Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PELATIHAN RESUSITASI NEONATUS DI RSAB

HARAPAN KITA 29-30 OKTOBER 2022

DISUSUN OLEH:

WAHDANIYAH

198404282022212001

RSUD KOTA TANGERANG

2022
PELATIHAN RESUSITASI NEONATUS

HARI PERTAMA

07.30 - 08.00 Mengisi daftar hadir


08.00 – 08.30 Pembukaan dan perkenalan
08.30 – 09.30 Pelajaran 1 dan 2 : dasar – dasar resusitasi neonatus dan persiapan
resusitasi oleh dr, Ferdi, Sp.A
09.30 – 10.15 Praktik pelajaran 2
10.15 – 10.30 Rehat
10.30 – 11.00 Pelajaran 3: Langkah awal perawatan bayi baru lahir oleh dr. Neza,
Sp.OG(K)
11.00 – 11.45 Praktik pelajaran 3
11.45 – 12.45 ISOMA
12.45 – 13.45 Pelajaran 4: ventilasi tekanan positif oleh dr. Tb Firmansyah,
13.45 – 15.00 Sp.A.,MARS
Praktik pelajaran 4
15.00 – 15.20
15.20 – 16.30 Rehat
Pelajaran 5: jalan nafas alternatif pemasangan pipa endotrakeal dan
16.30 – 17.30 sungkup laringoskop oleh dr. Johanes, Edi Sp.A(K)
17.30 – 18.00 Praktik pelajaran 5
Tes pelajaran 1-5 (33 soal)
HARI KE DUA

07.30 - 08.00 Mengisi daftar hadir


08.00 – 08.30 Pelajaran 6: kompresi dada oleh dr. Angky Tri Rini, Sp.A(K)
08.30 – 09.15 Praktik pelajaran 6
09.15 – 09.30 Rehat
09.30 – 10.00 Pelajaran 7: obat – obatan oleh dr. Johanes, Edi Sp.A(K)
10.00 – 10.45 Praktik pelajaran 7
10.45 – 11.15 Pelajaran 8: perawatan pasca resusitasi oleh dr. Angky Tri Rini, Sp.A(K)
11.15 – 11.45 Pelajaran 9: resusitasi dan stabilisasi bayi premature oleh dr. Tb
Firmansyah, Sp.A.,MARS
11.45 – 12.45 ISOMA
12.45 – 13.15 Pelajaran 10: pertimbangan khusus oleh dr, Ferdi, Sp.A
13.15 – 13.45 Etika dan perawatan akhir kehidupan
13.45 – 14.30 Tes pelajaran 6 - 11 (40 soal)
14.30 – 15.30 Praktik pelajaran 1 - 7
15.30 – 15.50 Rehat
15.50 – 17.45 Ujian praktik
17.45 – 18.00 Penutupan dan pembagian sertifikat
SABTU, 29 OKTOBER 2022

1. DASAR- DASAR RESUSITASI NEONATUS

Adaptasi Dan Fisiologi Bayi Baru Lahir

 Masa Transisi Neonatus


Proses transisi neonatus merupakan perubahan fisiolgis yang terjadi pada bayi baru
lahir yang di mulai dari dalam Rahim saat bayi baru lahir mempersiapkan diri terhadap
perubahan dari placental support intra uterin menjadi self maintenance ekstra uterin.
Adaptasi Neonatus

Sentuhan Nyeri

Suhu

Diagfragma
propioceptive
Tarikan nafas
pertama

mekanis
Kemoreseptor

Pernafasan BBL tidak


teratur

Menggunakan otot
perut

Hal yang terjadi saat bayi lahir :


 Nafas pertama
Perubahan tekanan pernafasan dari 70-110 mmHg menjadi 5-10 cmH2O (pernafasan
normal)
 Penyerapan cairan paru
 Penutupan duktus arteriosus
Penutupan anatomis fungsional dan lanjutan
Awal nya tekanan sistemik dan pulmoner sama.
 Masa Transisi Pulmoner pada persalinan normal

Transisi pulmoner pada kasus persalinan normal tanpa komplikasi / fisiologis dan cukup
bulan merupakan kejadian spontan yang tidak membutuhkan bantuan.

Adaptasi Sirkulasi

 Fetus
- Sejak minggu ke 4-8 hingga lahir
- Maturasi organ untuk menyokong kehidupan eksternal

 Sirkulasi
- Sirkuit umbilicus – plasenta via tali pusat
- Circulation Shunt Bypass
 Liver : ductus venous ke vena cava superior
 Paru paru : formen ovale anataran atrium kanan dan kiri
 Ductus arterious menghubungkan antara arteri pulmonel dan aorta.

