Anda di halaman 1dari 21

KONSEP KEPERAWATAN

PADA IBU INTRANATAL


DAN BAYI BARU LAHIR
Disusun oleh kelompok 1
1. Ade Suryani Dewi
2. Edy Sukaryono
3. Titin Supiana
Pengertian Persalinan
.Intranatal
adalah kejadian yang berakhir dengan
pengeluaranbayi yang cukup bulan/hampircukup bulan,
disertai dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari
tubuh ibu (Sulaiman Sastrawinata)

Persalinan
adalah suatu proses terjadinya pengeluaran bayi
yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu
(Mitayani, 2009
Penyebab Terjadinya Persalinan
Penurunan kadar progesteron
Peningkatan kadar estrogen
Pelepasan oksitosin dari neurohipofisis
Peningkatan kadar prostaglanding dan kortisol janin
Peningkatan besarnya uterus diikuti oleh pengeluaran
kalsium dari sarcoplasma retikulum
Tekanan bag terendah janin pada serviks dan segmen
bawah rahim
Penuaan plasenta
Tanda Tanda Persalinan
Langkah anamneses dan pemeriksaan fisik
pada persalinan
Anamnese
1. Biodata Pasien
yang meliputi: nama,umur, agama dll
2. Alasan masuk dan keluhan utama
3. Riwayat menstruasi
4. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
5. Kontrasepsi
6. Riwayat kehamilan sekarang
7. Obat yg dikonsumsi
8. Imunisasi
9. Riwayat kesehatan ibu
10. dll
Pemeriksaan fisik pada persalinan meliputi:
1.Pemeriksaan Umum
antara lain : kesadaran ibu, BB sebelum
hamil ,BB sekarang dll
2.Tanda tanda Vital
antara lain : TD,Nadi, Pernapasan, dan Suhu
3.Pemeriksaan kepala sampai genetalia melalui
- Inspeksi
- Palpasi
- Auskultasi
Pemantauan kesejahteraan ibu dan janin selama
proses persalinan
1. Pemantauan kesejahteraan ibu
yang meliputi:
a. Frekuensi Nadi
b. Suhu tubuh
c. TD
d. Urinalisasi
e. Keseimbangan cairan
f. Pemeriksaan abdomen
g. Pemeriksaan jalan lahir
2. Pemantauan kesejahteraan janin meliputi:
a. Frekuensi denyut jantung janin (DJJ)
Perawatan bayi baru lahir
Pengertian Bayi Baru Lahir (BBL)

Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 40 minggu
dengan berat badan 2500 gram sampai 4000 gram.
Ciri-ciri bayi baru lahir normal:
1. BB= 2500-4000 gram
2. Panjang badan 48-52 cm
3. Lingkar kepala 33-35 cm
4. Lingkar dada 30-38 cm
5. Bayi lahir langsung menangis kuat
6. Denyut jantung pada pertama kali 120-160x/menit. RR = 40x/menit
7. Kulit kemerahan, Apgar score > 7, reflek baik
8. Kuku agak panjang dan lemas
9. Genetalia : Jika perempuan genetalia mayora ditutupi labia minora, jika laki-laki
testisnya sudah turun
10. Eliminasi baik urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam
11. dll
Inisiasi Menyusu Dini ( IMD )
Inisasi menyusu dini
adalah proses membiarkan bayi menyusu sendiri segera setelah
lahiran. Hal ini merupakan kodrat dan anugrah dari Tuhan yang sudah
disusun untuk kita. Melakukannya juga tidak sulit, hanya membutuhkan
waktu sekitar satu hingga dua jam.
Manfaat IMD
1.Untuk Bayi
- Kehangatan
- Kenyamanan
- Kualitas Perlekatan
- dll
2. Untuk Ibu
membantu memperlancar keluarnya plasenta didalam rahim dan
mengurangi resiko terjadinya perdarahan.
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
1. Keadaan Umum
2. Tanda tanda vital
3. Pemeriksaan dari kepala sampai genetalia
melalui inspeksi , palpasi, perkusi dan auskultasi

Adaptasi / perubahan fisiologi bayi baru lahir meliputi:


