Anda di halaman 1dari 42

Resusitasi Neonatus

dr. Urfianty, Sp.A (K)


Transisi
• Proses perubahan fisiologi
• Intrauterine (dukungan plasenta)  ekstrauterine
• Persiapan dimulai dari dalam rahim

Intrauterine Extrauterine
Uterine Birth
contraction
Intermitten
hypoxia
…Transisi

PERUBAHAN WAKTU
• Pernapasan Detik
• Sirkulasi Detik
• Homeostasis Glukosa Menit
• Kontrol temperatur Menit
• Ginjal Jam - Hari
• Saluran Pencernaan Jam - Hari
TRANSISI SIRKULASI

Transisi ke extrauterin dimulai pada saat pemutusan hubungan


dengan tali pusat
• Plasenta tidak lagi berfungsi sebagai paru-paru  Paru mulai
menukar gas
• Nafas pertama  paru-paru mengembang dan menyebabkan
perubahan peredaran darah
• Paru mengembang  resistensi terhadap aliran darah melalui
paru-paru &  aliran darah dari arteri pulmonalis
• Ini menghasilkan Sirkulasi Bayi Baru.
ALUR RESUSITASI

PERSIAPAN RESUSITASI

STABILISASI PASCA RESUSITASI


• Bayi baru lahir mulai bernapas dalam 10-30 detik pertama
85% setelah lahir

• Baru memberikan respon setelah dikeringkan dan di beri


10% stimulasi

• Bayi cukup bulan menerima VTP selama masa transisi


5%

• Di intubasi
2%

• Menerima Kompresi dada


0,1%

Resusitasi efektif dan


• Menerima kompresi dada dan epinefrin tepat waktu
0,0,05%
meningkatkan luaran
bayi di waktu yang
akan datang
• Persiapan untuk melakukan resusitasi
o persiapan antisipasi,
o persiapan tim dan diri
o persiapan tempat,
o persiapan alat dan obat-obatan
o Persiapan keluarga
Persiapan antisipasi – identifikasi faktor risiko

Faktor risiko pada ibu sebelum


persalinan

Faktor risiko janin sebelum persalinan

Faktor risiko ibu pada waktu


persalinan (intrapartum)
Faktor risiko pada ibu sebelum
persalinan:
• Ketuban pecah dini ≥ 18 jam
• Diabetes mellitus
• Perdarahan pada trimester 2 dan 3 • Deman
• Hipertensi dalam kehamilan • Infeksi
• Hipertensi kronik • Korioamnionitis
• Penyalahgunaan obat • Kematian janin
• Konsumsi obat (seperti litium,
magnesium, penghambat
sebelumnya
adrenergik dan narkotika)
• Penyakit kronik (anemia, PJB
sianotik)
• Tidak pernah melakukan
pemeriksaan antenatal
Faktor risiko janin sebelum persalinan:

• Kehamilan multiple
• Prematur
• Lebih bulan (pada usia kehamilan >41 minggu)
• Besar masa kehamilan (large for gestational age)
• Pertumbuhan janin terhambat
• Penyakit hemolitik aloimune (misalnya anti-D, anti-Kell, terutama jika
terdapat anemia/hidrops fetalis.
• Polihidramnion dan oligohidramnion.
• Gerakan janin berkurang sebelum persalinan.
• Kelainan kongenital yang mempengaruhi pernapasan, fungsi
kardiovaskular, atau proses transisi lainnya.
• Infeksi intrauteri.
• Hidrops fetalis.
• Presentasi bokong.
• Distosia bahu.
• Faktor risiko ibu pada waktu persalinan (intrapartum):

• Pola denyut jantung yang meragukan pada kardiotokografi.


• Presentasi abnormal.
• Prolaps tali pusat.
• Persalinan/kala 2 memanjang.
• Persalinan yang sangat cepat.
• Perdarahan antepartum (misal solusio plasenta, plasenta previa,
vasa previa)
• Ketuban bercampur meconium.
• Pemberian obat narkotika untuk mengurangi rasa nyeri ibu
dalam 4 jam proses persalinan.
• Kelahiran dengan forseps.
• Kelahiran dengan vakum.
• Penerapan anastesi umum pada ibu.
• Seksio sesaria emerjensi.
PERSIAPAN TIM RESUSITASI

Setiap persalinan Perlu tim yang


harus dianggap memiliki kemampuan
sebagai risiko tinggi melakukan resusitasi

• Komunikasi yang efektif antar


tim
• Informasi tugas dan peran tim

Mengurangi risiko kesalahan


resusitasi
Orang Pertama
PERSIAPAN TIM RESUSITASI Sebagai leader / pemimpin tim
• Posisi : Tepat di depan kepala bayi
baru lahir
3 = Drugs • Dianggap paling terampil dan paling
Equipment mampu
• Tugas utama : airway dan breathing
• Melakukan VTP, mengatur PEEP