Hambatan Periode Transisi

Bayi lahir tidak bernafas secara adekuat

Paru terisi udara

Oksigen tidak tersedia melalui peredaran darah


paru
Hipoksia Iskemia Kehilangan darah
Kontraktilitas jantung tidak adekuat, bradikardia

Tekanan sistemik gagal meningkat

Konsentrasi O2 rendah

Konstriksi arteri pulmonel berkelanjutan

Hipertensi pulmonel persisten


Konsekuensi gangguan transisi

1. Takipnea
2. Sianosis
3. Depresi pernafasan
4. Bradikardia
5. Hipotensi
6. Tonus lemah

2. Persiapan Resusitasi

1. Identifikasi factor resiko


o Factor ibu : PEB, HAP, KPD, DM,DLL
o Factor bayi : premature, hidup fetalis
2. Edukasi : inform consent
3. Persiapan Tim Resusitasi
o Minimal 3 staf dan 1eader
o Idelanya terdiri dari 7 staff : leader A,B,C, Medication, Acces, Recorder. Alur
TABCD
o Lakukan checklist pra resusitasi

3. LANGKAH AWAL PERAWATAN BAYI BARU LAHIR

 Manajemen Airway dan breathing


THE GOLDEN MINUTE:
o 60 detik merupakan langkah awal, re evaluasi dan memulai ventilasi bila perlu
o Tahap terpenting untuk menstabilkan resusitasi bayi baru lahir
o Keputusan langkah awal di tentukan dengan penilaian secara bersamaan nilai
pernafasan (apnea, gasping, atau usaha nafas) dan penilaian denyut jantung kurang
atau lebih dari 100x/mnt.
 Penghisapan lendir jalan nafas
o Penghisapan dengan suction hanya jika ada sumbatan jalan nafas yang nyata dan tidak
rutin di lakukan.
o Penghisapan dilakukan melalui mulut dulu baru kemudian hidung.
 Bantuan ventilasi

Bantuan ventilasi saat lahir di berikan berdasarkan nilai down skore. Pemberian ventilasi
tekanan positif dalam di berikan dengan :

1. BMS
2. BTMS
3. T-Piece Resusitation

Kecepatan melakukan ventilasi 40-60x/menit.

Jika 2x VTP dada tidak mengembang maka lakukan evaluasi berupa :

S : Sungkup

R : reposisi

I : isap bila perlu

B : buka mulut, singkirkan obstruksi

T : pastikan tekanan cukup

A : Alternatif jalan nafas intubasi atau pemasangan LMA (bila tidak kompeten intubasi maka
pasang LMA).

Setingan pemberian ventilasi

o Vtp
o PIP : 25-30 cmH2O
o PEEP : 5 cmH2O
o FiO2 : 21%, Premature 30%, titrasi sesuai kebutuhan.

o CPAP
o PEEP : 7 cmH2O, 8 cmH2O, sesuaikan dengan klinis bayi
o FiO2 : 21%, Premature 30%, titrasi sesuai kebutuhan.

MINGGU, 30 OKTOBER 2022

4. Pasca stabilisasi dan transportasi bayi baru lahir

Stabilisasi (STABLE ) dilakukan dalam waktu 1 jam sejak lahir (harus tercapai)

o S : SUGAR
Target gula darah 50mg/dl, jik kurang dari 47mg/dl maka bolus d10% 2cc/kggbb\
o T : Termoregulator
Suhu di harapakan 36,5-37,5
o A : AIRWAY
Penilaian usaha nafas bayi, status oksigenasi dan kebutuhan oksigen bayi
o B : Breathing
Penilaian sirkulasi, warna kulit, akral, laju denyut jantung, pulsasi nadi, tekanan darah
(MAP), usia gestasi
o L : laboratorium
Pemeriksaan lab di lakukan dalam 1 jam seperti AGD, DL, Kulutur darah, goldar,
rhesus, sesuaikan dengan klinis bayi. Indikasi pemberian antibiotic dalam 1 jam bila
di curigai sepsis
o E : Emosional Support
Pemberian dukungan emosional bayi, orang tua dan keluarga. Izinkan orang tua bayi
melihat kondisi bayi, berikan kesempatan orang tua untuk terlibat dalam perawatan
bayi dan pengambilan keputusan terkait tata laksana.

Transportasi neonatus
1. Transportasi intra RS
2. Transportasi ekstra RS

Fasilitas lengkap

1. Incubator transport
2. Transportasi neonatus

Fasilitas terbatas inter RS menggunakan metode kangguru.

Kriteria bayi stabil siap di rujuk :

o Jalan napas bebas dan ventilasi adekuat


o Warna kulit kemerahan dan tidak sianosis
o Frekuensi jantung dan suhu stabil
o Masalah metabolikn terkoreksi
o Jika di curgai terdapt infeksi berikan antibiotic dosis pertama

Yang harus di perhatikan saat transportasi pada fasilitas terbatas :

o Pastikan termoregulasi terjaga dengan baik dengan metode kanguru


o Alat ventilasi (VTP, CPAP)
o Pastikan konsentrasi oksigen yang di gunakan telah sesuai
o Gunakan gas medic dan oksigen yang telah tercampur
o Ketersediaan perlaatan lain yang harus di lengkapi stetoskop dan pulse oksimetri,
perlengkapan resusitasi, BMS, obat obatan emergency seperti epinefrin, midazolam,
fenobarbital. Cairan penunjang seperti d10% dan nacl.