4. Perubahan system pernapasan
5. Perubahan pada system peredaran darah
6. Pengaturan suhu
7. Metabolisme Glukosa
8. Perubahan system gastrointestinal
9. Sistem kekebalan tubuh/imun
Cara pencegahan infeksi BBL
1. Memberi vit.K
2. Memberikan obat tetes atau salep mata
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dgn bayi
4. Pakai sarung tangan pada saat menangani bayi
5. Pastikan semua peralatan yg akan dipakai sudah di
sterilkan
6. Pastikan semua pakaian , handuk ,selimut serta kain yg di
gunakan utk bayi dlm keadaan bersih
7. Pastikan bahwa pipa pengukur ,thermometer, stetoscope
dan benda2 lainnya dlm keadaan bersih dan steril
Cara pencegahan kehilagan panas BBL
Keringkan bayi dengan seksama
Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat
Selimuti bagian kepala bayi
Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya
Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru
lahir ,tunggu hingga + 6 jam setelah lahir sebelum
memandikan bayi
Memandikan bayi dengan cepat dengan air bersih dan
hangat
Segera keringkan bayi dengan menggunakan handuk bersih
dan kering
Ganti handuk yang basah dengan selimut yang kering dan
bersih
Tempatkan bayi dilingkungan yang hangat
Perawatan Bayi dgn Asfiksia
Pengertian Asfiksia
Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas
secara spontan dan teratur. Bayi dengan riwayat gawat janin sebelum
lahir, umumnya akan mengalami asfiksia pada saat dilahirkan. Masalah
ini erat hubungannya dengan gangguan kesehatan ibu hamil, kelainan tali
pusat, atau masalah yang mempengaruhi kesejahteraan bayi selama atau
sesudah persalinan (Asuhan Persalinan Normal, 2007).

Persiapan resusitasi BBL


Agar tindakan untuk resusitasi dapat dilaksanakan dengan cepat
dan efektif, kedua faktor utama yang perlu dilakukan adalah :
1.Mengantisipasi kebutuhan akan resusitasi lahirannya bayi dengan
depresi dapat terjadi tanpa diduga, tetapi tidak jarang kelahiran bayi
dengan depresi atau asfiksia dapat diantisipasi dengan meninjau riwayat
antepartum dan intrapartum.
2 Mempersiapkan alat dan tenaga kesehatan yang siap dan terampil.
Persiapan
minumum antara lain :
a. Alat pemanas siap pakai
b. Oksigen
c. Alat pengisap
d. Alat sungkup dan balon resusitasi
e. Alat intubasi
f. Obat-obatan

Cara membuat keputusan utk melakukan resusitasi BBl


1. Air ketuban bercampur meconium
2. Bayi tidak bernapas atau bernapas megap- megap
3. Bayi lemas atau lunglai
Langkah langkah resusitasi BBL
Langkah awal
Langkah awal diselesaikan dalam waktu 30 detik. Untuk lebih mudah dalam
mengingat langkah-langkah tersebut dapat disingkat denganHAIKAL
1.H = Hangatkan Bayi
aLetakan bayi di kain yang berada di atas perut ibu
bSelimuti tubuh bayi dengan dada dan perut terbuka,potong tali
pusat.
c.Pindahkan bayi ke atas kain ke tempat resusitasi
d.Jaga kehangatan bayi dengan alat pemancar panas misal dengan
lampu 60 watt dengan jarak dari lampu ke bayi sekitar 60cm.
2.A = Atur posisi bayi
a.Baringkan bayi di depan penolong atau disamping penolong dengan
posisi y
b.Letakan gulungan kain setebal 3-5 cm dibawah bahu bayi.
3.I = Isap lendir bayi
gunakan alat penghisap lendir DeeLee dengan cara sebagai berikut :
a.Isap lendir mulai dari mulut dulu kemudian dari hidung.
b.Lakukan pengisapan saat alat pengisap ditarik keluar. Tidak pada waktu
memasukanya
c.Jangan lakukan pengisapan terlalu dalam (jangan lebih dari 5 cm ke dalam
mulut atau lebih 3 cm ke dalam hidung hal itu akan menyebabkan denyut
jangtung bayi menjadi lambat atau tiba-tiba bayi berhenti bernafas.
4.K = Keringkan bayi dibarengi dengan melakukan rangsangan taktil
a.Lap bayi mulai dari muka,kepala dan bagian tubuh lainya dengan lap bersih.
Rangsangan pada kulit bayi ini dapat memacu BBL mulai bernafas
b.Lakukan rangsangan taktil lanjutan, caranya :
1.Menepuk/menyentil telapak kaki
2.Menggosok punggung/perut/dada/tungkai bayi dengan telapak tangan
5.A = Atur posisi bayi kembali normal
a.Ganti kain yang telah basah dengan kain kering yang berada
dibawahnya
b.Selimuti seluruh tubuh bayi dengan kain tersebut kecuali
muka dan dada
c Atur kembali posisi kepala bayi datar,tanpa bantal,miring ke
kanan.
6.L = lakukan penilaian
a.Frekuensi jantung
b.Pernapasan