Orang Kedua = Asisten sirkulasi


• Posisi : Sebelah kiri bayi baru lahir
2=
• Tugas utama : sirkulasi,
Circulation
mendengarkan LDJ,
mengatur PIP dan FiO2
• melakukan kompresi dada
1 = Airway-
Breathing Orang ketiga =
asisten peralatan, obat dan cairan
• Posisi : Sebelah kanan bayi baru alhir
Apabila penolong hanya 2 orang • tugas utama : penyiapan alat,
maka tugas orang ketiga dilakukan penyiapan
oleh orang kedua obat dan cairan, mengukur suhu,
pemasangan monitor suhu
• Pemasangan umblikal kateter
PERSIAPAN LINGKUNGAN RESUSITASI

1. Ruangan Resusitasi:
o Hangat
o Ukuran ruangan cukup untuk tim melakukan resusitasi
o Cukup terang
o Letak ruangan yang berdekatan dengan ruang bersalin

2. Tempat Resusitasi
o Permukaan datar
o Ketinggian meja 90 cm dengan alas kain kering dan bersih
o Dilengkapi pemancar panas
o Tidak dibawah pendingin ruangan
PERSIAPAN ALAT RESUSITASI
PENCEGAHAN INFEKSI SAAT MELAKUKAN
RESUSITASI
Handhygiene Perlindungan Sterilisasi
diri Alat
PENILAIAN AWAL, LANGKAH AWAL &
AIRWAY

Apakah bayi premature


Apakah bayi baru lahir bernapas atau menangis ?
Apakah bayi baru lahir memiliki tonus otot baik ?

• Memastikan bayi tetap hangat


• Membuka jalan napas bayi dengan
mengatur posisi dan membersihkan
jalan napas,
• Mengeringkan bayi dan memberikan
stimulasi,
• Mengatur kembali posisi kepala bayi.
PENILAIAN AWAL, LANGKAH AWAL &
AIRWAY
Memastikan bayi tetap hangat:
• Melakukan resusitasi dibawah pemancar panas / lampu
• Menggunakan plastik dan topi

Membuka jalan
napas

Posisi ini Kesalahan pada posisi Pada posisi ini


menunjukkan posisi ini adalah kepala bayi tampak kepala bayi
yang baik untuk terlalu kurang ekstensi terlalu ekstensi
membuka jalan napas atau terlalu fleksi sehingga jalan
secara optimal, yaitu napas tertutup
setengah ekstensi.
Jika usaha napas ada tapi tidak menghasilkan ventilasi
yang efektif
( Laju denyut jantung < 100 x / menit)

Jalan napas mungkin ada hambatan

Perbaiki jalan napas termasuk memosisikan kepala


agar mulut terbuka, atau pada beberapa kasus
diperlukan pengisapan

HATI – HATI MELAKUKAN PENGISAPAN


• Vagal Reflex
• Spasme laring
• Trauma jaringan lunak
• Bradikardi
• Prolong cyanosis & delay the onset of spontaneous breathing
BREATHING

Keberhasilan pemberian bantuan napas pada bayi baru


lahir ditentukan oleh sungkup yang melekat rapat pada
wajah bayi:
1. Ukuran sungkup yang tepat
2. cara memegang sungkup yang benar

CARA MEMEGANG
UKURAN SUNGKUP
SUNGKUP

Jika perlekatan sungkup sudah benar


maka lakukan ventilasi tekanan positif (VTP) 20 – 30 x per 30 detik
VENTILASI DENGAN CPAP
Sebelum menggunakan t-piece resuscitator, lakukan
penyesuaian PEEP pada level 5 – 8 (mulai pada 7
cm H2O)

Leader / pemimpin tim yang bertanggung jawab


dengan airway dan breathing memegang sungkup
yang sesuai dengan muka bayi baru lahir

Asisten sirkulasi melakukan pemantauan saturasi


oksigen
pada pulse oxymetri

Konsentrasi oksigen selalu dimulai dari 21% 


peningkatan target saturasi dengan melihat usia bayi
OBSERVASI PERNAPASAN DAN LAJU
DENYUT JANTUNG
SETELAH 30 DETIK

Tidak ada usaha napas • Teruskan VTP


HR <100 bpm

Usaha napas tidak baik • CPAP


HR >100 bpm

Usaha napas baik • Perawatan post


HR >100 bpm resusitasi

Tidak ada usaha napas • VTP + kompresi


HR<60 bpm dada
PERBAIKAN SATURASI OKSIGEN
• Penilaian terbaik saturasi oksigen menggunakan pulse oxymetri, bukan
penilaian visual
• Hasil penelitian  survival rate meningkat pada bayi baru lahir yang
diresusitasi dengan udara ruangan dibandingkan dengan menggunakan
100% oksigen
• Upaya yang baik terlihat ketika usaha napas baik dan laju denyut jantung
100x / menit, kemudian tunggu 5- 10 menit sampai bayi terlihat pink
• Apabila tidak ada usaha bernapas dan laju denyut jantung turun maka
berikan VTP dengan 100& oksigen tapi segera berikan segera dengan
konsentrasi oksigen yang rendah