5. Pemberian surfaktan untuk bayi premature

Tegangan permukaan dan surfaktan

a. Tegangan permukaan
Sebuah gaya yang cenderung memerlukan luas permukaan (cenderung membuat
kolaps)
b. Surfaktan
Senyawa kima yang mampu menurunkan tegangan permukaan, surfatan mencegah
alveoli kolaps dan menjaga paru paru selalu mengembang sehingga terjadi pertukaran
gas juga berperan dalam imunitas alveolus.

Kondisi bayi yang kerap mengalami defisensi surfaktan : sesk nafas, takipnea, takikardia,
sianosis, desaturasi, merintih .

Jenis jenis surfaktan eksogen :

o Alamiah
o Alamiah termodifikasi
o Artificial

Hal hal yang harus di perhatikan perawat sebelum memberikan terapi surfaktan :
o Pastikan posisi bayi terlentang dan senyaman mungkin
o Suction sampai jalan nafas terlihat jelas
o Mempersiapkan segala alat dan surfactant secara steril dan mudah terjangkau.
o Memastikan pulse oksimetri terpasang di tangan kanan dan sinyal stabil
o Lakukan pre oksigenasi sesaat sebelum pemberian surfaktan.

Alat alat yang di persiapkan :

1. Monitor tanda vital


2. Bmv atau T-piece resuscitation
3. Ventilator
4. Ett
5. Meja kerja dengan duk steril
6. Surfaktan
7. Introducer surfaktan
8. Suction.

Hal hal yang harus di lakukan perawat selama dan setelah pemberian surfaktan :

a. Selama pemberian surfaktan


o Monitor ttv
o Membantu menaikan PIP dan fraksi oksigen sesaat setelah surfaktan masuk
o Memposisikan bayi midline dengan kepala 30 derajat lebih tinggi
o Menjaga bayi agar tidak fighting
o Mencatat dosis dan waktu pemberian surfaktan
b. Pasca pemberian surfaktan
o Tidak melakukan suctioning minimal 2-4 jam pasca pemberian surfaktan
o Melakukan pamantaun tanda vital lebih ketat
o Menjaga kenyamanan bayi
o Rontgen torax paling cepat 4 jam pasca pemberian surfaktan

6. Manajemen sirkulasi dan obat obatan dalam resusitasi neonatus


1. Sirkuasi
o Penilaian laju nadi
o Pijat jantung jika LDJ < 60x per menit, VTP sudah efektif > 60 detik dengan
2 tenaga ( 1 pijat, 1 ventilasi)
o Perbandingan 3:1 dengan VTP

Hal penting lain :

o Berikan fraksi oksigen 100% selama intubasi


o Pastikan alat pantau LDJ dan saturasi jelas
o Interupsi seminimal mungkin
o Jangan menghentikan prosedur kecuali menilai respon.

2. Obat obatan dan cairan resusitasi


a. Obat obatan
1. Pemberian epinefrin
Jika laju denyut jatung kurang dari 60 kali per menit, dengan sudah melakukan
vtp dan pijat jantung secara efektif dan adekuat, dosis 0,01-0,02 kg/bb di ikuti
dengan bolus nacl dan dapat di ulang tiap 3-5 menit selama ldj kurang dari 60
kali per menit.
2. Pada akses sulit dapat di berikan via ett dengan dosis lebih besar 0,05-0,1
mg/kgbb.
b. Loading cairan
Dilakukan ketika perdarahan jelas di ketahui atau di duga kuat berdasarkan
anamnesa, pemeriksaan fisik dan tidak respon terhadap epinefrin.
Jenis cairan :
Cairan kristaloid nacl 0,9%, produk darah cross match 10-20 ml/kg
Volume :
Loading nacl 0,9% 10cc/kgbb dalam 5-10 menit dan dapat di ulang jika respon
belum adekuat. Jangan memberikan cairan terlalu cepat pada kasus bayi
premature.

Jalur :
Jalur intravena, dengan intraoseus sebagai alternative, umbilical emergency.

Guideline Neonatal Life Support 2020 :


1. Tidak memulai atau menghentikan tindkaan resusitasi perlu
mempertimbangkan aspek etik
2. Jika LDJ tidak terdengar dan semua tindakan sudah di lakukan dalam 20
menit, maka upaya resusitasi dapat di hentikan setelah di diskusikan dengan
tim.
3. Pada kasus yang mana kesintasan sangat amat kecil (< 25 minggu) dan atau
kemungkinan kematian dini dan atau kecacatan derajat berat akan terjadi,
keputusan tidak memulai resusitasi atau pun tidak maksimal dapat
dipertimbangkan setelah konsultasi pada ahli dan melibatkan orang tua dalam
keputusannya.
FOTO KEGIATAN PELATIHAN RESUSITASI NEONATUS

Anda mungkin juga menyukai