasive
Asfiksia,TTN,MAS ventilation
Mengenal alat

Mengerti kondisi
bayi

Komunikasi

KOLABORASI
Non Invasive Ventilator

Low Flow High Flow

CPAP NIPPV

Head Box
Nasal kanul
1. Bubblle
2. Ventilator
3. Infant Flow
driver
4. Nasal HFO
4 RESPONSIBILITIES OF THE NURSES

SAFETY SMART

ASSESM ENT

Skill
MONITORING Management
Kompetensi

FAMILY
perawat Action
SUPPORT Rational
Technique
Leak

Nasal
Prong
Equipment
Alarm

Humidifikasi

Kondensasi
D Dislokasi nasal prong

Alarm Low Flow O Obstruksi

P Pnemothorak
LEAK

Check Bubble
E Equipment(NIV)Problem

S Stomach distented
Nasal Prong

Binasal prong Single nasal prong


Check :
1. Temperature
probe and
heater- wire
2. Adaptor heater-
wire
ALARM 3. Baby
4. condensation
5. chamber
Humidifikasi
Penggunaan terapi oksigen
< 2 L/mt dibutuhkan
humidifikasi

Low Flow 2L/menit

Penggunan terapi oksigen > 2 L/menit


dibutuhkan Heated humidified
Efek Humidifikasi yang
Perhatikan rendah yaitu:
humidifikasi 1. Menyebabkan
kekeringan pada
saluran pernafasan
sehingga vili-vili paru
rusak
2. Kelembapan yg
rendah dan terus
Suhu 37 menerus akan
menghasilkan100% menyebabkan
kelembapan 44mg/L kerusakan sel dan
kematian

Penumpukan lendir
pada saluran nafas
Bagaimana Cara Mempertahankan
HUMIDIFIKASI
Perhatikan di
chember apakah
berembun
TEKAN BAGIAN
GAMBAR ORANG
YANGTERINTUBASI

Pertumbuhan bayi membutuhkan suhu yang


optimal
Check water in
the chamber

Tighten
Check slack
Condensation HUMIDIFICATION mounth
probe

Check the
position of
prong
1. Meletakkan alat
jangan langsung
dibawah
pendingin/AC
SUHU RUANG 2. Jangan
DINGIN ATAU kondensasi meletakkan alat
TERLALUPANAS dekat langsung
dengan jendela
Assessment

Physical Stomach
assessment
Pain Score Suction
distented
LAB

Airway
Breathing Need for suction
Circullation
Skin

Nasal
abrations
MONITORING
1. Saturasi oksigen
2. Setting CPAP( FiO2, Flow, PEEP, Humidifikasi,
Condensasi, Bubble)
3. Retraksi dinding dada bayi
4. Hasil AGD
5. Tanda vitalbayi
6. Produksi lendir (suctioning)
7. Dokumentasi
Komplikasi apa yang bisa terjadi
jika keracunan oksigen ???
BPD ROP IVH
NEC

Toksisitas Oksigen Terjadi Bila


Saturasi Oksigen dalam darah100% !!!!!

SELALU MULAI RESUSITASI NEONATUS dengan udara ruang FiO2 21%

46
4. FAMILY SUPPORT

Mengenalkan lebih awal tentang KMC dan perawatan bayinya sejak diruang NICU
Caring A Nurse other ???

Pencegahan TraumaNasal
Pencegahan infeksi
 Bagaimana agar kualitas
hidup neonatus dapat
tumbuh kembang dengan
baik tanpa komplikasi ?
KONSEP DEVELOPMENTALCARE

Pain & Stress


Protected Sleep Assessment and
Management

Developmentally
Family-Centered The Healing
SupportiveActivities
Care Environment
of Daily Living
Neurodevelopmental
Resuscitation
care

Prematur

Caring A Nurse Nutrition

Anda mungkin juga menyukai