Apabila setelah dilakukan langkah awal bayi masih mengalami satu


atau lebih tanda tersebut(bayi bernafas megap-megap atau apnea,dan
frekuensi jantung <100 x/menit), maka harus dilakukan langkah
berikutnya yaitu ventilasi.
Jika nafas spontan lakukan penilaian denyut jantung selama 6 detik, hasil
kalikan 10. Denyut jantung > 100 x / menit, nilai warna kulit jika
merah / sinosis penfer lakukan observasi, apabila biru beri oksigen. Denyut
jantung < 100 x / menit, lakukan ventilasi tekanan positif.
Jika pernapasan sulit (megap-megap) lakukan ventilasi tekanan positif.

Ventilasi tekanan positif / VTP dengan memberikan O2 100 % melalui


ambubag atau masker, masker harus menutupi hidung dan mulut tetapi tidak
menutupi mata, jika tidak ada ambubag beri bantuan dari mulur ke mulut,
kecepatan VTP 40 60 x / menit.

Setelah 30 detik lakukan penilaian denyut jantung selama 6 detik, hasil


kalikan 10.
100 hentikan bantuan nafas, observasi nafas spontan.
60 100 ada peningkatan denyut jantung teruskan pemberian VTP.
60 100 dan tidak ada peningkatan denyut jantung, lakukan VTP, disertai
kompresi jantung.
< 10 x / menit, lakukan VTP disertai kompresi jantung.
Kompresi jantung
Perbandingan kompresi jantung dengan ventilasi adalah 3 : 1, ada 2 cara kompresi
jantung
a Kedua ibu jari menekan stemun sedalam 1 cm dan tangan lain mengelilingi tubuh
bayi.
b.Jari tengah dan telunjuk menekan sternum dan tangan lain menahan
belakang tubuh bayi
Lakukan penilaian denyut jantung setiap 30 detik setelah kompresi dada.
Denyut jantung 80x./menit kompresi jantung dihentikan, lakukan PPV sampai denyut jantung >
100 x / menit dan bayi dapat nafas spontan.
Jika denyut jantung 0 atau < 10 x / menit, lakukan pemberian obat epineprin 1 : 10.000 dosis 0,2
0,3 mL / kg BB secara IV.
Lakukan penilaian denyut jantung janin, jika > 100 x / menit hentikan obat

Jika denyut jantung < 80 x / menit ulangi pemberian epineprin sesuai dosis diatas tiap 3 5
menit.
12. Lakukan penilaian denyut jantung, jika denyut jantung tetap / tidak rewspon terhadap di
atas dan tanpa ada hiporolemi beri bikarbonat dengan dosis 2 MEQ/kg BB secara IV selama 2
menit. (Wiknjosastro, 2007)
Asuhan Pasca Resusitasi
Setelah tindakan resusitasi, diperlukan asuhan pasca
resusitasi yang merupakan perawatan instensif selama 2 jam
pertama. Penting sekali pada tahap ini dilakukan BBL dan
pemantauan secara intensif serta pencatatan.
a)Pemantauan tanda-tanda bahaya pada bayi
b)Pemantauan dan perawatan tali pusat
c)Bila nafas bayi dan warna kulit normal, berikan bayi
kepada ibunya
d) Pencegahan hipotermi
e) Pemberian vit-K
f) Pencegahan infeksi
KAMI KELOMPOK MOHON MAAF APABILA MASIH
BANYAK KEKURANGAN DALAM PRESENTASI KAMII INI

SEKIAN DAN TERIMA


KASIH

Anda mungkin juga menyukai