• Faktor ibu
• Faktor plasenta dan
tali pusat
• Faktor bayi
Faktor ibu
1. Infark plasenta
2. Hematom plasenta
3. Lilitan tali pusat
4. Tali pusat pendek
5. Simpul tali pusat
6. Prolapsus tali pusat
Faktor Bayi
• Tidak bernafas
• Nafas megap-megap
• Warna kulit kebiruan
• Kejang
• Penurunan kesadaran
Tanda tanda gawat janin
akhiri kehamilan
Resusitasi Neonatus
Prinsip resusitasi yang berhasil
Inkubator hangat
Peralatan dan Perlengkapan Resusitasi
Keterangan:
Pada bayi dengan
berat≤1500 gram, bayi
langsung dibungkus plastik
bening tanpa dikeringkan
terlebih dahulu kecuali
wajahnya, kemudian
dipasangkan topi. Bayi tetap
dapat distimulasi walaupun
dibungkus plastik
Cara memberikan kehangatan
Pemancar panas
ABCD
• Airway (posisikan dan bebaskan jalan nafas)
• Breathing (rangsang bayi untuk bernafas)
• Circulation (nilai frekuensi jantung dan oksigenasi)
• Drug (obat)
Airway (A)
Bernafas atau menangis?
Tonus baik
tidak
Langkah awal: (nyalakan pencatat waktu)
• Pastikan bayi tetap hangat
30 detik
30 detik pertama
Posisi kepala
Membuka jalan nafas:
posisi farings, larings dan trakea berada pada satu garis lurus
Pembersihan jalan nafas
Wiknjosastro (2005)
Rangsang untuk menimbulkan pernafasan
Wiknjosastro (2005)
Mekoneum pada air ketuban
Terdapat mekoneum
ya
tidak
Bayi bugar?*
tidak
ya
Lakukan penghisapan mulut dan trakea
LDJ< 100x/menit
Sungkup harus
menutupi:
• Ujung dagu
• Mulut
• hidung
Balon yang digunakan untuk VTP
Balon mengembang sendiri
T-piece resuscitator
Tekanan tampak
pada manometer
Pintu masuk oksigen
Tekanan diatur dengan
penyesuaian katup Balon tidak mengembang
pengatur aliran agar
oksigen dapat keluar sendiri
Oksigen yang diinginkan
mengalir ke bayi
Balon yang digunakan untuk VTP
1. Balon mengembang sendiri
bertekanan
Tekanan diatur dengan
• Balon gagal Pintu masuk penyesuaian katup
mengembang: oksigen pengatur aliran agar
oksigen dapat keluar
1. Sungkup tak melekat
baik pada wajah Oksigen yang
diinginkan
2. Balon robek mengalir ke
bayi
3. Katup pengatur aliran
terbuka terlalu lebar
4. Alat pengukur tekanan
tak terpasang, pipa • Tekanan 40 cmH2O
dari sumber gas • Dapat memberikan oksigen aliran bebas
terlepas atau • Bisa berfungsi sebagai CPAP
tersumbat • Bila gas mengalir terlalu tinggi terjadi
• Aliran udara 5-10L/menit risiko pneumothoraks
3. T-piece resuscitator
• Tekanan yang diatur:
1. Tekanan puncak inspirasi (TPI)
dengan menyumbat “kap” TPAE
dengan jari
• Bayi cukup bulan maksimum 40
cm H2O
• Bayi premature maksimum 30
cm H2O
2. Tekanan positif akhir ekspirasi
(TPAE) dengan melepas “kap” TPAE
→ 5 cmH2O
• Putar flowmeter (5-15L/menit)
• Perlu sumber gas bertekanan
• Oksigen aliran bebas diberikan
dengan menutup “kap” TPAE
Continuous Positive Airway Pressure (CPAP)
Ya tidak
Dada mengembang
adekuat Bila dada tidak
namun LDJ <60x/menit mengembang adekuat
Evaluasi:
VTP (oksigen 100%) • Posisi kepala bayi
Kompresi dada • Obstruksi jalan
nafas
Pertimbangkan intubasi • Kebocoran sungkup
• Tekanan puncak
Observasi LDJ dan inspirasi cukup atau
usaha nafas tiap 30 tidak
detik
Tindakan bila terjadi kegagalan VTP
SR IBTA
Tindakan Langkah Koreksi
S Sungkup melekat rapat Pastikan sungkup melekat rapat di wajah
R Reposisi jalan nafas Kepala pada posisi menghidu (setengah tengadah)
I Isap mulut dan lendir Periksa sekresi, isap jika ada
B Buka mulut Ventilasi dengan mulut bayi sedikit terbuka dan
angkat dagu kedepan
T Tekanan dinaikkan Naikkan tekanan bertahap setiap beberapa nafas,
sampai terdengar suara nafas bilateral dan
tampak gerakan dada pada setiap nafas
A Alternatif jalan nafas Pertimbangkan intubasi endotrakeal atau sungkup
laring
Sirkulasi (C)
Kompresi dada
Pengembangan dada adekuat?
Indikasi kompresi dada
• Frekuensi jantung
Setiap 30 detik nilai LDJ dan usaha nafas dan tonus
Orang 1:
Kompresi
dada
Orang 2:
Ventilasi
tekanan-positif
I-------------------------------------- 2 detik (1siklus) --------------------------------------------I
• Laserasi hepar
• Fraktur tulang iga
• Pneumothoraks
OBAT (D)
Pertimbangkan intubasi
Kompresi dada
Koordinasikan dengan VTP
FD dibawah
60 dpm?
Ya
Epinefrin IV
Gemetar Takikardi
Hipotermia adalah:
suhu tubuh kurang 35, 5ºC per rektal (36, 5ºC per aksila)
Etiologi Hipotermi
• Terjadi perubahan termoregulasi dan metabolik
Suhu bayi baru lahir dapat turun beberapa derajat
setelah kelahiran karena lingkungan eksternal lebih
dingin daripada lingkungan di dalam uterus
• Belum bisa mempertahankan suhu tubuh pada masa
stabilisasi 6-12 jam setelah lahir
• Lemak subkutan terbatas dan area permukaan kulit yang
besar dibandingkan berat badan → mudah menghantarkan
panas pada lingkungan
Mekanisme kehilangan panas
1. Evaporasi adalah:
• Kehilangan panas yang utama pada tubuh bayi
• Penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh bayi
setelah lahir karena bayi tidak cepat dikeringkan atau terjadi
setelah bayi dimandikan
2. Konduksi adalah:
• Kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi
dengan permukaan yang dingin
• Bayi yang diletakkan diatas meja, tempat tidur atau
timbangan yang dingin
Mekanisme kehilangan panas
3. Radiasi adalah:
• Kehilangan panas yang terjadi saat bayi ditempatkan dekat
benda yang mempunyai temperatur lebih rendah
• Bayi akan mengalami kehilangan panas meskipun benda yang
lebih dingin tersebut tidak bersentuhan langsung dengan
tubuh bayi
4. Konveksi:
Kehilangan panas karena aliran udara di sekeliling
Misal: bayi diletakkan dekat pintu / jendela terbuka
Gejala Hipotermi
• Kurang aktif
• Menangis lemah
• Tidak kuat menghisap asi
• Malas minum/menyusu
• Mengantuk
• Menggigil
• Muka berwarna merah terang
• Ujung jari tangan dan kaki kebiruan
Gejala Hipotermi
• 1500-2000 g 28-30⁰C
• >2000 g 26-28⁰C
Tatalaksana hipotermia
1. Prinsip:
• Stabilkan suhu tubuh dengan menggunakan selimut
hangat
• Tempatkan pasien di ruangan yang hangat
2. Suhu dinaikkan 0,5-1°C tiap jam
3. Penanganan hipotermi dengan pemberian panas yang
mendadak bisa menyebabkan apnea
Pencegahan Hipotermia
• Di kamar bersalin
• Bayi segera dibersihkan untuk menghindari hilangnya
panas tubuh akibat penguapan
• Bungkus dengan selimut dan diberi penutup kepala
• Pakai pakaian dan selimut yang disetrika
• Jika bayi harus dibiarkan telanjang untuk keperluan observasi
maupun pengobatan, maka bayi ditempatkan dibawah cahaya
penghangat atau lampu pijar 40 - 60 watt
• Jalan nafas harus tetap terjaga dan cukup oksigen
• Melaksanakan metode kangguru
Komplikasi Hipotermia
• Definisi:
kerusakan otak akibat perlengketan bilirubin indirek pada
otak
• Bilirubin indirek bersifat sukar larut dalam air tapi mudah
larut dalam lemak →dapat menembus darah otak
• Timbul apabila kadar bilirubin indirek > 20 mg/dl
Gejala Kern ikterus
• Gejala klinik pada permulaan tidak jelas
• Bayi tidak mau menghisap, malas minum
• Letargi
• Mata berputar-putar
• Gerakan tidak menentu (involuntary movements)
• Tonus otot meninggi, leher kaku
• Pada umur lebih lanjut:
• Ketulian pada nada tinggi
• Gangguan bicara
• Retardasi mental
Tata laksana
• Sesuai etiologi
• Eliminasi obat atau faktor yang mengganggu
Integritas Ikatan
Metabolisme
sawar darah bilirubin-
bilirubin
otak albumin
Penanganan BFJ
Ayu dkk
Fototerapi
• Tujuan:
meningkatkan intensitas sinar
• Cara:
meletakkan sumber sinar di atas dan di
bawah neonatus
Tabel 1. Petunjuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia pada bayi
sehat cukup bulan berdasarkan AAP
Tabel 2. Petunjuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia
berdasarkan BB dan bayi sehat
Efek samping fototerapi
• Panas
• Dehidrasi
• Menggigil
• Peristaltik usus meningkat
▪ Diare
▪ Buang air besar lembek
• Ruam makular eritematosa
• Kulit menjadi berwarna coklat keabu-buan dan gelap
• Berkurangnya interaksi ibu dengan bayi