Waktu Target saturasi oksigen selama resusitasi


setelah
lahir
1 min 60-70
2 min 65-85
3 min 70-90
4 min 75-90
5 min 80-90
10 min 85-90
CIRCULATION
INDIKASI MELAKUKAN KOMPRESI DADA

• Laju denyut jantung < 60/menit meskipun telah


melakukan VTP yang adekuat dengan O2 selama
30 detik  Oksigen darah rendah

• Miokardium tidak mampu berkontraksi cukup


kuat untuk memompa darah ke paru – paru

Perlu melakukan pompa jantung secara mekanis


terus menerus sampai miokardium menjadi
cukup oksigen untuk memulihkan fungsi yang
adekuat
CIRCULATION

DUA TEKNIK KOMPRESI DADA

• Teknik ibu jari: kompresi dada dilakukan dengan menggunakan


ujung ibu jari, jari – jari yang lain melingkari dada.

• Teknik dua jari: kompresi dada dilakukan dengan menggunakan


ujung dua jari (jari tengah dan jari telunjuk), tangan yang satunya
digunakan untuk menopang di punggung bayi.
MELAKUKAN KOMPRESI DADA TERKOORDINASI VTP

• Kompresi dada dilakukan terkoordinasi dengan VTP, satu orang


melakukan kompresi dada dan satu orang melakukan VTP.
• Peserta yang melakukan kompresi dada menghadap ke kepala bayi
dengan kedua tangannya dalam posisi yang benar. (boleh dibalik
jika mengganggu akses terhadap perut bayi)
• Tempat kompresi adalah di sepertiga distal sternum. (tepat di
kaudal linea intermamillaria)
• Kedalaman penekanan sepertiga diameter anteroposterior
• RASIO = 3 : 1
DRUG AND FLUID
PEMBERIAN OBAT DAN CAIRAN
TIDAK MENGHENTIKAN VTP DAN
KOMPRESI DADA

RUTE PEMBERIAN OBAT DAN CAIRAN

•Rute pemberian obat dan cairan : VENA UMBILIKAL


•Rute alternatif : ETT dan VENA PERIFER

PEMASANGAN AKSES UMBILIKAL


PASCA RESUSITASI LALU
STABILISASI

Sugar + Safe
care
Temperature
Airway
Blood Pressure
Lab work
Emotional
Support

RESUSITASI  Stabilisasi pasca resusitasi bayi sakit harus


tercapai dalam waktu 1 jam sejak lahir
 Juga digunakan untuk pra-transpor neonatus
baik intra maupun inter rumah sakit
Bayi risiko
tinggi:
• Bayi sakit
• Prematur
• Bayi KMK Risiko ~
• Bayi BMK 50%
• Bayi lahir dari ibu
DM

 Bayi pasca resusitasi harus


diperiksa kadar gula darahnya
dalam 1 jam
MANAJEMEN BAYI BERGEJALA
Axillar temperature goal →
36,5-37,50C
Penilaian Napas

• Pasca resusitasi, periksa kembali jalan napas &  Usaha napas


usaha napas  Auskultasi suara
• Kepala selalu dalam posisi menghidu napas/aliran
• Nilai distres napas yang memberat udara ke paru
• Isap lendir bila perlu  Laju napas
• Cek AGD → koreksi asidosis metabolik bila  Kebutuhan oksigen
ada
 Saturasi oksigen
 Kembang dada
 Tanda pneumotoraks
INTERPRETASI BAYI SESAK DENGAN
DOWNE SCORE

1 – 3 : sesak napas ringan


→ CPAP

4 – 5 : sesak napas sedang


→ CPAP

≥ 6 : sesak napas berat


→ NIPPV /
Pertimbangkan intubasi
(perlu pemeriksaan
AGD)
PENILAIAN SIRKULASI

Warna kulit
merah/ tidak
sianosis
Akral dingin
CRT <3 detik
LDJ >100
kali/menit
Pulsasi nadi
perifer kuat
TD normal
sesuai gestasi
MAP 35-45
mmHg
 Pemeriksaan laboratorium dilakukan dalam 1 jam, seperti:
- Analisis gas darah
- Darah lengkap
- Kultur darah
- Gula darah
 Sesuaikan dengan riwayat resusitasi, faktor risiko, dan
klinis bayi
 Berikan antibiotik segera dalam 1 jam bila dicurigai sepsis
 Dukungan emosi bagi
orangtua/keluarga
 Izinkan ibu/ayah untuk melihat bayi

 Berikan kesempatan kepada orang


tua untuk bertanya
 Libatkan orang tua dalam perawatan
bayi serta dalam pengambilan
keputusan
terkait tatalaksana
TRANSPORTASI NEONATUS

Transportasi neonatus dibagi


menjadi:
• Transportasi intra-rumah sakit
• Transportasi nter-rumah sakit
Take Home Message
 Resusitasi yang baik dengan kerjasama tim
yang komprehensif akan meningkatkan
kualitas resusitasi
 Pengenalan faktor risiko dan briefing tim
menjadi hal krusial dalam menjalankan
resusitas
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai